Share to: share facebook share twitter share wa share telegram print page

Soedjatmoko

Dr. (H.C.)
Soedjatmoko
Soedjatmoko pada tahun 1978
LahirSoedjatmoko Mangoendiningrat
10 Januari 1922
Kota Sawahlunto, Sumatera Barat, Hindia Belanda
Meninggal21 Desember 1989(1989-12-21) (umur 67)
Yogyakarta, Indonesia
Pekerjaan
  • Diplomat
  • akademisi
Dikenal atasAnggota Konstituante
Masa jabatan1955–1959
PendahuluTidak ada (dibentuk)
PenggantiTidak ada (dibubarkan)
Partai politikPartai Sosialis Indonesia
Suami/istriRatmini Gandasubrata
Anak3
Orang tuaSaleh Mangoendiningrat (ayah)
Isnadikin (ibu)
KerabatMiriam Budiardjo (adik perempuan)
Nugroho Wisnumurti (adik laki-laki)
Sutan Sjahrir (kakak ipar)[1]

Soedjatmoko (EYD: Sujatmoko) (lahir dengan nama Soedjatmoko Mangoendiningrat; 10 Januari 1922 – 21 Desember 1989), juga dikenal dengan nama panggilan Bung Koko,[1] adalah seorang intelektual, diplomat, dan politikus Indonesia.

Lahir dalam keluarga bangsawan, ia belajar kedokteran di Batavia (sekarang Jakarta). Setelah dikeluarkan dari sekolah kedokteran oleh orang-orang Jepang pada tahun 1943, ia pindah ke Surakarta dan membuka praktik pengobatan bersama ayahnya. Pada tahun 1947, setelah kemerdekaan Indonesia, Soedjatmoko bersama dua pemuda lain dikirimkan ke Lake Success, New York, Amerika Serikat untuk mewakili Indonesia di Perserikatan Bangsa-Bangsa. Setelah itu, Soedjatmoko menjalani beberapa kegiatan politik. Pada tahun 1952 ia kembali ke Indonesia dan bergabung dengan pers beraliran sosialis dan Partai Sosialis Indonesia, lalu terpilih sebagai anggota Konstituante. Namun, karena pemerintahan Presiden Soekarno semakin otoriter, Soedjatmoko mulai mengkritik pemerintah. Menghindari pencekalan, Soedjatmoko pergi ke luar negeri dan bekerja sebagai dosen di Universitas Cornell di Ithaca, New York selama dua tahun. Tiga tahun kemudian ia tidak lagi bekerja, biarpun telah kembali ke Indonesia.

Setelah pemerintah Sukarno diganti, Soejdatmoko dikirim sebagai salah satu wakil Indonesia di PBB, dan pada tahun 1968 ia menjadi Duta Besar Indonesia untuk Amerika Serikat; ia juga menjadi penasihat untuk menteri luar negeri Adam Malik. Setelah kembali ke Indonesia pada tahun 1971, ia mendapatkan pencekalan pemerintah setelah peristiwa Malari pada Januari 1974, karena disangka telah merencanakan protes tersebut. Pada tahun 1978, Soedjatmoko menerima Penghargaan Ramon Masaysay untuk Hubungan Internasional, dan pada tahun 1980 ia diangkat sebagai rektor Universitas Perserikatan Bangsa Bangsa di Tokyo, Jepang.

Kehidupan awal

Soedjatmoko dilahirkan pada tanggal 10 Januari 1922 di Kota Sawahlunto, Sumatera Barat, dengan nama Soedjatmoko Mangoendiningrat.[2] Ia merupakan anak kedua dari pasangan Saleh Mangoendiningrat, seorang dokter keturunan bangsawan Jawa asal Madiun, dan Isnadikin, seorang ibu rumah tangga asal Ponorogo; pasangan tersebut mempunyai tiga anak lain dan dua anak angkat.[3] Kakak Soedjatmoko, yakni Siti Wahyunah, kelah menjadi istri Sutan Sjahrir.[4] Soedjatmoko memiliki dua adik, yakni Nugroho Wisnumurti dan Miriam Budiardjo, sama-sama berkarier sebagai diplomat.[1] Saat menginjak usia dua tahun, Soedjatmoko bersama keluarganya pindah ke Belanda setelah ayahnya mendapatkan beasiswa untuk belajar di negara itu selama lima tahun.[5] Setelah kembali ke Indonesia, Soedjatmoko melanjutkan sekolahnya di suatu sekolah dasar di Manado, Sulawesi Utara.[3]

