Share to: share facebook share twitter share wa share telegram print page

Teuku Umar

Teuku Umar
Teuku Umar
Informasi pribadi
Lahir1854
Kesultanan Aceh Meulaboh, Kesultanan Aceh Darussalam
Meninggal11 Februari 1899(1899-02-11) (umur 44–45)
Kesultanan Aceh Meulaboh, Kesultanan Aceh Darussalam
Sebab kematianGugur saat berperang melawan tentara Belanda
Suami/istriCut Nyak Sofiah
Cut Meuligou/Nyak Malighai
Cut Nyak Dhien
HubunganHasan Tiro (cicit)
AnakDari Cut Meuligou:
Teuku Sapeh
Teuku Raja Sulaiman
Cut Mariyam
Cut Sjak
Cut Teungoh
Teuku Bidin
Dari Cut Nyak Dhien
Cut Gambang
ProfesiUleebalang / tangan kanan raja
Sunting kotak info
Sunting kotak info • L • B
Bantuan penggunaan templat ini

Teuku Umar (Meulaboh, 1854 - Meulaboh, 11 Februari 1899) seorang pahlawan asal Aceh yang berjuang dengan cara berpura-pura bekerja sama dengan Belanda dan terkenal akan strategi perang gerilyanya. Ia melawan Belanda ketika telah mengumpulkan senjata dan uang yang cukup banyak.

Masa Muda

sebuah foto Teuku Umar bersama pengikutnya.

Teuku Umar yang dilahirkan di Meulaboh Aceh Barat pada tahun 1854, adalah anak seorang Uleebalang bernama Teuku Achmad Mahmud dari perkawinan dengan adik perempuan Raja Meulaboh. Umar mempunyai dua orang saudara perempuan dan tiga saudara laki-laki.

Nenek moyang Umar adalah Datuk Makhudum Sati berasal dari Minangkabau. Dia merupakan keturunan dari Laksamana Muda Nanta yang merupakan perwakilan Kesultanan Aceh pada zaman pemerintahan Sultan Iskandar Muda di Pariaman.[1] Salah seorang keturunan Datuk Makhudum Sati pernah berjasa terhadap Sultan Aceh, yang pada waktu itu terancam oleh seorang Panglima Sagi yang ingin merebut kekuasaannya. Berkat jasanya tersebut, orang itu diangkat menjadi Uleebalang VI Mukim dengan gelar Teuku Nan Ranceh. Teuku Nan Ranceh mempunyai dua orang putra yaitu Teuku Nanta Setia dan Teuku Ahmad Mahmud. Sepeninggal Teuku Nan Ranceh, Teuku Nanta Setia menggantikan kedudukan ayahnya sebagai Uleebalang VI Mukim. la mempunyai anak perempuan bernama Cut Nyak Dhien.[2]

Teuku Umar dari kecil dikenal sebagai anak yang cerdas, pemberani, dan kadang suka berkelahi dengan teman-teman sebayanya. Ia juga memiliki sifat yang keras dan pantang menyerah dalam menghadapi segala persoalan. Teuku Umar tidak pernah mendapakan pendidikan formal. Meski demikian, ia mampu menjadi seorang pemimpin yang kuat, cerdas, dan pemberani.

Perang Aceh

Ketika perang Aceh meletus pada 1873 Teuku Umar ikut serta berjuang bersama pejuang-pejuang Aceh lainnya, umurnya baru menginjak 19 tahun. Mulanya ia berjuang di kampungnya sendiri, kemudian dilanjutkan ke Aceh Barat. Pada umur yang masih muda ini, Teuku Umar sudah diangkat sebagai keuchik gampong (kepala desa) di daerah Daya Meulaboh.[2]

Pada usia 20 tahun, Teuku Umar menikah dengan Nyak Sofiah, anak Uleebalang Glumpang. Untuk meningkatkan derajat dirinya, Teuku Umar kemudian menikah lagi dengan Nyak Malighai, puteri dari Panglima Sagi XXV Mukim.

