Elizabeth Casson (14 April 1881 – 17 Desember 1954) adalah seorang dokter berkebangsaan Inggris dan merupakan pionir terapi okupasi. Sebelum menempuh pendidikan dokter, Casson mengenyam pendidikan untuk menjadi sekretaris. Gelar dokter Casson diperoleh dari Universitas Bristol pada tahun 1926 saat usianya 32 tahun yang membuatnya menjadi wanita pertama yang meraih gelar dokter dari universitas tersebut. Casson adalah penerima penghargaan Gaskell dari Royal Medico-Psychological Association. Diploma untuk bidang kedokteran psikologi diperolehnya dari Universitas London.
Casson mendirikan klinik untuk wanita dengan gangguan mental di Dorset House, Bristol pada tahun 1929 sekaligus sekolah terapi okupasi pertama di Inggris setahun setelahnya.
Sekolah terapi okupasi yang didirikan oleh Casson mengalami perubahan menjadi perusahaan nonprofit pada tahun 1948 dengan Casson menjabat sebagai wakil ketua dan direktur medis. Casson membentuk Elizabeth Casson Trust pada tahun 1949 dengan tujuan untuk peningkatan pendidikan terapi okupasi dan pengobatan. Atas dedikasinya di Dorset House, pada tahun 1951, Casson menerima OBE atau Officer of the Order of the British Empire (penghargaan tertinggi kedua yang diberikan Kerajaan Inggris kepada individu yang memberikan dampak besar dalam bidang yang mereka geluti) dan menjadi anggota kehormatan Federasi Terapis Okupasi Dunia atau World Federation of Occupational Therapists. Untuk memberikan penghargaan kepada Casson, terdapat satu unit psikiatri di Rumah Sakit Callington Road Bristol yang dinamai dengan namanya.
Biografi
Casson yang memiliki nama panggilan Elsie, dilahirkan pada tanggal 14 April 1881 di Denbigh, Wales.[1][2] Casson lahir dalam keluarga besar sebagai anak keenam dari tujuh bersaudara. Ayahnya bernama Thomas Casson adalah seorang manager bank dan pembuat organ amatir asal Wales dan ibunya bernama Laura Ann.[1]
Pada tahun 1891, Casson sekeluarga pindah ke London setelah ayahnya memutuskan untuk membuat bisnis di bidang pembuatan organ. Di London, Casson bersekolah di St Mary's College, Paddington sebelum menempuh pendidikan untuk sekretaris atas perintah ayahnya. Setelah menamatkan sekolah sekretaris, Casson menerapkan ilmunya di perusahaan milik keluarganya hingga ayahnya pensiun. Pada tahun 1908, Casson bekerja sebagai manager rumah tangga seorang tokoh pembaru sosial, Octavia Hill, di Red Cross Hall, Southwark.[3] Casson bekerja untuk Hill selama lima tahun,[1] sehingga filosofi Octavia Hill memberikan pengaruh bagi Casson di tahun-tahun berikutnya.[4]
Pada tahun 1911, paman Casson, Isambard Owen, yang merupakan wakil rektor di Universitas Bristol, menjanjikannya satu kursi di fakultas kedokteran jika dia mendaftar secara resmi dan dapat diterima masuk dengan memenuhi syarat yang ditetapkan oleh pihak universitas. Casson menerima tantangan ini dan selama dua tahun dia mempelajari bahasa Latin dan mampu melulusi ujiannya. Dia terdaftar sebagai mahasiswi kedokteran pada tanggal 1 Oktober 1913 pada usia 32 tahun. Casson lulus menjadi dokter pada tahun 1919 dan bekerja di Rumah Sakit West Hertfordshire di Hemel Hempstead. Di sana, Casson memperhatikan bahwa pasien-pasien di bangsal wanita menghabiskan waktu dengan menyibukkan diri dengan hal-hal yang berbau seni. Dari sini Casson memutuskan bahwa hobi tersebut berperan penting dalam pengobatan dan proses penyembuhan.[1] Casson menyadari bahwa hobi tersebut bukan hanya menjaga para pasien tetap sibuk, tetapi juga membantu mereka untuk meraih kepercayaan diri untuk mengatasi masalah yang timbul dari penyakit yang sedang diderita.[5]
