Share to: share facebook share twitter share wa share telegram print page

Teuku Ben Mahmud

Teuku Ben Mahmud Setia Raja
Teuku Ben Mahmud bersama awak kapal van Doorn dalam perjalanan menuju tempat pengasingan di Maluku
Ulèëbalang Nanggroë Blangpidië
Zelfbestuurder n.b. Landschap Blang-Pidië
Masa jabatan
1882–1909
PresidenSultan Muhammad Daud Syah Johan Berdaulat
Sebelum
Pendahulu
Teuku Ben Abbas
Teuku Nyak Sawang (de jure)
Pengganti
Teuku Banta Sulaiman
Sebelum
Informasi pribadi
Lahir1860 (perkiraan)
Kesultanan Aceh Blangpidie, Kesultanan Aceh Darussalam
Meninggal28 Maret 1974(1974-03-28) (umur 114)
Indonesia Saramaake, Wasile Selatan, Halmahera Timur
KebangsaanIndonesia
Orang tuaTeuku Ben Abbas (ayah)
Cut Meuh (ibu)
ProfesiUleebalang
Karier militer
PihakKesultanan Aceh Kesultanan Aceh Darussalam
Masa dinas1875-1908
PangkatBentara
Pertempuran/perangPerang Aceh dengan Belanda

Perang Dunia II

Perang Revolusi Nasional Indonesia
Sunting kotak info
Sunting kotak info • L • B
Bantuan penggunaan templat ini

Teuku Bentara Blang Mahmud Setia Raja atau Teuku Ben Mahmud (lahir sekitar tahun 1860) adalah uleebalang Blangpidie yang memimpin perang gerilya melawan Belanda di pesisir barat selatan Aceh, Gayo, Alas hingga tanah Batak pada awal abad ke-20.[1] Teuku Ben Mahmud beserta 160 pasukannya turun gunung pada Juli 1908 setelah sebulan sebelumnya Belanda berhasil menyandera keluarga dan beberapa pasukan Teuku Ben.[2] Pada tahun 1911, Teuku Ben Mahmud diasingkan menggunakan kapal van doorn ke Maluku Utara.[3]

Kehidupan Awal

Teuku Bentara Mahmud lahir di Gampong Cot, Kuta Tinggi, Blangpidie, Aceh Barat Daya sekitar tahun 1860. Ayahnya bernama Teuku Bentara Nyak Abbas bin Teuku Bentara Agam Nyak Sari yang berasal dari Mukim Gampong Lhang, Pidie. Saat masih muda, Teuku Ben Mahmud digelari oleh Datuk Susoh dengan sebutan Anak Bergumbak. Pada tahun 1882, Teuku Ben Mahmud diangkat oleh Sultan Aceh menjadi uleebalang Blangpidie dengan gelar Teuku Bentara Blang Mahmud Setia Raja.

Pada awal abad ke-19 terjadi perebutan kekuasaan di Kuta Batee antara beberapa pemimpin koloni dari Pidie dan Aceh Besar. Hingga kemudian Tuanku Pangeran Husein bin Sultan Alaiddin Ibrahim Mansur Syah (1836-1869) dapat mendamaikan keduabelah pihak yang bertikai sekaligus memberikan cap seuteungoh kepada Teuku Ben Abbas sebagai uleebalang Blangpidie yang pertama terlepas dari Kenegerian Susoh.

Setelah Teuku Ben Abbas meninggal dunia, kepemimpinan kenegerian Blangpidie dilanjutkan oleh Teuku Ben Mahmud. Namun dikarenakan Teuku Ben Mahmud masih kecil. Pemerintahan dkendalikan oleh pamannya bernama Teuku Nyak Sawang gelar Raja Muda Blangpidie yang bertindak sebagai pemangku raja Blangpidie sekaligus uleebalang Pulau Kayu.

Teuku Nyak Sawang mendapuk dirinya sebagai Zelfbestuur Landschappen Pulau Kayu-Blangpidie setelah menandatangani korte verklaring pada tanggal 9 Maret 1874 dan dikukuhkan pada tanggal 27 Juli 1874. Setelah kematian Teuku Nyak Sawang, uleebalang Pulau Kayu dijabat oleh anaknya; Teuku Raja Cut.

