Festival Film Indonesia 1988

Festival Film Indonesia ke-19
Festival Film Indonesia ke-19
Tanggal	13 November 1988
Tempat	Aula Gedung Departemen Pertanian, Ragunan, Jakarta
Sorotan
Film Terbaik	Tjoet Nja' Dhien
Penyutradaraan Terbaik	Eros Djarot; Tjoet Nja' Dhien
Aktor Terbaik	Mathias Muchus; Istana Kecantikan
Aktris Terbaik	Christine Hakim; Tjoet Nja' Dhien
	← 1987; Festival Film Indonesia; 1989 →;

Festival Film Indonesia 1988 adalah Festival Film Indonesia yang ke-XIX dan diadakan pada 13 November 1988 di Aula Gedung Departemen Pertanian, Ragunan, Jakarta.^[2]

Pada Festival Film Indonesia tahun ini, film Tjoet Nja' Dhien garapan Eros Djarot dinobatkan menjadi Film Terbaik.^[3] Film tersebut meraih delapan dari 14 Piala Citra yang diberikan. Menteri Penerangan Republik Indonesia, Harmoko menyerahkan Piala Citra untuk Film Terbaik.^[1]

Film Terbaik, Tjoet Nja' Dhien disertakan sebagai submisi Indonesia dalam Academy Awards ke-62 tahun 1990 untuk penghargaan Film Berbahasa Asing Terbaik, tetapi tidak lolos dalam pencalonan nominasi.^[4] Meski demikian, film Tjoet Nja' Dhien menjadi film Indonesia pertama yang ditayangkan di Festival Film Cannes pada tahun 1989.

Dewan juri

Dewan juri pada Festival Film Indonesia tahun ini diketuai oleh Asrul Sani, sastrawan dan sutradara. Sebagai sekretaris merangkap anggota dewan juri adalah Salim Said, akademisi dan praktisi perfilman. Sementara itu, komite seleksi Festival Film Indonesia tahun ini diketuai oleh Mohamad Sadikin Natadipura, produser dan penulis cerita.^[5]

Untuk pertama kalinya, pada penyelenggaraan Festival Film Indonesia tahun ini dibentuk Panitia Tetap (Pantap) dengan masa jabatan 5 tahun, berdasarkan Surat Keputusan Menteri Penerangan No. 152/KEP/MENPEN/1988.^[6]^[7] Sebagai ketua umum Panitia Tetap adalah Johan Tjasmadi, Ketua Gabungan Pengusaha Bioskop Seluruh Indonesia (GPBSI) Jakarta tahun 1967 merangkap sebagai Sekretaris Jenderal GPBSI Pusat 4 periode berturut-turut (1970-1974 sampai 1987-1992) serta anggota Dewan Film Nasional (1979-1992).^[8]

Film yang lolos seleksi

Akibat Kanker Payudara (Franky Rorimpandey)
Ayahku (Agus Ellias)
Ayu dan Ayu (Sophan Sophiaan)
Catatan Si Boy I (Nasri Cheppy)
Cinta Anak Jaman (Buce Malawau)
Gema Kampus 66 (Nico Pelamonia)
Irisan-lrisan Hati (Djun Saptohadi)
Istana Kecantikan (Wahyu Sihombing)
Kasmaran (Slamet Rahardjo)
Kisah anak-anak Adam (Ali Shahab)
Mekar Diguncang Prahara (Hasmanan)
Nada-Nada Rindu (Muchlis Raya)
Penginapan Bu Broto (Wahyu Sihombing)
Pernikahan Berdarah (Torro Margens)
Pernikahan Dini (Yaman Yazid)
Saur Sepuh (Imam Tantowi)
Selamat Tinggal Jeanette (Bobby Sandi)
Tatkala Mimpi Berakhir (Wim Umboh)
Terang Bulan di Tengah Hari (Chaerul Umam)
Tjoet Nja' Dhien (Eros Djarot)

Daftar pemenang dan nominasi

Pemenang dituliskan dengan huruf tebal di urutan pertama. Nominasi diurutkan berdasarkan abjad.

