Share to: share facebook share twitter share wa share telegram print page

Kerajaan Tidung

Kerajaan Tidung

Wilayah kerajaan Tidung Diarsipkan 2012-10-04 di Wayback Machine., Kalimantan Timur
Berdiri 1551-1916
Didahului oleh Kerajaan Tidung kuno
Digantikan oleh Tarakan
Ibu kota Kota Tarakan
Bahasa Tidung
Agama Islam
Pemerintahan
-Raja pertama
-Raja terakhir
Monarki
Amiril Rasyd Gelar Datoe Radja Laoet
Datoe Adil
Sejarah
-Didirikan
-Zaman kejayaan
-Krisis suksesi

1557
1551-1787
1916

Kerajaan Tidung atau dikenal pula dengan nama Kerajaan Tarakan (Kalkan/Kalka) adalah kerajaan yang memerintah Suku Tidung di Kalimantan Utara, yang berkedudukan di Pulau Tarakan dan berakhir di Salimbatu. Sebelumnya terdapat dua kerajaan di kawasan ini, selain Kerajaan Tidung, terdapat pula Kesultanan Bulungan yang berkedudukan di Tanjung Palas.[1]

Riwayat

Riwayat tentang kerajaan maupun pemimpin (Raja) yang pernah memerintah dikalangan Suku Tidung terbagi dari beberapa tempat yang sekarang sudah terpisah menjadi beberapa daerah Kabupaten antara lain (Salimbatu, Kecamatan Tanjung Palas Tengah, Kabupaten Bulungan), (Malinau Kota, Kabupaten Malinau), (Sesayap, Kabupaten Tana Tidung), (Sembakung, Kabupaten Nunukan), (Kota Tarakan) dan lain-lain hingga ke daerah (Sabah, Malaysia) bagian selatan.[2]

Dari riwayat-riwayat yang terdapat dikalangan Suku Tidung tentang kerajaan yang pernah ada dan dapat dikatakan yang paling tua di antara riwayat lainnya yaitu dari Menjelutung di Sungai Sesayap dengan rajanya yang terakhir bernama Benayuk.[2] Berakhirnya zaman kerajaan Menjelutung karena ditimpa malapetaka berupa hujan ribut dan angin topan yang sangat dahsyat sehingga mengakibatkan perkampungan di situ runtuh dan tenggelam ke dalam air (sungai) berikut warganya.[2] Peristiwa tersebut di kalangan Suku Tidung disebut Gasab yang kemudian menimbulkan berbagai mitos tentang Benayuk dari Menjelutung]].[2]

Dari beberapa sumber didapatkan riwayat tentang masa pemerintahan Benayuk yang berlangsung sekitar 35 musim.[2] Perhitungan musim tersebut adalah berdasarkan hitungan hari bulan (purnama) yang dalam semusim terdapat 12 purnama.[2] Dari itu maka hitungan musim dapat disamakan +kurang lebih dengan tahun Hijriah.[2] Apabila dirangkaikan dengan riwayat tentang beberapa tokoh pemimpin (Raja) yang dapat diketahui lama masa pemerintahan dan keterkaitannya dengan Benayuk, maka diperkirakan tragedi di Menjelutung tersebut terjadi pada sekitaran awal abad XI.[2]

Kelompok-kelompok Suku Tidung pada zaman kerajaan Menjelutung belumlah seperti apa yang terdapat sekarang ini, sebagaimana diketahui bahwa dikalangan Suku Tidung yang ada di Kalimantan timur sekarang terdapat 4 (empat) kelompok dialek bahasa Tidung, yaitu:[2]

Dari adanya beberapa dialek bahasa Tidung yang merupakan kelompok komunitas berikut lingkungan sosial budayanya masing-masing, maka tentulah dari kelompok-kelompok dimaksud memiliki pemimpin masing-masing.[2] Sebagaimana diriwayatkan kemudian bahwa setelah kerajaan Benayuk di Menjelutung runtuh maka anak keturunan beserta warga yang selamat berpindah dan menyebar kemudian membangun pemukiman baru.[2] Salah seorang dari keturunan Benayuk yang bernama Kayam selaku pemimpin dari pemukiman di Linuang Kayam (Kampung si Kayam) yang merupakan cikal bakal dari pemimpin (raja-raja) di Pulau Mandul, Sembakung dan Lumbis.[2]

