Share to: share facebook share twitter share wa share telegram print page

Rumah Gadang

Rumah Gadang yang ada di Nagari Pandai Sikek dengan dua buah Rangkiang di depannya

Rumah Gadang adalah nama untuk rumah adat Minangkabau yang merupakan rumah tradisional dan banyak jumpai di Sumatera Barat, Indonesia. Rumah ini juga disebut dengan nama lain oleh masyarakat setempat dengan nama Rumah Bagonjong atau ada juga yang menyebut dengan nama Rumah Baanjuang.[1]

Rumah dengan model ini juga banyak dijumpai di Sumatera Barat. Namun tidak semua kawasan di Minangkabau (darek) yang boleh didirikan rumah adat ini, hanya pada kawasan yang sudah memiliki status sebagai nagari saja Rumah Gadang ini boleh didirikan. Begitu juga pada kawasan yang disebut dengan rantau, rumah adat ini juga dahulunya tidak ada yang didirikan oleh para perantau Minangkabau.

Fungsi

Rumah Gadang sebagai tempat tinggal keluarga besar di Minangkabau, terutama kaum perempuan.

Rumah Gadang sebagai tempat tinggal bersama, mempunyai ketentuan-ketentuan tersendiri. Jumlah kamar bergantung kepada jumlah perempuan yang tinggal di dalamnya. Setiap perempuan dalam kaum tersebut yang telah bersuami memperoleh sebuah kamar. Sementara perempuan tua dan anak-anak memperoleh tempat di kamar dekat dapur. Gadis remaja memperoleh kamar bersama di ujung yang lain.

Seluruh bagian dalam Rumah Gadang merupakan ruangan lepas kecuali kamar tidur. Bagian dalam terbagi atas lanjar dan ruang yang ditandai oleh tiang. Tiang itu berbanjar dari muka ke belakang dan dari kiri ke kanan. Tiang yang berbanjar dari depan ke belakang menandai lanjar, sedangkan tiang dari kiri ke kanan menandai ruang. Jumlah lanjar bergantung pada besar rumah, bisa dua, tiga dan empat. Ruangnya terdiri dari jumlah yang ganjil antara tiga dan sebelas.

Rumah Gadang biasanya dibangun di atas sebidang tanah milik keluarga induk dalam suku/kaum tersebut secara turun temurun[2] dan hanya dimiliki dan diwarisi dari dan kepada perempuan pada kaum tersebut.[3] Dihalaman depan Rumah Gadang biasanya selalu terdapat dua buah bangunan Rangkiang, digunakan untuk menyimpan padi. Rumah Gadang pada sayap bangunan sebelah kanan dan kirinya terdapat ruang anjung (Bahasa Minang: anjuang) sebagai tempat pengantin bersanding atau tempat penobatan kepala adat, karena itu rumah Gadang dinamakan pula sebagai rumah Baanjuang. Anjung pada kelarasan Koto-Piliang memakai tongkat penyangga, sedangkan pada kelarasan Bodi-Chaniago tidak memakai tongkat penyangga di bawahnya. Hal ini sesuai filosofi yang dianut kedua golongan ini yang berbeda, golongan pertama menganut prinsip pemerintahan yang hierarki menggunakan anjung yang memakai tongkat penyangga, pada golongan kedua anjuang seolah-olah mengapung di udara. Tidak jauh dari komplek Rumah Gadang tersebut biasanya juga dibangun sebuah surau kaum yang berfungsi sebagai tempat ibadah, tempat pendidikan dan juga sekaligus menjadi tempat tinggal lelaki dewasa kaum tersebut yang belum menikah.

Arsitektur

Rumah gadang di suatu desa di Sumatera Barat, sekitar 1895.

Rumah adat ini memiliki keunikan bentuk arsitektur dengan bentuk puncak atapnya runcing yang menyerupai tanduk kerbau dan dahulunya dibuat dari bahan ijuk yang dapat tahan sampai puluhan tahun,[3] namun belakangan atap rumah ini banyak berganti dengan atap seng. Rumah Gadang ini dibuat berbentuk empat persegi panjang dan dibagi atas dua bahagian, muka dan belakang. Bagian depan dari Rumah Gadang biasanya penuh dengan ukiran ornamen dan umumnya bermotif akar, bunga, daun serta bidang persegi empat dan genjang.[1] Sedangkan bagian luar belakang dilapisi dengan belahan bambu. Rumah tradisional ini dibina dari tiang-tiang panjang, bangunan rumah dibuat besar ke atas, tetapi tidak mudah rebah oleh goncangan,[1] dan setiap elemen dari Rumah Gadang mempunyai makna tersendiri yang dilatari oleh tambo yang ada dalam adat dan budaya masyarakat setempat.

