Kulon Progo terdiri atas 12 kapanewon, yang dibagi lagi atas 87 kalurahan dan satu kelurahan, serta 930 Pedukuhan (sebelum otonomi daerah dinamakan Dusun). Ibu kota di Kapanewon Wates, yang berada sekitar 25 km sebelah barat daya dari Kota Yogyakarta, di jalur utama lintas selatan (Surabaya–Yogyakarta–Bandung) serta lintas tengah Pulau Jawa (Jakarta–Purwokerto–Surabaya). Kapanewon Wates juga dilintasi jalur kereta api lintas selatan dan tengah Jawa. Kulon Progo menggunakan kodepos 55611 (lama) dan 55600/55651 (baru).
Bagian barat laut wilayah kabupaten ini berupa pegunungan (Bukit Menoreh), dengan puncaknya puncak Suroloyo (1019 m), di perbatasan dengan Kabupaten Magelang. Sedangkan di bagian selatan merupakan dataran rendah yang landai hingga ke pantai. Pantai yang ada di Kulon Progo adalah Pantai Congot, Pantai Glagah Indah (10 km arah barat daya kota Wates atau 35 km dari pusat Kota Yogyakarta) dan Pantai Trisik.
Sejarah
Di tahun 1671 dalam Babad Mataram disebutkan Keraton Mataram diserang Trunojoyo dari Madura. Amangkurat I, Raja Mataram meninggal di Tegal, Jawa Tengah. Penerusnya, yaitu Amangkurat II kemudian meminta bantuan kepada Belanda dan Adipati Ponorogo untuk merebut kembali takhta Mataram dari Trunojoyo.
Adipati Ponorogo mengirim pasukan yang terdiri dari pendekar Warok, dan berkat bantuan ini, Ibukota Kerajaan Mataram di Plered, Bantul berhasil direbut kembali. Cikat kaya kilat, kesit kadya thatit, itulah ciri khas Pasukan Warok. Totalitas dan semangat labuh paramarta menjadikan Mataram eksis kembali di tanah Jawa. Sejak saat itu, Pasukan Warok Ponorogo dipertahankan untuk menjaga Istana Mataram.
Para Warok yang berhasil menjaga kraton dari berbagai serangan mendapat hadiah tanah perdikan di sebelah barat kraton, dengan tujuan memudahkan penjagaan kraton ketika diterpa serangan.Tanah perdikan tersebut diberi nama Kulon Ponorogo, yang saat ini dikenal sebagai salah satu kabupaten di DIY, yaitu Kabupaten Kulon Progo yang berati Keraton Mataram sebelah Barat Ponorogo.[1]Diarsipkan 2022-03-11 di Wayback Machine.[7]
Daerah yang saat ini termasuk wilayah Kabupaten Kulon Progo hingga berakhirnya pemerintahan kolonial Hindia Belanda merupakan wilayah dua kabupaten, yaitu Kabupaten Kulon Progo yang merupakan wilayah Kasultanan Ngayogyakarta Hadiningrat dan Kabupaten Adikarto yang merupakan wilayah Kadipaten Pakualaman. Kedua kabupaten ini digabung administrasinya menjadi Kabupaten Kulon Progo pada tanggal 15 Oktober1951.
Kabupaten Kulon Progo
Sebelum Perang Diponegoro di daerah Negaragung, termasuk di dalamnya wilayah Kulon Progo, belum ada pejabat pemerintahan yang menjabat di daerah sebagai penguasa. Pada waktu itu roda pemerintahan dijalankan oleh pepatih dalem yang berkedudukan di Ngayogyakarta Hadiningrat.
Setelah Perang Diponegoro 1825-1830 di wilayah Kulon Progo sekarang yang masuk wilayah Kasultanan terbentuk empat kabupaten yaitu:
Kabupaten Pengasih, tahun 1831
Kabupaten Sentolo, tahun 1831
Kabupaten Nanggulan, tahun 1851
Kabupaten Kalibawang, tahun 1855
Masing-masing kabupaten tersebut dipimpin oleh seorang tumenggung. Menurut buku Prodjo Kejawen pada tahun 1912, Kabupaten Pengasih, Sentolo, Nanggulan dan Kalibawang digabung menjadi satu dan diberi nama Kabupaten Kulon Progo, dengan ibu kota di Pengasih. Bupati pertama dijabat oleh Raden Tumenggung Poerbowinoto.