Daftar Silsilah Raja-Raja Tidung

Raja-raja dari Kerajaan Tidung Kuno

Kerajaan Tidung Kuno adalah Suatu Pemerintahan yang dipimpin oleh seorang Raja, di mana pusat pemerintahan selalu berpindah-pindah dengan wilayah yang kecil/kampung.[3]

Dinasti Tengara

Dahulu kala kaum Suku Tidung yang bermukim di pulau Tarakan, populer juga dengan sebutan kaum Tengara, oleh karena mereka mempunyai pemimpin yang telah melahirkan Dynasty Tengara.[3] Berdasarkan silsilah (Genealogy) yang ada bahwa, bahwa di pesisir timur pulau Tarakan yakni, di kawasan binalatung sudah ada Kerajaan Tidung kuno (The Ancient Kingdom of Tidung), kira-kira tahun 1076-1156.[3] Kemudian berpindah ke pesisir barat pulau Tarakan yakni, di kawasan Tanjung Batu, kira-kira pada tahun 1156-1216.[3] Lalu bergeser lagi, tetapi tetap di pesisir barat yakni, ke kawasan sungai bidang kira-kira pada tahun 1216-1394.[3] Setelah itu berpindah lagi, yang relatif jauh dari pulau Tarakan yakni, ke kawasan Pimping bagian barat dan kawasan Tanah Kuning, yakni, sekitar tahun 1394-1557.[3]

Kerajaan Dari Dynasty Tengara ini pertama kali bertakhta kira-kira mulai pada tahun 1557-1571 berlokasi di kawasan Pamusian wilayah Tarakan Timur.[4]

Raja-raja dari Dinasti Tengara

Silsilah raja dari dinasti tengara, yaitu:[4]

Hubungan dengan Kesultanan lain

Hubungan dengan Kesultanan Sulu

Dikatakan Sultan Sulu yang bernama Sultan Salahuddin-Karamat atau Pangiran Bakhtiar telah menikah dengan seorang gadis Tionghoa yang berasal dari daerah Tirun (Tidung).[5] Dan juga karena ingin mengamankan wilayah North-Borneo (Kini Sabah) selepas mendapat wilayah tersebut dari Sultan Brunei, seorang putera Sultan Salahuddin-Karamat iaitu Sultan Badaruddin-I juga telah memperisterikan seorang Puteri Tirun atau Tidung (isteri kedua) yang merupakan anak kepada pemerintah awal di wilayah Tidung.[5] (Isteri pertama Sultan Badaruddin-I, dikatakan adalah gadis dari Soppeng, Sulawesi Selatan.[5] Maka lahirlah Datu Lagasan yang kemudian menjadi Sultan Sulu bergelar, Sultan Alimuddin-I ibni Sultan Badaruddin-I).[5] Dari zuriat Sultan Alimuddin-I inilah dikatakan datangnya Keluarga Kiram dan Shakiraullah di Sulu.[5]

Maka dari darah keturunan dari Puteri Tidung ini lahirlah seorang putera bernama Datu Bantilan dan seorang puteri bernama Dayang Meria.[5] Datu Bantilan kemudiannya menaiki takhta Kesultanan Sulu (menggantikan abangnya Sultan Alimuddin-I) pada tahun sekitar 1748, bergelar Sultan Bantilan Muizzuddin.[5] Adindanya Dayang Meria dikatakan menikah dengan seorang pedagang Tionghoa, dan kemudiannya melahirkan Datu Teteng atau Datu Tating.[5] Dan dari zuriat Sultan Bantilan Muizzuddin inilah datangnya Keluarga Maharajah Adinda, yang kini merupakan "Pewaris Sebenar" kepada Kesultanan Sulu mengikut Sistem Protokol Kesultanan yang dipanggil "Tartib Sulu".[5]

