Share to: share facebook share twitter share wa share telegram print page

Sasando

Sasandu (bahasa Rote) atau Sasando (bahasa Kupang) adalah alat musik berdawai yang dimainkan dengan cara dipetik menggunakan jari-jari tangan. Sasando merupakan alat musik tradisional dari kebudayaan Rote. Alat musik Sasando bentuknya sederhana bagian utamanya berbentuk tabung panjang dari bambu, bagian tengah melingkar dari atas ke bawah diberi penyangga (Bahasa Rote: senda) dimana dawai-dawai atau senar yang direntangkan ditabung bambu dari atas ke bawah bertumpu. Penyangga ini memberikan nada yang berbeda-beda pada setiap petikan dawai, lalu tabung sasando diberi sebuah wadah yang terbuat dari anyaman daun lontar(haik). Wadah ini merupakan tempat resonansi sasando. Bentuk sasando mirip dengan instrumen petik lainnya seperti gitar, biola dan kecapi. Secara harfiah nama Sasando menurut asal katanya dalam bahasa Rote, sasandu, yang artinya alat yang bergetar atau berbunyi. Konon sasando digunakan di kalangan masyarakat Rote sejak abad ke-7.

Asal mula Sasando

Ada 2 macam versi cerita rakyat yang pertama, awal mulanya Sasando ditemukan oleh seorang anak muda bernama Sangguana, yang terdampar di Pulau Ndana. Kemudian ia di bawa ke hadapan raja Takalaa yang berdiam di istana Nusaklain. Kebiasaan di istana pada malam hari sering diadakan permainan kebak (kebalai) yaitu tarian masal muda-mudi dengan cara bergandengan tangan membetuk sebuah lingkaran dengan seorang yang berperan sebagai manahelo (pemimpin syair) yang berada di tengah lingkaran. Syair-syair ini menceritakan silsilah keturunan mereka. Dalam permainan ini Sangguana yang menjadi tumpuan perhatian karena ia mempunyai bakat seni, tanpa disadari putri raja jatuh hati pada Sangguana dan bertemu dengan putri raja, Sangguana diminta untuk menciptakan alat musik yang belum pernah ada. Apabila berhasil berhak mempersunting putri raja. Suatu malam Sangguana bermimpi sedang memainkan satu alat musik yang indah bentuk dan suaranya. Kemudian Sangguana berhasil menciptakan alat musik ini diberi nama Sandu (artinya yang berani bergetar). Putri raja menamai alat ini sesuai dengan bahasanya sya, yaitu hitu (tujuh), karena alat tersebut terdapat tujuh dawai dan lagu yang dimainkan dinamai depo hitu yang artinya sekali dimainkan ketujuh dawai bergetar. Dawai ini terbuat dari akar pohon beringin kemudian diganti dengan usus hewan yang telah dikeringkan.

Cerita rakyat versi kedua berawal dari kisah dua orang sahabat yaitu Lunggi Lain dan Balok Ama Sina. Kedua sahabat ini sehari-harinya bekerja sebagai gembala domba dan penyadap tuak. Ide membuat alat musik sasando ketika mereka sedang membuat haik (wadah penampung air tuak) yang terbuat dari daun lontar diantara jari-jari dari daun lontar terdapat semacam benang (bahasa rote fifik) tanpa disengaja fifik atau benang itu dikencangkan kemudian dipetik menimbulkan bunyi yang berbeda, namun benang atau fifik ini mudah putus. Awal kejadian ini mendorong Lunggi Lain dan Balok Ama Sina untuk mengembangkannya, mereka ingin adanya alat musik yang dapat menirukan nada-nada yang ada pada gong. Akhirnya berhasil menciptakan bunyi-bunyian atau nada-nada yang ada pada gong yaitu dengan mencungkil tulang-tulang dari lembaran daun lontar yang kemudian diganjal dengan batang kayu. Karena nada-nada yang dihasilkan selalu berubah-ubah dan suaranya sangat kecil kemudian lembaran daun lontar diganti dengan bambu yaitu dengan cara mencungkil kulit bambu sebanyak nada yang ada pada gong yang kemudian diganjal dengan batangan kayu. Ide ini berlanjut terus kemudian dawai-dawainya diganti dari dari serat pelepa daun lontar dan ruang resonansinya dari haik.

