Kereta api penumpang adalah moda kereta api yang digunakan untuk mengangkut manusia.[1][2] Kereta api ini dapat berupa lokomotif yang menarik rangkaian kereta penumpang, maupun rangkaian kereta penumpang yang menggunakan penggerak sendiri yang disebut kereta rel atau rangkaian kereta rel. Kereta penumpang berhenti di stasiun, tempat penumpang dapat naik dan turun. Dalam kebanyakan kasus, kereta penumpang beroperasi dengan jadwal tetap dan memiliki prioritas lebih utama dibandingkan kereta api barang.
Desain dan keselamatan kereta api penumpang secara umum telah berkembang secara dramatis seiring berjalannya waktu, menjadikan perjalanan dengan kereta api menjadi sangat aman dan nyaman. Beberapa kereta api penumpang, baik jarak jauh maupun jarak pendek, menggunakan kereta dua tingkat untuk mengangkut lebih banyak penumpang per kereta. Kereta penumpang yang dihela dengan lokomotif lebih mahal pengoperasiannya dibandingkan kereta rel, tetapi memiliki kapasitas penumpang yang lebih tinggi.[3]
Banyak layanan KA penumpang yang diberi nama khusus, beberapa di antaranya menjadi terkenal karena dimuat dalam karya sastra dan fiksi.[butuh rujukan]
Sejarah
Lokomotif pertama yang menghela KA penumpang diperkenalkan pada tahun 1804 di Pabrik Besi Penydarren di Wales, ketika 70 pegawainya diangkut sejauh 9 mil dengan lokomotif karya Richard Trevithick.[4][5] KA penumpang pertama yang beroperasi secara reguler adalah trem kuda di Swansea and Mumbles Railway yang dibuka pada tahun 1807.[6] Pada tahun 1808, Trevithick memamerkan kereta api yang diberi nama Catch Me Who Can di jalur kecil di London.[4] Pameran yang berlangsung selama dua minggu ini memungut tarif penumpang.[4]
Lokomotif uap pertama yang menghela KA penumpang di jalur kereta api umum adalah Locomotion No. 1 di Stockton and Darlington Railway pada tahun 1825, melaju dengan kecepatan hingga 15 mil per jam.[7]
Perjalanan KA penumpang di Amerika Serikat dimulai pada tahun 1830-an dan menjadi populer pada tahun 1850-an dan 60-an.[8][9]
KRL pertama diperkenalkan di Pameran Industri Berlin 1879.[10] KRL komersial pertama yang sukses, jalur trem Gross-Lichterfelde, beroperasi setahun kemudian di Lichterfelde.[10]
Kereta api jarak jauh
Kereta api jarak jauh berjalan melewati banyak kota atau wilayah di suatu negara, dan kadangkala melintasi lebih dari satu negara. KA ini sering menyediakan fasilitas kereta makan agar penumpang dapat makan selama perjalanan. Kereta api yang melakukan perjalanan semalam mungkin juga memiliki kereta tidur. Saat ini, banyak perjalanan sejauh lebih dari 500 mil (800 km) dilakukan menggunakan pesawat terbang; tetapi di beberapa negara, perjalanan jarak jauh dengan KA merupakan cara yang populer atau satu-satunya cara yang murah untuk melakukan perjalanan jarak jauh.
Kereta kecepatan tinggi
Jenis kereta api jarak jauh yang terus berkembang adalah kereta kecepatan tinggi atau kereta cepat, yang umumnya melaju dengan kecepatan di atas 200 km/h (120 mph) dan sering kali beroperasi pada jalur khusus dan dipersiapkan untuk mengakomodasi kecepatan tinggi.[11] Contoh sukses pertama dari sistem kereta api penumpang berkecepatan tinggi adalah Shinkansen Jepang, yang dijuluki "kereta peluru", yang mulai beroperasi pada bulan Oktober 1964.[12] Contoh lain termasuk LeFrecce Italia, TGV Prancis, ICE Jerman, dan AVE Spanyol.
Dalam banyak kasus, kereta cepat sangat bersaing dengan pesawat terbang pada jarak tidak lebih dari 500 hingga 600 km (310 hingga 370 mi), karena prosedur check-in di bandar udara dapat menambah dua jam total waktu perjalanan.[13] Selain itu, biaya operasi pada jarak tersebut lebih rendah bila dibandingkan dengan biaya bahan bakar jet yang diperlukan pesawat saat lepas landas dan naik ke ketinggian tertentu. Perjalanan udara menjadi kompetitif dari segi biaya seiring peningkatan jarak tempuh karena biaya bahan bakar sebagai bagian dari biaya operasi pesawat.
Beberapa sistem kereta cepat menggunakan kereta miring agar kereta tetap stabil saat menikung. Contoh kereta miring adalah APT, Pendolino, Shinkansen seri N700, AcelaAmtrak, dan Talgo Spanyol. Memiringkan kereta saat berbelok dapat memungkinkan lalu lintas kecepatan rendah dan tinggi dapat menggunakan jalur yang sama (walau tidak secara bersamaan), serta meningkatkan kenyamanan penumpang.