Dikatakan juga pewaris sebenar itu bergelar, Duli Yang Maha Mulia (DYMM) Sultan Aliuddin Haddis Pabila (Wafat pada 30 Juni 2007 di Kudat, Sabah).[5] Dan juga dinyatakan bahawa Putera Mahkota kesultanan Sulu kini adalah putera bungsu kepada DYMM Sultan Aliuddin yang bernama Duli Yang Teramat Mulia (DYTM) Datu Ali Aman atau digelar juga sebagai "Raja Bongsu-II" (*Gelaran ini mungkin mengambil sempena nama moyang mereka yang bernama Raja Bungsu atau Pengiran Shahbandar Maharajalela, yang merupakan putera-bongsu kepada Sultan Muhammad Hassan dari Brunei.[5] Dikatakan Raja Bungsu ini telah dihantar ke Sulu menjadi Sultan Sulu menggantikan pamannya Sultan Batarasah Tengah ibnu Sultan Buddiman Ul-Halim yang tiada putera.[5] Ibu Raja Bungsu ini adalah puteri kepada Sultan Pangiran Buddiman Ul-Halim yang menikah dengan Sultan Muhammad Hassan).[5]

Dan kerana mahu rakyat Sulu memahami akan HAK "Pewaris Kedua" dalam Kesultanan Sulu, maka DYTM Datu Raja Bongsu-II ini telah mengutuskan sepupunya Datu Lajamura Bin Datu Wasik ke Sulu untuk memberi penerangan kepada seluruh rakyat Sulu akan HAK Keluarga Maharaja Adinda.[5] Maka kehadiran Datu Lajamura Bin Datu Wasik di Sulu adalah selaku Pegawai WAKIL penerangan dari Keluarga Maharaja Adinda atau (The Maharaja Adinda Royal House Representative Officer).[5]

Hubungan dengan Kesultanan Bulungan

Di antara kedua kerajaan tersebut terdapat hubungan yang erat, sebagaimana layaknya seperti orang bersaudara karena saling diikat oleh tali Perkawinan.[5] Meskipun demikian proses saling memengaruhi tetap berjalan secara halus dan tersamar, karena salah satu di antaranya ingin lebih dominan dari yang lainnya.[5] Dengan Demikian tidak dapat dielakkan bahwa persaingan terselubung antara keduanya merupakan masalah laten yang adakalanya mencuat kepermukaan.[5] Dalam hal ini pihak penjajah Hindia Belanda cukup jeli memanfaatkan masalah itu, maka semakin besar masalah hubungan kedua kerajaan, bahkan menjadi konflik politik yang tajam, sehingga akhirnya Kerajaan dari Suku kaum Tidung dengan Kesultanan Bulungan mengakhiri hubungan kerja sama.[5]

Hubungan dengan Kesultanan Banjar

Menurut Kakawin Nagarakretagama yang ditulis tahun 1365 menyebutkan Tirem (=Tirun/Tidung) sebagai salah satu negeri yang telah ditaklukkan Kerajaan Majapahit oleh Gajah Mada.[5] Menurut Hikayat Banjar, sejak masa kekuasaan Maharaja Suryanata (Raden Aria Gegombak Janggala Rajasa), pangeran dari Majapahit yang menjadi raja Negara Dipa (Banjar) yang ke-2 pada masa Hindu, penguasa Karasikan sudah menjadi taklukannya.[5] Karasikan adalah sebutan dari Kesultanan Banjar untuk Kerajaan Tidung.[5] Karasikan dalam Hikayat Banjar disebutkan sebagai salah satu tanah di atas angin (= negeri di sebelah timur atau utara) yang telah ditaklukkan.[5] Karasikan (= Tarakan) dianggap sebagai salah satu vazal Banjarmasin, sehingga ketika Banjarmasin jatuh ke tangan VOC sebagai daerah protektorat (= tanah pinzaman) pada 13 Agustus 1787 maka vazal-vazal Banjarmasin oleh Sultan Tamjidullah I diserahkan kepada VOC, maka Karasikan atau wilayah Suku Tidung ini menjadi wilayah VOC.[5] Karasikan yaitu wilayah Suku Tidung meliputi utara Kalimantan Timur hingga daerah-daerah pada Divisi Tawau dan sekitarnya termasuk pulau Sipadan dan Ligitan, sehingga tidak mengherankan ketika VOC membuat peta tahun 1787, wilayah VOC lebih ke utara daripada perbatasan Kalimantan Timur-Sabah yang ada pada masa kini.[5]