Bentuk Alat Musik Sasando

Bentuk sasando sangat unik dan berbeda dengan alat musik berdawai lainnya. Bagian utamanya berbentuk tabung bambu sepanjang 7 sampai 80 cm. Pada bagian bawah dan atas bambu terdapat tempat untuk memasang dan mengatur kencangnya dawai.

Pada bagian tengahnya melingkar dari atas ke bawah dan terdapat ganjalan-ganjalan atau senda. Di mana dawai senar yang direntangkan di tabung, bersusun dari atas ke bawah. Senda ini memberikan nada yang berbeda-beda kepada setiap petikan dawai.

Tabung sasando ini berada dalam sebuah wadah yang terbuat dari semacam anyaman daun lontar berbentuk seperti kipas atau haik dan menjadi tempat resonansi sasando. Sekilas wadah ini mirip seperti penampung air berlekuk-lekuk.

Cara Memainkan Sasando

Untuk memainkan alat musik tradisional NTT ini menggunakan kedua tangan dari arah berlawanan, kiri ke kanan dan kanan ke kiri. Tangan kiri berfungsi memainkan melodi dan bas, sedangkan tangan kanan bertugas memainkan accord.

Susunan notasinya bukan beraturan seperti alat musik pada umumnya, melainkan sebaliknya. Alat musik ini mempunyai notasi tak beraturan, namun tetap menghasilkan lantunan nada merdu karena adanya resonator haik tadi.

Tak sekadar asal petik, perlu harmonisasi perasaan dan teknik untuk menaklukkan sasando agar senandung melodinya mampu memanjakan telinga pendengarnya. Keterampilan jari dalam memetik dawai-dawai sasando sangat penting.

Hampir sama dengan alat musik kecapi dan harpa, petikan jari pada dawai alat musik ini akan sangat mempengaruhi hasil suaranya. Makin cepat tempo nada, maka akan semakin lentur tangan menari memetik dawai-dawainya.

Jenis-jenis Sasando

Ada beberapa jenis sasando yaitu Sasando Gong, Sasando Biola dan Sasando Elektrik:

Sasando Gong

Sasando gong biasanya dimainkan dengan irama gong dan dinyanyikan dalam bentuk syair untuk mengiring tari, menghibur keluarga yang berduka dan yang sedang mengadakan pesta. Bunyi sasando gong nadanya pentatonik. Sasando gong berdawai tujuh kemudian berkembang menjadi sebelas dawai. Sasando gong lebih berkembang di Pulau Rote sejak abad ke 7.

Sasando Biola

Sasando ini memakai putaran dawai (senar) atau sekrup dawai yang terbuat dari kayu yang dibentuk seperti biola. Sasando diperkirakan mengalami perkembangan akhir abad ke-18 yang kemudian berkembangnya Sasando Biola. Sasando biola lebih berkembang di Kupang. Sasando biola nadanya diatonis dan bentuknya mirip dengan sasando gong tetapi bentuk bambu diameternya lebih besar dari sasando gong dan jumlah dawai pada sasando biola lebih banyak berjumlah 30, 32, dan 36 dawai. Sasando biola ada 2 bentuk yaitu sasando dengan bentuk ruang resonansinya terbuat dari daun lontar dan sasando biola dengan bentuk ruang resonansinnya terbuat dari (kotak atau peti dari papan). Sasando biola yang terbuat dari kotak kurang mengalami perkembangan karena dianggap kurang praktis. Pada saat pengeteman nada mengalami kesukaran, sekrup kayu harus diputar dan diketok untuk bisa mendapatkan nada-nada yang pas.

Terjadi perkembangan dengan masuknya sekrup besi maka putaran dawai di ganti dengan sekerup besi yang lebih mudah di putar dengan memakai kunci sasando pada saat pengeteman nada. Sasando biola memakai daun lontar lebih berkembang dari pada sasando biola memakai kotak / peti kayu. Karena sasando biola dengan memakai daun lontar terkesan lebih unik dan natural. Sehingga orang mengenal dengan nama sasando tradisional. Sasando biola yang terbuat dari daun lontar mempunyai ciri khas diatas kepala sasando ada hiasan mahkota daun lontar ada 7 mahkota, yang bermula dari sasando gong yang mempunyai 7 dawai. Sasando biola ini lebih berkembang di Kupang.