Dalam perjalanannya, sejak 16 Februari 1927 Kabupaten Kulon Progo dibagi atas dua kawedanan dengan delapan kapanewon, sedangkan ibu kotanya dipindahkan ke Sentolo. Dua kawedanan tersebut adalah Kawedanan Pengasih yang meliputi Kapanewon Lendah, Sentolo, Pengasih dan Kokap/Sermo. Kawedanan Nanggulan meliputi Kapanewon Watumurah/Girimulyo, Kalibawang dan Samigaluh.
Berikut adalah daftar Bupati Kulon Progo sampai dengan tahun 1951 adalah sebagai berikut:
RT. Poerbowinoto
KRT. Notoprajarto
KRT. Harjodiningrat
KRT. Djojodiningrat
KRT. Pringgodiningrat
KRT. Setjodiningrat
KRT. Poerwoningrat
Kabupaten Adikarto
Di daerah selatan Kulon Progo ada suatu wilayah yang masuk Keprajan Kejawen yang bernama Karang Kemuning yang selanjutnya dikenal dengan nama Kabupaten Adikarto. Menurut buku Vorstenlanden disebutkan bahwa pada tahun 1813, Pangeran Notokusumo diangkat menjadi KGPA Ario Paku Alam I dan mendapat palungguh di sebelah barat Kali Progo sepanjang pantai selatan yang dikenal dengan nama Pasir Urut Sewu. Oleh karena tanah pelungguh itu letaknya berpencaran, maka sentono ndalem Paku Alam yang bernama Kyai Kawirejo I menasehatkan agar tanah pelungguh tersebut disatukan letaknya. Dengan satukannya pelungguh tersebut, maka menjadi satu daerah kesatuan yang setingkat kabupaten. Daerah ini kemudian diberi nama Kabupaten Karang Kemuning dengan ibu kota Brosot.
Sebagai Bupati yang pertama adalah Tumenggung Sosrodigdoyo. Bupati kedua, R. Riya Wasadirdjo, mendapat perintah dari KGPAA Paku Alam V agar mengusahakan pengeringan Rawa di Karang Kemuning. Rawa-rawa yang dikeringkan itu kemudian dijadikan tanah persawahan yang Adi (Linuwih) dan Karta (Subur) atau daerah yang sangat subur. Oleh karena itu, maka Sri Paduka Paku Alam V lalu berkenan menggantikan nama Karang Kemuning menjadi Adikarta pada tahun 1877 yang beribu kota di Bendungan. Kemudian pada tahun 1903 bukotanya dipindahkan ke Wates. Kabupaten Adikarta terdiri dua kawedanan (distrik) yaitu kawedanan Sogan dan kawedanan Galur. Kawedanan Sogan meliputi kapanewon (onder distrik) Wates dan Temon, sedangkan Kawedanan Galur meliputi kapanewon Brosot dan Panjatan.[8]
Bupati di Kabupaten Adikarta sampai dengan tahun 1951 berturut-turut sebagai berikut:
Tumenggung Sosrodigdoyo
R. Riya Wasadirdjo
R.T. Surotani
R.M.T. Djayengirawan
R.M.T. Notosubroto
K.R.M.T. Suryaningrat
Mr. K.R.T. Brotodiningrat
K.R.T. Suryaningrat (Sungkono)
Penggabungan wilayah Kabupaten Adikarto dengan Kabupaten Kulon Progo
Pada tanggal 5 September1945, Sultan Hamengkubuwono IX dan Paku Alam VIII mengeluarkan amanat yang menyatakan bahwa Kasultanan dan Pakualaman adalah daerah yang bersifat kerajaan dan daerah istimewa dari Negara Republik Indonesia.
