Share to: share facebook share twitter share wa share telegram print page

Ludwig Ingwer Nommensen

Ompu i
Dr. (H.C.)
Ludwig Ingwer Nommensen
Ephorus HKBP ke-1
Masa jabatan
1881–1918
Sebelum
Pendahulu
tidak ada, jabatan baru
Pengganti
Informasi pribadi
Lahir(1834-02-06)6 Februari 1834
Nordstrand, Kadipaten Schleswig, Denmark
(sekarang Jerman)
Meninggal23 Mei 1918(1918-05-23) (umur 84)
Sigumpar, Bataklanden, Keresidenan Tapanuli, Hindia Belanda
MakamMakam Misionaris Dr. I.L. Nommensen, Sigumpar, Toba, Sumatera Utara
2°23′42.93″N 99°9′21.37″E / 2.3952583°N 99.1559361°E / 2.3952583; 99.1559361
Suami/istri
  • Caroline Gutbrod
    (m. 1866⁠–⁠1887)
  • Christine Harder
    (m. 1892⁠–⁠1909)
Anak5
Orang tua
  • Peter Nommensen (ayah)
  • Antje Karstensen (ibu)
PekerjaanPendeta
Dikenal karenaMisionaris RMG di Tanah Batak
Sunting kotak info
Sunting kotak info • L • B
Bantuan penggunaan templat ini

Dr. (H.C.) Ludwig Ingwer Nommensen (di daerah Batak dikenal sebagai Ingwer Ludwig Nommensen, disingkat sebagai I.L. Nommensen; 6 Februari 1834 – 23 Mei 1918) adalah seorang misionaris Lutheran asal Jerman yang diutus oleh Rheinische Missionsgesellschaft (RMG) ke Tapanuli.[1] Nommensen menghabiskan 56 tahun hidupnya sebagai penginjil di Tapanuli. Dalam masa penginjilannya itu, terbentuk sebuah gereja Protestan, yaitu Huria Kristen Batak Protestan (HKBP). Oleh HKBP, Nommensen dihitung sebagai Ephorus HKBP pertama.

Kisah hidup

Masa kecil

Kartu Pegawai Nommensen
Kartu Pegawai Nommensen

Nommensen berasal dari Pulau Nordstrand di Schleswig, yang pada waktu itu merupakan wilayah Denmark (sekarang Jerman).[1] Keluarganya hidup dalam kemiskinan dan penderitaan. Sejak kecil, Nommensen terbiasa hidup dalam kondisi yang demikian.[1][2][3] Ketika berusia 7 tahun, Nommensen memilih menggembalakan angsa daripada duduk di bangku sekolah.[4] Pada usia 8 tahun, ia mulai mencari nafkah untuk membantu orang tuanya dengan cara menggembalakan domba.[1][4] Pada usia 9 tahun, ia belajar menjadi tukang atap.[1][4] Lalu, pada usia 10 tahun, ia bekerja pada seorang petani kaya sambil belajar mengerjakan tanah.[3] Ia juga bekerja menuntun kuda yang menarik bajak untuk membajak tanah petani kaya tersebut.[3]

Pada tahun 1846, saat berusia 12 tahun, Nommensen mengalami kecelakaan.[1][3] Sewaktu ia bermain kejar-kejaran dengan temannya, ia tertabrak kereta kuda yang menggilas kakinya sampai patah. Kecelakaan itu membuatnya harus berbaring di tempat tidur berbulan-bulan lamanya.[1] Saat itu, Nommensen berdoa meminta kesembuhan dan berjanji akan memberitakan Injil kepada orang kafir jika ia sembuh.[1][5] Setelah kakinya sembuh, Nommensen kembali menjadi buruh tani untuk membantu keluarganya setelah kematian ayahnya.[6]

