Share to: share facebook share twitter share wa share telegram print page

Tirto Adhi Soerjo

Infobox orangTirto Adhi Soerjo

Edit nilai pada Wikidata
Biografi
Kelahiran1880 Edit nilai pada Wikidata
Blora Edit nilai pada Wikidata
Kematian1918 Edit nilai pada Wikidata (37/38 tahun)
Kepulauan Bacan Edit nilai pada Wikidata
Kegiatan
Pekerjaanjurnalis Edit nilai pada Wikidata
Periode aktif1894 Edit nilai pada Wikidata –
Penghargaan

Tirto Adhi Soerjo (lahir sebagai Raden Mas Djokomono di Cepu, Blora, Jawa Tengah 1880 – meninggal di Batavia, 7 Desember 1918 pada umur 37 atau 38 tahun) adalah seorang tokoh pers dan tokoh kebangkitan nasional Indonesia, dikenal juga sebagai perintis persuratkabaran dan kewartawanan nasional Indonesia. Namanya sering disingkat T.A.S..

Tirto menerbitkan surat kabar Soenda Berita (1903-1905), Medan Prijaji (1907) dan Putri Hindia (1908). Tirto juga mendirikan Sarekat Dagang Islamiyah (SDI-ah) yang merupakan Organisasi tandingan dari Sarekat Dagang Islam yang didirikan oleh H. Samanhoedi. Medan Prijaji dikenal sebagai surat kabar nasional pertama karena menggunakan bahasa Melayu (bahasa Indonesia), dan seluruh pekerja mulai dari pengasuhnya, percetakan, penerbitan dan wartawannya adalah pribumi Indonesia asli.

Tirto adalah orang pertama yang menggunakan surat kabar sebagai alat propaganda dan pembentuk pendapat umum. Dia juga berani menulis kecaman-kecaman pedas terhadap pemerintahan kolonial Belanda pada masa itu. Akhirnya Tirto ditangkap dan disingkirkan dari Pulau Jawa dan dibuang ke Pulau Bacan, dekat Halmahera (Provinsi Maluku Utara). Setelah selesai masa pembuangannya, Tirto kembali ke Batavia, dan meninggal dunia pada 7 Desember 1918.[1][2]

Kisah perjuangan dan kehidupan Tirto diangkat oleh Pramoedya Ananta Toer dalam Tetralogi Buru dan Sang Pemula.

Pada 1973, pemerintah mengukuhkannya sebagai Bapak Pers Nasional. Pada tanggal 3 November 2006, Tirto mendapat gelar sebagai Pahlawan Nasional melalui Keppres RI no 85/TK/2006.[3]

Sarekat Prijaji

Setelah pulang dari Maluku ke Jawa, Tirto melakukan kunjungan ke para saudagar dan para bangsawan seperti yang dilakukan Wahidin Soedirohoesodo. [4]Kunjungan-kunjungan ini dilakukan untuk menggalang dana guna sebagai biaya untuk mendirikan terbitan surat kabarnya. Selama kunjungan tersebut, dia juga menyampaikan gagasannya untuk mendirikan sebuah perhimpunan yang bertujuan untuk memajukan kaum pribumi yang dia sebut "bangsa yang terprentah" agar terlepas dari penjara kolonial. Tokoh-tokoh yang dia kunjungi dalam perencanaan perhimpunan ini , seperti Raden Mas Prawirodiningrat yang saat itu menjabat sebagai Jaksa Kepala Batavia, Taidji’in Moehadjilin, Tamrin Mohammad Tabrie dan Bachram.[5]

Pada akhirnya, pengumuman di selebaran-selebaran surat kabar berbahasa melayu pun mengabarkan bahwa Sarikat Priyayi telah didirikan pada tahun 1906. Pada selebaran tersebut dinyatakan bahwa cabang awal berada di Betawi dan akan memperbanyak cabang. Tujuan mereka adalah pendidikan priyayi dan bangsawan pribumi dengan mendirikan studiefonds (Lembaga dana pendidikan). Medan Prijaji memiliki 5 program, yaitu :[6]

  1. Mendirikan asrama bagi murid diluar Betawi yang harganya murah dan gratis bagi murid tidak mampu
  2. Mendirikan Taman kanak-kanak (frobel onderwijs) serta kursus (Hollandsche Cursus) bagi anak-anak dan orang dewasa yang tidak diterima sekolah Belanda.
  3. Memberikan beasiswa bagi murid tidak mampu sampai lulus dan mendapat pekerjaan dengan perjanjian harus membayar beasiswa tersebut ketika mendapatkan pekerjaan tetap.
  4. Memberikan beasiswa bagi murid yang berprestasi
  5. Membuka taman baca