Pada tahun 1880, Teuku Umar menikahi janda Cut Nyak Dhien, puteri pamannya Teuku Nanta Setia. Suami Cut Nyak Dhien, yaitu Teuku Ibrahim Lamnga meninggal dunia pada Juni 1878 dalam peperangan melawan Belanda di Gle Tarun. Keduanya kemudian berjuang bersama melancarkan serangan terhadap pos-pos Belanda.

Taktik Penyerahan Diri

Rumah Teuku Umar di Lampisang, Peukan Bada, Aceh Besar tahun 1896.

Teuku Umar kemudian mencari strategi untuk mendapatkan senjata dari pihak Belanda. Akhirnya, Teuku Umar berpura-pura menjadi antek Belanda. Belanda berdamai dengan pasukan Teuku Umar pada tahun 1883.[3] Gubernur Van Teijn pada saat itu juga bermaksud memanfaatkan Teuku Umar sebagai cara untuk merebut hati rakyat Aceh. Teuku Umar kemudian masuk dinas militer.[4]

Ketika bergabung dengan Belanda, Teuku Umar menundukkan pos-pos pertahanan Aceh, hal tersebut dilakukan Teuku Umar secara pura-pura untuk mengelabui Belanda agar Teuku Umar diberi peran yang lebih besar. Taktik tersebut berhasil, sebagai kompensasi atas keberhasilannya itu, pemintaan Teuku Umar untuk menambah 17 orang panglima dan 120 orang prajurit, termasuk seorang Pang Laot (panglima Laut) sebagai tangan kanannya, dikabulkan.

Insiden Kapal Nicero

Tahun 1884 Kapal Inggris "Nicero" terdampar. Kapten dan awak kapalnya disandera oleh raja Teunom. Raja Teunom menuntut tebusan senilai 10 ribu dolar tunai. Oleh Pemerintah Kolonial Belanda Teuku Umar ditugaskan untuk membebaskan kapal tersebut, karena kejadian tersebut telah mengakibatkan ketegangan antara Inggris dengan Belanda.

Teuku Umar menyatakan bahwa merebut kembali Kapal "Nicero" merupakan pekerjaan yang berat sebab tentara Raja Teunom sangat kuat, sehingga Inggris sendiri tidak dapat merebutnya kembali. Namun ia sanggup merebut kembali asal diberi logistik dan senjata yang banyak sehingga dapat bertahan dalam jangka waktu yang lama.

Dengan perbekalan perang yang cukup banyak, Teuku Umar berangkat dengan kapal "Bengkulen" ke Aceh Barat membawa 32 orang tentara Belanda dan beberapa panglimanya. Tidak lama, Belanda dikejutkan berita yang menyatakan bahwa semua tentara Belanda yang ikut, dibunuh di tengah laut. Seluruh senjata dan perlengkapan perang lainnya dirampas. Sejak itu Teuku Umar kembali memihak pejuang Aceh untuk melawan Belanda. Teuku Umar juga menyarankan Raja Teunom agar tidak mengurangi tuntutannya.[4]

Melanjutkan Perlawanan

Teuku Umar dan pengikutnya (gambar oleh G. Kepper, 1900).

Teuku Umar membagikan senjata hasil rampasan kepada tentara Aceh, dan memimpin kembali perlawanan rakyat. dan Teuku Umar berhasil merebut kembali daerah 6 Mukim dari tangan Belanda. Nanta Setia, Cut Nyak Dhien dan Teuku Umar kembali ke daerah 6 Mukim dan tinggal di Lampisang, Aceh Besar, yang juga menjadi markas tentara Aceh.

2 tahun setelah insiden Nicero, pada 15 Juni 1886 merapatlah ke bandar Rigaih kapal "Hok Canton" yang dinahkodai pelaut Denmark bernama Kapten Hansen, dengan maksud menukarkan senjata dengan lada. Hansen bermaksud menjebak Umar untuk naik ke kapalnya, menculiknya dan membawa lari lada yang bakal dimuat, ke pelabuhan Ulee Lheu, dan diserahkan kepada Belanda yang telah menjanjikan imbalan sebesar $ 25 ribu untuk kepala Teuku Umar.

