Pesawat peringatan dini (bahasa Inggris: Airborne Early Warning atau AEW) adalah sebuah sistem radar yang dibawa oleh sebuah pesawat terbang yang dirancang untuk mendeteksi pesawat terbang lain. Radar ini dapat membedakan antara pesawat terbang kawan dan pesawat terbang musuh dari jarak jauh. Pesawat peringatan dini digunakan dalam operasi penerbangan defensif maupun ofensif. Secara ofensif, sistem ini bertugas untuk mengarahkan pesawat tempur ke targetnya. Secara defensif, sistem bertugas untuk mengawasi serangan musuh.
Beberapa negara mempunyai sistem pesawat peringatan dininya masing-masing. E-3 Sentry dan Grumman E-2C Hawkeye adalah pesawat terbang peringatan dini yang populer. Sentry dibuat oleh Boeing Defense and Space Group (sekarang Integrated Defense Systems) dan secara internasional dianggap sebagai standar pesawat peringatan dini. E-3 Sentry dibuat berbasiskan Boeing 707. E-2 Hawkeye yang memasuki dinas pada 1965 merupakan pesawat peringatan dini yang paling banyak digunakan. Pertahanan Udara Jepang menggunakan teknologi E-3 yang diaplikasikan ke Boeing 767.[1][2][3][4][5][6][7][8][9][10][11][12][13][14][15][16][17][18]
Britania Raya juga mengembangkan pesawat peringatan dininya sendiri yaitu Nimrod AEW.3, yang dikembangkan oleh De Havilland. Akan tetapi, program Nimrod AEW kemudian dibatalkan.
RAAF (Angkatan Udara Australia) menggunakan pesawat terbang berbasis Boeing 737 di bawah Project Wedgetail. Tidak seperti E-2 dan E-3, Wedgetail tidak memiliki rotodome.
Hanya ada tiga pesawat peringatan dini berbasis helikopter. Salah satunya adalah helikopter Angkatan Laut Britania RayaWestland Sea King ASaC7. Satuan helikopter ini tergabung dalam Kapal induk kelas Invincible (HMS Illustrious dan HMS Ark Royal). Pembuatan Sea King ASaC7, dan sistem sebelumnya yaitu AEW.2 dan AEW.5 adalah konsekuensi dari pelajaran yang didapat oleh Royal Navy yang dikirim ke Samudera Atlantik tahun 1982 dalam Perang Falklands. Kurangnya cakupan sistem peringatan dini pada waktu ini menjadi salah satu kendala utama.
Helikopter lainnya adalah Ka-31 Helix-B buatan Rusia yang digunakan antara lain oleh Angkatan Laut India pada Frigat Krivak-III. Helikopter ini menggunakan peralatan radar E-801M Oko (Eye) yang dapat melacak sampai dengan 20 target di udara dalam waktu bersamaan dari jarak 150 km serta kapal permukaan dari jarak 250 km. Angkatan Udara India memesan tiga buah IAI Phalcon pada 2004 yang akan dikirim pada 2007. India juga mengembangkan sistem pesawat peringatan dininya sendiri yang akan digunakan pada 2010.
Pesawat peringatan dini berbasis helikopter yang paling modern adalah AgustaWestlandEH101 dari Angkatan Laut Italia.
Beberapa sistem pesawat peringatan dini memiliki fitur tambahan sebagai fungsi komando dan pengendali. Salah satunya yaitu AWACS AS.