Selanjutnya, sumber dana himpunan dijelaskan:[7]

  1. Uang pendaftaran anggota yang berjumlah 10 florin yang dibayar lunas untuk orang yang berpenghasilan lebih dari 100 florin per bulan dan boleh dicicil bila kurang
  2. kontribusi anggota sebesar 0,50 florin yang dibayar 3 bulan sekaligus.
  3. Sumbangan dari siapa saja
  4. Keuntungan dari biaya taman kanak-kanak dan kursus, biaya makan dan pondok, pameran serta penjualan karya produksi pribumi yang dikelola perhimpunan.

Bersamaan dengan pengumuman tersebut, susunan perhimpunan juga tertera. Susunan perhimpunan terdiri dari Prawirodiningrat sebagai Ketua, Tirto sebagai sekretaris, Moehadjilin sebagai komandan distrik Tanah Abang, Tabrie sebagai komandan distrik Mangga Besar dan Bachram sebagai komandan distrik Penjaringan. Pernyataan ini ditulis dalam Surat kabar Medan Prijaji tahun III 1909.[8] Setelah pengumuman, 700 anggota telah mendaftat serta mendapatkan sumbangan sebesar 1000 florin dairi R.A.A Prawidiredja yang saat itu menjabat sebagai Bupati Cianjur. Berkat saran beliau juga, surat kabar Medan Prijaji didirkan menggunakan uang sumbangannya sebagai media penyebaran informasi gerakan yang ia juga ikut serta dalam penulisan beberapa bidang di bidang politik. Akhirnya, Medan Prijaji didirkan pada 1 Januari 1907.[8]

Perkembangan Serikat Prijaji ternyata tidak terlalu baik, apalagi sejak Moehadjilin dan ketuanya, Prawirodiningrat meninggal dan digantikan oleh Thamrin. Selain itu, sepertinya Tirto lebih sibuk mengurus Medan Prijaji yang saat itu perkembangannya sangat pesat sehingga memperparah kondisi perhimpunan.[9]

Perjalanan Tirto saat bergabung dengan Budi Utomo

Kondisi Sarekat Prijaji yang semakin meredup membuat Tirto akhirnya bergabung dengan Budi Utomo sebagai anggota cabang Bandung. Tirto pernah memuat tentang Budi Utomo di Medan Prijaji. Saat penyelenggaraan rapat besar Budi Utomo pada tanggal 17 Januari 1909, Tirto menyampaikan pendapatnya bahwa Budi Utomo perlu untuk merangkul para pedagang pribumi sebagai anggota BU. Selain itu, Tirto juga menekankan agar Budi Utomo berfokus kepada pengajaran anak negeri serta mengharapkan Budi Utomo menjadi perhimpunan yang tangguh secara perlahan.[10]

Akan tetapi, hubungan Tirto dengan Budi Utomo tidak selamanya berjalan baik yang dimulai setelah kepulangan Tirto dari Lampung pada tanggal 2 Mei 1910. Pada hari itu, Tirto melayangkan protes kepada Budi Utomo melalui Medan Prijaji. Di dalam surat kabar itu, Tirto menuduh bahwa Budi Utomo memboikot surat kabarnya karena rasa cemburu terhadap kesuksesan surat kabarnya yang dibuktikan dengan tidak pernahnya Budi Utomo mengirimkan laporan ke surat kabarnya.[10] Tuduhan ini tidak muncul tanpa alasan karena sebelumnnya Tirto pernah memiliki perselisihan dengan pengurus pusat Budi Utomo. Perselisihan ini bermula saat Budi Utomo berencana menunjuk Ernest Douwes Dekker sebagai editor majalah milik Budi Utomo yang saat itu dekat dengan pengurus Budi Utomo.[5] Tirto berpendapat bahwa seharusnya surat kabar harusnya dipimpin oleh orang dalam karena sejak awal Budi Utomo didirikan untuk menonjolkan semangat kejawaan. Hal ini ini juga berkaitan dengan perasaan Tirto yang bosan dengan keadaan bahwa kaum pribumi dianggap lebih rendah dibandingkan dengan bangsa Belanda, Indo, Tionghoa dan Arab yang menempati Hindia Belanda sesuai Undang-Undang Kolonial, padahal banyak kaum pribumi yang mempunyai kecakapan hanya untuk memimpin sebuah surat kabar. [11]