Umar curiga dengan syarat yang diajukan Hansen, dan mengirim utusan. Hansen berkeras Umar harus datang sendiri. Teuku Umar lalu mengatur siasat. Pagi dini hari salah seorang Panglima bersama 40 orang prajuritnya menyusup ke kapal. Hansen tidak tahu kalau dirinya sudah dikepung.
Paginya Teuku Umar datang dan menuntut pelunasan lada sebanyak $ 5 ribu. Namun Hansen ingkar janji, dan memerintahkan anak buahnya menangkap Umar. Teuku Umar sudah siap, dan memberi isyarat kepada anak buahnya. Hansen berhasil dilumpuhkan dan tertembak ketika berusaha melarikan diri. Nyonya Hansen dan John Fay ditahan sebagai sandera, sedangkan awak kapal dilepas. Belanda sangat marah karena rencananya gagal.[4]

Perang pun berlanjut, pada tahun 1891 Teungku Chik Di Tiro dan Teuku Panglima Polem VIII Raja Kuala (ayah dari Teuku Panglima Polem IX Muhammad Daud) gugur dalam pertempuran. Belanda sebenarnya pun sangat kesulitan karena biaya perang terlalu besar dan lama.

Penyerahan Diri Kembali

Penyerangan rumah Teuku Umar di Lampisang tahun 1896.

Teuku Umar sendiri merasa perang ini sangat menyengsarakan rakyat. Rakyat tidak bisa bekerja sebagaimana biasanya, petani tidak dapat lagi mengerjakan sawah ladangnya. Teuku Umar pun mengubah taktik dengan cara menyerahkan diri kembali kepada Belanda.

September 1893, Teuku Umar menyerahkan diri kepada Gubernur Deykerhooff di Kutaraja bersama 13 orang Panglima bawahannya, setelah mendapat jaminan keselamatan dan pengampunan. Teuku Umar dihadiahi gelar Teuku Johan Pahlawan Panglima Besar Nederland. Istrinya, Cut Nyak Dien sempat bingung, malu, dan marah atas keputusan suaminya itu. Umar suka menghindar apabila terjadi percekcokan.[4]

Teuku Umar menunjukkan kesetiaannya kepada Belanda dengan sangat meyakinkan. Setiap pejabat yang datang ke rumahnya selalu disambut dengan menyenangkan. Ia selalu memenuhi setiap panggilan dari Gubernur Belanda di Kutaraja, dan memberikan laporan yang memuaskan, sehingga ia mendapat kepercayaan yang besar dari Gubernur Belanda.

Kepercayaan itu dimanfaatkan dengan baik demi kepentingan perjuangan rakyat Aceh selanjutnya. Sebagai contoh, dalam peperangan Teuku Umar hanya melakukan perang pura-pura dan hanya memerangi Uleebalang yang memeras rakyat (misalnya Teuku Mat Amin). Pasukannya disebarkan bukan untuk mengejar musuh, melainkan untuk menghubungi para Pemimpin pejuang Aceh dan menyampaikan pesan rahasia.

Makam Teuku Umar di Mugo Rayek, Panton Reu, Aceh Barat.

Pada suatu hari di Lampisang, Teuku Umar mengadakan Pertemuan rahasia yang dihadiri para pemimpin pejuang Aceh, membicarakan rencana Teuku Umar untuk kembali memihak Aceh dengan membawa lari semua senjata dan perlengkapan perang milik Belanda yang dikuasainya. Cut Nyak Dhien pun sadar bahwa selama ini suaminya telah bersandiwara di hadapan Belanda untuk mendapatkan keuntungan demi perjuangan Aceh. Bahkan gaji yang diberikan Belanda secara diam-diam dikirim kepada para pemimpin pejuang untuk membiayai perjuangan.[4]

Pada tanggal 30 Maret 1896, Teuku Umar keluar dari dinas militer Belanda dengan membawa pasukannya beserta 800 pucuk senjata, 25.000 butir peluru, 500 kg amunisi, dan uang 18.000 dollar.