Pada umumnya Rumah Gadang mempunyai satu tangga yang terletak pada bagian depan. Sementara dapur dibangun terpisah pada bagian belakang rumah yang didempet pada dinding.

Karena wilayah Minangkabau rawan gempa sejak dulunya karena berada di pegunungan Bukit Barisan, maka arsitektur Rumah Gadang juga memperhitungkan desain yang tahan gempa. Seluruh tiang Rumah Gadang tidak ditanamkan ke dalam tanah, tetapi bertumpu ke atas batu datar yang kuat dan lebar. Seluruh sambungan setiap pertemuan tiang dan kasau (kaso) besar tidak memakai paku, tetapi memakai pasak yang juga terbuat dari kayu. Ketika gempa terjadi Rumah Gadang akan bergeser secara fleksibel seperti menari di atas batu datar tempat tonggak atau tiang berdiri. Begitu pula setiap sambungan yang dihubungkan oleh pasak kayu juga bergerak secara fleksibel, sehingga Rumah Gadang yang dibangun secara benar akan tahan terhadap gempa.

Ragam ukir khas Minangkabau pada dinding bagian luar dari Rumah Gadang

Ukiran

Pada bagian dinding Rumah Gadang di buat dari bahan papan, sedangkan bagian belakang dari bahan bambu. Papan dinding dipasang vertikal, sementara semua papan yang menjadi dinding dan menjadi bingkai diberi ukiran, sehingga seluruh dinding menjadi penuh ukiran. Penempatan motif ukiran tergantung pada susunan dan letak papan pada dinding Rumah Gadang.

Pada dasarnya ukiran pada Rumah Gadang merupakan ragam hias pengisi bidang dalam bentuk garis melingkar atau persegi. Motifnya umumnya tumbuhan merambat, akar yang berdaun, berbunga dan berbuah. Pola akar biasanya berbentuk lingkaran, akar berjajaran, berhimpitan, berjalinan dan juga sambung menyambung. Cabang atau ranting akar berkeluk ke luar, ke dalam, ke atas dan ke bawah.

Disamping motif akar, motif lain yang dijumpai adalah motif geometri bersegi tiga, empat dan genjang. Motif daun, bunga atau buah dapat juga diukir tersendiri atau secara berjajaran.

Proses pembuatan

Menurut tradisinya, tiang utama Rumah Gadang yang disebut tonggak tuo yang berjumlah empat buah/batang diambil dari hutan secara gotong royong oleh anak nagari, terutama kaum kerabat, dan melibatkan puluhan orang. Batang pohon yang ditebang biasanya adalah pohon juha yang sudah tua dan lurus dengan diameter antara 40 cm hingga 60 cm. Pohon juha terkenal keras dan kuat. Setelah di bawa ke dalam nagari pohon tersebut tidak langsung di pakai, tetapi direndam dulu di kolam milik kaum atau keluarga besar selama bertahun-tahun.

Setelah cukup waktu batang pohon tersebut diangkat atau dibangkit untuk dipakai sebagai tonggak tuo. Prosesi mengangkat/membangkit pohon tersebut disebut juga sebagai mambangkik batang tarandam (membangkitkan pohon yang direndam), lalu proses pembangunan Rumah Gadang berlanjut ke prosesi berikutnya, mendirikan tonggak tuo atau tiang utama sebanyak empat buah, yang dipandang sebagai menegakkan kebesaran.

Batang pohon yang sudah direndam selama bertahun-tahun tersebut kemudian menjadi sangat keras dan tak bisa dimakan rayap, sehingga bisa bertahan sebagai tonggak tuo atau tiang utama selama ratusan tahun. Perendaman batang pohon yang akan dijadikan tonggak tuo selama bertahun-tahun tersebut merupakan salah satu kunci yang membuat Rumah Gadang tradisional mampu bertahan hingga ratusan tahun melintasi zaman.

Adopsi

Keunikan bentuk atap Rumah Gadang yang melengkung dan lancip, telah menginspirasi beberapa arsitek di belahan negeri lain, seperti Ton van de Ven di Negeri Belanda yang mengadopsi desain Rumah Gadang pada bangunan The House of the Five Senses. Bangunan yang dioperasikan sejak tahun 1996 itu digunakan sebagai gerbang utama dari Taman Hiburan Efteling.[4] Bangunan setinggi 52 meter dan luas atap 4500 meter persegi itu merupakan bangunan berkonstruksi kayu dengan atap jerami yang terbesar di dunia menurut Guinness Book of Records.