Sarekat Dagang Islamiyah

Selama bergabung dengan Budi Utomo, Tirto telah membentuk Sarekat Dagang Islam (SDI) yang bertujuan membantu para pedagang bumi putra bersaing dengan pedagang dari negara asing. Rapat perdana organisasi tersebut dilaksanakan pada tanggal 27 Maret 1909 di timpat tinggal Tirto di Bogor dan organisasi ini secara resmi dibentuk pada tanggal 5 April 1909 ketika telah memiliki dua kantor yang berada di Bogor dan Betawi.[5] Berita berdirinya SDI tersebar ke banyak surat kabar. Salah satu surat kabar yang memuat berita ini adalah Medan Priyayi Edisi Tahun III 1909 serta Retnodhoemilah pada edisi 7 April 1909 yang menyatakan bahwa SDI bertujuan "Menjaga kepentingan kaum muslimin di Hindia Belanda". SDI pun mendapat sambutan baik dari Keluarga Badjenet yang merupakan saudagar besar dari Bogor yang menjadi anggota SDI.[12] Pada masa itu, SDI terdiri dari Sjech Achmad bin Abdoelrachman Badjenet sebagai Presiden, Mohamad Dagrim sebagai wakil presiden, Sjech Achmad bin Said Badjenet sebagai kasir dan Tirto sendiri sebagai sekretaris dan penasihat. Sedangkan komisaris organisasi ini terdiri dari Sjech Achmad bin Said Badjenet, Sjech Galib bin Said Tebe, Sjech Mohamad bin Badjenet, Mas Railoes, dan Haji Mohamad Arsad.[13]

Kesuksesan SDI ditengah masalah internal yang dialami Budi Utomo membuat SDI mendapatkan banyak permintaan kunjungan ke beberapa kota, seperti Bondowoso, Surabaya, Ciamis dan Sukabumi. Di kota Ciamis, kontrolir kota tersebut Weiffenbach sendirilah yang mengundang SDI dengan mengirimkan uang sebesar 30 florin untuk datang ke kotanya. Tirto menjadi perwakilan kunjungan ke kota ini yang dihadiri oleh 400 pedagang serta tokoh van Zutphen sebagai asisten residen Ciamis serta R.A. Koesoemabrata yang menjabat sebagai Bupati Ciamis.[14] Namun, pada tanggal 5 Maret 1910, SDI mengalami masalah yang diperlihatkan dengan SDI mulai membantah tuduhan bahwa SDI merupakan penjelmaan dari gerakan Pan Islamisme. Padahal saat itu SDI berada pada puncak kejayaan dengan anggota hampir mencapai 200.000 anggota. [15]

Kiprah Tirto dalam pendirian Sarekat Islam

Proses pendirian Sarekat Islam dimulai saat Haji Samanhudi yang kebingungan untuk meresmikan Rekso Roemekso. Organisasi ini merupakan perkumpulan keamanan untuk melindungi kawasan industri batik di daerah Solo serta menghalau dominasi pedagang Tionghoa di sana. Hingga tahun 1911, organisasi ini belum menjadi organisasi resmi yang berbadan hukum yang terancam dibubarkan karena akan dianggap organisasi ilegal.[5] Samanhudi berhasil menghubungi Tirto melalui koleganya Martodharsono yang pernah menjadi redaktur Medan Priyayi.[16] Tirto tiba di Solo pada akhir Januari atau awal Februari tahun 1911.[5] Akhirnya Rekso Roemekso resmi menjadi organisasi resmi dengan nama SDI cabang Surakarta yang Anggaran Dasarnya disusun oleh Tirto dan ditandatangani pada tanggal 11 November 1911. Susunan organisasi ini terdiri dari Samanhoedi sebagai ketua, Hardjosoemarto sebagai sekretaris, Kartowihadrjo sebagai Bendahara dan Tirto sebagai penasihat. Sedangkan, Martodharsono bersama Djojomargoso menjadi pengurus cabang SDI Surakarta di Purwosari. [17]