Sasando Elektrik (Electric Sasando)

Sasando Elektrik 1980
Sasando Elektrik 1980
Arnoldus Edon
Arnoldus Edon

Sasando biola mengalami perkembangan dari sasando tradisional menjadi sasando modern atau yang dikenal sasando listrik atau sasando elektrik. Sasando elektrik ini diciptakan oleh Arnoldus Edon, sasando elektrik termasuk dalam salah satu jenis Sasando biola yang mengalami perkembangan teknologi. Sasando tradisional mempunyai beberapa kekurangan dan kelemahan antara lain, daun lontar mudah pecah dan pada saat musim hujan sering timbul jamur di atas permukaan daun, dan daunnya juga mengalami kelembaban dan lembek sehingga dapat mempengaruhi perubahan suara dan ketika dipetik suaranya sangat kecil.

Sasando elektrik yang diciptakan ini tidak menggunakan wadah dari daun lontar peti kayu/kotak/dari papan/box, karena tidak membutuhkan ruang resonansi yang berfungsi sebagai wadah penampung suara. Bunyi langsung dapat di perbesar lewat alat pengeras suara (sound system/speaker aktif).

Ide pembuatan sasando elektrik, berawal dari peristiwa kerusakan sasando biola yang terbuat dari peti kayu/kotak milik ibu mertua dari Arnoldus Edon pada tahun 1958, sasando yang rusak itu di perbaikinya dan menjadi baik. Dari situlah awal mulanya Arnoldus Edon mendapatkan ide dan mulai bereksperimen membuat sasando elektrik. Ia berpikir kalau memetik sasando yang posisi sasandonya tertutup dengan daun lontar yang lebar dan bunyinya hanya bisa di dengar oleh segelintir orang saja yang ada disekitarnya dan petikan serta kelentikan jari-jemari tidak dapat dinikmati atau dilihat oleh orang lain karena tertutup daun lontar. Alangkah indahnya apabila sasando itu dipetik dan di dengar dengan suara yang besar, dinikmati oleh banyak orang dari kejauhan dan petikan jari-jemari yang lemah gemulai dapat dilihat keindahannya, karena sasando dipetik dengan menggunakan 7 sampai 8 jari.

Pada tahun 1958 diciptakanlah Sasando listrik/elektrik, eksperimen demi eksperimen dilakukannya untuk mendapatkan bunyi yang sempurna yang sama dengan bunyi asli dari sasando. Tahun 1959 Arnoldus Edon hijrah ke Nusa Tenggara Barat (Mataram) sebagai seorang Kepala Sekolah di Mataram. Berbekal ilmu pengetahuan sebagai seorang guru IPA/Fisika, maka pada tahun 1960 Sasando Elektrik ini berhasil dirampungkan dan mendapatkan bunyi yang sempurna sama dengan suara aslinya. Bentuk sasando elektrik ini dibuat sebanyak 30 dawai. Inilah awalnya Arnoldus Edon membuat sasando listrik yang hasilnya pertamanya langsung di bawah ke Jakarta. Jadi Sasando elektrik di buat pertama kali pada waktu Arnoldus Edon masih berada di Mataram.[1] Pembuatan Sasando Elektrik dibuat lebih modern dari Sasando tradisional ada perbedaan dalam cara pembuatannya. Komponen sasando elektrik lebih ruwet, sebab banyak unsur yang menentukan kualitas suara yang dihasilkan pada alat musik tersebut. Selain badan sasando dan dawai. Alat yang paling penting pada sasando elektrik adalah spul yang merupakan sebuah transducer yang akan mengubah getar dawai menjadi energi listrik, lalu diteruskan melalui kabel dan masuk kedalam amplifier.