Desain Rumah Gadang yang banyak terdapat di Negeri Sembilan juga diadopsi pada bangunan paviliun Malaysia di World Shanghai Expo 2010 yang diselenggarakan di Shanghai, China pada tahun 2010.[5][6]

Simbol

Gonjong (bagian atap yang melengkung dan lancip) Rumah Gadang menjadi simbol atau ikon bagi masyarakat Minangkabau di samping ikon yang lain, seperti warna hitam-merah-kuning emas, rendang, dan lainnya. Hampir seluruh kantor pemerintahan di Sumatera Barat memakai desain Rumah Gadang dengan atap gonjongnya, walaupun dibangun secara permanen dengan semen dan batu. Ikon gonjong juga dipakai di bagian depan rumah makan Padang yang ada di berbagai tempat di luar Sumatera Barat. Logo-logo lembaga atau perkumpulan masyarakat Minang juga banyak yang memakai ikon gonjong dengan segala variasinya.

Ragam

Koto Piliang
Bodi Caniago

Secara umum, ada dua ragam rumah gadang menurut laras yang dianut suku atau nagari dimana rumah gadang didirikan, yaitu Koto Piliang dan Bodi Caniago.[7]

Rumah gadang laras Koto Piliang memiliki anjung di sisi kiri dan/atau kanan rumah gadang, sehingga disebut Rumah Rumah Baanjuang. Anjung merupakan bagian yang lebih tinggi pada bagian lain rumah. Hal ini dikarenakan kepemimpinan dalam laras Koto Piliang yang otokrasi (bertingkat-tingkat). Rumah gadang tipe ini banyak dibangun di luhak Tanah Datar.[7]

Berbeda dengan laras Koto Piliang, rumah gadang Bodi Chaniago tidak memiliki anjung. Sehingga lantai pada rumah gadang ragam ini terlihat sama tinggi. Hal ini dikarenakan kepemimpinan laras Bodi Chaniago yang demokrasi. Rumah Gadang ragam ini banyak ditemukan di Luhak Agam dan Luhak Limapuluh Kota. Walaupun begitu, pembagian ruang di dalamnya secara umum sama kedua laras ini.[7]

Selain menurut anjung nan ada pada rumah gadang, ada banyak ragam lainnya dari rumah gadang. Perbedaan di antara ragam-ragam rumah gadang dapat dilihat dari bentuk, dinding, jumlah ruangan, tonggak, serambi, bahkan gonjongnya.

Rumah Gadang di darek

Rumah gadang di darek mempunyai perbedaan dengan rumah gadang yang ada di kawasan rantau, baik yang di pesisir timur maupun pesisir barat. Perbedaan mencolok yaitu bentuk atapnya yang bergonjong, sehingga rumah gadang yang ada di darek biasanya disebut dengan rumah gadang bergonjong. Pendirina rumah gadang bergonjong di darek ado aturan adatnya sendiri. Rumah bergonjong hanya boleh dibangun di darah yang sudah berstatus nagari.

Rumah Gadang Gajah Maharam

Rumah Gadang Gajah Maharam

Rumah gadang ragam ini bentuknya seperti gayang maharam, yaitu besar, lebar dan tampak kokoh. Rumah gadang ini terdiri dari banyak ruangan. Rumah ini merupakan rumah suku, bukan rumah saparuik. Gajah maharam lebih berfungsi sebagai rumah adat daripada rumah hunian. Gajah maharam difungsikan sebagai tempat pesta, baik pesta pernikahan maupun kematian. Ragam rumah gadang ini banyak ditemui di Luhak Tanah Datar.[8] Pintu masuk rumah gadang biasanya terletak ditengah, baik di depan maupun belakang.

Rumah Gadang Surambi Papek

Rumah Gadang Surambi Papek atau Lipek Pandan Bapamokok di Luak Agam dan Kota Bukittinggi

Rumah gadang ragam ini disebut juga sebagai rumah gadang bapamokok atau Rumah Gadang Lipek Pandan. Rumah gadang jenis ini banyak ditemukan di Luhak Agam. Rumah gadang ini memounyai sayap pada sisi kiri dan kanan atapnya.[8] Pintu masuk rumah gadang ini terletak di belakang.

Rumah Gadang Rajo Babandiang

Rumah Gadang Tan Malaka di Pandam Gadang, Lima Puluh Kota marupokan rumah gadang rajo babandiang.

Rumah Gadang Rajo Babandiang merupakan rumah gadang keselarasan Bodi Chaniago yang ada banyak di Luhak Limapuluh Kota.[8] Dinamai rajo babandiang karena ada ruangan tambahan di bagian tepi yang berdampingan, tapi tidak simestris dan agak mundur ke belakang. Pemasangan sederet tiang tambahan yang disebut tiang babisiak membuat ruang tadi agak mundur kebelakang hingga dinamakan sebagai rumah gadang bapaserek.