Pada tahun 1951, Hamengkubuwono IX dan Paku Alam VIII memikirkan perlunya penggabungan antara wilayah Kasultanan yaitu Kabupaten Kulon Progo dengan wilayah Pakualaman yaitu Kabupaten Adikarto. Atas dasar kesepakatan kedua penguasa tersebut, selanjutnya dikeluarkan Undang-Undang Nomor 18 Tahun 1951 yang ditetapkan tanggal 12 Oktober 1951 dan diundangkan tanggal 15 Oktober 1951. Undang-undang ini mengatur tentang Perubahan Undang-Undang Nomor 15 Tahun 1950 untuk Penggabungan Daerah Kabupaten Kulon Progo dan Kabupaten Adikarto dalam lingkungan Daerah Istimewa Yogyakarta menjadi satu kabupaten dengan nama Kulon Progo yang selanjutnya berhak mengatur dan mengurus rumah-tanganya sendiri. Undang-undang tersebut mulai berlaku mulai tanggal 15 Oktober 1951. Secara yuridis formal Hari Jadi Kabupaten Kulon Progo adalah 15 Oktober 1951, yaitu saat diberlakukannya Undang-Undang Nomor 18 Tahun 1951 oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia.
Selanjutnya pada tanggal 29 Desember 1951 proses administrasi penggabungan telah selesai dan pada tanggal 1 Januari 1952, administrasi pemerintahan baru, mulai dilaksanakan dengan pusat pemerintahan di Wates.
Kabupaten Kulon Progo memiliki 12 kapanewon, 1 Kelurahan, dan 87 kalurahan. Pada tahun 2017, jumlah penduduk mencapai 445.655 jiwa yang tersebar di wilayah seluas 586,28 km² dengan tingkat kepadatan penduduk 760 jiwa/km².[11][12]
Daftar kapanewon dan kalurahan/kelurahan di Kabupaten Kulon Progo, adalah sebagai berikut:
Kabupaten Kulon Progo memiliki beberapa simbol khas yang menjadi Identitas daerah, di antaranya:
Tema seragam
Batik Geblek renteng, corak batik khas bergambar geblek yang berjajar (bahasa Jawa: renteng) yang menjadi seragam identitas resmi bagi pegawai negeri sipil dan pelajar.[14][15]
Kuliner
Makanan rakyat yang populer dan biasa dikonsumsi oleh warga Kabupaten Kulon Progo, khususnya oleh penduduk lokal yang sering disebut Jajan pasar, di antaranya:[16]
Geblek, makanan tradisional yang hanya dijual secara eksklusif di wilayah Kabupaten Kulon Progo saja. Makanan yang terbuat dari pati singkong, tepung tapioka basah, atau tepung kanji kemudian digoreng. memiliki citarasa khas, kenyal dan berwarna putih. Bentuknya sekilas seperti angka delapan.
Growol', merupakan makanan tradisional dari ketela yang memiliki rasa agak masam. Pembuatan growol membutuhkan waktu empat hari, yaitu sejak proses merendam ketela yang telah dikupas dan diiris kecil-kecil ke dalam air, kemudian ditiriskan serta dihancurkan, sebelum akhirnya dikukus. Growol dipercaya bermanfaat untuk mencegah kegemukan serta menyembuhkan penyakit maag dan penyakit gula. Growol juga digunakan sebagian warga yang tengah menjalani diet. Pada zaman dahulu, growol dikonsumsi para petani sebagai pengganti nasi saat mereka memanen padi di sawah atau saat musim krisis pangan (paceklik).
Tempe Benguk, bahan dasar tempe benguk ini adalah tanaman koro (bengok). Tempe benguk memiliki rasa gurih santan yang khas, sehingga dipopulerkan secara nasional sebagai pendamping tempe kedelai. Selain itu bizinya mengandung gizi yang sangat tinggi.
Peyek Undur-undur, Peyek (sejenis kerupuk) ini dapat dijumpai di kawasan pesisir pantai. Bahan utama peyek ini adalah Undur-undur laut. Peyek undur-undur laut ini dibuat dari beberapa bahan seperti tepung beras, tepung kanji,kuah santan,bawang putih,kemiri,tumbar,garam, kencur dan daun jeruk. Daun jeruk berfungsi sebagai penghilang bau amis pada undur-undur. Makanan khas pesisir pantai ini dipercaya berkhasiat menjaga kesehatan, menurunkan gula darah sekaligus mampu mengobati beberapa penyakit seperti Diabetes melitus dan stroke.
Bahasa
Menurut Badan Bahasa, bahasa Jawa dialek Yogya-Solo merupakan bahasa daerah yang dituturkan mayoritas penduduk Kabupaten Kulon Progo.[17] Menurut Statistik Kebahasaan 2019, bahasa ini menjadi satu-satunya bahasa daerah asli Kabupaten Kulon Progo.[18] Bahasa resmi instansi pemerintahan di Kabupaten Kulon Progo adalah bahasa Indonesia.