Dari tahun 1921 hingga 1929, Casson menjadi tenaga medis di Sanatorium Holloway. Di tempat inilah dia mengembangkan minatnya dalam bidang terapi okupasi. Casson memperoleh gelar diploma dalam bidang psikologi kedokteran dari Universitas London pada tahun 1922 dan gelar doktor dari Universitas Bristol pada tahun 1926. Casson adalah menjadi perempuan pertama yang memperoleh gelar doktor dari Universitas Bristol. Perannya dalam bidang psikologi membuatnya dianugerahi medali Gaskell dari Asosiasi Royal Medico-Psychological.[1] Casson juga membantu dalam pembentukan Komite Tetap Kedokteran Psikologi di Federasi Medik Wanita dan pembentukan klub Gaskell untuk penerima penghargaan tersebut.[6]
Dorset House
"When I first qualified as a doctor I decided that I would take up psychological medicine, and went to one of the best mental hospitals as a clinical assistant ... Then, one Monday morning, when I arrived at the women's wards I found the atmosphere had completely changed and realized that preparations for Christmas decorations had begun and all patients were working happily in groups ... I knew from that moment that occupation was an integral part of treatment and must be provided.'"
Casson in a brochure for Dorset House School in 1930[7]
"Ketika saya memenuhi kualifikasi untuk menjadi seorang dokter, saya telah memutuskan untuk mengambil keahlian di bidang psikologi kedokteran dan bekerja sebagai asisten klinis di salah satu rumah sakit jiwa terbaik ... Kemudian, di suatu pagi di hari Senin, ketika saya tiba di bangsal wanita saya mendapati perubahan atmosfer dan menyadari bahwa persiapan untuk dekorasi perayaan Natal telah dimulai dan semua pasien bekerja dalam suasana bahagia ... Sejak saat itu saya menyadari bahwa okupasi adalah bagian yang tidak terpisahkan dari pengobatan dan oleh karena itu harus disertakan sebagai salah satu faktor penyembuh."
Kalimat Casson dalam brosur Dorset House School di tahun 1930[7]
Pada akhir tahun 1920-an, Casson mendirikan pusat terapi okupasi di Clifton, Bristol[2] yang terinspirasi dari kunjungan liburannya ke pusat terapi okupasi di Rumah Sakit Bloomingdale, Kota New York pada tahun 1926.[8] Untuk membiayai pembangunan fasilitas ini, Casson meminjam £1.000 (setara dengan £39.455 di tahun 2018) dari saudaranya Lewis yang berprofesi sebagai sutradara teater dan aktor. Institusi yang Casson dirikan dengan nama Dorset House diperuntukkan bagi wanita-wanita yang memiliki masalah kesehatan mental resmi dibuka pada tahun 1929. Dalam kurun waktu setahun, Casson mendirikan sekolah terapi okupasi pertama di Inggris dengan nama Dorset House School. Sekolah ini berbagi gedung yang sama dengan Dorset House.[1][8]
Kurikulum sekolah yang didirikan oleh Casson ini mencakup pengetahuan medis seperti anatomi dan fisiologi, penatalaksanaan okupasi seperti menenun atau menganyam, penjilidan buku, dan kerajinan tangan lainnya. Para murid di sekolah tersebut juga dibekali dengan pengetahuan tentang bagaimana mengorganisir aktivitas-aktivitas tersebut dan bagaimana implementasinya untuk terapi okupasi.[9] Dokumentasi semua aktivitas ini dapat ditemukan di bagian arsip Dorset House yang buat oleh Oxford Brookes University library.
