Novum Testamentum Graece
Novum Testamentum Graece (Perjanjian Baru dalam Bahasa Yunani) adalah edisi kritis Perjanjian Baru dalam bahasa aslinya Yunani Koine yang diterbitkan oleh Deutsche Bibelgesellschaft (Lembaga Alkitab Jerman). Teks ini menjadi dasar dari sebagian besar terjemahan Alkitab dan kritik Alkitab modern. Teks ini juga dikenal sebagai edisi Nestle–Aland, menurut nama para pakar yang memimpin penyuntingan karya ini, Eberhard Nestle dan Kurt Aland. Teks tersebut, yang disunting oleh Institut Penelitian Tekstual Perjanjian Baru, saat ini berada di edisi ke-28, disingkat menjadi NA28. Judul ini juga terkadang diberikan untuk edisi terbitan United Bible Society (UBS) yang memuat teks yang sama (edisinya yang ke-5 disebut sebagai UBS5, mengandung teks dari NA28). Edisi UBS ditujukan bagi para penerjemah, dan oleh sebab itu berfokus pada varian-varian yang penting untuk memahami arti dari teks, sedangkan edisi NA mencakup lebih banyak varian. MetodologiTeks Yunani sebagaimana disajikan adalah apa yang para pakar Alkitab sebut sebagai "teks kritis". Teks kritis adalah sebuah teks eklektis yang dikompilasi oleh sebuah komite yang membandingkan pembacaan dari sejumlah besar manuskrip untuk menentukan pembacaan mana yang paling mungkin mendekati teks aslinya. Mereka menggunakan sejumlah faktor untuk membantu menentukan pembacaan yang memungkinkan, seperti penanggalan para saksi (lebih awal umumnya lebih baik), penyebaran geografis dari sebuah pembacaan, dan kemungkinan adanya korupsi teks secara tidak sengaja maupun disengaja. Dalam buku tersebut, sejumlah besar varian teks, atau perbedaan antar manuskrip, dicatat dalam apparatus kritis—catatan kaki yang ekstensif yang membedakan Novum Testamentum Graece dari Perjanjian Baru bahasa Yunani lainnya. Sebagian besar pakar berpandangan bahwa teks uncial adalah yang paling akurat. Namun, sejumlah kecil penulis, seperti pakar Perjanjian Baru Maurice A. Robinson,[1] pakar linguistik Wilbur Pickering,[2] Arthur Farstad dan Zane C. Hodges, mengklaim bahwa teks minuscule (teks Bizantin) lebih akurat mencerminkan "autografa" atau teks asli dibandingkan teks eklektik seperti NA28 yang sangat bergantung pada manuskrip dari teks Aleksandria. Pandangan ini disebut sebagai "teori keutamaan Bizantin".[3][4] Teori tersebut telah dikritik oleh Gordon Fee[5] dan Bruce Metzger[6] di antara pakar-pakar lainnya. Karena mayoritas dari manuskrip kuno yang ada adalah minuscule, mereka sering disebut sebagai Teks Mayoritas. Teks Mayoritas sebagai keseluruhan diklasifikasikan oleh para penyunting NA28 (yang mana Metzger adalah salah satunya) sebagai sebuah "saksi yang secara konsisten dikutip pada urutan pertama," artinya setiap kali teks yang disajikan berbeda dengan teks mayoritas hal ini dicatat di dalam apparatus beserta pembacaan alternatif.[7] Referensi lainnya yang secara konsisten dikutip meliputi seluruh korpus manuskrip papirus yang tersedia bagi para penulis, juga berbagai manuskrip lainnya, termasuk seleksi manuskrip minuscule dan uncial.[7] Apparatus Novum Testamentum Graece merangkumkan bukti (dari manuskrip-manuskrip dan versi-versi) mendukung, dan terkadang melawan, sebuah seleksi varian yang paling penting untuk studi teks Perjanjian Baru. Meskipun menghindari kelengkapan (dalam hal jangkauan varian dan kutipan para saksi), edisi ini menyediakan sebuah dasar bagi pembaca terpelajar yang dengannya mereka dapat menentukan bagi diri mereka sendiri pembacaan mana yang lebih akurat mencerminkan teks asli. Teks bahasa Yunani dari edisi ke-28 adalah sama dengan edisi ke-5 dari The Greek New Testament karya United Bible Societies (disingkat UBS5) meskipun ada beberapa perbedaan dalam pemaragrafan, kapitalisasi, tanda baca, dan ejaan.