Transportasi
Jalur darat
Kabupaten Kulon Progo relatif mudah dijangkau dengan menempuh jalur darat dari arah barat, timur maupun utara karena letaknya yang berada ditengah Pulau Jawa. Tersedia sebuah stasiun dan terminal yang terletak di ibukota Kabupaten, yaitu Stasiun Wates dan Terminal Wates. Hal ini dikarenakan Kabupaten Kulon Progo dilintasi jalan utama lintas selatan dan tengah Jawa yang menghubungkan Kota Bandung dengan Surabaya beserta Jakarta dengan Surabaya melalui Purwokerto dan juga dilintasi jalur kereta pulau Jawa lintas selatan dan tengah. Direncanakan setelah pembangunan bandara baru nantinya stasiun dan terminal baru akan diintegrasikan dengan bandara tersebut. Angkutan umum jumlahnya terbatas selain karena biaya operasional yang meningkat, mayoritas masyarakat beralih ke kendaraan pribadi seperti motor, mobil atau sepeda. Dokar sudah sangat sulit ditemui, namun becak masih bertahan.
Jalur udara
Bandar Udara Internasional Yogyakarta untuk Daerah Istimewa Yogyakarta yang berlokasi di Kapanewon Temon, Kabupaten Kulon Progo. Sebuah bandara dengan landasan pacu 3,600 meter yang berfungsi sebagai pintu gerbang transportasi udara di Daerah Istimewa Yogyakarta. Rencana awal adalah untuk menyediakan fasilitas untuk melayani hingga 10 juta penumpang per tahun. Kemudian ekspansi mungkin menampung hingga 20 juta penumpang per tahun dalam fase–3 . Sekitar 637 hektare lahan sedang disisihkan untuk proyek tersebut. Dari jumlah ini, 40 % diklasifikasikan sebagai tanah "Paku Alam (Sultan)" sedangkan sisanya milik masyarakat setempat. Lokasi yang diusulkan berada di Kecamatan Temon antara Pantai Congot dan Pantai Glagah (yang meliputi Desa Palihan, Desa Sindutan, Desa Jangkaran dan Desa Glagah).[19]
Jalur laut
Selain bandara, pelabuhan baru juga direncanakan untuk dibangun dalam waktu dekat. Akan tetapi pelabuhan ini merupakan pelabuhan ikan. Disebutkan pelabuhan yang rencananya akan dibangun di pesisir Desa Karangwuni, Kecamatan Wates, Kulonprogo ini akan diberi nama Pelabuhan Tanjung Adikarta. Menteri Kelautan dan Perikanan Syarif Cicip Sutardjo menegaskan pemerintah pusat menargetkan Pelabuhan Tanjung Adikarta beroperasi awal tahun 2014. Diperkirakan Pelabuhan Tanjung Adikarta akan menampung sekitar 400 unit kapal.[20]
Olahraga
Persikup (Persatuan Sepak bola Kulonprogo), tim sepak bola Kabupaten Kulon Progo, berjuluk Pendekar Bukit Menoreh, bermarkas di Stadion Cangkring berkapasitas 7 ribu penonton. Kini berlaga di Divisi III Liga Indonesia wilayah Yogyakarta.
Pariwisata
Kabupaten Kulon Progo juga menawarkan wisata alam seperti kebun teh, air terjun, dan pantai. Berikut daftar tempat wisata di Kabupaten Kulon Progo:ada sejarah lingga yoni tepat diatas sendang clereng( tampak yoni ,lingga hilang). Berikut ini daftar wisata kulon progo:
Dalam rangka menciptakan kawasan industri yang ramah lingkungan dan bebas polusi, maka dikembangkan kawasan industri di Sentolo, Kabupaten Kulonprogo yang rencananya adalah sbb:
Untuk kawasan Banguncipto, yaitu pengolahan hasil pertanian dan peternakan, dan jasa pergudangan
Untuk kawasan Tuksono : tekstil, industri obat, furnitur, komponen elektronik, perakitan komputer, teknologi tinggi, IT, logam, permesinan, elektronik, kimia, dan jasa pergudangan
Pengembangan kawasan Industri Sentolo ditujukan untuk berbagai industri tersebut seluas lebih dari 1.400 hektare. Lokasi tersebut berbatasan dengan Kabupaten Sleman dan Bantul. Wilayah Sentolo merupakan wilayah aglomerasi karena posisi Sentolo yang berada di wilayah perbatasan sehingga memiliki peluang menagkap dampak pengmbangan perkotaan di wilayah Sleman dan Bantul. Sebagai wilayah aglomerasi, sentolo berpeluang untuk pengembangan industri pemukiman dan perdagangan. Lokasi Sentolo berada di Jalur jalan nasional, provinsi dan jalan poros desa,serta cukup dekat dengan stasiun kereta api. Jarak antara wilayah Sentolo dengan kota wates sekitar 8 km, jarak menuju pusat kota Yogyakarta (Malioboro) sekitar 16 km, dan 17 km ke calon bandara internasional. Prasarana pendukung yang telah tersedia adalah listrik dan air. Saat ini telah tersedia kawasan siap bangun seluas 140,8 ha.