Dari kunjungannya di Amerika dan pengaruh yang diberikan oleh Ocatvia Hill, Casson menggabungkan intervensi medis dengan pendidikan dan pendekatan yang bersifat rekreasional. Casson berharap dia mampu menciptakan komunitas yang setiap individunya meyakini bahwa diri mereka adalah objek yang bersifat nyata bukan hanya hanya sekadar pasien. Hal inilah yang menjadi visinya saat mendirikan Dorset House.[1][10]
Dalam upaya mewujudkan visinya ini, Casson terlibat secara aktif dalam melakukan terapi. Pengalaman masa kecil hidup di tengah orang tua dan keluarga yang mencintai seni membantunya menciptakan komunitas dan hubungan yang dekat antara pasien dan staf Dorset House.[10] Salah satu wujud penerapan seni di Dorset House adalah pementasan drama dari novel Pride and Prejudice karya Jane Austen yang digelar pada tahun 1934.[1]
Aktivitas pasien di Dorset House disusun dengan jadwal yang terencana. Terapi okupasi dilakukan setiap sore dan akhir pekan.[10] Kegiatan harian Dorset House dimulai dengan sarapan dan merangkai bunga hingga pukul 10.30 diikuti dengan satu jam kegiatan di dalam ruangan okupasi. Kegiatan siang diisi dengan berjalan-jalan atau bernyanyi hingga sekitar pukul 2 siang. Antara pukul 2 siang hingga pukul 8 malam digunakan pasien untuk istirahat, menghabiskan waktu di taman atau berkegiatan di ruang okupasi. Setelah pukul 8 malam pasien difasilitasi untuk kegiatan menari atau permainan. Dalam menjalankan institusinya, Carsson memiliki kebijakan-kebijakan khusus seperti meletakkan ruangan terapi okupasi yang terpisah dengan ruangan-ruangan yang lain. Casson juga menciptakan kegiatan yang memungkinkan pasiennya tetap bergerak alih-alih hanya duduk berdiam diri. Oleh karena itu, aktivitas merajut tidak termasuk di dalam kurikulum Casson karena dia menganggap kegiatan ini memungkinkan pasien tenggelam dalam pikiran dan fantasinya. Meskipun beberapa orang berpendapat para pasien tersebut akan menolak jika terus-menerus dibebani dengan beragam aktivitas, Casson tetap menjalankan sistem yang diyakininya. Dan keyakinan Casson terbukti benar karena di antara 100 pasien yang dirawat di Dorset House pada tahun 1931, hanya 6 orang yang menolak terapi yang diberikan.[11] Sejak menjadi anggota Perhimpunan Homeopati Inggris, Casson menyertakan terapi homeopati ke dalam programnya.[12]
Perang Dunia II menyebabkan Dorset House yang saat itu memiliki kapasitas yang dapat menampung 800 pasien, dipindahkan ke Bromsgrove. Bangunan Dorset House yang sekaligus merupakan sekolah mengalami kerusakan akibat perang. Hal ini menyebabkan bangunan untuk perawatan dan sekolah yang tadinya berada dalam satu bangunan menjadi terpisah. Kegiatan persekolahan dipindahkan ke Oxford sedangkan untuk perawatan pasien dilakukan di Clevedon. Kondisi setelah perang yang serbasulit menyebabkan Casson harus merogoh koceknya sendiri untuk membiayai operasional rumah sakit. Langkah ini diambil oleh Casson agar tidak membebani pasien dengan biaya yang terlalu besar. Subsidi dari dana pribadi ini terus dilakukan oleh Casson hingga dia perlahan-lahan melepaskan tanggung jawab terhadap dua institusi yang dibangunnya itu. Hal pertama yang Casson lakukan adalah mengubah status sekolahnya menjadi perusahaan nonprofit pada tahun 1948. Kemudian pada tahun 1949 dia mendirikan badan perwalian yang diberi nama Elizabeth Casson Trust yang sebagian besar dananya dialokasikan untuk pembiayaan Dorset House School.[1] Pada tahun 1992, sekolah terapi okupasi yang didirikan oleh Casson akhirnya menjadi bagian dari Universitas Oxford Brookes[2] dengan dukungan dari Elizabeth Casson Trust untuk pembangunan tenaga profesional dan pengembangan layanan dan kepemimpinan para praktisi terapi okupasi.[13]
Peran dalam masyarakat
"It is ridiculous to send all girls into offices, where they have nothing to do in their spare time but powder their noses and where their maternal instincts and ideals of social service can find no outlet'"
Casson, speaking at the West Of England Nursing Conference in 1932[14]
"Adalah hal yang tidak masuk akal dengan mengirimkan semua perempuan untuk bekerja di kantor, padahal tidak ada yang mereka lakukan dan hanya mengisi waktu luangnya dengan membedaki hidungnya sehingga insting keibuan dan pelayanan sosial yang ideal tidak dikeluarkan.'"