Pendidikan dan misi

Pada usia 20 tahun, Nommensen berangkat ke Barmen (sekarang Wuppertal) untuk melamar menjadi penginjil.[1][5] Selama empat tahun, ia belajar di seminari zending Lutheran Rheinische Missionsgesellschaft (RMG).[1][5] Sesudah lulus, ia kemudian ditahbiskan menjadi pendeta pada tahun 1861.[1] Ia ditugaskan oleh RMG ke Sumatra dan tiba pada tanggal 14 Mei 1862 di Padang.[1] Ia memulai misinya di Barus dengan harapan akan mendapatkan izin untuk menetap di daerah Toba.[5] Namun, pemerintah kolonial tidak mengizinkan dengan alasan keamanan.[7] Oleh sebab itu, ia bergabung dengan penginjil-penginjil lain yaitu Pdt. Heyni dan Pdt. Klammer yang telah berada di daerah Sipirok yang setelah Perang Padri dimasukkan dalam wilayah Hindia Belanda.[7] Di situ, sebagian dari penduduk sudah memeluk agama Islam sehingga upaya penginjilan berjalan lambat.[7] Setelah berdiskusi dengan kedua misionaris tersebut, disepakati pembagian wilayah pelayanan, bahwa Nommensen akan bekerja di Silindung.

Kunjungan pertama Nommensen ke Tarutung adalah pada 11 November 1863. Pada kunjungan pertama itu, Nommensen diterima oleh Ompu Pasang (Ompu Tunggul) untuk tinggal di rumahnya. Wilayah kediaman Ompu Pasang masuk dalam wilayah kekuasaan Raja Pontas Lumbantobing. Dari sini, Nommensen kemudian kembali ke Sipirok untuk mempersiapkan segala sesuatunya yang diperlukan dalam pelayanannya.

Pada pertengahan tahun berikutnya, 1864, Nommensen dengan membawa semua perlengkapannya berangkat kembali ke Tarutung, dan tiba di Tarutung pada tanggal 7 Mei 1864. Nommensen kembali ke rumah Ompu Pasang (Ompu Tunggul), tetapi ia ditolak. Di Onan Sitahuru, Nommensen duduk dan merenung di bawah sebatang pohon beringin (bahasa Batak: Hariara) untuk memikirkan apa yang akan ia perbuat. Nommensen lalu pergi ke desa lain dan sampai ke desa milik Raja Amandari Sabungan Lumban Tobing. Nommensen berharap Raja Amandari dapat mengizinkannya tinggal di atas lumbung padinya. Akan tetapi, pada saat itu Raja Amandari sedang pergi ke desa lain membawa isterinya yang sakit keras. Melalui seorang utusan, Nommensen menyampaikan niatnya kepada Raja Amandari, namun Raja Amandari menolak. Nommensen meminta utusan itu untuk kembali menemui Raja Amandari kedua kalinya dengan pesan bahwa penyakit istri Raja Amandari akan hilang sekembalinya ia ke desanya. Raja Amandari setuju untuk mengizinkan Nommensen tinggal di desanya bila perkataan Nommensen terbukti benar. Penyakit istri Raja Amandari akhirnya sembuh. Raja Amandari kemudian mengizinkan Nommensen tinggal di rumahnya.

Keputusan Raja Amandari Sabungan Lumban Tobing untuk menerima Nommensen tinggal di rumahnya mendapat penolakan dari Raja Pontas Lumbantobing. Raja Pontas berusaha memengaruhi raja-raja di Silindung supaya menolak Nommensen. Sebaliknya, Raja Amandari berusaha mempengaruhi raja-raja di Silindung untuk menerima Nommensen. Masyarakat di sekitar Silindung terbagi dua dalam hal menerima Nommensen. Walaupun masyarakat Silindung terbagi dua (ada yang menerima dan ada yang menolak Nommensen), Nommensen tetap berada di Tarutung dan memulai pelayanannya mengabarkan Injil.

Satu tahun kemudian, 27 Agustus 1865, Nommensen melakukan pembaptisan pertama kepada satu orang Batak. Di kemudian hari, Raja Pontas Lumban Tobing yang dulunya menolak Nommensen, juga meminta supaya ia dan keluarganya dibaptis. Pada saat itu, Raja Pontas meminta supaya Nommensen pindah dari Huta Dame ke Pearaja. Setelah Raja Pontas dan keluarganya menjadi Kristen, masyarakat Silindung semakin banyak yang menjadi Kristen.

Sejalan dengan pertumbuhan gereja di Silindung, Nommensen membuka Sekolah Guru di Pansur Napitu. Lulusan sekolah ini dijadikan sebagai guru Injil dan guru sekolah. Di kemudian hari, sekolah ini dipindahkan ke Sipoholon. Kemudian, Nommensen membuka pos penginjilan baru di Sigumpar. Dari Sigumparlah, ia menyebarkan Injil bersama para pembantunya ke seluruh Toba Holbung dan Samosir.