Kawasan industri Sentolo menjadi kawasan strategis untuk investasi dan yang seharusnya diminati oleh investor, pertama, karena Kulon Progo menjadi salah satu Kabupaten yang diberikan kawasan industri untuk DIY dan Jawa Tengah. Kawasan ini masih ‘terbuka’ untuk calon investor baru. Kedua, Sentolo ke depan akan menjadi ‘segitiga emas’ yang menghubungkan Sentolo, Borobudur (Jawa Tengah) dan Malioboro. Ketiga, Sentolo sangat dekat (25 menit) ke calon bandara internasional dan 25 menit dari Malioboro sebagai pusat bisnis di Yogyakarta. Keempat, Sentolo akan menjadi sentra kerajinan di DIY dan akan menjadi seperti Tanggulangin Surabaya
Batik
Kulon Progo memiliki salah satu hal yang membuatnya menjadi lebih terkenal, yaitu Batik. Batik yang menjadi ciri khas batik khulon progo dinamakan batik "Geblek Renteng"."Geblek" adalah makanan khas kulon progo, sedangkan "Renteng" adalah bahasa jawa dari berjejer. Pertumbuhan Industri batik di Kulon Progo terus meningkat, salah satunya adalah batik sekartniti, batik farras, sinar abadi batik. sebagai contoh, Batik SekarNiti merupakan salah satu home-industri yang berada di Kulon Progo yang mana ikut serta dalam melestarikan budaya Batik di Kulon Progo. Home-industri yang letaknya di Kecamatan Nanggulan ini ikut serta dalam mengembangkan budaya batik tanpa menghilangkan 'pakem' atau keaslian dari batik.
^Penulisan Sejarah Kabupaten Adikarto dalam Perda Kabupaten Kulon Progo tentang hari jadi Kabupaten Kulon Progo mengundang kritik karena dalam penyusunannya sama sekali tidak menggunakan sumber referensi tertulis.
^Progo, Dinas Kominfo Kabupaten Kulon. "Sejarah". Sejarah (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2019-01-28.
^Statistik Kebahasaan 2019. Jakarta: Pusat Data dan Statistik Pendidikan dan Kebudayaan. 2019. hlm. 4. ISBN9786028449182. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020-04-30. Diakses tanggal 2020-05-23.Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
Three branches of the Tokugawa clan of Japan This article needs additional citations for verification. Please help improve this article by adding citations to reliable sources. Unsourced material may be challenged and removed.Find sources: Gosankyō – news · newspapers · books · scholar · JSTOR (September 2007) (Learn how and when to remove this template message) The Gosankyō (御三卿, the Three Lords) were three branches of the Tokugawa clan of Japan.…
Evarcha striolata Klasifikasi ilmiah Kerajaan: Animalia Filum: Arthropoda Kelas: Arachnida Ordo: Araneae Famili: Salticidae Genus: Evarcha Spesies: Evarcha striolata Nama binomial Evarcha striolataWesolowska & Haddad, 2009 Evarcha striolata adalah spesies laba-laba yang tergolong famili Salticidae. Spesies ini juga merupakan bagian dari genus Evarcha dan ordo Araneae. Nama ilmiah dari spesies ini pertama kali diterbitkan pada tahun 2009 oleh Wesolowska & Haddad. Laba-laba ini biasanya ba…
Artikel ini membutuhkan rujukan tambahan agar kualitasnya dapat dipastikan. Mohon bantu kami mengembangkan artikel ini dengan cara menambahkan rujukan ke sumber tepercaya. Pernyataan tak bersumber bisa saja dipertentangkan dan dihapus.Cari sumber: Hōjō Tokimasa – berita · surat kabar · buku · cendekiawan · JSTOR Dalam artikel ini, nama keluarganya adalah Hōjō. Hōjō Tokimasa北条 時政Hōjō Tokimasa, Gubernur Provinsi Sagami di Dai Nihon Rokujūyo…