Soedjatmoko lalu bersekolah di HBS Surabaya sampai ia lulus pada tahun 1940.[6] Sekolah itu memperkenalkan ia dengan bahasa Latin dan Yunani Kuno, dan salah satu gurunya memperkenalkan Soedjatmoko dengan kesenian Eropa; dalam sebuah wawancara ketika ia dewasa, hal tersebut membuat ia menganggap orang Eropa lebih dari sekadar kolonis.[3] Ia lalu melanjutkan pendidikannya ke sekolah kedokteran di Batavia (sekarang Jakarta). Saat melihat daerah kumuh Jakarta, Soedjatmoko menjadi tertarik dengan masalah kemiskinan; topik tersebutlah yang kemudian ditelitinya.[3] Namun, setelah Jepang menduduki Indonesia, pada tahun 1943 ia dikeluarkan dari sekolah karena kekerabatannya dengan Sutan Sjahrir–yang kelak menikah dengan kakak Soedjatmoko, Siti Wahyunah[1]–dalam protes terhadap pendudukan Jepang.[3][6]

Setelah dikeluarkan, Soedjatmoko pindah ke Surakarta. Di sana, ia membaca tentang sejarah Barat dan ilmu politik yang memicu ketertarikannya dengan sosialisme;[6] ia juga bekerja di rumah sakit milik ayahnya. Setelah kemerdekaan Indonesia, Soedjatmoko diminta menjadi Wakil Kepala Bagian Pers Asing di Kementerian Penerangan.[3] Pada tahun 1946, ia bersama dua sahabatnya diminta oleh Sjahrir yang sudah menjadi Perdana Menteri Indonesia untuk mendirikan jurnal mingguan berbahasa Belanda, Het Inzicht (Di Dalam) sebagai tanggapan atas Het Uίtzicht (Pandangan) yang disponsori oleh Belanda. Tahun berikutnya, mereka menerbitkan jurnal sosialis Siasat yang juga diterbitkan setiap minggu.[6][7] Dalam periode ini Soedjatmoko mulai tidak menggunakan nama Mangoendiningrat, sebab nama bapaknya itu membuat ia teringat akan aspek feudalisme dalam budaya Indonesia.[3]

Kerja di Amerika Serikat

Pada tahun 1947, Sjahrir mengirim Soedjatmoko ke New York sebagai anggota delegasi pengamat Indonesia di PBB.[6] Delegasi tiba di Amerika Serikat (AS) setelah singgah di Singapura dan Filipina. Saat mereka di Filipina, Presiden Manuel Roxas menjamin bahwa negaranya itu akan mendukung Indonesia di PBB.[3] Soedjatmoko dan kelompoknya tinggal di Lake Success, New York yang merupakan lokasi sementara PBB pada saat itu, dan mengikuti debat mengenai pengakuan Indonesia oleh negara lain.[8] Menjelang akhir waktunya di New York, Soedjatmoko masuk di Littauer Center milik Harvard; karena pada saat itu ia masih merupakan anggota delegasi PBB, ia harus pulang-pergi antara New York dan Boston selama tujuh bulan masa kuliahnya. Setelah dibebastugaskan dari delegasi, Soedjatmoko menghabiskan hampir satu tahun di Littauer Center; namun, kuliahnya itu terganggu ketika selama tiga bulan ia menjadi chargé d'affaires–yang pertama untuk Indonesia–di bagian Hindia Belanda di Kedutaaan Besar Belanda di London, Inggris. Ia menjabat sementara selagi kedutaan besar Indonesia dibentuk.[3]

Pada tahun 1951, Soedjatmoko pindah ke Washington D.C. untuk mendirikan seksi politik di Kedutaan Besar Republik Indonesia di kota itu;[6] ia juga menjadi Wakil Indonesia Alternat di PBB. Jadwal yang padat ini memerlukan banyak waktu untuk perjalanan antara tiga kota itu, dan dianggap terlalu berat sehingga Soedjatmoko mengundurkan diri dari Litteaur Center.[3] Pada akhir tahun 1951, ia mengundurkan diri dari pekerjaan lainnya dan pergi ke Eropa selama sembilan bulan, mencari ilham politik. Di Yugoslavia, ia bertemu dengan Milovan Djilas yang membuatnya kagum.[3][6]

