Sastra epos Arab meliputi epospuisi dan epos fantasi dalam kesusastraan Arab. Hampir semua masyarakat membudayakan folklor yang mencakup kisah-kisah kepahlawanan. Meskipun banyak yang berupa legenda, ada juga yang didasarkan pada peristiwa nyata dan tokoh-tokoh sejarah.
Pada abad ke-13, sebuah epos puisi Arab berjudul Antar diciptakan berdasarkan Antarah ibn Shaddad, seorang penyair dan kesatria Arab pra-Islam-Kekaisaran Etiopia. Pada tahun 1898 pelukis Prancis Étienne Dinet menerbitkan terjemahan Antar, sehingga Antar bin Shaddad terkenal di Eropa.[1] Diikuti oleh sejumlah karya turunan seperti Antar and Abla oleh Diana Richmond.[2]
Sastra epos fantasi
Hikayat Seribu Satu Malam (Arabian Nights) adalah sastra Arab yang paling populer. Buku kedua yang mendunia adalah Kalila and Dimna yang ditulis oleh Ibn al-Muqaffa pada tahun 750. Penyebarannya ke Eropa dimulai lebih dari 500 tahun lebih awal melalui Spanyol (Al-Andalus).
Sebuah contoh kekurangan dalam fiksi prosa Arab populer adalah kisah-kisah Aladdin dan Ali Baba, biasanya dianggap bagian dari hikayat Seribu Satu Malam, padahal bukan bagian dari hikayat tersebut. Mereka pertama kali dimasukkan ke dalam terjemahan Prancis hikayat tersebut oleh Antoine Galland yang mendengarnya dari pendongeng tradisional dan hanya ada di manuskrip Arab yang tidak lengkap. Tokoh besar lainnya dari sastra Arab, Sinbad, berasal dari hikayat Seribu Satu Malam.
Hikayat Seribu Satu Malam biasanya ditempatkan dalam genre sastra epos Arab bersama beberapa karya lainnya. Merupakan kumpulan cerita pendek atau episode yang dirangkai menjadi sebuah kisah panjang. Versi yang masih ada sebagian besar ditulis setelah abad ke-14, meskipun telah dikumpulkan pada masa sebelumnya dan banyak cerita asli berasal dari masa pra-Islam. Jenis cerita dalam koleksi ini antara lain dongeng hewan, peribahasa, cerita jihad atau penyebaran iman, kisah lucu, kisah moral, cerita tentang penakluk cerdik Ali Zaybaq dan cerita tentang Juha si tukang iseng.
Epos tersebut disusun pada abad ke-10 dan mencapai bentuk terakhir pada abad ke-14; jumlah dan jenis dongeng bervariasi dari satu naskah ke naskah lainnya.[3] Semua dongeng fantasi Arab sering disebut "Arabian Nights" dalam bahasa Inggris, terlepas apakah mereka ada dalam buku Seribu Satu Malam, beberapa dongeng di Eropa dikenal sebagai "Arabian Nights" meskipun tidak ada dalam naskah Arab.
Epos ini cukup berpengaruh di Barat sejak diterjemahkan pada abad ke-18, oleh Antoine Galland.[4] Tiruannya banyak ditulis, terutama di Prancis.[5] Berbagai karakter dalam epos ini menjadi ikon budaya dalam kebudayaan Barat, seperti Aladdin, Sinbad, dan Ali Baba.
Laila dan Majnun dalam bahasa Arab: Majnun layla (مجنون ليلى) epos romantis (juga dikenal sebagai Qais wa Layla, "Qais & Laila").
Qissat Bayad wa Riyadقصة بياض و رياض, Arab-Al-Andalus kisah cinta tentang Bayad, seorang putra pedagang asing dari Damaskus, untuk Riyad, seorang gadis budak terdidik di istana Hajib yang tidak bernama (wazir atau menteri) dan putrinya.
^John Grant and John Clute, The Encyclopedia of Fantasy, "Arabian fantasy", p 52 ISBN0-312-19869-8
^I. Heullant-Donat and M.-A. Polo de Beaulieu, "Histoire d'une traduction," in Le Livre de l'échelle de Mahomet, Latin edition and French translation by Gisèle Besson and Michèle Brossard-Dandré, Collection Lettres Gothiques, Le Livre de Poche, 1991, p. 22 with note 37.