Perkembangan Sasando Elektrik

Tahun 1972 Arnoldus Edon bersama keluarga kembali ke Kupang dan di Kota Kupang Sasando elektrik mulai dikenal dan berkembang, dari berita ke berita tentang pembuatan sasando elektrik ini tersiar sehingga banyak teman terutama pemain sasando mulai berdatangan untuk meminta dibuatkan sasando elektrik bagi mereka, antara lain : Eduard Pah dengan ciri khas petikan sasando irama pop dan daerah, Ely Koamesah irama pop rohani dan pop, Pdt. Sam Koli dengan irama pop dan dangdutnya, Buang Bunda dengan irama keroncongnya, Keang Ndun dengan irama popnya, mereka inilah orang-orang yang sangat mahir dalam memainkan sasando yang sampai sekarang ini belum ada satu orang pemain yang mahir seperti mereka karena setiap pemain punya ciri khas tertentu. Berikut nama-nama pemain sasando pada waktu itu, antara lain : Ibu Nale, Ibu Thedens-Likadja (seorang guru sasando), Ir. Ekres Saudale, Chirst Ndaumanu, Iyam Pelokila, Fred E. Lango, Sam Mandala, Eben Hermanus.Sasando elektrik pada waktu itu dimainkan untuk mengiring penyanyi, penari dan menghibur tamu Gubernur. Eduard Pah adalah salah satu pemain sasando yang mendapat kehormatan dari Gubernur NTT (dr. Ben Mboi) untuk menghibur tamu gubernur yang datang mengunjungi NTT.

Satu demi satu pembeli mulai berdatangan dari Indonesia bahkan sampai ke luar negeri (Belanda, Australia, Amerika, Kanada dan Jepang). Sasando elektrik mulai mendapatkan perhatian dari Pemerintah Daerah NTT, khususnya di masa kepemimpinan Gubernur NTT (dr. Ben Mboi) pada tahun 1978-1988. Setiap tamu atau pembesar yang datang ke Kupang – NTT, selalu membawa pulang oleh-oleh berupa cindera mata Sasando elektrik. Ada juga pembeli yang berasal dari kalangan musisi dan penyanyi ditanah air sendiri, antara lain Koes Plus, Obi Messakh dan Ingrid Fernandez.[2]

Seorang pemain sasando

Galeri

Referensi

Pranala luar

Read other articles:

Mondokaki Mondokaki Klasifikasi ilmiah Kerajaan: Plantae (tanpa takson): Angiospermae (tanpa takson): Eudikotil (tanpa takson): Asteridae Ordo: Gentianales Famili: Apocynaceae Subfamili: Rauvolfioideae Genus: Tabernaemontana Spesies: T. divaricata Nama binomial Tabernaemontana divaricataR. Br. Sinonim Daftar sumber:[1] Ervatamia coronaria Stapf. E. divaricata [L.] Burk. T. coronaria Willd. Mondokaki (Tabernaemontana divaricata) adalah flora yang berasal dari India yang tersebar ke k…

Gempa bumi Mindanao 2023USGS Intensitas gempa bumiPeta menampilkan gempa utama dan susulan – M 4.0 atau lebih besar (map data)Waktu UTC2023-12-02 14:37:03ISC636143719USGS-ANSSComCatTanggal setempat2 Desember 2023Waktu setempat22:37:03Kekuatan7.6 Mw  (USGS)Kedalaman50,7 km (31,5 mi)Episentrum8°31′37″N 126°26′56″E / 8.527°N 126.449°E / 8.527; 126.449Koordinat: 8°31′37″N 126°26′56″E / 8.527°N 126.449°E&#…

Alastor Mad-Eye Moody Brendan Gleeson sebagai Alastor Mad-Eye Moody dalam Harry Potter and the Goblet of FirePemeranBrendan GleesonInformasiJenis kelaminLaki-laki Alastor Mad-Eye Moody (meninggal 27 Juli 1997) adalah tokoh fiksi dalam seri Harry Potter karya J. K. Rowling. Ia adalah mantan Auror dan bergabung dengan Orde Phoenix. Dalam film, ia diperankan oleh aktor Irlandia, Brendan Gleeson. Nama Alastor berasal dari Alastor (dalam bahasa Inggris: avenger atau si penuntut balas) dari mitologi Y…