Setelah Revolusi Tiongkok, pedagang Tionghoa mulai melawan pemerintah kolonial dan sering memulai konflik dengan SDI Solo. Di tengah konflik ini, SDI Solo menerbitkan surat kabar mereka sendiri, yaitu Sarotomo yang menunjuk Tirto sebagai kepala redaksi, tetapi keterbatasan lokasi Tirto yang berada di Bogor, Tirto menyerahkan urusan Sarotomo kepada Martodharsono selaku redaktur. Koran Sarotomo hanya bertahan 3 bulan akibat masalah keuangan yang diperparah dengan pinjama Tirto yang meminjam uang milik Sarotomo sebesar 750 florin yang saat itu juga mengalami masalah keuangan yang saat itu juga membuat pengurus SDI Surakarta gusar.[18] Pada April 1912, Tirto menghadiri rapat besar SDI Surakarta dan menyerahkan kepemimpinan SDI kepada Samanhoedi karena dia melakukan keliling Jawa. Tirto berhasil mengunjungi beberapa kota, seperti Madiun, Surabaya dan Kediri sebelum diculik dan diasingkan karena masalah [18]

Pada tanggal 13 Agustus 1912, penerbitan Medan Prijaji dihentikan karena hutang sehingga hubungan SDI cabang Solo dan Bogor terputus. Kesempatan ini dimanfaatkan Samahoedi untuk memperluas SDI Solo. Akan tetapi rencana ini terhambat karena SDI Solo diberhentikan aktivitasnya oleh Keresidenan Surakarta pada tanggal 23 Agustus 1912. Samanhoedi pun bertemu dengan Oemar Said Tjokroaminoto serta Tjokrosoedarmo yang saat itu menjadi pengurus SDI Surabaya untuk berdiskusi. Atas saran Tjokroaminoto, SDI Solo membuat Anggaran Dasar baru serta mengganti nama SDI Solo menjadi Sarekat Islam.[19]

Pada Desember 1913, Tirto divonis bersalah dan dibuang ke Maluku.[5] Pada masa ini juga, Samanhoedi mengumumkan bahwa Sarekat Islam tidak terhubung dengan SDI yang didirikan oleh Tirto. Tirto tidak mampu melakukan apapun karena dia masih berada di Ambon dan harus menjalani hukuman pembuangannya selama 6 bulan.[19]

Masa akhir Tirto

Tirto meninggal pada tanggal 7 Desember 1918 di Batavia karena mengidap depresi.[5]

Pandangan

Takashi Shiraishi lewat buku Zaman Bergerak menyebut Tirto Adhi Soerjo sebagai orang bumiputra pertama yang menggerakkan bangsa melalui bahasanya lewat Medan Prijaji.

Tirto Adhi Soerjo juga mendapat tempat yang banyak pula dalam laporan-laporan pejabat-pejabat Hindia Belanda, terutama laporan Dr. Rinkes. Ini disebabkan karena Tirto memegang peranan pula dalam pembentukan Sarekat Dagang Islam di Surakarta bersama Haji Samanhudi, yang merupakan asal mula Sarikat Islam yang kemudian berkembang ke seluruh Indonesia. Anggaran Dasar Sarikat Islam yang pertama mendapat persetujuan Tirto Adi Soerjo sebagai ketua Sarikat Islam di Bogor dan sebagai redaktur suratkabar Medan Prijaji di Bandung.

Ketika menulis buku kenang-kenangannya pada tahun 1952, Ki Hajar Dewantara mencatat tentang diri Tirtohadisoerjo sebagai berikut: "Kira-kira pada tahun berdirinya Boedi Oetomo ada seorang wartawan modern, yang menarik perhatian karena lancarnya dan tajamnya pena yang ia pegang. Yaitu almarhum R.M. Djokomono, kemudian bernama Tirtohadisoerjo, bekas murid STOVIA yang waktu itu bekerja sebagai redaktur harian Bintang Betawi (yang kemudian bernama Berita Betawi) lalu memimpin Medan Prijaji dan Soeloeh Keadilan. Ia boleh disebut pelopor dalam lapangan journalistik."

Sudarjo Tjokrosisworo dalam bukunya Sekilas Perjuangan Suratkabar (terbit November 1958) menggambarkan Tirtohadisoerjo sebagai seorang pemberani. "Dialah wartawan Indonesia yang pertama-tama menggunakan suratkabar sebagai pembentuk pendapat umum, dengan berani menulis kecaman-kecaman pedas terhadap pihak kekuasaan dan menentang paham-paham kolot. Kecaman hebat yang pernah ia lontarkan terhadap tindakan-tindakan seorang kontrolir, menyebabkan Tirtohadisoerjo disingkirkan dari Jawa, dibuang ke Pulau Bacan," tulis Tjokrosisworo.