Berita larinya Teuku Umar menggemparkan Pemerintah Kolonial Belanda. Gubernur Deykerhooff dipecat dan digantikan oleh Jenderal Vetter. Tentara baru segera didatangkan dari Pulau Jawa. Vetter mengajukan ultimatum kepada Umar, untuk menyerahkan kembali semua senjata kepada Belanda. Umar tidak mau memenuhi tuntutan itu. Maka pada tanggal 26 April 1896 Teuku Johan Pahlawan dipecat sebagai Uleebalang Leupung dan Panglima Perang Besar Gubernemen Hindia Belanda.

Teuku Umar mengajak uleebalang-uleebalang yang lain untuk memerangi Belanda. Seluruh komando perang Aceh mulai tahun 1896 berada di bawah pimpinan Teuku Umar. la dibantu oleh istrinya Cut Nyak Dhien dan Panglima Pang Laot, dan mendapat dukungan dari Teuku Panglima Polem Muhammad Daud. Pertama kali dalam sejarah perang Aceh, tentara Aceh dipegang oleh satu komando.

Pada bulan Februari 1898, Teuku Umar tiba di wilayah VII Mukim Pidie bersama seluruh kekuatan pasukannya lalu bergabung dengan Panglima Polem. Pada tanggal 1 April 1898, Teuku Panglima Polem bersama Teuku Umar dan para Uleebalang serta para ulama terkemuka lainnya menyatakan sumpah setianya kepada raja Aceh Sultan Muhammad Daud Syah.

Kontroversi

Kisah Teuku Umar yang paling mengejutkan dan terjadi pada 30 September 1893. Bersama 13 panglima bawahan dan 250 orang pasukannya, ia menyerahkan diri kepada Belanda. Teuku Umar bersumpah akan setia kepada Belanda dan menjadi sekutunya. Sumpah itu diucapkan di hadapan Gubernur Militer Hindia Belanda di Aceh, Jenderal Deijckerhoff.[5] Teuku Umar terlihat menaati sumpahnya pada Belanda. Atas kesetiaannya itu, pada 1 Januari 1894, dia diberi gelar Panglima Perang Besar oleh Gubernur Van Teijn. Juga, nama kebesaran Teuku Johan Pahlawan. Bahkan, dia diizinkan membentuk legium pasukan sendiri yang berjumlah 250 tentara.[5] Pembelokkan yang dilakukan Umar seperti sebuah keuntungan besar bagi Belanda untuk memudahkan misi-misi mereka di Aceh.[6]

Gugur

Monumen Teuku Umar di Meulaboh.

Februari 1899, Jenderal Van Heutsz mendapat laporan dari mata-matanya mengenai kedatangan Teuku Umar di Meulaboh, dan segera menempatkan sejumlah pasukan yang cukup kuat di perbatasan Meulaboh. Malam menjelang 11 Februari 1899 Teuku Umar bersama pasukannya tiba di pinggiran kota Meulaboh. Pasukan Aceh terkejut ketika pasukan Van Heutsz mencegat. Posisi pasukan Umar tidak menguntungkan dan tidak mungkin mundur. Satu-satunya jalan untuk menyelamatkan pasukannya adalah bertempur. Dalam pertempuran itu Teuku Umar gugur terkena peluru musuh yang menembus dadanya.

Jenazahnya dimakamkan di Mesjid Kampung Mugo di Hulu Sungai Meulaboh. Mendengar berita kematian suaminya, Cut Nyak Dhien sangat bersedih, namun bukan berarti perjuangan telah berakhir. Dengan gugurnya suaminya tersebut, Cut Nyak Dhien bertekad untuk meneruskan perjuangan rakyat Aceh melawan Belanda. Ia pun mengambil alih pimpinan perlawanan pejuang Aceh.[4]

Penghargaan

Atas pengabdian dan perjuangan serta semangat juang rela berkorban melawan penjajah Belanda, Teuku Umar dianugerahi gelar Pahlawan Nasional. Nama Teuku Umar juga diabadikan sebagai nama jalan di sejumlah daerah di tanah air. Salah satu kapal perang TNI AL dinamakan KRI Teuku Umar (385). Selain itu Universitas Teuku Umar di Meulaboh diberi nama berdasarkan namanya.