Penghargaan film cerita panjang

Film Cerita Panjang Terbaik Tjoet Nja' Dhien Ayahku Istana Kecantikan Akibat Kanker Payudara Kasmaran	Sutradara Terbaik Eros Djarot - Tjoet Nja' Dhien Nasri Cheppy - Catatan Si Boy Frank Rorimpandey - Akibat Kanker Payudara Wahyu Sihombing - Istana Kecantikan Slamet Rahardjo - Kasmaran
Pemeran Utama Pria Terbaik Mathias Muchus - Istana Kecantikan sebagai Niko Deddy Mizwar - Ayahku sebagai Anwar Pietrajaya Burnama - Tjoet Nja' Dhien sebagai Pang Laot Ray Sahetapy - Tatkala Mimpi Berakhir sebagai Prianto	Pemeran Utama Wanita Terbaik Christine Hakim - Tjoet Nja' Dhien sebagai Tjoet Nja' Dhien Meriam Bellina - Tatkala Mimpi Berakhir sebagai Nisia Nurul Arifin - Istana Kecantikan sebagai Siska
Pemeran Pendukung Pria Terbaik Didi Petet - Cinta Anak Jaman sebagai Bobby Darussalam - Ayahku sebagai Ayah Agus Rudy Wowor - Tjoet Nja' Dhien sebagai Veltman Slamet Rahardjo - Tjoet Nja' Dhien sebagai Teuku Umar Remy Silado - Akibat Kanker Payudara sebagai Ayah Kartika	Pemeran Pendukung Wanita Terbaik *Ria Irawan - Selamat Tinggal Jeanette* sebagai Trimah** Rita Zahara - Tjoet Nja' Dhien sebagai Nya' Bantu Nani Widjaja - Selamat Tinggal Jeanette sebagai Ibu Suryono Rina Hassim - Akibat Kanker Payudara sebagai Ibu Kartika Ira Wibowo - Kasmaran sebagai Rhoda Darsono
Penulis Skenario Terbaik Eros Djarot - Tjoet Nja' Dhien Slamet Rahardjo - Kasmaran Asrul Sani - Istana Kecantikan Misbach Jusa Biran - Ayahku	Cerita Asli Terbaik Eros Djarot - Tjoet Nja' Dhien Didi Suwandhi - Pernikahan Dini Asrul Sani - Istana Kecantikan
Penata Sinematografi Terbaik George Kamarullah - Tjoet Nja' Dhien Irwan Tahyar - Akibat Kanker Payudara Tantra Surjadi - Terang Bulan di Tengah Hari George Kamarullah - Selamat Tinggal Jeanette	Penata Artistik Terbaik Benny Benhardi - Tjoet Nja' Dhien Nazar Ali - Saur Sepuh (Satria Madangkara) Radjul Kahfi - Nada-Nada Rindu Fred Wetik - Pernikahan Berdarah
Penyunting Gambar Terbaik Janis Badar - Saur Sepuh (Satria Madangkara) Karsono Hadi - Tjoet Nja' Dhien Karsono Hadi - Kasmaran Amin Kertarahardja - Akibat Kanker Payudara	Penata Suara Terbaik Kemal Redha - Akibat Kanker Payudara Zakaria Rasyid - Kasmaran
Penata Musik Terbaik Idris Sardi - Tjoet Nja' Dhien Harry Sabar - Saur Sepuh (Satria Madangkara) Dodo Zakaria - Catatan Si Boy	Poster Film Terbaik Kasmaran Irisan-Irisan Hati Kisah anak-anak Adam Mekar Diguncang Prahara Tatkala Mimpi Berakhir