Kembali ke Indonesia

Setelah kembali ke Indonesia, Soedjatmoko kembali menjadi redaktur Siasat. Pada tahun 1952, ia menjadi salah satu pendiri harian Pedoman, yang dimiliki Partai Sosialis Indonesia (PSI); ini disusul oleh pendirian jurnal politik Konfrontasi. Soedjatmoko juga ikut serta dalam pendirian Penerbit Pembangunan yang ia pimpin hingga tahun 1961.[6] Soedjatmoko bergabung dengan PSI pada tahun 1955, dan terpilih sebagai anggota Konstituante pada tahun yang sama; Soedjatmoko bertugas dalam Konstituante hingga badan itu dibubarkan pada tahun 1959.[6][9] Pada tahun 1955 pula, ia menjadi bagian delegasi Indonesia di Konferensi Tingkat Tinggi Asia-Afrika; Soedjatmoko juga mendirikan Indonesian Institute of World Affairs dan menjadi sekretaris umum selama empat tahun.[10] Pada tahun 1958, Soedjatmoko menikah dengan Ratmini Gandasubrata. Mereka mempunyai tiga anak perempuan.[3][11]

Menjelang akhir dasawarsa 50-an, Soedjatmoko dan Presiden Soekarno yang awalnya mempunyai hubungan baik, tidak lagi sejalan karena cara memerintah Soekarno yang semakin otoriter. Pada tahun 1960, Soedjatmoko menjadi salah satu pendiri Liga Demokratik yang berusaha untuk mempromosikan demokrasi di Nusantara;[3] ia juga menolak kebijakan-kebijakan Demokrasi Terpimpin.[8] Ketika usaha itu gagal, Soedjatmoko kembali ke AS dan menjadi dosen di Universitas Cornell di Ithaca, New York. Ketika ia kembali lagi ke Indonesia pada tahun 1962, ia mengetahui bahwa para pembesar PSI telah ditangkap, dan partai politik itu telah dilarang; selain itu, baik Siasat maupun Pedoman tidak diberikan izin terbit. Untuk menghindari masalah dengan pemerintah, secara suka rela Soedjatmoko memilih untuk tidak bekerja sampai pada tahun 1965, saat ia menjadi salah satu editor buku An Introduction to Indonesian Historiography.[3]

Menjadi duta dan akademisi

Setelah gagalnya Gerakan 30 September pada tahun 1965 dan digantikannya Soekarno oleh Soeharto sebagai Presiden Indonesia, Soedjatmoko kembali berkontribusi untuk negaranya. Ia menjadi wakil ketua delegasi Indonesia pada PBB pada tahun 1966, lalu pada tahun berikutnya ditugaskan sebagai penasihat untuk delegasi PBB tersebut dan juga untuk Menteri Luar Negeri Adam Malik. Ia juga menjadi anggota International Institute for Strategic Studies, sebuah wadah pemikir di London. Tahun berikutnya, yaitu pada tahun 1968, ia menjadi Duta Besar Indonesia untuk Amerika Serikat, sebuah jabatan yang ia pegang hingga tahun 1971. Selama menjadi duta besar, Soedjatmoko menerima beberapa gelar doktorat honoris causa (honorer) dari beberapa universitas di Amerika, di antaranya Cedar Crest College pada tahun 1969 dan Universitas Yale pada tahun 1970. Ia juga menerbitkan satu buku lagi, Southeast Asia Today and Tomorrow (Asia Tenggara: Kini dan Besok; 1969).[3]