Indonesia padaOlimpiade Musim Panas 1960Kode IOCINAKONKomite Olimpiade IndonesiaSitus webnocindonesia.idPenampilan pada Olimpiade Musim Panas 1960 di RomaPeserta22 dalam 8 cabang olahragaPembawa benderatidak diketahuiMedali 0 0 0 Total 0 Penampilan pada Olimpiade Musim Panas (ringkasan)195219561960196419681972197619801984198819921996200020042008201220162020 Indonesia mengikuti Olimpiade Musim Panas 1960 di Rome, Italia. Menerjunkan 22 atlet, 20 pria and 2 wanita, berpartisipasi pada 17 nomo…

Tupolev Tu-204Cubana Tupolev Tu-204-100ETipePesawat jet berbadan sempitProdusenAviastar SP (Tu-204) Kazan Aircraft Production Association (Tu-214)Terbang perdana2 Januari 1989Diperkenalkan23 Februari 1996 dengan Vnukovo Airlines[1]StatusDalam produksi, dalam pelayananPengguna utamaAviastar-TUAir KoryoCubana de AviacionTahun produksi1990–sekarangJumlah produksi86[2]Harga satuan$35 juta (2007) Tupolev Tu-204 merupakan sebuah pesawat penumpang sipil (airliner) sayap rendah (low wi…

Measure of debt level changes over time This article has multiple issues. Please help improve it or discuss these issues on the talk page. (Learn how and when to remove these template messages) This article needs additional citations for verification. Please help improve this article by adding citations to reliable sources. Unsourced material may be challenged and removed.Find sources: Debt levels and flows – news · newspapers · books · scholar · JSTOR (S…

Об экономическом термине см. Первородный грех (экономика). ХристианствоБиблия Ветхий Завет Новый Завет Евангелие Десять заповедей Нагорная проповедь Апокрифы Бог, Троица Бог Отец Иисус Христос Святой Дух История христианства Апостолы Хронология христианства Ранне…

American paleontologist (1902–1984) George Gaylord SimpsonForMemRSSimpson in 1965Born(1902-06-16)June 16, 1902Chicago, IllinoisDiedOctober 6, 1984(1984-10-06) (aged 82)Tucson, ArizonaNationalityAmericanAlma materUniversity of ColoradoYale University, B.A., Ph.D.[1]Known forModern synthesis; quantum evolutionAwardsMary Clark Thompson Medal (1943)Daniel Giraud Elliot Medal (1944)Hayden Memorial Geological Award (1950)Penrose Medal (1952)Darwin-Wallace Medal (1958)Darwin Me…

Un kurabiyesiAlternative namesFlour kurabiyeTypeKurabiyePlace of originTurkeyMain ingredientsButter, sunflower oil, sugar icing, corn starch, vanilla powder, flour  Media: Un kurabiyesi Flour kurabiye (Turkish: Un kurabiyesi) is a kind of Turkish cookie that is made from butter, sunflower oil (or another mild flavored oil), baking powder, and the namesake ingredient flour. Generally, vanilla powder (commonly used as a substitute for vanilla extract in Turkish baked goods) is also added.…

Shopping mall in Thousand Oaks, CaliforniaJanss MarketplaceLocationThousand Oaks, CaliforniaCoordinates34°10′59″N 118°52′41″W / 34.183°N 118.878°W / 34.183; -118.878No. of stores and services39No. of anchor tenants4No. of floors1 Janss Marketplace is an outdoor shopping mall in Thousand Oaks, California. Previously known as Janss Mall, it opened in September 1961 as Village Lane. It was the first mall established in the city, and Thousand Oaks' only shopping c…

Party flag until 1933 Politics of Hungary Constitution 1949 Constitution Constitutional Court Executive President (list) Tamás Sulyok Government Current cabinet Prime Minister (list) Viktor Orbán Parliament National Assembly Speaker: László Kövér Political parties Fidesz Christian Democratic People'sParty (KDNP) Jobbik Politics Can Be Different (LMP) Dialogue for Hungary (PM) Hungarian Socialist Party (MSZP) Democratic Coalition (DK) Momentum Movement (M) Everybody's Hungary Movement (MMM)…

Restaurant in New York City, U.S. ABC KitchenABC Kitchen in November 2023Restaurant informationEstablishedMarch 9, 2010 (2010-03-09)[1]Street address35 East 18th StreetCityNew YorkStateNew YorkPostal/ZIP Code10003Coordinates40°44′16″N 73°59′23″W / 40.73775°N 73.98963°W / 40.73775; -73.98963Websiteabckitchens.nyc ABC Kitchen is a restaurant in New York City founded in 2010 by Jean-Georges Vongerichten.[2][3][4] The…