Hubungan antara uleebalang Blangpidie dengan uleebalang Pulau Kayu bermula dari tokoh pendiri kenegerian Pulau Kayu yang bernama Teuku Nyak Seh yang menikahi Nyak Buleun, cucu tertua dari Tok Gam. Pulau Kayu kala itu menjadi pelabuhan satu-satunya Blangpidie yang bersebelahan langsung dengan Bandar Susoh.

Saat Teuku Ben Mahmud menunjukkan sikap perlawanan terhadap Belanda pada saat mereka memasuki Aceh pada tahun 1873, Teuku Nyak Sawang bertindak atas nama uleebalang Blangpidie menandatangani Korte Verklaring dengan Belanda pada tahun 1874 di saat kunjungan Divisi Laut Belanda ke Pantai Barat Aceh yang dipimpin oleh Jenderal van Swieten. Setelah kematian Teuku Nyak Sawang gelar Raja Muda Blang Pedir, Teuku Ben Mahmud menikah dengan janda Teuku Nyak Sawang bernama Cut Meurah binti Teuku Pang Chik. Cut Meurah yang merupakan uleebalang cut Kuta Tuha adalah sosok yang mengubah nama Kuta Batee menjadi Blangpidie.

Teuku Ben Mahmud memiliki empat orang istri di Aceh yaitu Cut Meurah, Cut Halimah Mata Ie, Cut Gadih dan Cut Linggam. Putra pertamanya bersama Cut Meurah, istri pertama lahir pada tahun 1884 dan diberi nama Teuku Banta Sulaiman, putra mahkota Blangpidie.

Pada tahun 1882, Teuku Ben Mahmud ditunjuk oleh Sultan Muhammad Daud Syah sebagai uleebalang Blangpidie dengan gelar Teuku Bentara Blang Mahmud Setia Raja. Namun, Belanda baru mengakuinya setelah ia turun gunung pada tahun 1908. Meskipun demikian, Teuku Ben Mahmud menolak menjadi Zelfbestuurder van Blangpidie. Jabatan itu ia serahkan kepada putranya; Teuku Banta Sulaiman. Adapun Teuku Umar bin Teuku Raja Cut menjadi uleebalang cut Pulau Kayu dan Teuku Muhammad Daud bin Teuku Raja Cut menjadi uleebalang cut Guhang dengan gaji 25 Gulden. Gaji ini lebih tinggi daripada gaji uleebalang cut lainnya di Pantai Barat Selatan Aceh

Keluarga mendiang Teuku Nyak Sawang pernah mengajukan kepada Pemerintah Hindia Belanda agar negeri Pulau Kayu menjadi negeri otonom yang terpisah dari Blangpidie. Pada tanggal 12 Oktober 1880 dibuatlah sebuah pernyataan bahwa negeri Pulau Kayu akan dipisahkan dari Blangpidie, pernyataan tersebut disetujui oleh Belanda dan diratifikasi ke dalam Akta Nomor 24 Tanggal 26 Maret 1881. Kemudian berlanjut pada masa Teuku Raja Cut yang dideklarasi pada tanggal 8 November 1900 dan Akta pengukuhan tanggal 22 April 1901 yang disetujui dan diratifikasi dalam Akta Nomor 10 Tanggal 15 Juni 1901. Namun akta persetujuan dan pengesahan tersebut tidak jadi diterbitkan karena Teuku Nyak Cut (pemangku dari Teuku Umar bin Teuku Raja Cut) meninggal dunia, sehingga wilayah Pulau Kayu secara bertahap kembali menjadi bagian dari Blangpidie dan seterusnya keturunan Teuku Ben Mahmud dianggap sebagai penguasa wilayah tersebut atau Zelfbestuurder Blangpidie.