Hubungan dengan Kesultanan Berau

Bulungan dan Tidung Memisahkan Diri Membentuk Kesultanan Sendiri Karena terjadinya kericuan dan insiden pada waktu menetapkan giliran siapa yang harus menjadi raja dari kedua keturunan pangeran itu, kekuasaan pusat pemerintahan yang berkedudukan di Muara bangun hampir tiada berfungsi lagi.[6] Dalam situasi yang tidak menentu itu, daerah Bulungan dan Tidung berkesempatan melepaskan diri dari kesatuan wilayah kekuasaan Berau dan membentuk kesultanan sendiri pada tahun 1800.[6]

Demografi kawasan

Berkas:Arsitektur rumah adat suku tidung.jpg
Arsitektur rumah adat suku tidung

Kawasan Kalimantan Timur bagian utara secara umum penduduk aslinya terdiri dari tiga jenis suku bangsa yakni: Tidung, Bulungan, dan Dayak yang mewakili tiga kebudayaan yaitu Kebudayaan Pesisir, Kebudayaan Kesultanan, dan Kebudayaan Pedalaman.[5]

Kaum Suku Tidung umumnya terlihat banyak mendiami kawasan pantai dan pulau-pulau, ada juga sedikit di tepian sungi-sungai di pedalaman umumnya dalam radius muaranya.[5] Kaum suku Bulungan kebanyakan berada di kawasan antara pedalaman dan pantai, terutama di kawasan Tanjung Palas dan Tanjung Selor.[5] Sedangkan kaum suku Dayak kebanyakan mendiami kawasan Pedalaman.[5] Kalangan suku Dayak yang terdengar dan Populer adalah bernama suku Dayak Kenyah.[5] Suku Dayak memiliki banyak sub-suku bangsa mereka tersebar di kawasan pedalaman dan dan memiliki berbagai macam nama.[5] Adapun mengenai suku kaum Tidung, mata pencaharian andalannya adalah sebagai Nelayan, di samping itu juga bertani dan memanfaatkan hasil hutan.[5] Berdasarkan dokumen dan informasi tertulis maupun lisan yang ada bahwa, tempo dulu di kawasan Kalimantan Timur belahan utara terdapat dua bentuk pemerintahan, yakni: Kerajaan dari kaum Suku Tidung dan Kesultanan dari kaum suku Bulungan.[5] Kerajaan dari kaum Suku Tidung berkedudukan di Pulau Tarakan dan berakhir di Salimbatu, Sedangkan Kesultanan Bulungan berkedudukan di Tanjung Palas.[5]

Wilayah Kekuasaan

Kerika diperintah oleh Raja Bengawan pada masa Kerajaan Tidung Kuno, wilayah kekuasaan kerajaan ini telah lebih besar dari wilayah Kabupaten Bulungan sekarang, Jika digambarkan wilayah tersebut meliputi Tanjung Mangkaliat di selatan kemudian ke utara sampai di kudat, Malaysia.[4] Pada perkembangan kemudian, wilayah kekuasaan kerajaan tidung semakin meluas sehingga meliputi beberapa daerah, yaitu: beluran, betayau, bunyu, Kalabakan, Labuk, Lumbis, Malinau, Mandul, Mentarang, Nunukan, Pulau Sebatik, Salim Batu, Sebuku, Sekatak, Sembakung, Serudung, Sesayap, Semendalen, Soembol, dan Tarakan.[4] Di daerah Beluran, kekuasaan kerajaan tidung juga menguasai beberapa Suku Dayak yang telah mendiami daerah tersebut, yaitu Ulun Aboy Tidung, Ulun Adang, Ulun Belusu, Ulun Daye, Ulun Kelabat, Ulun Krayan, Ulun Libun, Ulun Mentarang, Ulun Punan, Ulun Putuk, Ulun Saban, Ulu Tenggalan, dan Ulun Tubu.[4] Bahkan sebelum dipersatukan ke dalam satu kerajaan atau masih dikenal sebagai Kerajaan Tidung Kuno, wilayah kekuasaan kerajaan ini masing-masing mempunyai kerajaan yang berdiri sendiri seperti, Raja Berusu (Belusu), Raja Tenggalan/Ngabok, Raja Punan, dan Raja Ulun Daya/Aboi Tidoeng.[4]

