Share to: share facebook share twitter share wa share telegram print page

Yangere

Yangere, alat musik tradisional Halmahera Utara.

Yangere adalah alat musik tradisional yang berasal dari Kabupaten Halmahera Utara, provinsi Maluku Utara. Musik ini salah satu musik hasil dari adaptasi musik budaya dari benua Eropa, yakni bangsa Portugis, yang mulai terpengaruh pada masa penjajahan bangsa barat ke Indonesia. Pada umumnya, alat musik ini bisa dimainkan oleh semua komunitas atau kalangan di Halmahera, Maluku Utara.[1] Dan, dalam perkembangannya, musik ini biasanya dimainkan dalam acara tertentu saja, seperti acara hajatan, pernikahan, acara kampung dan acara keagamaan umat Kristen di Halmahera.[1] Tahun 2018 lalu, Yangere menjadi salah satu dari ratusan Warisan Budaya Takbenda Indonesia 2018.

Sejarah

Pada awal abad ke-16, bangsa Portugis memiliki seni musik berupa balada yang dimainkan dengan alat-alat musik seperti gitar, biola, rebana, cello dan banyo.[2] Alat-alat musik ini kemudian dimainkan di beberapa tempat di Indonesia, ketika Portugis menjajah Indonesia. Salah satu tempat yang didiami Portugis ialah kawasan kepulauan Halmahera, Maluku Utara. Lambat laun, alat musik ini kemudian diadaptasi oleh penduduk setempat. Penduduk lokal menciptakan sebuah alat musik dengan menggunakan bahan-bahan yang ada dari alam sekitar yakni berupa kayu.[2] Adapun nama lokal dari pohon atau kayu tersebut ialah pohon Pule atau disebut juga kayu Yangere, yang terdapat di Tobelo, Halamahera Utara. Dalam perkembangannya, musik inipun kemudian diberi nama musik Yangere, sesuai nama pohon yang digunakan.[2]

Dengan tercipta alat musik yang diadopsi dari bangsa Portugis, warga pun mulai belajar untuk memainkannya. Pada awalnya musik Yangere dimainkan oleh sekelompok orang saja dan hanya dimainkan pada saat malam hari.[2] Memainkan musik ini kerap dilakulan ketika para warga kampung sedang beristirahat dari berbagai aktivitas berkebun. Pada tahun 1980-an, musik Yangere hanya dimainkan di pesta-pesta kebun pada saat panen atau ketika sekelompok pemuda duduk berkumpul di perkampungan. Barulah pada awal tahun 1990-an, musik Yangere ini mulai ditampilkan pada acara-acara formal, seperti peringatan hari-hari besar adat atau acara-acara pertemuan antar warga setempat.[2]

Sejak saat itu pulalah, alat musik Yangere telah mulai dipakai untuk mengiringi lagu pujian dalam ibadah di gereja bagi pemeluk agama Kristen, mengingat mayoritas warga khususnya di Halmahera Utara memeluk agama Kristen. Tidak hanya sampai disitu, dalam perkembangannya dan demi membangun kebersamaan antar agama di Halmahera Utara, pada masa Lebaran atau Hari Raya Idul Fitri 2018 lalu, pertunjukan band Yangere dari komunitas Kristen, turut memeriahkan Lebaran 2018. Hal ini menunjukkan adanya keharmonisan antar umat beragama. Perbedaan keyakinan bisa bersatu dalam alunan musik tradisional Yangere.[1] Perlu diketahui kembali bahwa pulau Halmahera dikenal sebagai pulau dimana pemeluk agama Islam dan Kristen cukup signifikan, namun masyarakatnya dapat hidup berdampingan satu dengan yang lain meskipun berbeda keyakinan.

Selain dapat dijumpai di Halmahera Utara, khususnya di Kota Tobelo, musik Yangere sudah beredar di beberapa daerah lainnya di seputaran provinsi Maluku Utara dan bahkan sampai ke provinsi Maluku. Beberapa daerah yang menjadi persebaran alat musik Yangere antara lain di seluruh pelosok Halmahera Utara, lalu di Kecamatan Iba, Kecamatan Galela Selatan, kecamatan Sahu, di Kota Jailolo dan beberapa wilayah di Provinsi Maluku. Dalam persebaran yang mencakup seluruh wilayah Maluku Utara, nama alat musik Yengere pun turut tetap digunakan di daerah-daerah tersebut.[1] Setidaknya hingga saat ini, masyarakat Maluku Utara dan Muluku, sudah tidak asing lagi dengan alat musik yang satu ini.