Perjuangan

Sejak Belanda menyatakan perang kepada Aceh pada 26 Maret 1873, Teuku Ben Mahmud terus menunjukkan sikap perlawanan menentang keberadaan Belanda di Aceh. Teuku Ben sejak muda selalu mendukung dan membantu upaya perlawanan terhadap Belanda. Bahkan saat remaja, ia secara tegas juga tidak mengakui kekuasaan Belanda di Aceh serta menolak bekerjasama dengan Belanda.[4]

Pada tahun 1895, Teuku Ben Mahmud menyerang Teuku Larat uleebalang Tapaktuan karena dianggap telah bekerjasama dengan Belanda. Dalam penyerangan itu ditawan juga puteri Teuku Larat yang bernama Cut Intan Suadat, yang kemudian dinikahkan dengan Teuku Banta Sulaiman putra Teuku Ben Mahmud. Penyerangan itu dikenal dengan nama Perang Jambo Awe, dikarenakan penyerangan itu dipimpin panglima Teuku Ben Mahmud bernama Teungku Jambo Awe yang berasal dari Seunagan.

Pada Tahun 1900, pasukan marsose Belanda berhasil memasuki Kota Blangpidie setelah memindahkan posisinya dari Susoh. Belanda membangun tangsi (bivak) marsose dengan kekuatan satu Satuan Setingkat Kompi (SSK). Setelah Belanda merebut wilayah Blangpidie pada tahun 1900, Teuku Ben Mahmud melakukan gerilya dari hulu Tripa hingga hulu Singkil.

Pada 7 April 1901, pasukan Teuku Ben Mahmud dengan kekuatan sekitar 500 orang menyerang markas Belanda di Blangpidie, sehingga membuat pasukan marsose Belanda yang dipimpin Letnan Helb kocar kacir. Pasukan yang membantu Teuku Ben Mahmud terdiri atas beberapa orang Gayo yang terkenal dan gagah berani antara lain Ang Bali dari Cane Toa, Raja Chik Padang, dan Raja Chik Pasir.

Pada tahun 1905, pasukan Teuku Ben Mahmud dengan kekuatan sekitar 500 pejuang menyerbu markas Belanda di Tapaktuan. Dalam pertempuran tersebut, Teuku Ben Mahmud dibantu oleh panglima-panglima yang gigih dan tangguh antara lain Haji Yahya dari Aluepaku, Sawang, Said Abbdurrahman dari Pasie Raja dan Teuku Cut Ali dari Trumon.[5]

Di tahun yang sama, pasukan Teuku Ben yang dipimpin Tengku Idris dari Nagan Raya juga menyerang rombongan kontrolil Belanda yang sedang mengutip blestenk (pajak rakyat) di Kuta Buloh, Meukek. Penyerangan ini menewaskan beberapa serdadu Belanda. Aksi tersebut membuat Belanda melakukan sweeping secara ketat, sehingga membuat Tengku Idris dan beberapa pasukan Teuku Ben lainnya tertangkap dan dibuang ke Ternate, Maluku Utara. Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia 1978-1988 dr. H. Abdul Gafur bin H. Abdul Hamid Tengku Idris, adalah cucu Tengku Idris, panglima Teuku Ben Mahmud.

Pada tahun 1905, Teuku Ben juga menjalin komunikasi dan membantu perlawanan Sisingamangaraja XII di daerah Dairi.Teuku Ben Mahmud memimpin gerilya di barat selatan Aceh dan menghadapi marsose Belanda dibantu juga oleh pasukan khusus Kesultanan Aceh dari Gayo dan Alas.

Pada Juni 1908, Belanda berhasil menyandera beberapa anggota keluarga dan pasukan Teuku Ben termasuk istri Teuku Ben, putra mahkota Teuku Banta Sulaiman beserta 100 orang pengikutnya. Atas bujukan Kapitein W.B.J.A. Scheepens dan Kapitein H. Colijn, Teuku Ben Mahmud dan 160 orang pasukannya pada Juli 1908 akhirnya terpaksa turun gunung dengan membawa 17 pucuk senjata dan menghentikan gerilyanya dengan syarat Belanda harus melepaskan sandera dan mengembalikan pejuang Aceh yang mereka buang ke luar Aceh.

