Insiden balon udara intai Tiongkok 2023
Pada tanggal 2 Februari 2023, sebuah balon udara yang diduga membawa perangkat pengintaian dari Tiongkok terlacak terbang melintas di wilayah udara Amerika Serikat. Lokasi dan asal muasalBalon udara tersebut terbang tinggi di ketinggian stratosfer dan tidak menimbulkan ancaman keselamatan bagi rute penerbangan sipil oleh akibat ketinggian balon udara yang dilalui.[5][6] Pada awal bulan Februari balon udara tersebut telah terlacak di atas langit Montana, tiba di daratan utama Amerika Serikat setelah terpantau terbang melewati Kanada dan Kepulauan Aleut.[6] TujuanBalon tersebut merupakan balon intai besar yang dilengkapi beberapa perangkat. Dengan perkiraan ukurannya hampir sepanjang tiga bus berjajar.[7] Diyakini balon udara tersebut tidak membawa informasi intelijen yang tidak dapat diambil oleh wahana satelit.[5] Insiden balon udara seperti ini sebelumnya telah terjadi dengan durasi yang lebih singkat ketika di daratan utama Amerika Serikat.[6] ReaksiPara petinggi pertahanan Amerika Serikat telah berdiskusi terkait menembak jatuh balon udara tersebut namun akhirnya memutuskan untuk tidak melakukannya karena adanya resiko dari serpihan bangkai yang dapat melukai warga sipil di darat. Sebuah rapat diadakan antara Menteri Pertahanan Amerika Serikat Lloyd Austin, Kepala Staf Gabungan Jenderal Mark Milley, Komandan NORTHCOM/NORAD Jenderal Glen D. VanHerck, beserta pimpinan lain terkait.[6] Presiden Amerika Serikat Joe Biden menerima "anjuran terbaik" dari para petinggi terkait untuk tidak memberikan perintah menembak jatuh.[6] Balon udara tersebut terus dipantau oleh beberapa pesawat dari NORAD, termasuk pesawat peringatan dini Boeing E-3 Sentry dan pesawat tempur F-22 Raptor dari Lanud Nellis. Lihat pula
Referensi
|