Nama lain dari rumah gadang ini adalah rumah gadang bagonjong limo. Hal ini karena bisanya ada lima gonjong di atapnya. Sebenarnya gonjong yang kelima merupakan gonjong tambahan untuk ruang tambahan hasil tiang babisiak tadi. Pada umumnya pintu masuk terletak di samping, antara ruang bergonjong keempat dengan kelima.

Rumah Gadang Batingkok atau Batingkek

Rumah Gadang Batingkek nan panah ado di Agam.

Rumah Gadang Batingkok atau Batingkek merupakan rumah gadang yang dibuat bertingkat. Rumah gadang jenis ini merupakan pengembangan dari rumah gadang gajah maharam, serambi papek, atau rajo babandiang. Ruang tambahan pada lantai kedua atau ketiga disebut sebagai ruang paranginan. Diantara jenis rumah gadang ini yang ternama, yaitu Istano Basa Pagaruyuang (Batusangkar), Rumah Gadang Sicamin (Biaro, Agam), dan Rumah Gadang Sutan Nan Kedoh (Koto Nan Ampek, Payakumbuh).

Rumah Gadang Surambi Aceh

Rumah Gadang Surambi Aceh Bagonjong Duo

Rumah Gadang Surambi Aceh merupakan ragam rumah gadang yang paling tersebar di daerah Solok dan Solok Selatan. Sesuai namanya, ciri khas rumah gadang ini nampak dari adanya serambi pada bagian depan rumah yang sekaligus menjadi pintu masuk. Hal ini terpengaruh dengan Arsitektur Aceh pada masa wilayah kekuasaan Kesultanan Aceh sudah membentang hingga pesisir barat Sumatera Barat. Pada masa itu, tujuan adanya serambi adalah sebagai tempat menerima tamu, khususnya yang orang kolonial.[9] Menurut jumlah gonjong yang ada pada serambinya, Rumah Gadang Surambi Aceh terbagi menjadi dua jenis, yaitu:[9]

  • Rumah Gadang Surambi Aceh Bagonjong Ciek
  • Rumah Gadang Surambi Aceh Bagonjong Duo

Rumah Gadang Surambi Aceh kini masih banyak dijumpai di Sumatera Barat, khusunya di Solok dan Solok Selatan. Selain itu, di kawasan Saribu Rumah Gadang, Nagari Sungai Pagu, Solok Selatan, ragam ini masih banyak dipakai. Pada bangunan modern, rumah gadang ini sudah diadopsi pada hotel Bumiminang, hal itu nampak pada bagian pintu utamanya yang seakan-akan membentuk Serambi Bagonjong Duo.

Rumah Gadang di Rantau

Rumah gadang di rantau, pasisia barat ataupun timur, dibangun berbeda dengan rumah gadang yang ada di darek karena adat yang mengaturnya. Ciri bangunannya berbentuk rumah panggung besar dengan tangga terletak di tengah rumah serta atap yang tidak bergonjong. Atap yang dibangun terkadang dibuat agak melengkung seperti Rumah Lontiak, atau bahkan tidak melengkung sama sekali seperti Rumah Tungkuih Nasi. Karena tidak ada gonjongnya ini lah, masyarakat sering menganggapnya bukan rumah gadang.[10]

Rumah di daerah rantau biasanya terpengaruh arsitektur luar seperti Aceh, Malayu,[11] Nieh, bahkan Ulando.[12] Walaupun seperti itu, pembengunan rumah gadang ini masih tetap berkaitan dengan aturan adat Minangkabau yang matrilineal.

Kajang Padati

Rumah Gadang Kajang Padati di Padang

Rumah Gadang Kajang Padati merupakan rumah gadang yang ada di kawasan rantau pesisir barat, khususnya Kota Padang.[13] Dinamakan kajang pedati karena bentuknya serupa dengan penutup pedati (kajang padati). Rumah gadang ragam ini sangat berbeda dengan yang ada di darek. Perbedaan yang paling menojol nampak pada atapnya yang bukan bergonjong, namun agak melengkusng sedikit di atasnya. Hal ini karena padang merupakan kawasan rantau, Bentuk rumah gadang ini dipengaruhi oleh arsitektur kolonial yang pernah menguasai Padang dahulunya, seperti Aceh. Pengaruh Aceh diantaranya terlihat pada bentuk tangga disertai ukiran-ukiran yang ada.[13][14]

Rumah gadang biasanya terbuat daru kayu laban, banio, dan rasak. Dalam pembangunannya, rumah ini dibangun dengan orientasi menghadap ke sungai. Kini rumah gadang kajang padati sudah sangat jarang dibangun. Namun, masih banyak disekitar Kuranji dan Pauh.[13] Sebagai upaya pelestariannya, rumah gadang kajang padati pun sudah mulai diadaptasi dalam bangunan-bangunan milik pemerintah Kota Padang, salah satunya pada Balaikota Padang.