1953 film Act of LoveDirected byAnatole LitvakWritten byJoseph KesselIrwin ShawBased onThe Girl on the Via Flaminia1949 novelby Alfred HayesProduced byAnatole LitvakStarringKirk DouglasDany RobinCinematographyArmand ThirardEdited byLéonide Azar (French)William HornbeckMusic byMichel EmerJoe HajosMichel B. RosensteinProductioncompanyBenagoss ProductionsDistributed byUnited ArtistsRelease dates December 17, 1953 (1953-12-17) (United States) May 7, 1954 (1954-05-0…

This article is about the townland in County Galway. For the village in County Westmeath, see Ballinahown. Village and townland in Connacht, IrelandBaile na hAbhann BallynahownVillage and townlandBaile na hAbhannLocation in IrelandCoordinates: 53°14′05″N 9°30′25″W / 53.234722°N 9.506944°W / 53.234722; -9.506944CountryIrelandProvinceConnachtCountyGalwayElevation[1]9 m (30 ft)Irish Grid ReferenceM043212 Baile na hAbhann, anglicised as Ballynaho…

Gediminas Cet article pourrait être amélioré en traduisant l'article de Wikipédia en italien : Gedimino. Si vous connaissez bien la langue suggérée, vous pouvez faire cette traduction. Découvrez comment. Ghédimin Gediminas – Gravure du XVIIe siècle Titre Grand-duc de Lituanie Prédécesseur Vytenis Successeur Jaunutis Biographie Dynastie Gédiminides Date de naissance vers 1275 Date de décès 1341 Père Pukuveras ? Conjoint Jewna de Polotsk (en) Religion paganisme…

Kodok darah Klasifikasi ilmiah Kerajaan: Animalia Filum: Chordata Kelas: Amfibia Ordo: Anura Famili: Bufonidae Genus: Leptophryne Spesies: L. cruentata Nama binomial Leptophryne cruentataTschudi Kodok darah (atau Kodok merah) adalah salah satu hewan endemis Indonesia artinya hewan tersebut hanya ada di Indonesia. Kodok darah termasuk hewan langka dan dilindungi karena keberadaannya sudah hampir punah.[1] Hewan tersebut hanya dapat ditemui di Taman Nasional Gunung Gede Pangrango dan …

Сельское поселение России (МО 2-го уровня)Новотитаровское сельское поселение Флаг[d] Герб 45°14′09″ с. ш. 38°58′16″ в. д.HGЯO Страна  Россия Субъект РФ Краснодарский край Район Динской Включает 4 населённых пункта Адм. центр Новотитаровская Глава сельского посел…

Women's anti-war movement Not to be confused with The Woman in Black. Women in Black staging a protest in New Paltz, New York Women in Black (Hebrew: נשים בשחור, romanized: Nashim BeShahor) is a women's anti-war movement with an estimated 10,000 activists around the world. The first group was formed by Israeli women in Jerusalem in 1988, following the outbreak of the First Intifada.[1] History This section needs additional citations for verification. Please help improve thi…

American football player and coach, basketball coach, baseball player and coach (1887–1953) Ewing Y. FreelandFreeland pictured in the 1929 La Ventana, Texas Tech yearbookBiographical detailsBorn(1887-01-01)January 1, 1887Turnersville, Texas, U.S.DiedAugust 15, 1963(1963-08-15) (aged 76)Brownwood, Texas, U.S.Playing careerFootball1904–1906Daniel Baker1908–1911Vanderbilt Position(s)Tackle (football)First baseman (baseball)Coaching career (HC unless noted)Football1912–1914Daniel Baker1…

العلاقات الزيمبابوية الليبيرية زيمبابوي ليبيريا   زيمبابوي   ليبيريا تعديل مصدري - تعديل   العلاقات الزيمبابوية الليبيرية هي العلاقات الثنائية التي تجمع بين زيمبابوي وليبيريا.[1][2][3][4][5] مقارنة بين البلدين هذه مقارنة عامة ومرجعية للدولتين: …

Kembali kehalaman sebelumnya