Referensi

  1. ^ (Belanda) Bataviaasch Genootschap van Kunsten en Wetenschappen, Lembaga Kebudajaan Indonesia (1855). Tijdschrift voor Indische taal-, land-, en volkenkunde. Lange & Co. hlm. 423.  Teks "Bagian 4" akan diabaikan (bantuan)
  2. ^ a b c d e f g h i j k l kerajaan tidung bagb 1 diakses 1 April 2015
  3. ^ a b c d e f g h i j k l m n o p q r s t u v w x y z aa ab ac ad ae af ag ah ai aj ak silsilah kerajaan tidung diakses 1 April 2015
  4. ^ a b c d e f kerajaan tidung Diarsipkan 2015-04-02 di Wayback Machine. diakses 1 April 2015
  5. ^ a b c d e f g h i j k l m n o p q r s t u v w x y z aa ab ac ad ae af ag ah Sejarah dan kebudayaan tidung di kabupaten malinau
  6. ^ a b historis asal usul berau

Lihat pula

Pranala luar

Read other articles:

Aaptos Klasifikasi ilmiah Kerajaan: Animalia Filum: Porifera Kelas: Demospongiae Ordo: Hadromerida Famili: Suberitidae Genus: AaptosGray, 1867[1] Aaptos adalah salah satu genus genus Porifera. Spesies dalam genus ini merupakan spons laut di dalam famili Suberitidae.[1] Spesies Sejauh ini spesies yang merupakan bagian dari genus ini meliputi:[1][2] Aaptos aaptos (Schmidt, 1864) Aaptos alphiensis Samaai & Gibbons, 2005 Aaptos bergmanni de Laubenfels, 1950 Aaptos…

Pour les articles homonymes, voir Karthala. Repères historiques Création 24 juin 1980 Fondée par Robert Ageneau Fiche d’identité Forme juridique Société par actions simplifiéeSIREN 319 012 233 Statut Éditeur indépendant Siège social Paris (France) Dirigée par Xavier et Marc Audrain Spécialités Géopolitique, sciences humaines, spiritualité, études africanistes Collections Les Afriques, Hommes et Sociétés, Questions d'enfances, Recherches internationales Effectif 10 à 19 en 20…

Artikel ini tidak memiliki referensi atau sumber tepercaya sehingga isinya tidak bisa dipastikan. Tolong bantu perbaiki artikel ini dengan menambahkan referensi yang layak. Tulisan tanpa sumber dapat dipertanyakan dan dihapus sewaktu-waktu.Cari sumber: Universitas Bakrie – berita · surat kabar · buku · cendekiawan · JSTOR Universitas BakrieJenisPerguruan Tinggi SwastaDidirikan2006Lembaga indukBakrie GroupRektorProf. Ir. Sofia W. Alisjahbana, M.Sc., Ph.D.,…

Sayat-NovaLahirHarutyun Sayatyan(1712-06-14)14 Juni 1712Tbilisi, Safavid Iran (sekarang Georgia)Meninggal22 September 1795(1795-09-22) (umur 83)Haghpat, Qajar Iran (sekarang Armenia)PekerjaanPenyairKebangsaanArmeniaPasanganMarmar Sayat-Nova (Armenian: Սայեաթ-Նովայcode: hy is deprecated ; lahir Harutyun Sayatyan; 14 Juni 1712 – 22 September 1795) adalah seorang penyair, musisi, dan ashugh Armenia kelahiran Georgia, yang memiliki komposisi dalam sejumlah bahasa. Lag…

PZL Świdnik SA (Wytwórnia Sprzętu Komunikacyjnego PZL-Świdnik SA) adalah produsen helikopter terbesar di Polandia. Produk utamanya adalah PZL W-3 Sokol dan SW-4 PZL Puszczyk helikopter. Pada awal 2010 pabrik diakuisisi oleh AgustaWestland.[1] Produk PZL Kania PZL W-3 PZL SW-4 PZL SM-4 Latka Referensi ^ Gazeta Wyborcza article from Feb. 2, 2010 [1] Diarsipkan 2014-03-12 di Wayback Machine. Pranala luar Wikimedia Commons memiliki media mengenai PZL-Świdnik. PZL-Świdnik official webpa…