Dalam budaya populer

Novel Bumi Manusia

Tokoh Minke dalam novel Bumi Manusia karangan Pramoedya Ananta Toer mengacu kepada sosok Tirto Adhi Soerjo. Novel ini merupakan salah satu seri dari Tetralogi Pulau Buru.[20] Pada 24 Mei 2018, diselenggarakan konferensi pers yang mengumumkan bahwa Bumi Manusia akan difilmkan oleh Falcon Pictures dengan Hanung Bramantyo sebagai sutradara. Sosok Minke akan diperankan oleh Iqbaal Ramadhan, Annelies Mellema akan diperankan oleh Mawar de Jongh, dan Sha Ine Febriyanti sebagai Nyai Ontosoroh.[butuh rujukan]

Media daring Tirto.id

Sebuah media daring, Tirto.id, mendedikasikan nama medianya untuk menghormati sosok Tirto Adhi Soerjo. Hal ini tertuang dalam halaman tentang kami pada laman situsnya.[21]

Warisan

Pada 10 November 2021, nama R.M. Tirto Adhi Soerjo diabadikan sebagai nama jalan di Kota Bogor, dan diresmikan oleh walikota Bima Arya.[22]

Karya

Daftar karya ini dikutip dari Ensiklopedia Sastra Indonesia[23] dan buku Sang Pemula oleh Pramoedya Ananta Toer.[24]

Fiksi

  • Doenia Pertjintaan 101: Tjerita jang soenggoe terjadi di Tanah Priangan (1906)
  • Tjerita Njai Ratna (1909)
  • Membeli Bini Orang (1909)
  • Busono (dimuat sebagai cerita bersambung di Medan Prijaji (MP), 1912)

Non-Fiksi

  • Gerakan Bangsa Cina di Surabaya melawan Handelsvereniging Amsterdam (Dimuat di Soenda Berita, no. 16 Th. II, 19 Juni 1904, halaman 2-3, judul asli: Geraknya bangsa Cina di Surabaya)
  • Bangsa Cina di Priangan (Dimuat di Soenda Berita, no. 17 Th. II, 26 Juni 1904, halaman 1-2)
  • Pelajaran Buat Perempuan Bumiputera (Dimuat di Soenda Berita, no. 20-23 Th. II, 1904)
  • Suratnya Orang-Orang Desa Bapangan (Dimuat di Medan Prijaji (MP), Th. II, 1909, halaman 15-18, judul asli: Suratnya Orang-Orang Desa Bapangan Pada Hoofdred, M.P.)
  • Persdelict: Umpatan (Dimuat di Medan Prijaji (MP) no. 19 Th. III, 1909, halaman 223-235 dan Soeloeh Keadilan, Th. III, Jilid IV, 1909, halaman 193-220)
  • Satu Politik di Banyumas (Dimuat di Medan Prijaji (MP), Th. III, 1909, halaman 463-365)
  • Dreyfusiana di Madiun (Dimuat di Medan Prijaji (MP), Th. III, 1909, halaman 560-563)
  • Kekejaman di Banten (Dimuat di Medan Prijaji (MP), Th. III, 1909), halaman 592-598)
  • Omong-Omong di Hari Lebaran (Dimuat di Medan Prijaji (MP), Th. III, 1909, halaman 672-680)
  • Turki pada Masa Ini (Dimuat di Medan Prijaji (MP), no. 11 Th. 14, 19 Maret 1910, halaman 121-124)
  • Apa yang Gubermen Kata dan Apa yang Gubermen Bikin (Dimuat di Medan Prijaji (MP), No. 17 Th. IV, 30 April 1910, halaman 193-195)
  • Oleh-Oleh dari Tempat Pembuangan (Dimuat di Medan Prijaji (MP), no. 20-24 Th. IV, 1910, halaman 235-239, 246-252, 257-264, 265-273, 291-296)
  • Boycott (Dimuat di Medan Prijaji (MP), tahun tidak diketahui)