Tungkuih Nasi

Rumah Gadang Tungkuih Nasi merupakan rumah gadang yang bisa ditemukan di kawasan rantau pesisir barat Sumatra,[12] seperti di Pariaman, Padang, dan Pasisia Selatan. Serupa dengan rumah gadang kajang padati, rumah gadang ini tidak memakai gojong pada atapnya. Sesuai namanya, bentuk atapnya seakan-akan menyerupai bungkus atau pembungkus nasi.[14] Salah satu bangunan yang ternama yaitu Rumah Gadang Mande Rubiah di Lunang Silaut, Pesisir Selatan.

Bentuk atap rumah gadang di Negeri Sembilan yang sedikit melengkung dengan tidak meruncing seperti gonjong.

Rumah Bumbung Panjang

Rumah Bumbung Panjang Negeri Sembilan dianggap sebagai jenis Rumah Gadang yang ada di Negeri Sembilan, Malaysia. Rumah tradisional ini dibangun oleh keturunan Minangkabau yang berasimilasi dengan Orang Asli.[15] Rumah tradisional ini merupakan evolusi dari Rumah Gadang di Sumatera Barat, Indonesia, yang telah dipadukan dengan unsur arsitektur Melayu setempat.[16][17] Ciri khas rumah ini dapat terlihat pada bentuk atap yang memanjang serta melentik di kedua ujungnya, namun tidak melengkung tajam seperti gonjong pada Rumah Gadang.[18][15]

Galeri

Gonjong dengan atap ijuk
Adaptasi gonjong pada bangunan modern
Bangunan dengan atap gonjong di luar negeri
Adaptasi dan transformasi bentuk atap gonjong

Lihat pula

Referensi

  1. ^ a b c Navis, A.A., Cerita Rakyat dari Sumatera Barat 3, Grasindo, ISBN 979-759-551-X.
  2. ^ Graves, Elizabeth E., (2007), Asal-usul elite Minangkabau modern: respons terhadap kolonial Belanda abad XIX/XX, Jakarta:Yayasan Obor Indonesia, ISBN 978-979-461-661-1.
  3. ^ a b Dawson, Barry; Gillow, John (1994), The Traditional Architecture of Indonesia, London: Thames and Hudson, ISBN 0-500-34132-X.
  4. ^ "Wow, Bangunan Asli Indonesia Ini Dijiblak Negara Lain" Liputan6.com, 25 Maret 2015. Diakses 16 Agustus 2015.
  5. ^ "Rumah Gadang Digunakan Malaysia di Forum Dunia" Diarsipkan 2017-04-22 di Wayback Machine. JPNN.com, 07 Mei 2010. Diakses 09 Agustus 2015.
  6. ^ "Mini Malaysia to be presented at Shanghai Expo" China Daily, 09 April 2010. Diakses 09 Agustus 2015.
  7. ^ a b c Bahauddin, A., Hardono, S., Abdullah, A., & Maliki, N. Z. (2013). The Minangkabau House–A Vision Of Sustainable Culture And Architecture. International Journal of Design & Nature and Ecodynamics, 8(4), 311-324
  8. ^ a b c Moussay, Gérard. (1995). Dictionnaire minangkabau : indonésien - français. Harmattan. ISBN 2738431267. OCLC 901816337. 
  9. ^ a b Abdullah, M., Antariksa, A., & Suryasari, N. (2015). Pola Ruang Dalam Bangunan Rumah Gadang Di Kawasan Alam Surambi Sungai Pagu–Sumatera Barat. Jurnal Mahasiswa Jurusan Arsitektur, 3(1).
  10. ^ Hasan, H., & Hasan, H. (2004). Ragam rumah adat Minangkabau: falsafah, pembangunan, dan kegunaan. Yayasan Citra Pendidikan Indonesia.
  11. ^ Yunus, Shahrul Kamil; Shahminan, Raja Nafida Raja; Surat, Mastor (2014). "IDENTITI RUMAH TRADISIONAL NEGERI SEMBILAN MELALUI EVOLUSI REKA BENTUK". Journal of Design + Built. 7. ISSN 1985-6881. 
  12. ^ a b Susilo, W. H. (2014). Budaya masyarakat dalam membangun rumah vernakular di Pesisir Pantai. Masyarakat, Kebudayaan dan Politik, 27(1), 55-64.
  13. ^ a b c Aryanti, D. (2009). Tipologi Rumah Tradisional Padang (Studi Kasus: Kecamatan Kuranji/Nagari Pauh IX)[pranala nonaktif permanen]. Jurnal Universitas Bung Hatta, Padang.
  14. ^ a b Setijanti, P., Silas, J., & Firmaningtyas, S. (2012). Eksistensi Rumah Tradisional Padang dalam Menghadapi Perubahan Iklim dan Tantangan Jaman. Simposium Nasional RAPI XI FT UMS. ISSN : 1412-9612
  15. ^ a b Ismail, N. H., Yunus, S. K., & Surat, M. (2016). Reka Bentuk Rumah Tradisional Negeri Sembilan Dipengaruhi oleh Adat dan Kedaerahan. Wacana Seni Journal of Arts Discourse, 15.
  16. ^ Masri, M. (2012). The misconceptions of Negeri Sembilan traditional architecture. Procedia-Social and Behavioral Sciences, 68, 363-382.
  17. ^ Ismail, N. H., Surat, M., Shahminan, R. N. R., & Yunus, S. K. (2014). IDENTITI RUMAH TRADISIONAL NEGERI SEMBILAN MELALUI EVOLUSI REKA BENTUK. Journal of Design+ Built, 7.
  18. ^ Bahauddin, A., Hardono, S., Abdullah, A., & Maliki, N. Z. (2012). The Minangkabau house: architectural and cultural elements. WIT Transactions on Ecology and the Environment, 165, 15-25.
Baca informasi lainnya:

Orang-orang dengan status Europeanen di Semarang pada tahun 1922. Terlihat pada foto bahwa mereka adalah orang-orang Indo. Europeanen (orang-orang Eropa) adalah salah satu dari tiga kelompok penduduk Hindia Belanda dalam Undang-undang Administrasi Hindia Belanda tahun 1854. Ke dalamnya termasuk semua orang Eropa asli (pendatang, trekker atau ekspatriat), orang Armenia, orang Amerika Latin, orang Eropa yang menetap di Hindia Belanda, orang berdarah campuran Eropa (Indo), serta orang kelompok lain…

Catholic Charities USATanggal pendirian25 September 1910; 113 tahun lalu (1910-09-25) (sebagai National Conference of Catholic Charities)NPWP 53-0196620TipeBantuan kemanusiaanLokasiAlexandria, Virginia, Amerika SerikatAsalUrsulines di New OrleansWilayah layanan Amerika SerikatTokoh pentingSuster Donna Markham[1]Presiden dan CEOMarguerite Harmon,[2]ketua dewanYang Mulia David Zubik, D.D.,[2]Utusan episkopalSitus webwww.catholiccharitiesusa.org Catholic Charities adala…

Simplisia Simplicia TaksonomiKerajaanAnimaliaFilumArthropodaKelasInsectaOrdoLepidopteraFamiliNoctuidaeGenusSimplicia Guenée, 1854 Tata namaSinonim takson Libisosa Walker, 1859 Culicula Walker, 1863 Aginna Walker, 1865 Nabartha Moore, 1885 lbs Simplisia adalah genus ngengat serasah dari keluarga Erebidae. Genus ini ditemukan oleh Achille Guenée pada tahun 1854.[1][2] Deskripsi Palpinya berbentuk sabit, dengan sambungan kedua mencapai di atas puncak kepala. Sambungan ketiga panja…

Artikel ini sebatang kara, artinya tidak ada artikel lain yang memiliki pranala balik ke halaman ini.Bantulah menambah pranala ke artikel ini dari artikel yang berhubungan atau coba peralatan pencari pranala.Tag ini diberikan pada Oktober 2022. Bukit DamiJenisTempat wisata alamLokasiDesa Tigasan Wetan, Kecamatan Leces, Kabupaten Probolinggo Bukit Dami (bahasa Madura: Nong Demmih) adalah sebuah bukit wisata yang berada di Desa Tigasan Wetan, Kecamatan Leces, Kabupaten Probolinggo. Bukit ini dikel…

SandtonGautrain rapid transit stationOutside view of Sandton StationGeneral informationLine(s)  East–West Line  North–South LinePlatforms1 island platform (upper level)1 side platform (lower level)Tracks3ConstructionDepth45 m (148 ft)AccessibleYesHistoryOpened8 June 2010Services Preceding station Gautrain Following station Terminus East–West Line Marlborotowards OR Tambo Rosebanktowards Park Station North–South Line Marlborotowards Hatfield Sandton is a metr…