Camar tiga-jari kaki-merah Rissa brevirostris Red-legged kittiwakes, St. George Island, AlaskaStatus konservasiRentanIUCN22694502 TaksonomiKerajaanAnimaliaFilumChordataKelasAvesOrdoCharadriiformesFamiliLaridaeGenusRissaSpesiesRissa brevirostris (Bruch, 1853) Tata namaProtonimLarus brevirostris lbs Rissa brevirostris atau camar tiga-jari kaki-merah adalah spesies burung laut dalam famili camar Laridae. Ia berkembang biak di Kepulauan Pribilof, Pulau Bogoslof dan Pulau Buldir di Laut Bering lepas …
Hernâni Coelho Menteri Bahan BakarMasa jabatanOktober 2017 (2017-10) – 22 Juni 2018 (2018-6-22)Perdana MenteriMari Alkatiri PendahuluAlfredo Pires(Sumber Daya Bahan Bakar dan Mineral)PenggantiVíctor da Conceição Soares(Bahan Bakar dan Mineral)Menteri Urusan Luar Negeri dan KerjasamaMasa jabatan16 Februari 2015 (2015-02-16) – 15 September 2017 (2017-9-15)Perdana MenteriRui Maria de Araújo PendahuluJosé Luís GuterresPenggantiAurélio Sérgio Cristó…
PemberitahuanTemplat ini mendeteksi bahwa artikel bahasa ini masih belum dinilai kualitasnya oleh ProyekWiki Bahasa dan ProyekWiki terkait dengan subjek. Perhatian: untuk penilai, halaman pembicaraan artikel ini telah diisi sehingga penilaian akan berkonflik dengan isi sebelumnya. Harap salin kode dibawah ini sebelum menilai. {{PW Bahasa|importance=|class=}} Terjadi [[false positive]]? Silakan laporkan kesalahan ini. 00.31, Minggu, 24 Maret, 2024 (UTC) • hapus singgahan Sebanyak…
County in Missouri, United States County in MissouriNodaway CountyCountyNodaway County CourthouseLocation within the U.S. state of MissouriMissouri's location within the U.S.Coordinates: 40°22′N 94°53′W / 40.36°N 94.88°W / 40.36; -94.88Country United StatesState MissouriFoundedFebruary 14, 1845Named forNodaway RiverSeatMaryvilleLargest cityMaryvilleArea • Total878 sq mi (2,270 km2) • Land877 sq mi (2,270…
Spinal trigeminal nucleus Reticular formationCoronal section of the pons, at its upper part.[1] (Formatio reticularis labeled at left.)Traverse section of the medulla oblongata at about the middle of the olive. (Formatio reticularis grisea and formatio reticularis alba labeled at left.)DetailsLocationBrainstem, hypothalamus and other regionsIdentifiersLatinformatio reticularisMeSHD012154NeuroNames1223NeuroLex IDnlx_143558TA98A14.1.00.021 A14.1.05.403 A14.1.06.327TA25367FMA77719Anatomical…
IP-based network for voice, video and data This article's factual accuracy may be compromised due to out-of-date information. Please help update this article to reflect recent events or newly available information. (October 2009) The next-generation network (NGN) is a body of key architectural changes in telecommunication core and access networks. The general idea behind the NGN is that one network transports all information and services (voice, data, and all sorts of media such as video) by enc…
Pic GaspardHighest pointElevation3,883 m (12,740 ft)Coordinates44°59′54″N 6°19′51″E / 44.99833°N 6.33083°E / 44.99833; 6.33083GeographyPic GaspardFrance LocationHautes-Alpes, FranceParent rangeMassif des ÉcrinsClimbingFirst ascent6 July 1878 by Henry Duhamel with Pierre Gaspard father and son, and Christophe RoderonEasiest routeVersant E (PD) Pic Gaspard (3,883 m) is a mountain in the French Alps, one of the tallest in the Massif des …
163rd Virginia General Assembly ←162nd 164th→OverviewTermJanuary 10, 2024 –Senate of VirginiaMembers40President of the SenateLt. Gov. Winsome Sears (R)Senate Majority LeaderScott Surovell (D)Senate Minority LeaderRyan McDougle (R)Party controlDemocraticVirginia House of DelegatesMembers100Speaker of the HouseDon Scott (D)House Majority LeaderCharniele Herring (D)House Minority LeaderTodd Gilbert (R)Party controlDemocratic The 163rd Virginia General Assembly, consisting of memb…
