Piagam Sumpah (五箇条の御誓文code: ja is deprecated , Gokajō no Goseimon, atau secara lebih harafiah, Sumpah dalam Lima Pasal) diperundang-undangkan di masa pengukuhan tahta Kaisar Meiji di Jepang pada tanggal 7 April 1868.[1] Sumpah ini merangkum tujuan-tujuan utama dan arah tindakan yang harus diikuti selama pemerintahan Kaisar Meiji, memberi jalan untuk modernisasi Jepang dari sisi legal. Tulisan ini tetap berpengaruh di masa pemerintahan Meiji, lebih kepada tulisan pemberi inspirasi hingga memasuki abad ke-duapuluh, dan bisa dibilang bertindak sebagai konstitusi pertama dari Jepang modern.[2]
Isi Teks
Seperti yang tertera di judulnya, isi teks dari sumpah tersebut terdiri dari lima pasal:
Dengan sumpah ini, kita dirikan tujuan dari pembentukan kemakmuran nasional dengan dasar yang luas dan dalam rangka konstitusi serta hukum.
Pembentukan dewan secara luas di berbagai daerah, semua persoalan penting dimusyawarahkan bersama
Semua kalangan, atas dan bawah, harus bersatu dalam menjalankan urusan negara.
Rakyat biasa, begitu pula pejabat pusat dan militer, harus diperbolehkan untuk melakukan hal-hal yang diingini sehingga tidak mereka tidak bosan.
Kebijakan lama yang buruk ditinggalkan, dan semuanya dibiarkan berdasarkan hukum alam.
Pengetahuan harus dicari hingga ke seluruh dunia demi memperkuat fondasi kekuasaan kekaisaran
De Bary, William; and Arthur Tiedemann (eds.) (2005) [1958]. Sources of Japanese Tradition, Vol. II: 1600 to 2000 (edisi ke-2nd). New York: Columbia. ISBN0-231-12984-X.Pemeliharaan CS1: Teks tambahan: authors list (link)
McLaren, W. W. (1979). Japanese Government Documents. Bethesda, Md.: University Publications of America. ISBN0-313-26912-2.
Bacaan lebih lanjut
Akamatsu, Paul (1972). Meiji 1868: Revolution and Counter-Revolution in Japan (dalam bahasa Japanese). Miriam Kochan (trans.). New York: Harper & Row. ISBN0-06-010044-3.Pemeliharaan CS1: Bahasa yang tidak diketahui (link)