Kereta api antarkota
Istilah "antarkota" merujuk pada setiap layanan kereta api dengan pemberhentian tertentu untuk menyediakan perjalanan cepat jarak jauh. Pelayanan antarkota dapat dibagi menjadi tiga jenis:
Ekspres: berhenti di sedikit stasiun antara, melayani komunitas perkotaan yang lebih besar
Aglomerasi: berhenti di lebih banyak stasiun antara, melayani komunitas kecil dan perkotaan pada jarak yang lebih dekat daripada ekspres tetapi lebih jauh daripada KA lokal.
Lokal: berhenti di semua atau hampir semua stasiun antara, melayani komunitas kecil di sepanjang rute
Perbedaan ketiga jenis layanan kereta api antar kota mungkin tidak jelas; satu rangkaian kereta api dapat beroperasi sebagai layanan antarkota ekspres, kemudian beralih ke layanan aglomerasi atau lokal. Praktik ini memungkinkan masyarakat yang berpenduduk lebih sedikit untuk dilayani dengan cara yang paling hemat biaya, dengan mengorbankan waktu perjalanan yang lebih lama bagi mereka yang ingin melakukan perjalanan ke stasiun terminus.
Kereta semicepat
Kereta semicepat beroperasi pada kecepatan yang lebih tinggi dibandingkan kereta api konvensional tetapi masih lebih rendah daripada kereta kecepatan tinggi. Layanan ini dapat diselenggarakan setelah perbaikan infrastruktur kereta api konvensional untuk mendukung kereta api yang dapat beroperasi dengan aman pada kecepatan lebih tinggi.
Kereta api jarak dekat
Kereta api komuter
Kereta komuter adalah jenis kereta api yang banyak berjalan di wilayah perkotaan, melayani penumpang yang tinggal di luar kota tempat mereka bekerja, atau sebaliknya. Lebih khusus lagi, di Amerika Serikat, layanan kereta api komuter didefinisikan sebagai, "transportasi KA penumpang jarak pendek di wilayah metropolitan dan pinggiran kota dengan tarif rendah, banyak perjalanan, dengan tiket komuter serta pengoperasian pada periode puncak pagi dan petang".[15] Kereta api ini sangat efisien untuk mengangkut orang dalam jumlah besar sekaligus, dibandingkan moda jalan raya. Meskipun mobil dapat lambat karena kemacetan lalu lintas, kereta komuter beroperasi pada jalur khusus yang memungkinkannya melewati kemacetan tersebut.[16]
Dengan penggunaan kereta dua tingkat, yang cukup tinggi untuk menampung dua lantai dan tempat duduk, layanan kereta api komuter dapat mengangkut sebanyak 150 penumpang per kereta, dan lebih dari 1.000 penumpang per kereta: jauh melebihi kapasitas mobil dan bus.[17][18]
Kereta rel
"Kereta rel" (railcar) merujuk pada kendaraankereta api dengan penggerak sendiri untuk mengangkut penumpang. Istilah ini biasanya digunakan untuk merujuk pada kereta api yang terdiri dari satu kereta penumpang dengan kabin masinis di salah satu atau kedua ujungnya. Beberapa kereta api, misalnya Great Western Railway, menggunakan istilah railmotor. Jika kereta tersebut mampu menarik satu kereta penuh, maka lebih mungkin disebut "motor coach".[19] Istilah ini kadang-kadang juga digunakan sebagai nama lain dari rangkaian kereta rel tipe kecil yang terdiri dari lebih dari satu kereta.
Angkutan cepat
Angkutan cepat adalah kereta api yang beroperasi di wilayah perkotaan dengan ruang manfaat jalan yang bersifat khusus sehingga pejalan kaki dan kendaraan jalan raya tidak dapat langsung mengaksesnya.[20]
Lintas rel terpadu
Kereta ringan (lintas rel terpadu) adalah kereta api penumpang perkotaan bertenaga listrik yang berjalan di sepanjang jalur khusus di permukaan tanah, layang, terowongan, atau di jalan raya. Sistem kereta ringan umumnya menggunakan peralatan lebih ringan yang beroperasi pada kecepatan lebih lambat untuk memberikan fleksibilitas lebih dalam mengintegrasikan sistem ke lingkungan perkotaan.[21]
Trem
Trem adalah jenis kereta penumpang yang berjalan di jalur trem atau mengikuti jalan utama perkotaan, sering kali mencakup segmen ruang milik jalan untuk penumpang dan kendaraan.[22][23]
Warisan sejarah perkeretaapian
Warisan sejarah perkeretaapian sering dioperasikan oleh sukarelawan, utamanya penggemar kereta api, sebagai objek wisata atau sebagai museum kereta api.[24] Warisan sejarah perkeretaapian umumnya dibentuk dari sarana-prasarana bersejarah yang dihentikan dari operasi komersial nasional yang masih mempertahankan karakteristik, tampilan, dan praktik pengoperasian perkeretaapian pada masa lampau. Terkadang jalur yang terisolasi dari jalur utama juga menyediakan fasilitas transportasi bagi masyarakat lokal. Sebagian besar sarana dan prasarana yang digunakan pada sistem kereta api ini asli atau setidaknya bertujuan untuk meniru tampilan dan praktik pengoperasian perusahaan kereta api di masa lampau.[25]
Dampak lingkungan
KA penumpang merupakan salah satu moda transportasi dengan emisi karbon dioksida terendah. Perjalanan kereta api mengeluarkan lebih sedikit karbon dioksida per mil dibandingkan perjalanan udara (2–27%) atau perjalanan mobil (2–24%).[26]