Dalam budaya populer

Galeri

Referensi

Bacaan lanjutan

  • (Belanda) G. Kepper (1900) Wapenfeiten van het Nederlands Indische Leger; 1816-1900, Den Haag: M.M. Cuvee
  • (Indonesia) Sagimun Mulus Dumadi (1983) Teuku Umar, Jakarta: Bharata Karya Aksara
  • (Inggris) Reid, Anthony (2005). An Indonesian Frontier: Acehnese & Other Histories of Sumatra. Singapore: Singapore University Press. hlm. 187–88, 336. ISBN 9971-69-298-8. 
  • (Inggris) Barnard, Timothy P. (1997). "Local Heroes and National Consciousness: The Politics of Historiography in Riau". Bijdragen tot de Taal-, Land- en Volkenkunde, Riau in transition: 509–526. 

Read other articles:

Andrew IrvineLahirAndrew Comyn Irvine(1902-04-08)8 April 1902Birkenhead, Cheshire, InggrisMeninggal8 Juni 1924 (usia 22)Wilayah Utara, Gunung Everest, Tibet, TiongkokSebab meninggalKeecelakaan pendakian gunungPekerjaanMahasiswa di Merton College, Oxford Andrew Comyn Sandy Irvine (8 April 1902 – 8 Juni 1924) adalah seorang pendaki gunung Inggris. Ia ikut serta dalam Ekspedisi Gunung Everest Britania Raya 1924, ekspedisi Britania Raya ketiga ke gunung tertinggi di dunia (8.848…

Part of a series on theHistory of CanadaBenjamin West's The Death of General Wolfe Timeline (list) Pre-colonization 1534–1763 1764–1867 1867–1914 1914–1945 1945–1960 1960–1981 1982–present Historically significant Events Sites People Topics Agricultural Cultural Constitutional Economic Former colonies Immigration Indigenous Medicine Military Monarchical Population Sports Religion Territorial evolution Women By provinces and territories Alberta British Columbia Manitoba New Brunswic…

Halaman ini berisi artikel tentang jenis batuan. Untuk marga Batak, lihat Batubara. Untuk kegunaan lain, lihat Batubara (disambiguasi). Batu bara Batu bara antrasit Mineral utama: karbon Mineral sekunder: hidrogenbelerangoksigennitrogen Jenis batuan: Batuan sedimen Contoh batu bara Batu bara adalah salah satu bahan bakar fosil. Pengertian umumnya adalah batuan sedimen yang dapat terbakar, terbentuk dari endapan organik, utamanya adalah sisa-sisa tumbuhan dan terbentuk melalui proses pembatubaraa…

Daftar ini belum tentu lengkap. Anda dapat membantu Wikipedia dengan mengembangkannya. Wali Kota Makassarᨓᨒᨗ ᨀᨚᨈ ᨆᨀᨔᨛᨔᨑᨛPetahanaMohammad Ramdhan Pomantosejak 26 Februari 2021Pemerintah Kota MakassarKediamanRumah Dinas Jabatan Wali Kota Makassar, Losari, Ujung Pandang, MakassarMasa jabatan5 tahun dan dapat dipilih kembali untuk satu kali masa jabatanDibentuk1918; 106 tahun lalu (1918)Pejabat pertamaJ. E. Dambrink (Hindia Belanda, 1918)Nadjamuddin (Republik Indo…

هذه المقالة تحتاج للمزيد من الوصلات للمقالات الأخرى للمساعدة في ترابط مقالات الموسوعة. فضلًا ساعد في تحسين هذه المقالة بإضافة وصلات إلى المقالات المتعلقة بها الموجودة في النص الحالي. (يوليو 2019) منتخب إيطاليا لهوكي الحقل للرجال البلد إيطاليا  التصنيف 26 ▲ 6 (30 يونيو 2019)[1]…