[8] EdisiSejarahPada tahun 1898 Eberhard Nestle menerbitkan sebuah buku pedoman kritik teks, dan pada tahun 1898 menerbitkan edisi pertama dari sebuah Perjanjian Baru bahasa Yunani dengan judul Novum Testamentum Graece cum apparatu critico ex editionibus et libris manu scriptis collecto. Teks dari Perjanjian Baru bahasa Yunani ini kemudian digabungkan dengan edisi-edisi karya Constantin von Tischendorf (Editio octava critica maior), The New Testament in the Original Greek karya Westcott dan Hort, dan edisi karya Richard Francis Weymouth. Teks ini disunting oleh Lembaga Alkitab Württemberg di Stuttgart. Edisi ini menghilangkan ekstrem-ekstrem Tischendorf, seperti parsialitas terhadap Sinaiticus, dan ekstrem-ekstrem Westcott dan Hort, seperti parsialitas terhadap Vaticanus.[9] Anak Eberhard, Erwin Nestle, mengambil alih setelah kematian ayahnya dan menerbitkan edisi ke-13 pada tahun 1927. Edisi iini memperkenalkan sebuah apparatus kritis terpisah dan akhirnya memperkenalkan prinsip konsistensi terhadap pembacaan mayoritas.[10] Dalam apparatus, hanya sejumlah kecil minuscule yang disertakan.[11] Kurt Aland menjadi penyunting asosiat dari edisi ke-21 yang diterbitkan pada tahun 1952. Atas permintaan Erwin Nestle, ia meninjau dan memperluas apparatus kritis tersebut, menambahkan banyak lagi manuskrip. Hal ini pada akhirnya mengarah pada edisi ke-25 yang diterbitkan pada tahun 1963. Papirus-papirus yang paling penting dan uncial yang baru ditemukan, seperti 0189, sejumlah kecil minuscule (33, 614, 2814), terkadang juga leksionari, diperhitungkan.[12] Anggota dari Komite Editorial Perjanjian Baru bahasa Yunani United Bible Societies terdiri dari:
Edisi saat iniTeks NA28 diterbitkan oleh Deutsche Bibelgesellschaft (Lembaga Alkitab Jerman).[15]
Keakuratan manuskripDalam The Text of the New Testament, Kurt dan Barbara Aland membandingkan keseluruhan jumlah ayat yang tidak memiliki varian, dan jumlah varian per halaman (tanpa memasukkan kesalahan ortografis), di antara tujuh edisi utama Perjanjian Baru bahasa Yunani (Tischendorf, Westcott-Hort, von Soden, Vogels, Merk, Bover, dan Nestle-Aland) menyimpulkan adanya kesesuaian 62.9% atau 4999/7947.[16] Mereka menyimpulkan, "Jadi hampir dua pertiga teks Perjanjian Baru, dalam ketujuh edisi Perjanjian Baru bahasa Yunani yang kami periksa, sesuai satu sama lain, dengan tidak ada perbedaan, kecuali dalam detail ortografis (misalnya ejaan nama dan sebagainya). Ayat-ayat di mana salah satu dari tujuh edisi tersebut hanya berbeda satu kata tidak dimasukkan hitungan. Hasil ini sangat menakjubkan, menunjukkan kesesuaian yang jauh lebih tinggi di antara teks Perjanjian Baru bahasa Yunani pada abad terakhir, daripada yang diperkirakan oleh pakar tekstual. […]. Dalam kitab-kitab Injil, Kisah Para Rasul, dan Wahyu tingkat kesesuaiannya lebih rendah, sedangkan pada surat-surat lebih tinggi."[16] Selama lebih dari 250 tahun, para apologet Perjanjian Baru menyatakan bahwa tidak ada varian teks yang mempengaruhi doktrin kunci Kekristenan. [17]
Lihat pula
VideoReferensi
Bibliografi
Pranala luar
|