Gereja HKBP Dame Saitnihuta yang dibangun Nommensen.

Ketika diberi izin oleh pemerintah kolonial, maka RMG menunjuk Nommensen untuk membuka pos zending baru di Silindung.[7] Kehadiran zending ditantang oleh sebagian raja dan juga oleh sebagian besar penduduk karena mereka takut akan terkena bencana jika menyambut seorang asing yang tidak memelihara adat.[5] Selain itu, sikap menolak para raja disebabkan pula oleh kekhawatiran bahwa dengan kedatangan orang-orang kulit putih ini menjadi perintis jalan bagi pemerintahan Belanda yang berkuasa pada waktu itu.[5] Sekalipun demikian, Nommensen berhasil mengumpulkan jemaatnya yang pertama di Huta Dame (terjemahan dari Yerusalem - Kampung Damai).[1] Pada tahun 1873, ia mendirikan gedung gereja, sekolah, dan rumahnya di Pearaja dan hingga kini, Pearaja tetap menjadi pusat Gereja HKBP.[1]

Karena kehadiran para misionaris tidak disetujui oleh sebagian raja, terutama oleh mereka yang berpihak pada Si Singamangaraja, maka pada bulan Januari 1878, Si Singamangaraja XII sebagai raja yang, menurut pengakuannya sendiri, memiliki kedaulatan atas Silindung, memberi ultimatum kepada para zendeling RMG untuk segera meninggalkan Silindung.[4] Pada akhir Januari, Nommensen meminta kepada pemerintah kolonial Belanda untuk mengirim tentara untuk segera menaklukkan Tanah Batak yang pada saat itu masih merdeka.[4] Pada awal tahun 1878, pasukan pertama di bawah pimpinan Kapten Scheltens bersama dengan Kontrolir Hoevell menuju Pearaja dan disambut oleh Nommensen. Antara Februari hingga Maret, 380 pasukan tambahan dan 100 narapidana didatangkan dari Sibolga. Februari 1878, ekspedisi militer untuk menumpaskan pasukan Sisingamangaraja XII dimulai.[8] Penginjil Nommensen dan Simoneit mendampingi pasukan Belanda selama ekspedisi militer yang dikenal sebagai Perang Toba I.[8] Keduanya menjadi penunjuk jalan dan penerjemah, serta malah dianggap ikut berperan dalam menentukan kampung-kampung mana yang akan dibakar. Sesudah ekspedisi militer berakhir, puluhan kampung, termasuk markas Sisingamangaraja XII di Bangkara dibumihanguskan. Atas jasa membantu pemerintah Belanda, pada 27 Desember 1878, Nommensen dan Simoneit menerima surat penghargaan dari pemerintah Belanda, ditambah uang tunai sebanyak 1000 gulden.[4]

Setelah Silindung dan Toba ditaklukkan dalam Perang Toba I, Batakmission (zending Batak) mengalami kemajuan dengan pesat, khususnya di daerah Utara.[4] Nommensen berhasil meyakinkan ratusan raja untuk berhenti mengadakan perlawanan.[4] Tentunya, hal ini dapat terjadi setelah Nomensen meyakinkan kembali masyarakat bahwa ia bukan kaki tangan Belanda dan kedatangannya untuk membawa kebaikan.[7] Hal ini tampak dalam tindakan keseharian Nommensen bagi orang-orang Batak waktu itu.[7] Contoh beberapa raja yang akhirnya bersikap positif ialah Raja Pontas Lumban Tobing, Ompu Hatobung di Pansur Napitu, Kali Bonar di Pahae, Ompu Batu Tahan di Balige, dan lainnya.[7] Pada tahun 1881, Nommensen memindahkan tempat tinggalnya ke kampung Sigumpar, dan ia tinggal di sana sampai akhir hayatnya.[9] Pada tahun kematiannya, Batakmission (cikal bakal Huria Kristen Batak Protestan (HKBP) mencatat jumlah orang Batak yang dibaptis telah mencapai 180.000 orang.[4]

Gereja HKBP DR. I.L. Nommensen Sigumpar.

