Museum Fauna Indonesia “Komodo” dan Taman Reptilia menampilkan pesona satwa langka dalam bentuk awetan dan reptilia hidup. Arsitektur bangunannya mengambil bentuk komodo, satwa yang hanya hidup di Pulau Komodo, Nusa Tenggara Timur, berdiri di atas lahan seluas 10.120 m² dengan luas bangunan 1.500 m².[1]
Sejarah
Pembangunan Museum Fauna Indonesia “Komodo” dimulai sejak tanggal 1 Oktober 1978 hingga 1 Juli 1976. Namun, museum ini baru diresmikan oleh Presiden Soeharto pada tanggal 20 April, 1978. [1]
Taman Reptilia yang menghadirkan koleksi reptilia dan amfibi hidup dibangun di sekitar gedung museum pada tanggal 19 Oktober 1999. Kemudian, Menteri Kehutanan menetapkan museum ini sebagai Lembaga Konservasi eks situ berbentuk taman satwa pada tahun 2010.[2]
Koleksi
Tema pameran adalah keanekaragaman satwa di Indonesia, dari barat sampai timur, dan dari pantai sampai pegunungan, ditata dalam dua lantai.[1]
Koleksi lantai I berupa berjenis-jenis binatang mamalia dan reptilia lengkap dengan kondisi lingkungan alamnya. Jenis-jenis yang hampir mengalami kepunahan ditampilkan, antara lain harimau, gajah dan beruang. Di dalam vitrin-vitrin disajikan berbagai macam kupu-kupu yang terdapat di seluruh Indonesia; berjenis keong, kerang, kepiting, dan udang; serta binatang beruas, meliputi kaki seribu, laba-laba, dan kalajengking.[1]
Koleksi lantai II berupa berjenis-jenis burung yang diopset dan ditata sesuai dengan habitatnya, meliputi yang hidup di laut, pantai, rawa, persawahan, lapangan, perkebunan, dasar rimba, hutan, dan pegunungan dengan daerah asal Sumatra, Kalimantan, Jawa, Bali, Nusa Tenggara, Sulawesi, Maluku, dan Papua.[1]
Pengunjung dapat mengenali satu persatu satwa unik mulai dari komodo, biawak, kadal, ular berkaki, ular sanca, king kobra, penyu, kura-kura leher ular, kura-kura buaya, kodok, buaya, iguana dan binatang reptil lainnya. Anak-anak yang memiliki rasa keingintahuan lebih dan selalu ingin memegang dapat bebas memegang dan bercengkerama dengan ular sanca di Taman Sentuh.[butuh rujukan]
Pada Museum Komodo dan Taman Reptil juga tersedia auditorium yang memungkinkan pengunjung untuk menonton video informatif terkait reptil seperti bunglon dan perilaku reptil tersebut. [3]