Mesin ke mesin

Mesin-ke-mesin (bahasa Inggris: machine-to-machine, disingkat M2M) adalah sebuah istilah yang mengacu pada peranti keras (device/hardware) yang dapat terhubung dan berkomunikasi satu sama lain tanpa bantuan manusia.^[1] Dalam hal ini masing-masing perangkat dapat bertukar informasi atau melakukan suatu pekerjaan lewat hubungan sinyal nirkabel.^[1] Penggunaan teknologi M2M dalam kehidupan sehari-hari misalnya sms banking, mesin pendingin yang bisa menceritakan kondisinya sendiri, atau AC rumah yang dapat menyala otomatis apabila ada mobil masuk.^[1] Teknologi M2M pertama digunakan oleh telemetri, sebuah perangkat yang berfungsi mengawasi kondisi perangkat-perangkat keras lain dari jarak jauh.^[1] Komponen-komponen yang termasuk dalam sistem M2M di antaranya adalah sensor, RFID, Wi-Fi atau segala jenis teknologi bergerak dan seluler.^[1]

Teknologi M2M di Indonesia

Teknologi M2M di Indonesia dipopulerkan oleh operator telekomunikasi lokal seperti XL Axiata, Telkomsel, dan Indosat.^[2]^[3]^[4] Layanan M2M yang diterapkan oleh Telkomsel ditargetkan pada sektor perbankan, otomotif, dan rumah pintar.^[3] Dengan layanan ini, pengguna dapat menjalankan alat atau mesin lewat perangkat bergerak.^[3] Telkomsel telah menggarap M2M sejak tahun 2003 dan pada tahun 2014 telah mendapatkan 1,5 juta pelanggan.^[3] M2M juga digarap oleh Indosat sejak tahun 2010, dan pada tahun 2015 mengembangkan solusi M2M pada teknologi GPS, EDC Wireless, dan ATM Wireless.^[4] XL Axiata mengembangkan teknologi M2M bekerjasama dengan Ericsson.^[2] Sejak dibangun pertama kali pada tahun 2012, XL Axiata telah mengembangkan sekitar 5 jenis layanan M2M dengan total 92 ribu pelanggan yang didominasi oleh kalangan industri.^[2]