Meskipun telah turun gunung, Teuku Ben Mahmud tetap diawasi oleh Belanda. Secara diam-diam Teuku Ben masih terus menyemangati pejuang Aceh bahkan sempat memerintahkan untuk membunuh seorang mata-mata Belanda. Karena dianggap masih memiliki pengaruh terhadap perlawanan melawan Belanda, Teuku Ben Mahmud dan beberapa keluarganya akhirnya dibuang ke Halmahera, Maluku menggunakan kapal Van Doorn antara tahun 1911-1914.[6]

Meskipun perjuangan Teuku Ben Mahmud terhenti setelah ia dibuang ke Maluku. Namun semangat perjuangannya tetap diteruskan oleh Teuku Karim bin Teuku Bentara Mahmud dan pasukan nya yang lain. Bahkan disinyalir peristiwa 11 September 1926 atau penyerangan tangsi Belanda di Blangpidie oleh pasukan Teungku Peukan juga dilatarbelakangi atau dipengaruhi oleh semangat perjuangan Teuku Ben Mahmud.

Putra sulung Teuku Ben Mahmud, Teuku Banta Sulaiman juga diasingkan oleh Belanda dan dibuang ke Peureulak, Aceh Timur antara tahun 1916-1919 lalu dipindahkan ke Kutaraja hingga masuknya Jepang ke Aceh baru ia bisa kembali pulang ke Blangpidie. Saudaranya, Teuku Karim bin Teuku Ben Mahmud turut melakukan perlawanan melawan Belanda hingga masuknya Jepang pada tahun 1942

Sepeninggal Teuku Banta Sulaiman, pada 30 Oktober 1917 kepemimpinan kenegerian Blangpidie selanjutnya diambilalih oleh adiknya, Teuku Rayeuk bin Teuku Ben Mahmud, karena Teuku Sabi bin Teuku Banta Sulaiman masih kecil. Baru pada 11 Oktober 1929, Zelfbestuurder van Blangpidie dijabat oleh Teuku Sabi hingga terjadinya revolusi sosial pasca kemerdekaan Indonesia. Teuku Sabi menikah dengan putri Datuk Nyak Raja (Zelfbestuurder van Susoh). Teuku Sabi tidak memiliki anak laki-laki yang dapat meneruskan kepemimpinannya sebab anak laki-laki mereka satu-satunya bernama Teuku Raja Usman bin Teuku Sabi meninggal saat masih kecil akibat tenggelam di kolam rumah Haji Chek Ahmad yang berdekatan dengan kediaman Teuku Sabi di Keude Siblah.[7]

Saat kematian Teuku Raja Usman bin Teuku Sabi terjadi perdebatan terkait hukum samadiah atau tahlilan. Peristiwa ini berujung pada perdebatan antara murid-murid Abu Syekh Mud termasuk Abuya Muda Waly dengan Teungku Sufi Gle Karong.[1]

Penghargaan

Atas pengabdian dan perjuangannya untuk Kesultanan Aceh semasa perang Aceh melawan Belanda, Sultan Muhammad Daud Syah menganugerahi Teuku Ben Mahmud gelar Teuku Bentara Blang Mahmud Setia Raja. Nama Teuku Ben juga diabadikan sebagai nama jalan di Blangpidie dan Tapaktuan. Selain itu, nama Teuku Ben Mahmud juga dijadikan sebagai nama yayasan yang mengelola asrama mahasiswa Blangpidie di Banda Aceh.

Penjabat Bupati Aceh Barat Daya, Darmansah memberikan penghargaan kepada Teuku Ben Mahmud sebagai Tokoh dan Pahlawan Perang Aceh asal Aceh Barat Daya.[8] Selain itu, Kepala Kantor Kementerian Agama Republik Indonesia Kabupaten Aceh Barat Daya juga memberikan penghargaan kepada Teuku Ben Mahmud sebagai Tokoh Gerilya dan Pahlawan Perang Aceh.[9] Pemberian penghargaan ini merupakan bentuk dukungan atas usaha pengusulan gelar Pahlawan Nasional bagi Teuku Ben Mahmud yang dilakukan oleh Aceh Culture and Education dan Museum Sejarah Susoh.[10]