Pranala luar

Sumber

  1. ^ Gunadha, Reza (2018-06-05). "Minke, yang Mati dalam Kesepian". Suara.com. Diakses tanggal 2021-03-14. 
  2. ^ Abdillah, Fahri. "Tirto Adhi Soerjo: Sang Pemula Pers Bumiputera". www.ruangguru.com. Diakses tanggal 2021-03-14. 
  3. ^ "Tokoh Jabar dapat anugrah". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2007-03-11. Diakses tanggal 2006-11-10. 
  4. ^ Raditya & Dahlan 2008, hlm. 43.
  5. ^ a b c d e f g Raditya, Iswara N (8 Desember 2018). "Peran Besar Tirto Adhi Soerjo dalam Sejarah Pergerakan Nasional". tirto.id. Diakses tanggal 26 November 2021. 
  6. ^ Raditya & Dahlan 2008, hlm. 43-44.
  7. ^ Raditya & Dahlan 2008, hlm. 45.
  8. ^ a b Raditya & Dahlan 2008, hlm. 46.
  9. ^ Raditya & Dahlan 2008, hlm. 47.
  10. ^ a b Raditya & Dahlan 2008, hlm. 48-49.
  11. ^ Raditya & Dahlan 2008, hlm. 50-51.
  12. ^ Raditya & Dahlan 2008, hlm. 51,53.
  13. ^ Sudiyo et al. 1997, hlm. 24.
  14. ^ Raditya & Dahlan 2008, hlm. 53-54.
  15. ^ Raditya & Dahlan 2008, hlm. 54-55.
  16. ^ Raditya & Dahlan 2008, hlm. 55.
  17. ^ Raditya & Dahlan 2008, hlm. 56.
  18. ^ a b Raditya & Dahlan 2008, hlm. 56-57.
  19. ^ a b Raditya & Dahlan 2008, hlm. 59.
  20. ^ Wiratama, I. W. A., Artika, I. W., dan Paramarta, I. K. (2021). "Benang Merah Pandangan Tirto Adhi Soerjo dan Minke Mengenai Feminisme dalam Bumi Manusia". Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Bahasa Indonesia. 10 (2): 163. 
  21. ^ "Tentang Kami". Tirto. Diakses tanggal 13 September 2018. 
  22. ^ Hidayatulah, Syarif (2021-11-10). "Pahlawan Nasional Tirto Adhi Soerjo Gantikan Nama Jalan Kesehatan di Kota Bogor". Pakuan Raya. Diakses tanggal 2021-11-30. 
  23. ^ "R.M. Tirto Adhi Soerjo (1880–1918)". Ensiklopedia Sastra Indonesia. Diakses tanggal 2020-11-17. 
  24. ^ Ananta Toer, Pramoedya (1985). Sang Pemula. Jakarta: Hasta Mitra. hlm. 189–370. 

Daftar pustaka

Read other articles:

Johann Georg Hamann Johann Georg Hamann adalah seorang filsuf Jerman penting, dengan mendukung gerekan utama Sturm und Drang di Jerman.[1][2] Dia sejawat dengan pendukung ide-ide sejarah, yaitu Isaiah Berlin.[2] Isaiah Berlin mengungkapkan tentang the Counter-Enlightenment. Johann Georg Hamann adalah seorang Luteran yang pietis.[2] Dia juga merupakan sehabat dari seorang filsuf terkemuka Jerman, yaitu Immanuel Kant. Johann Georg Hamann bisa bermain flut.[2]…

Artikel ini sebatang kara, artinya tidak ada artikel lain yang memiliki pranala balik ke halaman ini.Bantulah menambah pranala ke artikel ini dari artikel yang berhubungan atau coba peralatan pencari pranala.Tag ini diberikan pada Mei 2016. ImpromptuBerkas:Impromptuposter.jpgTheatrical release posterSutradaraJames LapineProduserStuart OkenDaniel A. SherkowDitulis olehSarah KernochanPemeranJudy DavisHugh GrantMandy PatinkinBernadette PetersJulian SandsEmma ThompsonPenata musikFrédéric Cho…

2014 Guamanian gubernatorial election ← 2010 November 4, 2014 2018 →   Nominee Eddie Calvo Carl Gutierrez Party Republican Democratic Running mate Ray Tenorio Gary Gumataotao Popular vote 22,512 12,712 Percentage 63.7% 36.0% Governor before election Eddie Calvo Republican Elected Governor Eddie Calvo Republican Elections in Guam Federal government Presidential straw polls 2008 2012 2016 2020 2024 Presidential caucuses Democratic 2008 2012 2016 2020 2024 Repub…