Об экономическом термине см. Первородный грех (экономика). ХристианствоБиблия Ветхий Завет Новый Завет Евангелие Десять заповедей Нагорная проповедь Апокрифы Бог, Троица Бог Отец Иисус Христос Святой Дух История христианства Апостолы Хронология христианства Ранне…

MobyGamesURLwww.mobygames.comTipePermainan videoPerdagangan ?YaRegistration (en)Tidak diperlukan, gratisLangueInggrisPemilikBlue Flame Labs[1]Service entry (en)30 Januari 1999; 25 tahun lalu (1999-01-30)[2]Lokasi kantor pusatAmerika Serikat Peringkat Alexa▲ 37.403 (Februari 2016[update])[3]KeadaanAktif MobyGames adalah situs web komersial yang memuat katalog permainan video dari masa ke masa. Hingga bulan Mei 2017, katalognya terdiri atas 200 platform …

Cho OyuSisi selatan Cho Oyu dari Gokyo.Titik tertinggiKetinggian8.188 m (26.864 ft)Peringkat ke-6Puncak2.340 m (7.680 ft)[1]Koordinat28°05′39″N 86°39′39″E / 28.09417°N 86.66083°E / 28.09417; 86.66083Koordinat: 28°05′39″N 86°39′39″E / 28.09417°N 86.66083°E / 28.09417; 86.66083 PenamaanNama terjemahanDewi Pirus (Tibet)GeografiLetakNepal(Provinsi No. 1)–Tiongkok (Tibet)PegununganMahalangu…

Abun SungkarAbun pada tahun 2020LahirMuhammmad Abdul Wahab Sungkar12 Juni 2003 (umur 20)Bogor, Jawa Barat, IndonesiaKebangsaanIndonesiaNama lainAbun SungkarPekerjaanpemeranselebriti internetTahun aktif2016—sekarang Muhammad Abdul Wahab Sungkar, yang lebih dikenal sebagai Abun Sungkar (lahir 12 Juni 2003) adalah pemeran dan selebriti internet Indonesia keturunan Arab. Kehidupan awal Abun merupakan bungsu dari tiga bersaudara dari pasangan Fahmi Sungkar dan Ary Fidhyanti Zein. Ia …

Defense mechanism used by small schooling fish A school of bluefin trevally working a school of anchovies which may compact into a spherical bait ball if they are sufficiently threatened A bait ball, or baitball, occurs when small fish swarm in a tightly packed spherical formation about a common centre.[1] It is a last-ditch defensive measure adopted by small schooling fish when they are threatened by predators. Small schooling fish are eaten by many types of predators, and for this reas…

KubabaKubaba memegang kapsul poppy (mungkin delima) dan Timpani (atau mungkin cermin)Museum Peradaban Anatolia, Ankara, Turki GelarRatu SumerAnakPuzur-Suen Kubaba (di dalam Tawarikh Weidner atau Esagila;[1] Bahasa Sumeria: Kug-Bau) merupakan satu-satunya ratu di Daftar Raja Sumeria, yang menyatakan bahwa ia bertakhta selama 100 tahun – kira-kira pada periode awal Dinasti III (skt. 2500-2330 SM) dari Sejarah Sumeria. Di kemudian hari, ia disembah sebagai dewi. Ratu Kubaba adalah satu da…

Jacqueline Bisset Winifred Jacqueline Fraser Bisset (lahir 13 September 1944) merupakan seorang aktris berkesbangsaan Inggris. Ia dilahirkan di Weybridge, Surrey. Berkarier di dunia film sejak tahun 1965. Filmografi Cul-de-sac (1966) Casino Royale Two for the Road (1966) Bullitt (1968) Airport (1970) Day for Night (1973) Murder on the Orient Express (1974) The Deep (1977) Class (1981) Domino (2005) Miss You Already (2015) Pranala luar Jacqueline Bisset di IMDb (dalam bahasa Inggris) Artikel bert…