Bahan dan cara pembuatan

Pekerjaan utama warga sekitar Halmahera pada saat itu, turut memengaruhi terciptanya alat musik Yangere. Secara umum, mata pencaharian atau pekerjaan penduduk Maluku saat itu ialah bercocok tanam atau berkebun. Sehingga masyarakat sangat mudah menemukan berbagai pohon atau bahan untuk membuat alat musik Yangere. Pengambilan kayu Yangere dilakukan disaat masyarakat akan membuka perkebunan baru atau lahan untuk berkebun. Karena banyak terdapat disekitar Halmahera, mereka dapat menebang pohon tersebut. Selain disebut Yangere, beberapa nama juga disebutkan untuk nama pohon Yangere, yakni kayu Telur dan ada pula yang menyebutnya pohon Pule (Alstonia scholaris) (selanjutnya tetap disebut pohon Yangere). Kayu dari pohon inilah sebagai bahan utama yang digunakan untuk membuat alat musik Yangere, juga untuk membuat alat musik atau instrumen Halmahera lainnya, yakni Tali Dua atau Bas Kasteh. Pohon Yangere ini dipilih karena sangat mudah diukir, ringan dan juga dapat menghasilkan suara yang cukup sempurna saat didengar.[2] Pohon ini sendiri telah tumbuh banyak hampir di seluruh wilayah Maluku Utara dan juga Maluku.

Proses pembuatan alat musik tersebut dilakukan ketika kayu Yangere masih dalam keadaan mentah atau belum kering. Hal ini dilakukan karena kayu Yangere ini sangat mudah pecah jika diolah ketika kayu dalam keadaan sudah kering.[3] Ketika kayu telah ditebang dan dibersihkan, maka alat musik Yangere sudah dapat langsung dibentuk sesuai bentuk dan ukuran Yangere pada umumnya.

Instrumen pengiring

Memainkan alat musik Yangere selalu dipadukan dengan berbagai alat musik tradisional lainnya yang diciptakan oleh warga sekitar sejak dulu. Dengan adanya perpaduan alat musik inilah, maka tercipta alunan musik yang sangat indah untuk didengar. Instrumen pendukung musik Yangere yakni Hitara Lamoko, Tali Dua atau Bas Kasteh, Koroncongan, Loca-loca, Kolole, dan Tam-tam.[2]

Memainkan Yangere akan dilengkapi dengan orang-orang yang menyanyikan berbagai lagu dalam musik Yangere, hal ini menjadi daya tarik utama dalam menikmati pertunjukan Yangere. Dari berbagai instrumen tersebut umumnya terbuat dari pohon Pule atau kayu Yengere, terkecuali loca-loca atau warga setempat menyebutnya "ceker".[3]

Alat musik pertama disebut Tali Dua atau Bas Kasteh, alat musik ini bisa dimainkan dengan dipetik dan juga dipukul. Ini merupakan alat musik yang ruang resonansinya berbentuk persegi dan diberi sebuah gagang atau laras dengan dipasangkan tali atau senar dikedua ujungnya. Biasanya masyarakat setempat menggunakan tali pancing sebagai senar untuk Tali Dua ini. Bas Kasteh atau Tali Dua dimainkan dengan cara dipetik atau bisa juga dipukul sesuai alunan atau lagu yang dibawakan. Jika Bas Kasteh dipukul maka akan menggunakan tongkat yang disebut "tongkat gogohara" yang terbuat dari rotan atau kayu berukuran kecil, dimana panjangnya dapat disesuaikan sesuai kebutuhan.[1]

Kemudian, yang kedua ialah Kolole. Alat musik Kolole berfungsi sebagai pengiring satu, artinya Kolole sangat memiliki peran penting sebagai pelengkap memainkan Yangere. Secara detailnya, Kolole memiliki tiga tali senar dan memainkannya cukup dengan cara dipetik. Tidak sulit untuk mempelajari bagaimana cara memainkan Kolole ini.[1]

Alat musik pengiring Yangere ketiga adalah alat musik Koroncongan. Bentuk dari Koroncongan masih mirip dengan Kolole, memiliki tiga buah tali senar dan cara memainkannya juga sama yakni dengan cara dipetik. Yang memedakan keduanya ialah ukurannya, bentuk Koroncongan lebih besar dibandingkan dengan bentuk Kolole. Alat musik pengiring keempat adalah Hitaara Lamoko. Alat ini memiliki bentuk menyerupai Kolole dan Koroncongan, hanya saja bentuknya lebih besar lagi dibandingkan Kolole dan Koroncongan. Hitaara Lamoko ini memiliki lima tali atau senar dan cara memainkan juga masih dengan cara dipetik.[3]

Sedikit berbeda dengan instrumen pengiring lainnya, alat musik kelima ialah loca-loca. Instrumen Loca-loca ini merupakan alat musik yang terbuat dari batok kelapa atau buah kelapa yang sudah tua dan kering. Pembuatannya cukup mudah, yakni dengan mengeluarkan isi dari kelapanya dan setelah itu batok kelapa dikeringkan. Batok kelapa tidak dibelah dua, melainkan dibiarkan tetap bulat.[3] Tahap selanjutnya adalah memasang sebuah tangkai yang terbuat dari kayu diikatkan pada ujung kelapa yang paling menonjol. Untuk bentuk alat musik ini sendiri sangat mirip dengan Kapuraca. Untuk Ruang resonansi dari Loca-loca ini dapat diisi dengan buah tasbih kering atau bisa juha mumurutu. Bunyi yang dihasilkan sangat khas ketika Loca-loca dimainkan. Cara memainkannya cukup mudah, tangkainya digenggam dengan kedua tangan kemudian digetarkan sesuai lagu yang dibawakan atau sesuai irama musik yang diinginkan.[3]