Untuk menjaga tatanan hidup dari ribuan orang yang baru masuk menjadi Kristen, Nommensen menyediakan bagi mereka suatu tatanan yang baru.[5] Pada tahun 1866, ditetapkanlah sebuah Aturan Jemaat.[5] Aturan itu meliputi kehidupan orang Kristen di dalam jemaat maupun dalam lingkungan keluarga menyangkut ibadah, perkawinan, hukum, dan pejabat gerejawi.[5] Di samping itu, Nommensen menerjemahkan kitab Perjanjian Baru ke dalam bahasa Batak Toba.[1] Ia menerbitkan cerita-cerita Batak dan menerbitkan cerita-cerita PL.[1][9] Ia juga berusaha untuk memperbaiki pertanian, peternakan, meminjamkan modal, dan menebus hamba-hamba dari tuannya.[1] Jasa Nommensen juga dikenang oleh orang Batak antara lain karena usahanya di bidang pendidikan dengan membuka sekolah penginjil yang menghasilkan penginjil-penginjil Batak pribumi.[1] Demikian juga untuk memenuhi kebutuhan guru di sekolah, RMG bersama Nommensen membuka pendidikan guru.[1]

Karena kecakapan dan jasa-jasanya dalam pekerjaan penginjilan, maka pimpinan RMG, pada tahun 1881,mengangkat Nommensen sebagai Ephorus.[5] Jabatan ini diembannya sampai akhir hidupnya.[1][5] Pada hari ulang tahunnya yang ke-70, Nommensen mendapat gelar Doktor Honoris Causa dari Universitas Bonn.[1][4] Pada tahun 1911, ia memperoleh penghargaan Kerajaan Belanda dengan diangkat sebagai Officier in de Orde van Oranje-Nassau.[4] Ia pun akhirnya mendapat gelar sebagai Rasul Orang Batak.[1]

Kematian

Nommensen meninggal pada tanggal 23 Mei 1918, pada usia 84 tahun.[1] Hingga saat kematiannya, ia telah bekerja sebagai pendeta di tengah-tengah orang Batak selama 57 tahun. Nommensen dimakamkan di Sigumpar, Toba.[1] Makamnya menjadi tempat wisata rohani di Kabupaten Toba.

Strategi penginjilan

Strategi misi yang dikembangkan oleh Nommensen adalah mengubah strategi penginjilan, yang awalnya menekankan konversi perorangan menjadi konversi kelompok.[2] Untuk mewujudkan hal itu, Nommensen membuka pos-pos penginjilan baru, termasuk sekolah, dengan tujuan menjalin hubungan baik dengan raja-raja setempat.[7] Keputusan para raja ini sangat menentukan berhasil atau tidaknya upaya penginjilan karena mereka merupakan tokoh yang sangat berpengaruh di tengah-tengah masyarakatnya.[7]

Galeri

Lihat pula

Bibliografi

  • 1877, The Gospel according to Saint John: Translated out of the Original Greek into Batta (Toba), the Language of the Batta in the Island of Sumatra. Elberfeld: Friderichs & Comp.
  • 1877, Tobasch Spelboekje, Batavia: 's Landsdrukkerij.
  • 1878, The New Testament of our Lord and Saviour Jesus Christ: Translated out of the original Greek into Batta (Toba), the language of the Batta in the island of Sumatra. Elberfeld: R. L. Friderichs & Comp,
  • 1885, Tobasch Spelboekje, Elberfeld: R.L. Friderichs & Comp.
  • 1886, Djamita sian Hata ni Debata na di Padan na Robi, Elberfeld: R.L. Friderichs & Comp.
  • 1908, Jamita sian hata ni Debata na di padan na robi, Elberfeld: R.L. Friderichs & Comp.