Il taxon oggetto di questa voce è da considerarsi obsoleto. La classificazione APG IV delle angiosperme, attualmente adottata da wikipedia in italiano, non accetta come valido questo taxon. Come leggere il tassoboxMaloideae (Pomoideae) Fiori di Aronia arbutifolia Classificazione scientifica Dominio Eukaryota Regno Plantae Sottoregno Tracheobionta Superdivisione Spermatophyta Divisione Magnoliophyta Classe Magnoliopsida Sottoclasse Rosidae Ordine Rosales Famiglia Rosaceae Sottofamiglia Maloideae…
American politician David McKee HallMember of the U.S. House of Representativesfrom North Carolina's 12th districtIn officeJanuary 3, 1959 – January 29, 1960Preceded byGeorge A. ShufordSucceeded byRoy A. Taylor Personal detailsBorn(1918-05-16)May 16, 1918Sylva, North Carolina, U.S.DiedJanuary 26, 1960(1960-01-26) (aged 41)Sylva, North Carolina, U.S.Political partyDemocraticSpouse Sarah McCollum (m. 1944)Children3RelativesGertrude Dills M…
Artikel ini sebatang kara, artinya tidak ada artikel lain yang memiliki pranala balik ke halaman ini.Bantulah menambah pranala ke artikel ini dari artikel yang berhubungan atau coba peralatan pencari pranala.Tag ini diberikan pada Februari 2023. Tonchibanashi (頓智話, 頓知話, とんち話) adalah istilah umum untuk cerita yang berpusat pada kejenakaan. Tokoh utama tonchibanashi Jepang Shigejirō - Esashi, Hokkaido Sahyo - Wilayah Okitama , Prefektur Yamagata[1] Sannyomon - Wilayah …
Odisha Legislative Assembly16th Legislative Assembly of OdishaTypeTypeUnicameral Term limits5 yearsElectionsVoting systemFirst past the postLast election11 - 29 April 2019Next electionApril 2024Meeting placeVidhan Sabha, Bhubaneshwar, Odisha, IndiaWebsitehttp://odishaassembly.nic.in The Odisha Legislative Assembly is the unicameral state legislature of Odisha state in India. The seat of the Legislative Assembly is at Bhubaneswar, the capital of the state. It is composed of 147 Members of Legisla…
Cost advantages obtained via scale of operation As quantity of production increases from Q to Q2, the average cost of each unit decreases from C to C1. LRAC is the long-run average cost. Part of a series onEconomics History Outline Index Branches and classifications Applied Econometrics Heterodox International Micro / Macro Mainstream Mathematical Methodology Political JEL classification codes Concepts, theory and techniques Economic systems Economic growth Market National accounting Experimenta…
Major Christian church based in Rome Several terms redirect here. For other uses, see Catholic Church (disambiguation), Catholic (disambiguation), Catholicism (disambiguation), Roman Catholic (disambiguation), and Roman Catholic Church (disambiguation). Catholic ChurchEcclesia CatholicaSt. Peter's Basilica in Vatican City, the largest Catholic church building in the worldClassificationCatholicScriptureCatholic BibleTheologyCatholic theologyPolityEpiscopal[1]Govern…
Expected strokes for a proficient golfer This article is about the general definition of par on a golf hole. For the specific scoring system, see Par (golf scoring format). A sign at The River Course at Blackwolf Run in Kohler, Wisconsin, indicating that the seventh hole being played is a par-four In golf, par is the predetermined number of strokes that a proficient (scratch, or zero handicap)[1] golfer should require to complete a hole, a round (the sum of the pars of the played holes),…