Rujukan

  1. ^ a b Rozal Nawafil, Aris Faisal Djamin dan (2024). Teuku Bentara Mahmud Setia Radja : pahlawan besar perang Aceh. Banda Aceh: Aceh Culture and Education. ISBN 978-623-88864-3-2. 
  2. ^ "Teuku Ben Mahmud dan Perjuangan Melawan Belanda Salah satu tokoh perlawanan terhadap kolonial Belanda,". 123dok.com. Diakses tanggal 2022-10-12. 
  3. ^ "ACTION Ajukan Teuku Ben Mahmud Sebagai Pahlawan Nasional Asal Abdya". Diakses tanggal 2024-06-02. 
  4. ^ Juli, Muhajir (2024-08-09). "Teuku Bentara Mahmud Layak Jadi Pahlawan Nasional - Komparatif.ID" (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2024-11-09. 
  5. ^ "TP2GK Luncur Buku Teuku Ben Mahmud, Saat Pameran Sejarah di Museum Susoh Bertepatan Hari Pahlawan". Serambinews.com. Diakses tanggal 2024-11-10. 
  6. ^ "Makam Teuku Ben Mahmud ditemukan di Halmahera". Diakses tanggal 2024-06-02. 
  7. ^ "Peristiwa 11 September 1926; Perlawanan Teungku Peukan terhadap Belanda di Aceh (Bagian I)". Balai Pelestarian Nilai Budaya Aceh (dalam bahasa Inggris). 2015-02-06. Diakses tanggal 2022-10-12. 
  8. ^ koalisi.co (2024-06-04). "Teuku Ben Mahmud Dianugerahi Penghargaan "Tokoh Gerilya dan Pahlawan Perang Aceh"". Koalisi.co. Diakses tanggal 2024-06-19. 
  9. ^ "Action Terima Penghargaan Teuku Ben Mahmud dari Kemenag Abdya". Diakses tanggal 2024-06-02. 
  10. ^ "ACTION Ajukan Teuku Ben Mahmud Sebagai Pahlawan Nasional Asal Abdya". Serambinews.com. Diakses tanggal 2024-06-22. 

Read other articles:

Peta menunjukkan lokasi Datu Saudi-Ampatuan Data sensus penduduk diDatu Saudi-Ampatuan Tahun Populasi Persentase 199523.640—200027.5093.31%200745.1267.07% Datu Saudi-Ampatuan adalah munisipalitas yang terletak di provinsi Maguindanao, Filipina. Pada tahun 2010, munisipalitas ini memiliki populasi sebesar 45.126 jiwa atau 5.134 rumah tangga. Pembagian wilayah Secara administratif Datu Saudi-Ampatuan terbagi menjadi 8 barangay, yaitu:[1] Dapiawan Elian Gawang Kabengi Kitango Kitapok Madi…

Bahasa Ceko Čeština, Český jazyk Ceska Dituturkan di Republik CekoAustria[1]Kroasia[1]Slowakia[1]Serbia[1]WilayahEropa TengahPenutur12 juta Rincian data penutur Jumlah penutur beserta (jika ada) metode pengambilan, jenis, tanggal, dan tempat.[2] 10.700.000 (2019, Bahasa ibu) Rumpun bahasaIndo-Eropa Balto-SlaviaSlaviaSlavia BaratCeko-SlowakiaCeko Sistem penulisanVarian Ceko dari alfabet LatinAspek ketatabahasaanTipologibahasa inflektifbahasa s…

يونسي   تقسيم إداري البلد إيران  [1] التقسيم الأعلى ناحية يونس  خصائص جغرافية إحداثيات 34°48′19″N 58°26′15″E / 34.805277777778°N 58.4375°E / 34.805277777778; 58.4375   الارتفاع 825 متر[2]  السكان التعداد السكاني 3426 (إحصاء السكان) (2016)[3]    • الذكور 1661 (2016)[3]   …

Munisipalitas Starše Občina StaršeMunisipalitasLokasi di SloveniaNegara SloveniaLuas • Total34 km2 (13 sq mi)Populasi (2013) • Total4.102 • Kepadatan120/km2 (310/sq mi)Kode ISO 3166-2SI-115Situs webhttp://www.starse.si/ Munisipalitas Starše adalah salah satu dari 212 munisipalitas di Slovenia. Kode ISO 3166-2 munisipalitas ini adalah SI-115. Menurut sensus 2013, jumlah penduduk munisipalitas yang luasnya 34 kilometer persegi i…