Referensi

  1. ^ a b c d e f g h i j k l m n o p q r s t u v w x (Indonesia)F.D. Willem. 1987. Riwayat Hidup Singkat Tokoh-Tokoh Dalam Sejarah Gereja. Jakarta: BPK Gunung Mulia. Hlm. 198, 199.
  2. ^ a b (Inggris)Jan Sihar Aritonang, Karel Steenbrink. 2008. A History of Christianity in Indonesia. Leiden: Koninklijke Brill. Hlm. 535.
  3. ^ a b c d (Indonesia)J.T. Nommensen. 1974. Ompu i Dr. Ingwer Ludwig Nommensen. Jakarta: BPK Gunung Mulia. Hlm. 9.
  4. ^ a b c d e f g h i j k (Indonesia)Uli Kozok. 2010. Utusan Damai di Kemelut Perang: Perang Zending dalam Perang Toba. Jakarta: Yayasan Pustaka Obor Indonesia. Hlm. 35,38,92,123.
  5. ^ a b c d e f g h i j k (Indonesia)Th. van den End. 1993. Ragi Carita 2. Jakarta: BPK Gunung Mulia. Hlm. 175,177.
  6. ^ Schreiner, Lothar "Nommensen in Selbstzeugnissen: unveröffentlichte Aufsätze, Entwürfe, und Dokumente eingeleitet, erklärt, und herausgegeben von Lothar Schreiner". Verlag an der Lottbek in Ammersbek. 1996. ISBN 3-86130-041-9
  7. ^ a b c d e f g h i (Indonesia)Jan S. Aritonang. 1988. Sejarah Pendidikan Kristen Di Tanah Batak. Jakarta: BPK Gunung Mulia. Hlm. 148,149,150, 157.
  8. ^ a b http://ulikozok.wordpress.com/peran-zending-dalam-perang-toba/. Diakses pada Jumat 15 April 2011. Pk. 19.55 WIB
  9. ^ a b (Indonesia)Muller Kruger. Sejarah Gereja di Indonesia. Jakarta: BPK Gunung Mulia. Hlm. 218.

Pranala luar

Read other articles:

Gada-gada (juga disebut kantong angin atau kerucut angin) adalah tabung tekstil berbentuk kerucut yang menyerupai kaus kaki raksasa. Ini dapat digunakan sebagai tolok ukur kecepatan dan arah angin, atau sebagai hiasan. Gada-gada biasanya digunakan di bandara untuk menunjukkan arah dan kekuatan angin kepada pilot, dan di pabrik kimia di mana terdapat risiko kebocoran gas. Mereka juga terkadang terletak di sepanjang jalan raya di lokasi berangin. Gada-gadaGada-gada di JermanKlasifikasiInstrumen me…

Bunda dari Ljeviš (bahasa Serbia: Богородица Љевишка, Bogorodica Ljeviška; bahasa Albania: Kisha e Shën Premtës) adalah sebuah Gereja Ortodoks Serbia abad ke-14 di kota Prizren, yang terletak di selatan Kosovo. Tempat tersebut dikonversi menjadi masjid pada zaman Kekaisaran Utsmaniyah dan kemudian kembali menjadi gereja pada awal abad ke-20. Referensi Bacaan tambahan Ferrari, Silvio; Benzo, Andrea (2014). Between Cultural Diversity and Common Heritage: Legal and Reli…

Academy in Rubery, West Midlands, EnglandWaseley Hills High School and Sixth Form CentreAddressSchool RoadRubery, West Midlands, B45 9ELEnglandCoordinates52°23′29″N 2°01′52″W / 52.39136°N 2.03123°W / 52.39136; -2.03123InformationTypeAcademyFounderMatthew ScanlonLocal authorityWorcestershireSpecialistBusiness and Enterprise CollegeDepartment for Education URN138664 TablesOfstedReportsChairEric HoggHeadteacherDamian BelshawGenderMixedAge11 to 19Enrolment710W…

  جمهورية بيلاروس الاشتراكية السوفيتية جمهورية بيلاروس الاشتراكية السوفيتية جمهورية بيلاروس الاشتراكية السوفيتية  خريطة الموقع الشعار (بالبيلاروسية: Пралетарыі ўсіх краін, яднайцеся!)‏  تاريخ التأسيس 1 يناير 1919  تاريخ الإلغاء 25 أغسطس 1991  تقسيم إداري البلد الا…

American politician Daniel J. McGillicuddyMember of the U.S. House of Representativesfrom Maine's 2nd districtIn officeMarch 4, 1911 – March 3, 1917Preceded byJohn P. SwaseySucceeded byWallace H. White Personal detailsBorn(1859-08-27)August 27, 1859Lewiston, Maine, U.S.DiedJuly 30, 1936(1936-07-30) (aged 76)Lewiston, Maine, U.S.Resting placeMount Hope CemeteryPolitical partyDemocraticAlma materBowdoin College Daniel J. McGillicuddy (August 27, 1859 – July 30, 1936) …

