Yeremia 43 (disingkat Yer 43; Penomoran Septuaginta: Yeremia 50) adalah bagian dari Kitab Yeremia dalam Alkitab Ibrani dan Perjanjian Lama di Alkitab Kristen. Berisi perkataan nabi Yeremia bin Hilkia, tentang Yehuda dan Yerusalem, yang hidup pada zaman raja Yosia, Yoahas, Yoyakim, Yoyakhin dan Zedekia dari Kerajaan Yehuda sekitar abad ke-7 SM.[1][2]
Teks
- Naskah aslinya ditulis dalam bahasa Ibrani.
- Pasal ini dibagi atas 13 ayat.
- Memuat riwayat orang-orang yang tertinggal di Yehuda memaksa Yeremia ikut mereka ke Mesir dan TUHAN berfirman bahwa mereka semua akan mati di sana.
Naskah sumber utama
Struktur
Ayat 7
- Lalu mereka pergi ke tanah Mesir, sebab mereka tidak mau mendengarkan suara TUHAN. Maka sampailah mereka di Tahpanhes.[6]
Bangsa itu tidak menaati perintah Allah (Alkitab|Yeremia 43:4}}) dan pergi ke Mesir sambil membawa Yeremia bersama mereka (Alkitab|Yeremia 43:6}}). Mungkin mereka mengira kehadiran Yeremia akan menjamin perlindungan Allah. Kenyataannya tidak demikian, karena Yeremia bernubuat bahwa Allah akan mengutus pasukan Nebukadnezar melawan Mesir dan menghancurkan pasukan serta dewa-dewanya (Alkitab|Yeremia 43:10-13}}). Negara tempat mereka mencari keamanan akan dikalahkan. Tidak pernah ada keamanan atau perlindungan ilahi di luar kehendak Allah.[7]
Ayat 8
- Kemudian datanglah firman TUHAN kepada Yeremia di Tahpanhes, bunyinya:[8]
Ayat 9
- "Ambillah di tanganmu batu-batu besar dan sembunyikanlah itu di tanah liat dekat pintu masuk istana Firaun di Tahpanhes di hadapan mata orang-orang Yehuda itu,"[9]
Ayat 10
- "lalu katakanlah kepada mereka: Beginilah firman TUHAN semesta alam, Allah Israel: Sesungguhnya, Aku mengutus orang untuk menjemput Nebukadnezar, raja Babel, hamba-Ku itu, supaya ia mendirikan takhtanya di atas batu-batu yang telah Kusuruh sembunyikan ini, dan membentangkan permadani kebesarannya di atasnya."[10]
Referensi silang: Yehezkiel 29:19
Walau pernah disangkal pernah terjadi, para sarjana sekarang setuju nubuat ini telah digenapi berdasarkan penemuan potongan-potongan prasasti Tawarikh Nebukadnezar pada tahun 1878 yang menyatakan bahwa Nebukadnezar menyerang Mesir
pada tahun ke-37 pemerintahannya (568-567 SM).[11] Ada tiga inskripsi kuneiform dari Nebukadnezar yang ditemukan oleh orang Arab di sekitar situs Tahpanhes.[12]
Ayat 11
- "Dan apabila ia datang, ia akan memukul tanah Mesir: Yang ke maut, ke mautlah! Yang ke tawanan, ke tawananlah! Yang ke pedang, ke pedanglah!"[13]
Ayat 12
- "Ia akan menyalakan api di kuil-kuil para allah Mesir dan akan membakar atau mengangkutnya sebagai tawanan. Dan ia akan membersihkan tanah Mesir dari kutu-kutu seperti seorang gembala membersihkan pakaiannya dari kutu-kutu, kemudian ia akan pergi dari sana tanpa gangguan."[14]
Ayat 13
- "Ia akan memecahkan tugu-tugu berhala Bet-Syemes yang ada di Mesir dan akan menghanguskan kuil para allah Mesir itu dengan api."[15]
Kota "Bet-Syemes" (artinya "Rumah Matahari") adalah sebutan untuk kota kuno "On" dalam bahasa Mesir kuno atau "Heliopolis" dalam bahasa Yunani. Di sana terdapat kuil dewa matahari Re; kuil itu dikenal dengan 2 lajur pilar-pilar batu berukir (obelisk). Penghancurannya dilakukan oleh Esarhadon, raja Asyur, dan sekali lagi oleh Kambises dari Kekaisaran Persia pada abad ke-6 SM.[16]
Referensi
Pustaka
Pranala luar