Soedjatmoko kembali ke Indonesia pada tahun 1971. Setibanya di Indonesia, ia menjadi Penasihat Khusus Urusan Budaya dan Sosial untuk Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional. Ia juga menjadi anggota dewan International Institute for Environment and Development, yang berbasis di London; ia memegang jabatan tersebut sampai tahun 1976.[3] Pada tahun 1972, Soedjatmoko terpilih sebagai anggota dewan direktur Ford Foundation, jabatan yang dipegangnya selama dua belas tahun. Pada tahun yang sama ia menjadi Gubernur Asian Institute of Management, suatu jabatan yang dipegang selama dua tahun.[3][7] Tahun berikutnya ia menjadi Gubernur International Development Research Centre. Pada tahun 1974, berdasarkan dokumen palsu ia dituduh telah merencanakan peristiwa Malari yang terjadi pada bulan Januari 1974, yaitu suatu peristiwa ketika mahasiswa melakukan demonstrasi dan akhirnya massa berhuru-hara di tengah kunjungan Perdana Menteri Jepang Kakuei Tanaka. Soedjatmoko ditahan selama dua setengah minggu untuk interogasi, dan ia tidak diizinkan meninggalkan Indonesia selama dua setengah tahun.[3] Pada masa pemerintahan Orde Baru, Soedjatmoko termasuk salah seorang yang sangat kritis terhadap kebijakan ekonomi pemerintah waktu itu.[12]

Pada tahun 1978, Soedjatmoko menerima Penghargaan Ramon Magsaysay untuk Hubungan Internasional yang kerap disebut Nobel Prize untuk Asia.[3][7] Alasan mengapa penghargaan itu diberikan kepadanya dikutip sebagian di bawah:

Dengan mendorong baik orang Asia maupun orang luar untuk melihat cara tradisional pedesaan yang mereka hendak memodernisir, [Sodjatmoko] membuat orang semakin sadar akan dimensi manusia yang diperlukan dalam pembangunan. [...] Tulisannya sudah menambahkan banyak pengetahuan dalam pemikiran internasional mengenai apa yang bisa dilakukan untuk menghadapi salah satu tantangan terbesar masa kini; bagaimana membuat kehidupan lebih baik dan memuaskan untuk 40 persen orang Asia Tenggara dan Asia Selatan yang paling miskin.[8]

Dalam menanggapi penghargaan itu, Soedjatmoko menyatakan bahwa ia merasa "rendah hati, karena kesadaran[nya] bahwa sumbangan sekecil apapun yang [ia] buat masih jauh lebih kecil daripada masalah kemiskinan dan kesengsaraan manusia di Asia, dan seberapa banyak kerja yang mesti diselesaikan."[13]

Universitas PBB dan kematian

Pada tahun 1980 Soedjatmoko pindah ke Tokyo, Jepang. Pada bulan September, ia mulai berjabat sebagai rektor Universitas Perserikatan Bangsa Bangsa, menggantikan James M. Hester. Di universitas tersebut, Soedjatmoko menjadi rektor hingga tahun 1987. Selama di Jepang ia menerbitkan dua buku lagi, The Primacy of Freedom in Development dan Development and Freedom. Pada tahun 1985, ia menerima penghargaan Masyarakat Asia (Asia Society Award), dan mendapatkan Universities Field Staff International Award untuk Distinguished Service to the Advancement of International Understanding tahun berikutnya.[7][11] Soedjatmoko meninggal karena serangan jantung pada tanggal 21 Desember 1989, saat tengah menyampaikan kuliahnya di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.[11][14]