Elizabeth II's reign in Ghana from 1957 to 1960 For the Queen Mother of the Ashanti Empire, see Yaa Asantewaa. Queen of GhanaCoat of arms of GhanaElizabeth II DetailsStyleHer MajestyFormation6 March 1957Abolition1 July 1960 Elizabeth II was Queen of Ghana from 1957 to 1960, when Ghana was an independent sovereign state and a constitutional monarchy. She was also queen of the United Kingdom and other sovereign states. Her constitutional roles in Ghana were delegated to the governor-general of Gha…

Norse deity This article is about the Norse sun goddess. For the Roman sun god, see Sol (Roman mythology). A depiction of Máni and Sól (1895) by Lorenz Frølich Sól (Old Norse: [ˈsoːl], Sun)[1] or Sunna (Old High German, and existing as an Old Norse and Icelandic synonym: see Wiktionary sunna, Sun) is the Sun personified in Germanic mythology. One of the two Old High German Merseburg Incantations, written in the 9th or 10th century CE, attests that Sunna is the sister of Sin…

Kerala state has four operational international airports as of 2023 and is, along with Tamil Nadu, an Indian state with four international airports.[1] Kerala is also the only state with the closest proximity to multiple international/domestic airports in the country. All four international airports lie in very close proximity, which makes it easy for the people in Kerala to access air travel. The state also has four defence airports that are widely used by the Indian Armed Forces. Airpo…

Extinct genus of dinosaurs Not to be confused with Overoraptor. OviraptorTemporal range: Late Cretaceous,~75–71 Ma PreꞒ Ꞓ O S D C P T J K Pg N ↓ Holotype specimen of Oviraptor Scientific classification Domain: Eukaryota Kingdom: Animalia Phylum: Chordata Clade: Dinosauria Clade: Saurischia Clade: Theropoda Family: †Oviraptoridae Subfamily: †Oviraptorinae Genus: †OviraptorOsborn, 1924 Type species †Oviraptor philoceratopsOsborn, 1924 Synonyms Fenestrosaurus philoceratops …

Portocomune Porto – Veduta LocalizzazioneStato Portogallo RegioneNord DistrettoPorto AmministrazioneSindacoRui Moreira (Indipendente, appoggiato dal CDS-PP) dal 22-10-2013 TerritorioCoordinate41°09′N 8°38′W / 41.15°N 8.633333°W41.15; -8.633333 (Porto)Coordinate: 41°09′N 8°38′W / 41.15°N 8.633333°W41.15; -8.633333 (Porto) Altitudine104 m s.l.m. Superficie41,66 km² Abitanti240 592[1] (2016) Densit…

Wallace & Gromit: The Curse of the Were-RabbitSutradaraNick ParkSteve BoxProduserNick ParkClaire JenningsPeter LordCarla ShelleyDavid SproxtonSkenarioSteve BoxNick ParkBob BakerMark BurtonBerdasarkanWallace and Gromitoleh Nick ParkPemeranPeter SallisRalph FiennesHelena Bonham CarterPenata musikJulian NottSinematograferDavid Alex RiddettTristan OliverPenyuntingDavid McCormickGregory PerlerPerusahaanproduksiAardman Animations[1][2]DreamWorks AnimationDistributorDreamWorks…

Swiss cyclist Barbara HeebPersonal informationBorn (1969-02-13) 13 February 1969 (age 55)Appenzell, SwitzerlandTeam informationRoleRider Barbara Heeb (born 13 February 1969 in Appenzell) is a Swiss road racing cyclist. In 1996 Heeb won the world championship and finished 8th place in the road race at the Summer Olympics.[1] She was the Swiss National Road Race champion in 1990, 1997 and 1998.[2] References ^ Evans, Hilary; Gjerde, Arild; Heijmans, Jeroen; Mallon, Bill; et…

Apartment complex in Hong Kong This article needs additional citations for verification. Please help improve this article by adding citations to reliable sources. Unsourced material may be challenged and removed.Find sources: Grenville House – news · newspapers · books · scholar · JSTOR (April 2020) (Learn how and when to remove this message) Grenville House. Grenville House is a mid-rise (14 floors) apartment complex at 1-3 Magazine Gap Road in the Mid-l…

Kembali kehalaman sebelumnya