Kerajaan, Pakpak Bharat
Sejarah Kecamatan KerajaanPada masa pemerintahan Hindia Belanda, Dairi menjadi satu derafdeling yang dipimpin oleh seorang Controleur berkebangsaan Belanda dan seorang Demang berkebangsaan Indonesia. Kedua Pejabat tersebut dinamakan Controleur der Dairi Landen dan Demang der Dairi Landen. Onderafdeling der Dairi Landen terdiri dari tiga Onderdistrik yaitu:
Onderdistrik Van Simsim terdiri dari 6 (enam) Kenegrian, yaitu:
Pada masa pendudukan Jepang di Indonesia pada tahun 1942-1945, kenegrian tersebut diganti menjadi Dewan Negeri, yaitu:
Sejak masa kemerdekaan, Onderdistrik Van Simsim diubah menjadi Kewedanan Simsim yang dipimpin oleh Kisaran Massy Maha dan Kewedanan ini dibagi menjadi dua Kecamatan, yaitu:
Kemudian setelah dibentuknya Komite Nasional Daerah pada tanggal 1 Oktober 1947 oleh Residen Tapanuli membentuk 12 Kecamatan di Kabupaten Dairi dan salah satu diantaranya adalah Kecamatan Kerajaan. Pada agresi kedua tahun 1949 di Kabupaten Dairi, Kecamatan Kerajaan dipimpin oleh asisten Wedana Wal Mantas Habeahan saat itu Kabupaten Dairi terdiri dari 12 Kecamatan. Pada akhir tahun 1949 Kabupaten Dairi diciutkan menjadi 8 kecamatan. Pada tahun 2003, Kecamatan Kerajaan adalah salah satu dari tiga kecamatan yang merintis pemekaran Kabupaten Pakpak Bharat. Kecamatan Kerajaan memekarkan Kecamatan Siempat Rube dan Kecamatan Tinada pada tahun 2005 sesuai dengan Perda no. 8 tahun 2005. GeografiKecamatan Kerajaan memiliki wilayah seluas 147,6 km2.[1] Cakupan wilayahnya sebanyak 12,12% dari total luas Kabupaten Pakpak Bharat.[butuh rujukan] Kecamatan Kerajaan berada pada 98°00’- 98°30’ Lintang Utara dan 2°5’ - 3°00’ Bujur Timur. Secara umum, wilayah Kecamatan Kerajaan berbukit-bukit.[2] Ketinggian wilayahnya berkisar antara 500 hingga 1.400 meter di atas permukaan laut.[3] SungaiSungai (dalam Bahasa Pakpak disebut lae) yang mengalir di Kecamatan Kerajaan cukup banyak yang besar dan panjang antara lain, Lae Sicike-cike, Lae Kombih, Lae Kabeaken, Lae Pengiringen, Lae Mbuturen, Lae Mbereng, Lae Leam, Lae Arkis, dan masih banyak lagi sungai lainnya. Pada umumnya sungai-sungai ini sudah dimanfaatkan oleh masyarakat untuk irigasi persawahan, keperluan masak/mandi/cuci dan juga untuk Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Kombih II di Desa Perduhapen. GunungDi Kecamatan Kerajaan terdapat gunung (dalam Bahasa Pakpak disebut delleng) yaitu Delleng Sibarteng yang memanjang dari Utara ke Selatan yang membatasi Kecamatan Kerajaan dengan Kecamatan Parbuluan. Delleng Lumut, yang terletak di Desa Sukaramai, Delleng Sikoling-koling, Delleng Siranggas, Delleng Pencinaren dan gunung lainnya. Batas wilayah
PemerintahanWilayah Kecamatan Kerajaan terbagi menjadi 10 desa.[4] Desa-desa ini kemudian terbagi dalam 37 dusun. Desa Sukaramai adalah ibu kota dan pusat pemerintahan Kecamatan Kerajaan. Desa Majanggut II merupakan desa dengan wilayah terluas di Kecamatan Kerajaan. Luas wilayahnya yaitu 36,56 km2.[5] Persentase luasnya ialah 24,72% dari total luas Kecamatan Kerajaan, sementara Desa Perduhapen merupakan wilayah terkecil yaitu 3,22 km² atau 2,18% dari total luas Kecamatan Kerajaan. Desa Majanggut II merupakan desa yang paling jauh dari ibu kota Kecamatan Kerajaan yaitu berjarak sekitar 40 kilometer. Daftar desa/kelurahan di Kecamatan Kerajaan
Daftar Pejabat Pemerintah yang pernah menjabat di Kecamatan Kerajaan
Sosial KemasyarakatanSukuMayoritas penduduk yang mendiami Kecamatan Kerajaan berasal dari suku Pakpak Suak Simsim, sebagian kecil suku lain meliputi Batak Toba, Karo, Simalungun, Jawa, dan Nias. AgamaMayoritas penduduk Kecamatan Kerajaan memeluk agama Kristen. Di Kecamatan Kerajaan terdapat 39 sarana ibadah yang terdiri dari 19 bangunan Gereja, 13 bangunan Masjid, dan 7 Langgar.
PendidikanPada tahun 2015, terdapat 19 bangunan sekolah di Kecamatan Kerajaan yang terdiri dari 11 sekolah SD, 7 sekolah SMP dan 1 sekolah SMA.
KesehatanKecamatan Kerajaan memiliki 40 unit sarana kesehatan yang terdiri dari:
Desa Majanggut II merupakan satu-satunya desa di kecamatan Kerajaan yang tidak memiliki sarana kesehatan karena merupakan daerah yang terisolir, dikarenakan jarak yang cukup jauh dan sulit dijangkau. PerekonomianMayoritas penduduk Kecamatan Kerajaan hidup dari bertani, sebagian penduduk juga berdagang, dan lainnya. Pertanian & PeternakanSumber penghasilan utama penduduk di Kecamatan Kerajaan adalah di sektor pertanian dan perkebunan rakyat. Produk unggulan pertanian dari Kecamatan Kerajaan adalah tanaman jagung; sebagian kecil masyarakat lainnya juga menanam ubi kayu, ubi jalar, dan kacang tanah. Tanaman keras yang mendominasi di Kecamatan Kerajaan yakni kopi, karet, gambir, coklat, dan kelapa sawit. Ternak di Kecamatan Kerajaan yang paling banyak dipelihara masyarakat adalah ternak babi, kerbau, kambing, dan sapi. Sarana & PrasaranaListrik & air minumterdapat 1.787 rumah tangga di Kecamatan Kerajaan yang menggunakan listrik PLN, dan masih ada rumah tangga yang menggunakan sumber penerangan bersumber dari tenaga surya dan PLMH (Pembangkit Listrik Miko Hidro) sebanyak 197 rumah tangga. Desa Majanggut II merupakan satu-satunya desa di Kecamatan Kerajaan yang sama sekali tidak dialiri oleh listrik PLN. Sedangkan sumber air minum dan kebutuhan mandi cuci di Kecamatan Kerajaan seluruhnya masih menggunakan sungai dan air hujan, yang artinya belum ada sumber air minum yang dikelola olah pemerintah. Referensi
Pranala luar |