Tanda Kehormatan

Referensi

  1. ^ a b c d "Contemplating Soedjatmoko's Thought about Intellectuals" (dalam bahasa Inggris). Universitas Gadjah Mada. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2012-03-23. Diakses tanggal 23 March 2012. 
  2. ^ Mengenang Soedjatmoko: Kumpulan Berita dan Obituari: Disusun Dalam Rangka Peringatan 40 Hari Wafat Dr. Soedjatmoko. Lembaga Penelitian, Pendidikan dan Penerangan Ekonomi dan Sosial (LP3ES). 1990. 
  3. ^ a b c d e f g h i j k l m n o p q r s "Biography of Soedjatmoko" (dalam bahasa Inggris). Ramon Magsaysay Award Foundation. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2012-03-22. Diakses tanggal 22 March 2012. 
  4. ^ Anwar, Rosihan (2011). Sutan Sjahrir: negarawan humanis, demokrat sejati yang mendahului zamannya. Penerbit Buku Kompas. ISBN 978-979-709-569-7. 
  5. ^ Kahin & Barnett 1990, hlm. 133
  6. ^ a b c d e f g h i Kahin & Barnett 1990, hlm. 134
  7. ^ a b c d "Dr. Soedjatmoko" (dalam bahasa Inggris). United Nations University. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2012-03-22. Diakses tanggal 21 March 2012. 
  8. ^ a b c "Citation for Soedjatmoko" (dalam bahasa Inggris). Ramon Magsaysay Award Foundation. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2012-06-03. Diakses tanggal 22 March 2012. 
  9. ^ "Soedjatmoko - PSI (Partai Sosialis Indonesia) - Profil Anggota". Konstituante.Net. Diakses tanggal 2021-10-24. 
  10. ^ Kahin & Barnett 1990, hlm. 134–135
  11. ^ a b c "Soedjatmoko, 67, Indonesia Diplomat And Social Scientist". The New York Times (dalam bahasa Inggris). 22 December 1989. Diakses tanggal 21 March 2012. 
  12. ^ Mallarangeng, Rizal (2002). Mendobrak Sentralisme Ekonomi: Indonesia, 1986-1992. Kepustakaan Populer Gramedia. ISBN 9799023718. 
  13. ^ "Response of Soedjatmoko" (dalam bahasa Indonesian). Ramon Magsaysay Award Foundation. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2012-03-22. Diakses tanggal 22 March 2012. 
  14. ^ Kahin & Barnett 1990, hlm. 139
  15. ^ Daftar WNI yang Mendapat Tanda Kehormatan Bintang Mahaputera tahun 1959 s.d. 2003 (PDF). Diakses tanggal 3 September 2021. 

Daftar pustaka

Karya

Beberapa tulisan Soedjatmoko:

Pranala luar

Jabatan diplomatik
Didahului oleh:
Suwito Kusumowidagdo
Duta Besar Indonesia untuk Amerika Serikat
1971–1974
Diteruskan oleh:
Syarief Thayeb

Read other articles:

Sungai WaikatoSungai Waikato melalui HamiltonLokasiNegaraSelandia BaruCiri-ciri fisikHulu sungaiDanau Taupo Muara sungaiPelabuhan Waikato - elevasi00 meter (0 ft)Panjang425 kilometer (264 mi)Luas DASDAS: 13.701 km2 (5.290 sq mi) hingga Mercer[1] Sungai Waikato adalah sungai terpanjang di Selandia Baru, melalui lebih 425 kilometer pada Pulau Utara. Rujukan ^ Environment. Environment Waikato. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2010-05-25. Diakses tanggal …

Victorian era English stage actress Not to be confused with Jennie Lee (American actress). Jennie Lee by Henry Macbeth-Raeburnin 1886 as Jo Jennie Lee (c. 1854[1][2] – 3 May 1930) was a Victorian Era English stage actress, singer and dancer whose career was largely entwined with the title role in Jo, a melodrama[3] her husband, John Pringle Burnett,[4] wove around a relatively minor character from the Charles Dickens novel, Bleak House. She made her stage debut …

يفتقر محتوى هذه المقالة إلى الاستشهاد بمصادر. فضلاً، ساهم في تطوير هذه المقالة من خلال إضافة مصادر موثوق بها. أي معلومات غير موثقة يمكن التشكيك بها وإزالتها. (يونيو 2023) انتخابات البرلمان الأوروبي 1984  →1979 14–17 يونيو 1984 1989←  434 مقعد تمثل جميع مقاعد البرلمان الأوروبيالمقاع…

العلاقات بين سويسرا والاتحاد الأوروبي     الاتحاد الأوروبي   سويسرا تعديل مصدري - تعديل   جزء من سلسلة مقالات سياسة الاتحاد الأوروبيالاتحاد الأوروبي الدول الأعضاء (27) إسبانيا إستونيا إيطاليا ألمانيا أيرلندا البرتغال بلجيكا بلغاريا بولندا جمهورية التشيك الدن…

Ron KovicKovic di sebuah pawai anti-perang di Los Angeles, California pada 12 Oktober 2007.LahirRonald Lawrence Kovic4 Juli 1946 (2024-07-04UTC10:46) (usia -1)Ladysmith, Wisconsin, ASPekerjaanAktivis politik dan perdamaian, pengarang, penulis Ronald Lawrence Ron Kovic (kelahiran 4 Juli 1946) adalah seorang aktivis dan penulis anti-perang Amerika yang menjadi sersan Korps Marinir Amerika Serikat, yang terluka dan lumpuh dalam Perang Vietnam. Ia pling dikenal sebagai pengarang memoir Born on …