Trey Gowdy Harold Watson Trey Gowdy III (lahir 22 November 1964) adalah seorang jaksa, penyiar berita televisi, politikus dan mantan jaksa agung federal Amerika Serikat. Ia menjabat sebagai anggota DPR AS untuk daerah pemilihan kongres ke-4 SC dari 2011 sampai 2019. Pranala luar Wikimedia Commons memiliki media mengenai Trey Gowdy. Wikiquote memiliki koleksi kutipan yang berkaitan dengan: Trey Gowdy. Trey Gowdy di Curlie (dari DMOZ) Biografi di Biographical Directory of the United States Congres…

American political activist (born 1948) Faith Spotted EagleTȟuŋkáŋ Inážiŋ WinBorn1948 (age 75–76)Lake Andes, South Dakota, U.S.Alma materUniversity of South DakotaOccupation(s)PTSD counselor, educatorKnown forDakota Access Pipeline protestsBrave Heart SocietyReceiving an electoral vote in 2016 U.S. presidential electionPolitical partyDemocratic Faith Spotted Eagle (Dakota: Tunkan Inajin Win[1] or Tȟuŋkáŋ Inážiŋ Win pronounced [tˣũkã́ ináʒĩ wi…

Beautiful GirlsPoster rilis teatrikalSutradaraTed DemmeProduserCary WoodsDitulis olehScott RosenbergPemeran Matt Dillon Noah Emmerich Annabeth Gish Lauren Holly Timothy Hutton Rosie O'Donnell Max Perlich Martha Plimpton Natalie Portman Michael Rapaport Mira Sorvino Uma Thurman Pruitt Taylor Vince Penata musikDavid A. StewartSinematograferAdam KimmelPenyuntingJeffrey WolfDistributorMiramax FilmsTanggal rilis 9 Februari 1996 (1996-02-09) Durasi112 menitNegaraAmerika SerikatBahasaInggris…

Deputi Bidang Pemberdayaan Pemuda Kementerian Pemuda dan Olahraga Republik IndonesiaGambaran umumDasar hukumPeraturan Presiden Nomor 57 Tahun 2015Susunan organisasiDeputiAsrorun Ni’am Sholeh[1]Kantor pusatJalan Gerbang Pemuda No. 3Jakarta Pusat 10270DKI Jakarta, IndonesiaSitus webwww.kemenpora.go.id Deputi Bidang Pemberdayaan Pemuda merupakan unsur pelaksana pada Kementerian Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Menteri Pemuda dan…

Compte-rendu des congrès SFIO de 1905. Le congrès du Globe, appelé aussi congrès de l'unité ou premier congrès de Paris, est le congrès de fondation de la Section française de l'Internationale ouvrière (SFIO). Il a eu lieu salle du Globe, boulevard de Strasbourg (Paris), du 23 au 25 avril 1905[1]. Il s'agit du 1er congrès socialiste. Contexte Lors de ce congrès les divers courants socialistes français existants, le Parti socialiste français (regroupant les « indépendants …

Ernest LavisseErnest Lavisse en 1913FonctionsDirecteurÉcole normale supérieure1903-1919Georges PerrotGustave LansonFauteuil 6 de l'Académie française2 juin 1892 - 18 août 1922Edmond Jurien de La GravièreGeorges de Porto-RicheBiographieNaissance 17 décembre 1842Le Nouvion-en-ThiéracheDécès 18 août 1922 (à 79 ans)6e arrondissement de ParisSépulture Le Nouvion-en-ThiéracheNationalité françaiseFormation École normale supérieure (1862-1865)Lycée CharlemagneInstitution MassinAc…

سمير السليمي معلومات شخصية الاسم الكامل سمير السليمي الميلاد 15 يونيو 1970 (العمر 53 سنة)الكرم الطول 187 سنتيمتر  مركز اللعب الوسط الجنسية تونس  أخوة وأخوات عادل السليمي  الرقم 6 مسيرة الشباب سنوات فريق 1987-1979 1989-1987 النجم الأولمبي لحلق الوادي والكرم النادي الإفريقي المسيرة …