Casson saat berbicara di acara Konferensi Perawat Inggris Barat pada tahun 1932[14]
Di luar pekerjaan dan dunianya dengan Dorset House, Casson adalah anggota masyarakat yang disegani. Dia memiliki hubungan yang baik dengan wali kota Bristol.[15] Casson juga adalah ketua Bristol Cambrian Society di tahun 1934,[16] ketua Soroptimist Club of Bristol antara tahun 1939 dan 1939,[17] dan wakil ketua British Social hygiene Council untuk wilayah Bristol di tahun 1939.[18]
Casson giat menyuarakan hak-hak wanita untuk bekerja di lingkungan kantor. Hal ini Casson wujudkan dengan meminta pemerintah untuk menjamin hak kaum wanita untuk bekerja sebagai tenaga guru dan perawat.[14] Dia juga memberikan pencerahan tentang apa yang dapat seorang wanita lakukan. Lewat kuliah-kuliahnya di tahun 1935 untuk para orang tua, dia menjelaskan kegiatannya di bidang terapi okupasi agar mereka memiliki gambaran dan mampu melihat dari sudut pandang wanita yang bekerja.[9] Teman-temannya klub Soroptimist mengetahui bahwa Casson lebih tertarik dengan isu kesehatan mental daripada kesehatan fisik. Kesehatan mental itulah yang membuatnya ingin menciptakan atmosfer yang baik dan sehat bagi semua orang.[19]
Bidang edukasi seksual untuk anak juga menjadi perhatian Casson. Lewat kuliah-kuliahnya yang bertajuk "Pendidikan Seksual dan Anak", Casson berharap orang tua di Bristol dapat memberikan pemahaman tentang seksualitas dengan cara yang benar.[18][20]
Peninggalan
Di usianya yang ke-70, Casson menerima OBE untuk dedikasinya mendirikan Dorset House dan menjadi anggota kehormatan Federasi Terapis Okupasi Dunia atau World Federation of Occupational Therapists karena dianggap sebagai pionir dalam bidang terapi okupasi. Casson meninggal pada tanggal 17 Desember 1954 di Bristol setelah menderita anemia. Pemakamannya dilangsungkan di Gereja St Andrew di Backwell pada tanggal 22 Desember 1954.[1][21]
Atas kontribusinya untuk dunia psikiatri dan kesehatan mental, The College of Occupational Therapists mengadakan kuliah untuk mengenang Casson dan Rumah Sakit Callington Road di Bristol menamai unit pelayanan intensif psikiatri dengan nama Casson.[1]
^"Elizabeth Casson, O.B.E., M.D., D.P.M". The British Medical Journal. 1 (4904): 48–49. 1955. JSTOR20362098.
^ ab"Immunization Ups And Downs: Minister's Address To Royal Society Of Health". The British Medical Journal. 2 (5299): 250. 1962. doi:10.1136/bmj.2.5299.250. JSTOR20374227.Parameter |s2cid= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)