Синелобый амазон Научная классификация Домен:ЭукариотыЦарство:ЖивотныеПодцарство:ЭуметазоиБез ранга:Двусторонне-симметричныеБез ранга:ВторичноротыеТип:ХордовыеПодтип:ПозвоночныеИнфратип:ЧелюстноротыеНадкласс:ЧетвероногиеКлада:АмниотыКлада:ЗавропсидыКласс:Птиц…

Wu-Tang Forever Album de Wu-Tang Clan Sortie 3 juin 1997 Enregistré Fin 1995 à début 1997 Durée 44:34 (disque 1)67:08 (disque 2) Genre Rap East Coast, Gangsta rap, Comedy rap, Hip-hop alternatif, Soul Producteur RZA, Inspectah Deck, The 4th Disciple, True Master, Robert Diggs (prod. exéc., Oli Grant (prod. exéc.), Mitchell Diggs (prod. exéc.), Dennis Coles (prod. exéc.) Label Loud, Columbia Albums de Wu-Tang Clan Enter the Wu-Tang (36 Chambers)(1993) The W(2000)Singles TriumphS…

Washington DiplomatsCalcio Segni distintivi Uniformi di gara Casa Trasferta Colori sociali Bianco, rosso Simboli Cappello a cilindro Casa Trasferta Dati societari Città Washington Nazione  Stati Uniti Confederazione CONCACAF Federazione USSF Campionato NASL Fondazione 1974 Scioglimento1980Rifondazione1981Scioglimento1988Rifondazione1990 Stadio RFK Stadium, Washington D.C.(55.000 posti) Palmarès Si invita a seguire il modello di voce Il nome Washington Diplomats fu usato da tre differenti …

2006 video gameTamagotchi: Party On!Cover art of Tamagotchi: Party On!Developer(s)h.a.n.d.[3]Publisher(s)Namco Bandai GamesPlatform(s)WiiReleaseJP: December 2, 2006NA: May 29, 2007EU: August, 2007[1]AU: September, 2007[2]Genre(s)PartyMode(s)Single-player, multiplayer Tamagotchi: Party On!, known in Japan as Tamagotchi's Sparkling President, is a video game in the Tamagotchi series for the Wii. The game was released in the United States on May 29, 2007 by Namco Bandai Game…

Nama ini menggunakan cara penamaan Spanyol: nama keluarga pertama atau paternalnya adalah Poyet dan nama keluarga kedua atau maternalnya adalah Domínguez. Gustavo Poyet Poyet di 2011Informasi pribadiNama lengkap Gustavo Augusto Poyet DomínguezTanggal lahir 15 November 1967 (umur 56)Tempat lahir Montevideo, UruguayTinggi 188 m (616 ft 10 in)Posisi bermain Gelandang/StrikerInformasi klubKlub saat ini Sunderland (manajer)Karier senior*Tahun Tim Tampil (Gol)1988–1989 Gre…

Ma On Shan skyline, formed by a mix of public and private housing estates. The following is a list of Public housing estates in Ma On Shan, Hong Kong, including Home Ownership Scheme (HOS), Private Sector Participation Scheme (PSPS), Sandwich Class Housing Scheme (SCHS), Flat-for-Sale Scheme (FFSS), and Tenants Purchase Scheme (TPS) estates. Overview Name Type Inaug. No Blocks No Units Notes Chevalier Garden 富安花園 PSPS 1987 17 3,942 Chung On Estate 頌安邨 Public 1996 5 2,834 Fu Fai Gar…

Subfamily of carnivores This article is about an extant subfamily of mammals. For the extinct subfamily, see Viverravinae. ViverrinaeTemporal range: Miocene–Present[1] PreꞒ Ꞓ O S D C P T J K Pg N African civet (Civettictis civetta) Scientific classification Domain: Eukaryota Kingdom: Animalia Phylum: Chordata Class: Mammalia Order: Carnivora Suborder: Feliformia Family: Viverridae Subfamily: ViverrinaeGray, 1864 Genera CivettictisViverraViverricula†Semigenetta The Viverrinae repr…