Anggota Partai Bolshevik Nasional Bolshevisme Nasional, sering disingkat menjadi Nazbol[1] (bahasa Rusia: нацболы), adalah sebuah gerakan politik yang menggabungkan unsur-unsur nasionalisme radikal (terutama nasionalisme rusia) dan Bolshevisme.[2] Praktisi dan teoritis terkemuka Nasional Bolshevisme adalah Aleksandr Dugin dan Eduard Limonov, pemimpin Partai Bolshevik Nasional (NBP) yang tidak terdaftar dan terlarang di Rusia.[3] Parti Communautaire Nasional-Eur…

Potret Jonas Basanavičius, ketua Seimas. Seimas Agung Vilnius (bahasa Lituania: Didysis Vilniaus Seimas, juga dikenal sebagai Majelis Agung Vilnius, Dewan Agung Vilnius, atau Dewan Agung Vilnius) adalah sebuah majelis agung yang diadakan pada 4 dan 4 Desember 1905 (21-22 November 1905 pada Kalender Julian) di Vilnius, Lithuania, saat itu bagian dari Kekaisaran Rusia, yang banyak terinspirasi oleh Revolusi Rusia 1905. Ini adalah kongres nasional modern pertama di Lithuania dan utamanya tak b…

Prof. Dr. Ir. Kuntoro Mangkusubroto, M.Eng.Kuntoro Mangkusubroto dalam Doha Climate Change Conference di Qatar, 2012 Kepala Unit Kerja Presiden Bidang Pengawasan dan Pengendalian Pembangunan IndonesiaMasa jabatan8 Desember 2009 – 31 Desember 2014PresidenSusilo Bambang YudhoyonoJoko Widodo PendahuluMarsillam SimanjuntakPenggantiLuhut Binsar Panjaitan (sebagai Kepala Staf Kepresidenan)Menteri Pertambangan dan Energi Indonesia ke-10Masa jabatan16 Maret 1998 – 20 Oktober 19…

PhoenicopteriformesRentang fosil: Eocene to recent 50–0 jtyl PreЄ Є O S D C P T J K Pg N Phoenicopterus roseus Klasifikasi ilmiah Kerajaan: Animalia Filum: Chordata Kelas: Aves Ordo: PhoenicopteriformesFürbringer, 1888 Famili Lihat teks Phoenicopteriformes /fiːnɪˈkɒptərɪfɔːrmiːz/ adalah ordo burung yang berisi sekelompok burung air yang terdiri dari flamingo dan kerabatnya yang telah punah. Flamingo (Famili Phoenicopteridae) dan grebe yang terkait erat (Famili Podicipedidae) t…

Boleslav III dari Bohemia Boleslaus III (Bahasa Ceska: Boleslav III. Ryšavý) (wafat tahun 1037), disebut yang Berambut Merah atau yang Buta, merupakan seorang adipati Bohemia dari tahun 999 sampai 1002. Ia merupakan seorang pemimpin yang terburuk dari seluruh pemimpin yang pernah duduk di atas tahta Bohemia. Putra Boleslav II yang Saleh, Boleslav III merupakan seorang pemimpin yang lemah di Bohemia yang menjadi bidak di dalam perang yang panjang antara Kaisar Romawi Suci Henry II dan Bolesław…

Paventia, Cunina, and Nundina redirect here. For the genus of moth, see Paventia (moth). For the siphonophore genus, see Cunina (genus). For the market days of the Roman calendar, see Nundinae. Relief from a child's sarcophagus depicting a nursing mother with the father looking on (c. 150 AD) In ancient Roman religion, birth and childhood deities were thought to care for every aspect of conception, pregnancy, childbirth, and child development. Some major deities of Roman religion had a specializ…

ZaynZayn nel 2015 Nazionalità Regno Unito GenereAlternative R&B[1] Periodo di attività musicale2010 – in attività EtichettaRCA GruppiOne Direction Album pubblicati3 Studio3 Sito ufficiale Modifica dati su Wikidata · Manuale Zain Javadd Malik, noto come Zayn (Bradford, 12 gennaio 1993), è un cantante britannico, membro della boy band One Direction fino al 25 marzo 2015, quando ha intrapreso la carriera da solista. In essa ha pubblicato tre album e r…

Disambiguazione – Idol rimanda qui. Se stai cercando altri significati, vedi Idol (disambigua). Kanna Hashimoto, soprannominata la idol che capita ogni mille anni[1] Nella cultura giapponese, il termine idol (アイドル?, aidoru) si riferisce ad un adolescente che diventa molto popolare nel mondo dello spettacolo soprattutto in virtù del suo aspetto esteriore. Gli idol possono essere cantanti e far parte di gruppi musicali J-pop, oppure recitare in dorama e film per il cinem…