Francesco Matteo Cataluccio Francesco Matteo Cataluccio (Firenze, 23 dicembre 1955) è uno scrittore, critico letterario, archivista e curatore editoriale italiano. Indice 1 Biografia 2 Opere 2.1 Pubblicazioni in volumi collettivi 2.2 Opere curate in ambito editoriale e critico 3 Note 4 Altri progetti 5 Collegamenti esterni Biografia Si è laureato in Filosofia a Firenze e ha studiato, dal 1983 al 1986, Storia delle idee all’Istituto di Studi Letterari (IBL) dell’Accademia Polacca delle Scie…

Questa voce sull'argomento popoli antichi è solo un abbozzo. Contribuisci a migliorarla secondo le convenzioni di Wikipedia. Gli Sprevani erano una stirpe slava, insediatasi nella zona dell'attuale città di Berlino. Storia Mappa degl'insediamenti slavi nella zona di Berlino nel XII secolo. Gli Sprevani raggiunsero verso il 720, nel corso delle Invasioni barbariche del V secolo, la zona di Berlino e s'insediarono nella sottile fascia di terra fra la Sprea e la Havel. Essi convissero con la…

Hatta beralih ke halaman ini. Untuk kegunaan lain, lihat Hatta (disambiguasi). Mohammad HattaPotret resmi, c. 1954 Wakil Presiden Indonesia ke-1Masa jabatan18 Agustus 1945 – 1 Desember 1956PresidenSoekarnoPerdana Menteri Daftar Sutan Sjahrir Amir Sjarifoeddin Mohammad Hatta Mohammad Natsir Soekiman W Wilopo Ali Sastroamidjojo Burhanuddin Harahap PendahuluTidak ada, jabatan baruPenggantiSri Sultan Hamengkubuwono IXPerdana Menteri Indonesia ke-3Masa jabatan29 Januari 1948&…

Muhammad Ridho Djazulie M. Ridho (kiri) dan Awan Setho bersama Indonesia pada tahun 2018Informasi pribadiNama lengkap Muhammad Ridho DjazulieTanggal lahir 21 Agustus 1992 (umur 31)Tempat lahir Pekalongan, IndonesiaTinggi 179 m (587 ft 3 in)Posisi bermain penjaga gawangInformasi klubKlub saat ini Bali UnitedNomor 88Karier senior*Tahun Tim Tampil (Gol)2010–2015 Persip Pekalongan 50 (0)2012–2013 → Persekabpur Purworejo (loan) 15 (0)2015–2017 PS Bangka 28 (0)2017–2019 B…

Pour les articles homonymes, voir Bataille de Changsha. Cet article est une ébauche concernant un conflit armé. Vous pouvez partager vos connaissances en l’améliorant (comment ?) selon les recommandations des projets correspondants. Consultez la liste des tâches à accomplir en page de discussion. Bataille de Changsha Quelques mois avant la bataille, la ville fut pratiquement rasée par les incendies de 1938 causés par les bombardements nippons et la tactique de terre brûlée de Tch…

1996 promotional single by Metallica This article needs additional citations for verification. Please help improve this article by adding citations to reliable sources. Unsourced material may be challenged and removed.Find sources: Ain't My Bitch – news · newspapers · books · scholar · JSTOR (April 2016) (Learn how and when to remove this message) Ain't My BitchPromotional single by Metallicafrom the album Load ReleasedJuly 3, 1996RecordedMay 1995 – Feb…

Обложка 2-го издания (1702). Стематография, или Эскиз, описание и возрождение иллирийских гербов (лат. Stemmatografia sive Armorum Illiricorum delineatio, descriptio et restitutio) — книга о геральдике, написанная и проиллюстрированная Павао Риттером Витезовичем и впервые опубликованная в 1701 году. Содерж…

Form of procurement fraud Competition law Basic concepts History of competition law Monopoly and oligopoly Coercive monopoly Natural monopoly Barriers to entry Herfindahl–Hirschman index Market concentration Market power SSNIP test Relevant market Merger control Anti-competitive practices Monopolization Collusion Formation of cartels Price fixing (cases) Bid rigging Tacit collusion Product bundling and tying Refusal to deal Group boycott Essential facilities Exclusive dealing Dividing territor…