Artikel ini sebatang kara, artinya tidak ada artikel lain yang memiliki pranala balik ke halaman ini.Bantulah menambah pranala ke artikel ini dari artikel yang berhubungan atau coba peralatan pencari pranala.Tag ini diberikan pada Oktober 2016. Pemberontakan CabanagemPemberontakan CabanagemTanggal1835–1840LokasiGrão-Pará, Kekaisaran Portugis(sekarang Belém, Brasil)Hasil Kemenangan Kekaisaran BrasilPihak terlibat Kekaisaran Brasil Pasukan Penjaga Nasional Angkatan Laut Kekaisaran Militia Did…

Species of tree Acacia stenophylla Scientific classification Kingdom: Plantae Clade: Tracheophytes Clade: Angiosperms Clade: Eudicots Clade: Rosids Order: Fabales Family: Fabaceae Subfamily: Caesalpinioideae Clade: Mimosoid clade Genus: Acacia Species: A. stenophylla Binomial name Acacia stenophyllaA.Cunn. ex Benth. Occurrence data from AVH Synonyms Acacia stenophylla Benth. var. linearis Maiden Racosperma stenophyllum (Benth.) Pedley[1] Acacia stenophylla is a species of Acacia[…

Pour les articles homonymes, voir GVA. Genève Aéroport L'aéroport international de Genève, vue d'avion. Localisation Pays Suisse Canton Genève Ville • Le Grand-Saconnex • Meyrin • Bellevue Coordonnées 46° 14′ 11″ nord, 6° 06′ 26″ est Altitude 421 m (1 380 ft) Informations aéronautiques Code IATA GVA Code OACI LSGG Nom cartographique Cointrin Type d'aéroport Civil Gestionnaire Genève Aéroport, établissement public autonome Site web aé…

Sikatan gorget putih Anthipes monileger Status konservasiRisiko rendahIUCN22709349 TaksonomiKerajaanAnimaliaFilumChordataKelasAvesOrdoPasseriformesFamiliMuscicapidaeGenusAnthipesSpesiesAnthipes monileger Hodgson, 1845 Tata namaSinonim takson Ficedula monileger lbs Sikatan gorget putih (Anthipes monileger) adalah spesies burung passerine di keluarga Muscicapidae Burung ini ditemukan di Bangladesh, Bhutan, Cina, India, Laos, Myanmar, Nepal, Thailand, dan Vietnam. Alam habitat mereka adalah subtrop…

Ukrainian biathlete (born 1977) Andriy DeryzemlyaDeryzemlya at the World Championships in 2008.Personal informationFull nameAndriy Vasylovych DeryzemlyaBorn (1977-08-18) 18 August 1977 (age 46)Zhovtneve, Sumy Oblast, Ukrainian SSR,Soviet UnionHeight1.88 m (6 ft 2 in)Professional informationSportBiathlonWorld Cup debut7 December 1996Olympic GamesTeams5 (1998, 2002, 2006, 2010, 2014)Medals0World ChampionshipsTeams17 (1997, 1998, 1999, 2000, 2001, 2002, 2003, 2004…

Questa voce sull'argomento compositori tedeschi è solo un abbozzo. Contribuisci a migliorarla secondo le convenzioni di Wikipedia. Christian Gottlob Neefe Christian Gottlob Neefe (Chemnitz, 5 febbraio 1748 – Dessau, 28 gennaio 1798) è stato un compositore e direttore d'orchestra tedesco. Ricevette la sua educazione all'Università di Lipsia, inizialmente iscritto alla facoltà di legge, e successivamente allievo di Johann Adam Hiller. Sotto la sua guida scrisse le sue prime opere comich…

American racing driver (born 1993) NASCAR driver Josh WilliamsWilliams at Martinsville Speedway in 2024Born (1993-08-03) August 3, 1993 (age 30)Port Charlotte, Florida, U.S.NASCAR Cup Series career4 races run over 2 yearsCar no., teamNo. 16 (Kaulig Racing)2022 position54thBest finish54th (2022)First race2022 Food City Dirt Race (Bristol Dirt)Last race2024 Ambetter Health 400 (Atlanta) Wins Top tens Poles 0 0 0 NASCAR Xfinity Series career192 races run over 9 yearsCar no., teamNo. 11 (Kaulig…

ValchevrièreGéographiePays  FranceDivision territoriale française France métropolitaineRégion Auvergne-Rhône-AlpesDépartement français IsèreCommune française Villard-de-LansCoordonnées 45° 03′ 56″ N, 5° 29′ 23″ EFonctionnementStatut Hameaumodifier - modifier le code - modifier Wikidata Valchevrière est un hameau situé sur le territoire de la commune de Villard-de-Lans (Isère), dans le massif du Vercors, abandonné à la fin des années 1…