Russian footballer In this name that follows Eastern Slavic naming customs, the patronymic is Vladimirovich and the family name is Lomakin. Aleksandr Lomakin Lomakin with Yenisey in 2022Personal informationFull name Aleksandr Vladimirovich LomakinDate of birth (1995-02-14) 14 February 1995 (age 29)Place of birth Moscow, RussiaHeight 1.72 m (5 ft 7+1⁄2 in)Position(s) MidfielderTeam informationCurrent team FC Yenisey KrasnoyarskNumber 8Youth career SDYuSShOR-63 Smena …

Buddhist monk (1546–1623) This article is about the Ming dynasty Buddhist monk. For the Tang dynasty poet, see Hanshan (poet). Hanshan DeqingHānshān DéqīngChinese woodblock illustration of Hanshan DeqingMonastic and Abbot PersonalBorn5 November 1546Quanjiao, Nanzhili Province (now modern Anhui Province)Died5 November 1623Nanhua Temple, Caoxi, Guangdong ProvinceResting placeNanhua Temple, Caoxi, Guangdong ProvinceReligionBuddhismNationalityChineseParentFather: Cai Yen GaoEraMing DynastyRegi…

この記事は検証可能な参考文献や出典が全く示されていないか、不十分です。出典を追加して記事の信頼性向上にご協力ください。(このテンプレートの使い方)出典検索?: コルク – ニュース · 書籍 · スカラー · CiNii · J-STAGE · NDL · dlib.jp · ジャパンサーチ · TWL(2017年4月) コルクを打ち抜いて作った瓶の栓 コルク(木栓、蘭&…

Luna 11Jenis misiPengorbit BulanOperatorGSMZ LavochkinCOSPAR ID1966-078ASATCAT no.02406Durasi misi38 hari Properti wahanaJenis wahana antariksaE-6LFProdusenGSMZ LavochkinMassa luncur1640 kgMassa kering1136 kg Awal misiTanggal luncur24 Agustus 1966, 08:03:21 GMTRoket peluncurMolniya-M 8K78MTempat peluncuranBaikonur, Site 31/6KontraktorTsSKB-Progress Akhir MisiKontak terakhir1 Oktober 1966Tanggal lepas dari orbitAkhir 1966 atau awal 1967 Parameter orbitSistem rujukanSelenosentrisKetinggian perisel…

Thompson v ParkCourtCourt of AppealDecided28 February 1944Citation(s)[1944] KB 408KeywordsLicence; revoked; possible breach of joint venture contract; whether forcible re-entry trespass; whether re-entry proper for right to sue for damages in a non-commercial, school context Thompson v Park [1944] KB 408 is an English law case, concerning licenses in land. Facts Mr. Thompson, the school's headmaster, wanted an injunction for Mr. Park to leave his school, after Mr. Park had forced his way back in…

Special tax appellate collegial court in the Philippines Court of Tax AppealsHukuman ng Apelasyon sa BuwisHukuman ng Pag-aapela sa BuwisFacade of the Court of Tax AppealsSeal of the Court of Tax AppealsEstablishedJune 16, 1954LocationSenator Miriam P. Defensor-Santiago Avenue, Diliman, Quezon CityComposition methodPresidential appointment from the short-list submitted by the Judicial and Bar CouncilAuthorized byRepublic Act No. 1125 and Republic Act No. 9282Appeals toSupreme Court of the Philipp…

نوكيا 7360معلومات عامةالنوع هاتف محمول الصانع نوكيا الإصداراتنوكيا 7500 تعديل - تعديل مصدري - تعديل ويكي بيانات نوكيا 7360 هو أحد أجهزة نوكيا، شركة الهواتف والتقنية النقالة.[1] يأتي هذا الجهاز مع شاشة نوعها 128 * 160 16-بت (65,536) لون. تم إصدار هذا الجهاز في 2006. أما بالنسبة لوضعية إنتاجه…

Ronnie NathanielszBornRonald Fredrick William Nathanielsz[1](1935-11-02)November 2, 1935Colombo, British Ceylon (now Colombo, Sri Lanka)DiedNovember 11, 2016(2016-11-11) (aged 81)Burlingame, California, U.S.Resting placeManila Memorial Park – Sucat, ParañaqueNationalityFilipinoOccupationsSport journalistCommentatorSport analystYears activec. 1965–2016 Ronald Fredrick William Nathanielsz (November 3, 1935 – November 11, 2016), was a Sri Lankan-born Filipino sports j…

Kembali kehalaman sebelumnya