Penghargaan khusus

Kritik Film Cerita Terbaik (Piala Mitra I) Mas Soegeng	Kritik Film Non-Cerita Terbaik (Piala Mitra II) Hardo Sukoyo
Pendesain Poster Film Terbaik (Piala S. Tutur) Agus Subagyo – Poster Film Kasmaran	Film Unggulan dengan Jumlah Penonton Bioskop Terbanyak (Piala Antemas) Arini, Masih Ada Kereta yang akan Lewat
Bioskop Terbanyak Memutar Judul Film Indonesia (Piala Malidar Hadiyuwono) Bandung Theater	Pemeran Anak Anak Terbaik (Piala Kartini) Kamarulzaman – Tjoet Nja' Dhien
Pencipta Lagu Tema Film Terbaik (Piala Ismail Marzuki) TIDAK ADA	Film Anak Anak Terbaik (Piala Ki Muhammad Said) TIDAK ADA
Film Musikal Terbaik (Piala Bing Slamet) TIDAK ADA	Film Musikal Terbaik (Piala Syaiful Bahri) Nada-Nada Rindu

Hadiah Dewan Film Nasional

Penghargaan Usmar Ismail Wahyu Sihombing	Penghargaan Djamaluddin Malik A. Ahadin
Penghargaan Suryo Sumanto A. Hamid Arief

Referensi

^ ^a ^b Pratiwi, Gita (13 November 2017). "#KlipingPR Delapan Piala Citra FFI 88 Diborong Film Epos Ini". Diakses tanggal 9 Desember 2024.
^ ^a ^b "Sebuah Pesta Tanpa Kejutan". Tempo.co. 19 November 1988. Diakses tanggal 10 Desember 2024.
^ "Tjoet Nya Dhien' Raih 8 Citra". Kompas. 13 November 1988. hlm. 1.
^ "Upaya Indonesia Mencari Peluang". Suara Pembaruan. 22 November 2007. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2008-03-12. Diakses tanggal 10 Desember 2024.
^ "Citra di antara tanda tanya dan ..." Tempo.co. 12 November 1988. Diakses tanggal 11 Desember 2024.
^ Festival Film Indonesia, 1985-1990. Jakarta: Direktorat Publikasi, Direktorat Jenderal PPG, Departemen Penerangan RI. 1991. OCLC 30783204.
^ Festival Film Indonesia 1988. Jakarta: Panita Tetap FFI. 1988. OCLC 20331554.
^ "Mengenang Johan Tjasmadi Tokoh Film Indonesia yang Telah Tiada: Catatan Ilham Bintang". Harian Pelita. 8 Oktober 2022. Diakses tanggal 11 Desember 2024.

[ffi1988-1] Pratiwi, Gita (13 November 2017). "#KlipingPR Delapan Piala Citra FFI 88 Diborong Film Epos Ini". Diakses tanggal 9 Desember 2024.

[ffi19881-2] "Sebuah Pesta Tanpa Kejutan". Tempo.co. 19 November 1988. Diakses tanggal 10 Desember 2024.

[3] "Tjoet Nya Dhien' Raih 8 Citra". Kompas. 13 November 1988. hlm. 1.

[4] "Upaya Indonesia Mencari Peluang". Suara Pembaruan. 22 November 2007. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2008-03-12. Diakses tanggal 10 Desember 2024.

[5] "Citra di antara tanda tanya dan ..." Tempo.co. 12 November 1988. Diakses tanggal 11 Desember 2024.

[6] Festival Film Indonesia, 1985-1990. Jakarta: Direktorat Publikasi, Direktorat Jenderal PPG, Departemen Penerangan RI. 1991. OCLC 30783204.

[7] Festival Film Indonesia 1988. Jakarta: Panita Tetap FFI. 1988. OCLC 20331554.

[8] "Mengenang Johan Tjasmadi Tokoh Film Indonesia yang Telah Tiada: Catatan Ilham Bintang". Harian Pelita. 8 Oktober 2022. Diakses tanggal 11 Desember 2024.

[1]

[2]

[3]

[4]

[5]

[6]

[7]

[8]