mengembangkan ilmu pengetahuan praktis dan teoritis seni berbasis kearifan budaya nusantara untuk menumbuhkan akademisi, creator dan menejer profesional yang adaptif terhadap fenomena budaya global.

pascasarjana isi surakarta menerapkan konsep sekaligus sistem pembelajaran dewaruci. garis-garis besar sistem pembelajaran dewaruci adalah sebagai berikut.

1.      memposisikan mahasiswa sebagai subjek utama dalam pembelajaran, bukan sebagai objek.

2.      memacu mahasiswa melakukan pengembaraan budaya guna mendapatkan pengalaman, pengetahuan, problema-problema budaya di masyarakat sekaligus cara pemecahannya.

3.      memotivasi mahasiswa untuk bekerjasama dan bekerja bersama dengan masyarakat dalam lokus budayanya.

4.      mengutamakan materi, konsep, metodologi, dan pendekatan yang digali dari akar budaya (bangsa) nusantara dan pengalaman empirik untuk mendorong tumbuh dan kembangnyametode penelitian dan penciptaan seni.

5.      memposisikan karya seni dan karya ilmiah demi kemaslahatan dalam dinamika kebudayaan dan kebijakan melalui pengabdian kepada masyarakat.

6.      mengelola program studi secara transparans, akuntabel, bertanggungjawab, mandiri, dan adil, serta mengembangkan jejaring untuk bersinergi dengan perguruan tinggi lain, masyarakat, dan pemerintah dalam menyelenggarakan kegiatan tri-dharma perguruan tinggi di bidang penciptaan dan pengkajian seni.

program studi seni program magister diarahkan pada penguasaan sikap akademik, pengetahuan dan keterampilan seni yang bersifat integratif didukung keterampilan umum maupun keterampilan khusus. keterampilan umum meliputi penguasaan dalam penerapan ad?g-ad?g atau paradigma penciptaan maupun pengkajian seni. keterampilan khusus mencakup kemampuan menghasilkan karya ilmiah atau karya seni (atau desain) yang kreatif, inovatif, original, dan kontekstual, yang dipresentasikan di hadapan komunitas profesional dan akademik. untuk itu, kmpetensi yang dikembangkan adalah (1) kemampuan mendalam di bidang penciptaan dan pengkajian seni dan komunikasi akademik, (2) kemampuan publikasi ilmiah dan artistic melalui berbagai media, (3) kemampuan menejemen penciptaan dan pengkajian seni, (4) kemampuan menerapkan ilmu penciptaan dan pengkajian seni untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat, dan (5) kemampuan dalam peningkatan daya saing dan reputasi internasional.