Dr. Zainab Asvat (lahir tahun 1920 - 30 November 2013) adalah seorang aktivis antiapartheid Afrika Selatan. Asvat adalah seorang dokter medis, tetapi aktif dalam kegiatan politik di sebagian besar hidupnya. Asvat adalah wanita muslim pertama yang menjadi dokter di Afrika Selatan.[2] Suaminya, Dr. Zain Kazi adalah seorang dokter dan sekretaris dari Kongres Orang India Transvaal [3]
Kehidupan awal dan pendidikan
Asvat adalah salah satu anak dari 11 bersaudara dari pasangan Ebrahim and Fatima Asvat yang lahir di Johannesburg pada tahun 1920.[4] Ebrahim Asvat sering membawanya ke pertemuan politik saat masih seorang gadis kecil sehingga pengalaman inilah yang membentuknya aktif dalam kegiatan politik sejak dini. Dia adalah gadis muslim pertama yang sekolah di sekolah menengah atas di Transvaal pada dekade 1940an. Dia mengambil studi kedokteran di Universitas Witwatersrand setelah terpengaruh Yusuf Dadoo yang telah kembali dari studi kedokterannya di Edinburgh[5]
Karier
Pada tahun 1946, pemerintah Afrika Selatan mengeluarkan Undang-Undang Kepemilikan Tanah dan Perwakilan Orang India Nomor 28 yang juga dikenal dengan nama "Undang-Undang Ghetto". Undang-Undang ini membuat warga negara Afrika Selatan dari Orang India ilegal untuk memiliki tanah, kecuali "area yang telah ditentukan".[6] Asvat mengambil cuti setahun di masa kuliahnya untuk pergi ke Durban pada tahun 1946 dengan menjadi bagian dari kampanye perlawanan pasif.[3][5] Selama kampanye berlangsung, kelompok perlawanan mendirikan tenda di pinggir jalan Umbilo dan Gale di kota Durban pada tanggal 13 Juni 1946. Kelompok ini terdiri dari 16 peserta, yang diantaranya adalah enam perempuan: Zainab Asvat, Zohra Bhayat, Amina Pahad, Zubeida Patel of Johannesburg, Lakshmi Govender, Veeramah Pather dari Durban. Pemimpin perlawanan ini adalah Monty Naicker, Presiden dari Kongres Orang India Natal (NIC) dan M.D Naidoo, sekretaris dari NIC. Adiknya, Amina Cachalia datang bersama teman sekolahnya untuk menghibur dan bernyanyi untuk kelompok mereka. Pada tanggal 16 Juni 1946, tenda mereka dirusak, dicuri, dan Asvat terluka karena tertimpa tenda.[5] Lima orang tidak sadarkan diri karena serangan ini. Zainab berpidato dengan berapi-api dan berkata " ada atau tidaknya berandal, kita harus melanjutkannya dan kita akan melanjutkannya". Serangan ini meningkatkan dukungan untuk perlawanan ini dan seribu orang datang ke tenda mereka untuk menunjukkan dukungan.[7] Dia ditangkap setelah kejadian tersebut pada tanggal 28 Juni dan dilepaskan di malam harinya.[5] Penangkapan ini mempengaruhi adiknya, Amina Cachalia dalam menjadi seorang aktivis anti apartheid.[8] Sehari setelah penangkapan, Asvat mengumpulkan 800 perempuan di Bioskop Avalon dan menginspirasi mereka untuk tetap melanjutkan perlawanan.[9] Pada bulan Juli, dia ditangkap dengan rekannya dan dikirim ke penjara sampai awal Oktober.[5]
Setelah dilepaskan dari penjara, Asvat, PK Naidoo dan Suriakala Patel dipilih menjadi Komite TIC dan menjadi salah satu wanita pertama yang dipilih menjadi Komite TIC. Asvat lalu kembali untuk menyelesaikan sekolah kedokterannya dan baru tahun 1956, dia kembali aktif secara politis.[5] Asvat seperti sebagian besar wanita Orang India lainnya bergabung dengan Federasi Wanita Afrika Selatan (FSAW) dalam upaya melawan apartheid pada dekade 1950an.[6] Dia mengorganisir sejumlah bantuan dana untuk keluarga dari 156 aktivis yang ditangkap pada bulan Desember 1956. Asvat juga menyediakan makanan untuk aktivis tertuduh selama pengadilan.[7]
Pada bulan Desember 1963, Asvat mengorganisir Pawai Wanita ke Gedung Serikat di mana dia dan rekan aktiviisnya memprotes relokasi tempat tinggal kelompok dan Dewan Nasional untuk Orang India. Polisi melepaskan anjing dan menyerang mereka dengan tongkat ketika pawai berlangsung.[7] Pada tahun 1964, dia dilarang beraktivitas oleh pemerintah Afrika Selatan selama 5 tahun. Ketika dia mengetahui larangannya diperpanjang 5 tahun, Asvat dan suaminya, Dr. Aziz Kazi meminta izin keluar dari negaranya dan pindah ke London untuk mencari suaka politik.[10]
Kematian dan Legasi
Asvat Meninggal di London pada tanggal 30 November 2013.[2]
Pada tahun 2008, perannya melawan apartheid menjadi bagian dari pameran foto dengan nama Our Triumphs and Our Tears yang memamerkan potretnya oleh Gisële Wulfsohn.[11]
Referensi
- ^ Reddy, ES (29 Maret 2020). "Biographical notes on Indians in South Africa compiled by E.S. Reddy | South African History Online". www.sahistory.org.za. Diakses tanggal 2020-07-12.
- ^ a b "Zainab Asvat, Doctor for the people, passes on". Muslim Views. 10 Januari 2014. Diakses tanggal 13 Juli 2020.
- ^ a b Reddy, ES (29 Maret 2020). "Biographical notes on Indians in South Africa compiled by E.S. Reddy | South African History Online". www.sahistory.org.za. Diakses tanggal 2020-07-12.
- ^ "When Hope and History Rhyme – Amina Cachalia's autobiography". www.polity.org.za (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2020-07-20.
- ^ a b c d e f "Zainab Ebrahim Asvat | South African History Online". www.sahistory.org.za. 17 Februari 2011. Diakses tanggal 2020-07-12.
- ^ a b Hassim, Shireen. (2006). Women's organizations and democracy in South Africa : contesting authority. Madison, Wis.: University of Wisconsin Press. hlm. 24–25. ISBN 0-299-21383-8. OCLC 229432968.
- ^ a b c Vahed G (2014). Muslim portraits : the anti-apartheid struggle (PDF). Vahed, Goolam H., 1961-. Durban: Madiba Publishers. hlm. 41–41. ISBN 1-874945-25-X. OCLC 858966865.
- ^ Aboobaker, Shanti (3 Februari 2013). "An iconic stalwart and a mother to all". www.iol.co.za (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2020-07-12.
- ^ Rajab, Devi (27 Oktober 2017). "From pots to politics: SA Indian women in the Struggle". www.iol.co.za (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2020-07-12.
- ^ Barmania, Noorjehan (20 Juni 2008). "Noorjehan Barmania: This Muslim life". The Guardian (dalam bahasa Inggris). ISSN 0261-3077. Diakses tanggal 2020-07-12.
- ^ "Our Triumphs and our Tears and Maligongwe: Let us praise the women | dev.iziko.org.za". dev.iziko.org.za.dedi6.cpt3.host-h.net. Diakses tanggal 2020-07-14.