Basilika Bunda dari DeritaBasilika Minor Bunda dari DeritaSpanyol: Basílica de Nuestra Señora de las AngustiasBasilika Bunda dari DeritaLokasiGranadaNegara SpanyolDenominasiGereja Katolik RomaArsitekturStatusBasilika minorStatus fungsionalAktifAdministrasiKeuskupan AgungKeuskupan Agung Granada Basilika Bunda dari Derita (Spanyol: Basílica de Nuestra Señora de las Angustias) adalah sebuah gereja basilika minor Katolik yang terletak di Granada, Spanyol. Basilika ini ditetapkan sta…

This article may rely excessively on sources too closely associated with the subject, potentially preventing the article from being verifiable and neutral. Please help improve it by replacing them with more appropriate citations to reliable, independent, third-party sources. (May 2014) (Learn how and when to remove this template message) Memorial Private School is a private life and college prep school for grades 6-12 in the Memorial area of Houston, Texas. Opened in 2004, the school was establi…

1938 film Men, Animals and SensationsDirected byHarry PielWritten byJ.M. Frank Erwin Kreker Reinhold Meißner Harry PielProduced byHarry Piel Willy ReiberStarringHarry Piel Ruth Eweler Elisabeth WendtCinematographyKarl Hasselmann Bruno Timm Fritz von FriedlEdited byHilde GrebnerMusic byFritz WenneisProductioncompanyAriel-FilmRelease date23 December 1938Running time90 minutesCountryGermanyLanguageGerman Men, Animals and Sensations (German: Menschen, Tiere, Sensationen) is a 1938 German drama film…

Boehmeria nivea • ortie de Chine Boehmeria nivea RamieClassification Règne Plantae Division Magnoliophyta Classe Magnoliopsida Sous-classe Hamamelidae Ordre Urticales Famille Urticaceae Genre Boehmeria EspèceBoehmeria nivea(L.) Gaudich. 1826 Classification phylogénétique Classification phylogénétique Ordre Rosales Famille Urticaceae La ramie ou ortie de Chine (Boehmeria nivea) est une espèce de plantes à fleurs de la famille des orties, les Urticaceae. C'est une plante à fibr…

Intercity ExpressRangkaian Kereta ICE 3 dekat IngolstadtIkhtisarLokalJerman, Belanda, Belgia, Austria, Swiss, Prancis.Tanggal beroperasi1985–sekarangTeknisLebar sepur1.435 mm (4 ft 8+1⁄2 in)Lain-lainSitus webbahn.com Intercity Express atau ICE adalah sistem kereta kecepatan tinggi dioperasikan oleh DV Fernverkehr di Jerman dan beberapa negara tetangga, contohnya Zürich, Swiss atau Wina, Austria. Kereta ICE juga berjalan dengan kecepatan rendah ke Amsterdam, Belan…

Military expedition in Niger Paul VouletJulien Chanoine vteScramble for Africa South Africa (1879) South Africa (1880) Tunisia (1881) Sudan (1881) Egypt (1882) Wassoulou (1883) Madagascar (1883) Eritrea (1885) Equatoria (1886–89) Somalia (1888–1924) Congo (1895) Dahomey (1890) Mashonaland (1890) Katanga (1891−92) Dahomey (1892) Matabeleland (1893) Morocco (1893–94) Wassoulou (1894) Ashanti (1895) South Africa (1895) Ethiopia (1896) Matabeleland (1896) Zanzibar (1896) Benin (1897) Wassoul…

Holy Roman Emperor (r. 1084–1105) of the Salian dynasty Henry IVHenry in full regalia (depicted in the 11th-century Evangelion of Saint Emmeram's Abbey)Holy Roman EmperorReign1084–1105Coronation1 April 1084Old St. Peter's Basilica, RomePredecessorHenry IIISuccessorHenry VKing of GermanyReign1054–1105Coronation17 July 1054Aachen CathedralPredecessorHenry IIISuccessorHenry VKing of Italy and BurgundyReign1056–1105PredecessorHenry IIISuccessorHenry VBorn(1050-11-11)11 November 1050Imperial …