Peppa PigGenre Prasekolah Pembuat Neville Astley Mark Baker Ditulis oleh Neville Astley Mark Baker Phillip Hall Sutradara Neville Astley Mark Baker Phillip Hall (2011) Joris van Hulzen (2011) Pemeran Lily Snowden-Fine (2004) Cecily Bloom (2006–2007) Harley Bird (2007–present) John Sparkes Morwenna Banks Richard Ridings Oliver May Alice May David Graham Frances White David Rintoul Hazel Rudd (2004) Daisy Rudd Bethan Lindsay (2006–2007) Meg Hall George Woolford Harrison Oldroyd Sian Taylor J…

Kastel Forchtenstein Burgenland, Austria Jenis Kastil Koordinat 47°42′34″N 16°19′51″E / 47.70944°N 16.33083°E / 47.70944; 16.33083Koordinat: 47°42′34″N 16°19′51″E / 47.70944°N 16.33083°E / 47.70944; 16.33083 Dibangun Awal abad ke-15 Pembangun Penguasa-penguasa Mattersdorf Kondisisaat ini Sebagian besar terjaga Pemiliksaat ini Wangsa Esterházy Dibukauntuk umum yes Kastel Forchtenstein (Jerman: Burg Forchtensteincode: de…

Martin P6M Seamaster, dibangun oleh Glenn L. Martin Company, adalah perahu terbang pembom strategis tahun 1950-an untuk Angkatan Laut Amerika Serikat yang hampir memasuki layanan, pesawat produksi telah dibangun dan awak Angkatan Laut sedang menjalani konversi operasional, dengan masuknya layanan sekitar enam bulan off, ketika program itu dibatalkan pada tanggal 21 Agustus 1959. Dibayangkan sebagai sebuah cara untuk memberikan kekuatan strategis nuklir Angkatan Laut, Seamaster terhalang oleh kap…

Hari Star WarsLogo pemasaran resmi Lucasfilm untuk Hari Star Wars Dirayakan olehPenggemar Star WarsJenisSekulerMaknaMerayakan Star WarsTanggal4 MeiFrekuensiTahunanPertama kali2011Terkait denganHari Kebanggaan Geek Hari Star Wars adalah hari peringatan informal yang diperingati setiap tahun pada tanggal 4 Mei untuk merayakan waralaba media Star Wars George Lucas. Peringatan hari ini menyebar dengan cepat melalui media dan perayaan akar rumput sejak waralaba dimulai pada tahun 1977.[1][…

Untuk penyair Inggris, lihat Elizabeth Bentley (penulis). Untuk other people, lihat Elizabeth Bentley (disambiguasi). Elizabeth BentleyElizabeth Bentley pada tahun 1948AliansiUni Soviet (membelot)Amerika SerikatPelayananPartai Komunis Amerika Serikat (membelot) FBINama kodeGregoryNama lahirElizabeth Terrill BentleyKelahiran(1908-01-01)1 Januari 1908New Milford, Connecticut, ASMeninggal3 Desember 1963(1963-12-03) (umur 55)Grace-New Haven Hospital, New Haven, Connecticut, ASKebangsaanAmerika …

Bismillah Aku MencintaimuPoster filmSutradaraAsep KusnidarProduserErna PelitaPemeranGilbert MarcianoGhea D'SyawalSam MosesAditya DarmawanPerusahaanproduksiRK23 PicturesTanggal rilis18 Juli 2013 (2013-07-18)Durasi86 menitNegaraIndonesiaBahasaBahasa Indonesia Bismillah Aku Mencintaimu adalah film drama Indonesia yang dirilis pada 18 Juli 2013. Film ini disutradarai oleh Asep Kusnidar dan dibintangi oleh Gilbert Marciano dan Ghea D'Syawal. Sinopsis Lafalkanlah Bismillahirrahmaanirrahiim dengan…

Nudibranchia Flabellina iodinea Klasifikasi ilmiah Kerajaan: Animalia Filum: Mollusca Kelas: Gastropoda Ordo: Opisthobranchia Subordo: Nudibranchia Infraordo Anthobranchia Cladobranchia Lihat teks untuk superfamili. Nudibranchia adalah kelompok siput air terbesar dari ordo Opisthobranchia. Anggotanya lebih dari 3.000 spesies. Deskripsi Nudibranch umumnya menyimpan telur mereka dalam motif spiral. Hewan ini memiliki badan yang lunak. Bentuk dewasanya tidak memiliki cangkang atau operculum. Kata n…

Kembali kehalaman sebelumnya