Holy site for Abrahamic faiths King David's TombHebrew: קבר דוד המלךArabic: مقام النبي داودShown () within JerusalemAlternative nameMakam Nabi Daoud; CenacleLocationJerusalemCoordinates31°46′18″N 35°13′46″E / 31.77170°N 35.22936°E / 31.77170; 35.22936HistoryPeriodsLate Roman, Byzantine, Crusader, Mamluk, Ottoman, IsraelSite notesArchaeologistsJacob PinkerfeldPublic accessyes David's Tomb (Hebrew: קבר דוד המלך Kever Da…

† Человек прямоходящий Научная классификация Домен:ЭукариотыЦарство:ЖивотныеПодцарство:ЭуметазоиБез ранга:Двусторонне-симметричныеБез ранга:ВторичноротыеТип:ХордовыеПодтип:ПозвоночныеИнфратип:ЧелюстноротыеНадкласс:ЧетвероногиеКлада:АмниотыКлада:СинапсидыКл…

Dutch cyclist Joop ZoetemelkZoetemelk in 1971Personal informationFull nameHendrik Gerardus Joseph ZoetemelkNicknameJoopBorn (1946-12-03) 3 December 1946 (age 77)The Hague, NetherlandsHeight1.73 m (5 ft 8 in)Weight68 kg (150 lb; 10 st 10 lb)Team informationCurrent teamRetiredDisciplineRoadRoleRiderRider typeAll-roundProfessional teams1970–1972Flandria–Mars1973–1974Gitane–Frigécrème1975–1979Gan–Mercier–Hutchinson1980–1981TI…

Paramilitary force active from 1969 to 2005 PIRA redirects here. For the association of physics education professionals and enthusiasts, see Physics Instructional Resource Association. For other uses, see Pira (disambiguation). Provisional Irish Republican ArmyIrish: Óglaigh na hÉireann[1]A Provisional IRA badge, with the phoenix symbolising the group's origins.LeadersIRA Army Council[2]Dates of operation1969–2005(on ceasefire from 1997)[3]Allegiance Irish Republ…

Cet article est une ébauche concernant les Pays-Bas et les Jeux olympiques. Vous pouvez partager vos connaissances en l’améliorant (comment ?) selon les recommandations des projets correspondants. Comité olympique néerlandais Sigle NOC*NSF Sport(s) représenté(s) Omnisports Création 1912 Président André Bolhuis Siège Arnhem Site internet Site officiel du NOC*NSF modifier  Le Comité olympique néerlandais (en néerlandais : Nederlands Olympisch Comité ou NOC), est le c…

17th Bihar Legislative Assembly Seventeenth Legislative Assembly of Bihar Bihar Vidhan SabhaTypeTypeLower house of the Bihar Legislature HousesBihar Legislative AssemblyHistoryPreceded by16th Bihar AssemblyLeadershipLeader of the House(Chief Minister)Nitish Kumar, JD(U) since 28 January 2024 Deputy Leader of the House(Deputy Chief Minister)Samrat ChaudharyVijay Kumar Sinha, BJP since 28 January 2024 StructureSeats243Political groupsGovernment (135) NDA (135)   BJP (81)   J…

2020年夏季奥林匹克运动会波兰代表團波兰国旗IOC編碼POLNOC波蘭奧林匹克委員會網站olimpijski.pl(英文)(波兰文)2020年夏季奥林匹克运动会(東京)2021年7月23日至8月8日(受2019冠状病毒病疫情影响推迟,但仍保留原定名称)運動員206參賽項目24个大项旗手开幕式:帕维尔·科热尼奥夫斯基(游泳)和马娅·沃什乔夫斯卡(自行车)[1]闭幕式:卡罗利娜·纳亚(皮划艇)[2…

Trap used to catch insects A commercially produced Robinson trap. Moth traps are devices used for capturing moths for scientific research or domestic pest control. Entomologists use moth traps to study moth populations, behavior, distribution, and role in ecosystems, contributing to biodiversity conservation and ecological monitoring efforts. Homeowners, on the other hand, employ moth traps to protect their homes from moth infestations, particularly clothes moths and pantry moths, which can caus…

Kembali kehalaman sebelumnya