Questa voce o sezione sugli argomenti professionisti cinematografici e registi statunitensi non cita le fonti necessarie o quelle presenti sono insufficienti. Puoi migliorare questa voce aggiungendo citazioni da fonti attendibili secondo le linee guida sull'uso delle fonti. Segui i suggerimenti dei progetti di riferimento 1, 2. Questa voce sugli argomenti direttori della fotografia statunitensi e registi statunitensi è solo un abbozzo. Contribuisci a migliorarla secondo le convenzioni…

Port AlexandercityPort Alexander – Veduta LocalizzazioneStato Stati Uniti Stato federato Alaska Census AreaPrince of Wales-Hyder TerritorioCoordinate56°14′59″N 134°38′51″W / 56.249722°N 134.6475°W56.249722; -134.6475 (Port Alexander)Coordinate: 56°14′59″N 134°38′51″W / 56.249722°N 134.6475°W56.249722; -134.6475 (Port Alexander) Altitudine12 m s.l.m. Superficie30,9[1] km² Abitanti81[2] (2000) D…

The Spider and the RoseSutradaraJohn McDermottDitulis olehGerald C. DuffyPemeranAlice Lake Richard Headrick Gaston GlassSinematograferGlen MacWilliams Charles RichardsonPerusahaanproduksiB.F. Zeidman ProductionsDistributorPrincipal DistributingTanggal rilis15 Februari 1923Durasi70 menitNegaraAmerika SerikatBahasaBisu Intertitel Inggris The Spider and the Rose adalah sebuah film drama sejarah bisu Amerika Serikat tahun 1923 garapan John McDermott dan menampilkan Alice Lake, Richard Headrick dan G…

Міністерство оборони України (Міноборони) Емблема Міністерства оборони та Прапор Міністерства оборони Будівля Міністерства оборони у КиєвіЗагальна інформаціяКраїна  УкраїнаДата створення 24 серпня 1991Попередні відомства Міністерство оборони СРСР Народний комісаріа…

Museum Te Papa Tongarewa merupakan museum nasional Selandia Baru yang berlokasi di ibu kota Selandia Baru, Wellington. Nama Te Papa Tongarewa diambil dari bahasa Maori (penduduk asli Selandia Baru), yang memiliki arti Tempat Penyimpanan Harta.[1] Museum Te Papa mulai dibangun 1994 dan resmi dibuka pada tanggal 14 Februari 1998. Dengan bentuk bangunannya yang unik dan modern di tepi pantai Wellington, Museum Te Papa menjadi salah satu ikon kota Wellington. Arsitek museum ini adalah Jasmax…

British politician (born 1944) Not to be confused with Margaret Hodges. The Right HonourableDame Margaret HodgeOfficial portrait, 2020Chair of the Public Accounts CommitteeIn office10 June 2010 – 30 March 2015Preceded byEdward LeighSucceeded byMeg HillierMinister of State for Culture and TourismIn office22 September 2009 – 11 May 2010Prime MinisterGordon BrownPreceded byBarbara FollettSucceeded byJohn PenroseIn office27 June 2007 – 3 October 2008Prime MinisterGor…

Ethnic group Landuma Landoma Landouma Total population~26,000[1][better source needed]Regions with significant populations Guinea26,000 Guinea Bissau?LanguagesLandomaRelated ethnic groupsNalou people, Baga people, Temne people The Landuma also called Landoma, Landima, Landouma, Cocoli, Kokoli, Tiapi, or Tyapi are an African people who live primarily in Guinea, in the area of the Upper Nunez. They have been described as pre-Mandingas, as they settled in the reg…

Signal encoder This article relies largely or entirely on a single source. Relevant discussion may be found on the talk page. Please help improve this article by introducing citations to additional sources.Find sources: Differential pulse-code modulation – news · newspapers · books · scholar · JSTOR (September 2020) Differential pulse-code modulation (DPCM) is a signal encoder that uses the baseline of pulse-code modulation (PCM) but adds some functionali…

У этого термина существуют и другие значения, см. Трёхгорка. ПосёлокТрёхгорка 55°41′51″ с. ш. 37°19′55″ в. д.HGЯO Страна  Россия Субъект Федерации Московская область Муниципальный район Одинцовский Городское поселение Одинцово История и география Первое упоминани…

Kembali kehalaman sebelumnya