Type of mathematical function Not to be confused with function constant. Functionx ↦ f (x) History of the function concept Examples of domains and codomains X {\displaystyle X} → B {\displaystyle \mathbb {B} } , B {\displaystyle \mathbb {B} } → X {\displaystyle X} , B n {\displaystyle \mathbb {B} ^{n}} → X {\displaystyle X} X {\displaystyle X} → Z {\displaystyle \mathbb {Z} } , Z {\displaystyle \mathbb {Z} } → X {\displaystyle X} X {\displaystyle X} → R {\displaystyle \mathbb…

Pour les articles homonymes, voir Paysage (homonymie). Paysage photographique aux multiples couleurs de la Serranía de Hornocal, massif montagneux situé près de la ville d'Humahuaca, province de Jujuy, Argentine. Paysage photographique brumeux près d'Arnhem, aux Pays-Bas. Les étendues naturelles sont protégées par décret et des capteurs de vérification du niveau des eaux sont installés. Le sud du massif des Coyote Buttes (Arizona), vu depuis le lieu-dit de Cottonwood Cove. Un paysage e…

この項目には、一部のコンピュータや閲覧ソフトで表示できない文字が含まれています(詳細)。 数字の大字(だいじ)は、漢数字の一種。通常用いる単純な字形の漢数字(小字)の代わりに同じ音の別の漢字を用いるものである。 概要 壱万円日本銀行券(「壱」が大字) 弐千円日本銀行券(「弐」が大字) 漢数字には「一」「二」「三」と続く小字と、「壱」「弐」…

此條目可参照英語維基百科相應條目来扩充。 (2021年5月6日)若您熟悉来源语言和主题,请协助参考外语维基百科扩充条目。请勿直接提交机械翻译,也不要翻译不可靠、低品质内容。依版权协议,译文需在编辑摘要注明来源,或于讨论页顶部标记{{Translated page}}标签。 约翰斯顿环礁Kalama Atoll 美國本土外小島嶼 Johnston Atoll 旗幟颂歌:《星條旗》The Star-Spangled Banner約翰斯頓環礁地…

PK Park built in 2009, home of the Eugene Emeralds. There are six stadiums in use by Northwest League baseball teams. The oldest stadium is Funko Field (1947) in Everett, Washington, home of the Everett AquaSox. The newest stadium is Hillsboro Ballpark (2013) in Hillsboro, Oregon, home of the Hillsboro Hops. One stadium was built in the 1940s, two in the 1950s, and one in each of the 1990s, 2000s, and 2010s. The highest seating capacity is 6,803 at Avista Stadium in Spokane, Washington, where th…

Questa voce o sezione sull'argomento attori britannici non cita le fonti necessarie o quelle presenti sono insufficienti. Puoi migliorare questa voce aggiungendo citazioni da fonti attendibili secondo le linee guida sull'uso delle fonti. Segui i suggerimenti del progetto di riferimento. Emily Watson al Festival di Berlino 2024 Emily Margaret Watson (Londra, 14 gennaio 1967) è un'attrice britannica. Nel 1997 riceve il plauso della critica per l'interpretazione della protagonista Bess McNeil…

Danish film director Anders Thomas JensenJensen in 2015Born (1972-04-06) 6 April 1972 (age 52)Frederiksværk, DenmarkOccupation(s)Film director, screenwriterSpouseLine Kruse Anders Thomas Jensen (born 6 April 1972) is a Danish screenwriter and film director. His film Election Night won the 1998 Academy Award for Best Live Action Short Film. Life and career Jensen was born in Frederiksværk. He won the Oscar for Best Short Subject for his 1998 film Election Night. He received Oscar nominatio…

العلاقات السعودية الكورية الجنوبية   السعودية   كوريا الجنوبية السفارات سفارة السعودية في كوريا الجنوبية   السفير : سامي بن محمد السدحان   العنوان : سيول، كوريا الجنوبية سفارة كوريا الجنوبية في السعودية   السفير : بارك جوون يونغ   العنوا…

Kembali kehalaman sebelumnya