First-level administrative divisions of Mauritania Politics of Mauritania Member State of the Arab League Constitution Human rights Slavery Government President Mohamed Ould Ghazouani Prime Minister Mohamed Ould Bilal Parliament National Assembly President Administrative divisions Regions Departments Communes Elections Recent elections Presidential: 201420192024 Parliamentary: 201320182023 Political parties Electoral districts Foreign relations Ministry of Foreign Affairs Minister: Ismail Ould C…

Rhode Island gubernatorial election 1860 Rhode Island gubernatorial election ← 1859 April 4, 1860 1861 →   Nominee William Sprague IV Seth Padelford Party Democratic Republican Alliance Conservative Popular vote 12,278 10,740 Percentage 53.02% 46.38% Governor before election Thomas G. Turner Republican Elected Governor William Sprague IV Democratic Elections in Rhode Island Federal government Presidential elections 1792 1796 1800 1804 1808 1812 1816 1820 1824 1828…

2020年夏季奥林匹克运动会波兰代表團波兰国旗IOC編碼POLNOC波蘭奧林匹克委員會網站olimpijski.pl(英文)(波兰文)2020年夏季奥林匹克运动会(東京)2021年7月23日至8月8日(受2019冠状病毒病疫情影响推迟,但仍保留原定名称)運動員206參賽項目24个大项旗手开幕式:帕维尔·科热尼奥夫斯基(游泳)和马娅·沃什乔夫斯卡(自行车)[1]闭幕式:卡罗利娜·纳亚(皮划艇)[2…

أمير المسلمين أبو العباس أحمد العاقل سلطان تلمسان أبو العباس أحمد المعتصم بالله بن أبي حمو الثاني سلطان الدولة الزيانية فترة الحكم15 مارس 1431 - 1 فبراير 1462 تاريخ التتويج 15 مارس 1431 أبو عبد الله محمد الثاني أبو عبد الله الثالث المتوكل معلومات شخصية الوفاة 13 ذو الحجة 867 هـ / 29 أغسطس …

Indonesian football club Football clubPS KwartaFull namePersatuan Sepakbola Kwarta Deli SerdangNickname(s)Burung Sumatera (Sumatran Birds)Founded2001; 23 years ago (2001)GroundKwarta Academy Football Field Percut Sei Tuan, Deli SerdangCapacity1,000OwnerPT. KwartaChairmanAdrian Achmad GhoManagerM. Arief Fadhillah ,SHCoachIrwansyah Panjaitan[1]LeagueLiga 320233nd in Group E, (North Sumatra zone) Home colours Away colours Persatuan Sepakbola Kwarta Deli Serdang is an Indon…

У этого топонима есть и другие значения, см. Тырговиште. ГородТырговиштерум. Târgoviște Герб 44°55′27″ с. ш. 25°27′24″ в. д.HGЯO Страна  Румыния Жудец Дымбовица Примар Юлиан Фуркою История и география Первое упоминание 1396 Площадь 50,4 км² Высота центра 260 ± 1 м Часов…

Female-only single-seater racing championship F1 AcademyCategorySingle-seaterCountryInternationalInaugural season2023DriversListChassis suppliersTatuusEngine suppliersAutotecnicaTyre suppliersPirelliDrivers' champion Marta GarcíaTeams' champion Prema RacingOfficial websitef1academy.com Current season F1 Academy is a female-only and junior-level single-seater racing championship founded by Formula One. The championship is a spec series, with all teams competing with an identical Tatuus F4-T-421 …

Gaskiers redirects here. For the glaciation period, see Gaskiers glaciation. Town in Newfoundland and Labrador, CanadaGaskiers-Point La HayeTownLocation of Gaskiers-Point la Haye in NewfoundlandCoordinates: 46°52′N 53°37′W / 46.867°N 53.617°W / 46.867; -53.617Country CanadaProvince Newfoundland and LabradorIncorporated1970Government • MayorPearl Kielly • MHASherry Gambin-Walsh (LIB) • MPKen McDonald (LIB)Area •&…

Kembali kehalaman sebelumnya