Selain Loca-loca, ada alat musik pengiring keenam dalam memainkan Yangere ialah Tam-tam. Alat musik Tam-tam menjadi alat perkusi dalam pelengkap memainkan musik Yangere. Cara memainkan Tam-tam sama dengan memainkan dram. Selain dari keenam alat pengiring yang telah disebutkan, ada pula instrumen tambahan lainnya yang disebut Tifa. Tifa ini ada dua yakni Tifa kecil dan juga Tifa besar. Satu alat musik pelengkap terakhir lainnya ialah Suling bambu. Berbagai instrumen tambahan ini berfungsi layaknya sebagai instrumen lainnya yakni sebagai pelengkap, penyelaras dan satu kesatuan musik Yangere.[3] Dengan demikian, ketika semua alat musik sudah lengkap, alunan musik dan suara penyanyi akan terdengar indah.

Warisan Budaya Takbenda Indonesia 2018

Musik Yangere sendiri mengandung nilai sosial bagi masyarakat Maluku Utara, yakni membangun kebersamaan atau gotong royong. Meskipun musik Yangere pada awalnya hanya bertujuan sebagai musik rakyat dalam melepas rasa lelah, kini Yangere telah menjadi alat musik khas Maluku Utara yang memiliki nilai budaya berharga bagi masyarakatnya.[3] Terciptanya kebersamaan pun terjalin dikala musik Yangere dimainkan ditengah-tengah masyarakat Maluku Utara.

Yangere telah ditetap sebagai salah satu Warisan Budaya Takbenda Indonesia 2018 oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan,[4] di Gedung Kesenian Jakarta 10 Oktober 2018. Berbagai budaya dari seluruh Indonesia ditetap sebagai warisan budaya, supaya masyarakat bisa menjaga dan melestarikan budaya-budaya yang ada tersebut hingga bisa dinikmati oleh generasi masa depan Indonesia.

Sebelumnya, pada bulan Oktober hingga September 2016 lalu, musik Yangere turut ditampilkan dalam memeriahkan acara Wonderful Morotai Islands Festival 2016 di Kabupaten Pulau Morotai, Maluku Utara,guna memperkenalkan berbagai budaya dan tradisi Maluku Utara dalam festival tersebut.[5] Pemerintah pusat dan daerah di seluruh Indonesia, berupaya keras mempromosikan budaya-budaya Indonesia, baik berupa alat musik, makanan, tarian, pemandangan, cagar budaya, dan lain-lain, sehingga dunia semakin tertarik untuk mengunjungi Indonesia yang penuh dengan berbagai budaya yang berbeda-beda.[2]

Referensi

  1. ^ a b c d e f "Merajut Bingkai Kebersamaan Band Yangere Nasrani, Ramaikan Baronda Lebaran di Tobelo". www.gamalamanews.com. Diakses tanggal 27 Februari 2019. 
  2. ^ a b c d e f g h "Yangere, Musik Tradisional Masyarakat Galela, Halmahera Utara". www.kebudayaan.kemdikbud.go.id. Diakses tanggal 26 Februari 2019. 
  3. ^ a b c d e f g "Buku Penetapan WBTb 2018" (PDF). www.warisanbudaya.kemdikbud.go.id. Diakses tanggal 26 Februari 2019. 
  4. ^ "Yangere Tali Dua, Halmahera Utara". www.dapobud.kemdikbud.go.id. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2019-03-29. Diakses tanggal 27 Februari 2019. 
  5. ^ "Morotai Semakin Bergairah Dengan Bertambahnya Koleksi Museum". www.m.cnnindonesia.com. Diakses tanggal 28 Maret 2019. 

Pranala luar

Read other articles:

Artikel ini perlu diwikifikasi agar memenuhi standar kualitas Wikipedia. Anda dapat memberikan bantuan berupa penambahan pranala dalam, atau dengan merapikan tata letak dari artikel ini. Untuk keterangan lebih lanjut, klik [tampil] di bagian kanan. Mengganti markah HTML dengan markah wiki bila dimungkinkan. Tambahkan pranala wiki. Bila dirasa perlu, buatlah pautan ke artikel wiki lainnya dengan cara menambahkan [[ dan ]] pada kata yang bersangkutan (lihat WP:LINK untuk keterangan lebih lanjut). …

D. G. Palekar Hakim Mahkamah Agung IndiaMasa jabatan19-07-1971–03-09-1974 Informasi pribadiKebangsaanIndiaProfesiHakimSunting kotak info • L • B D. G. Palekar adalah hakim Mahkamah Agung India. Ia mulai menjabat sebagai hakim di mahkamah tersebut pada 19-07-1971. Masa baktinya sebagai hakim berakhir pada 03-09-1974.[1] Referensi ^ Daftar Hakim di Mahkamah Agung India. Mahkamah Agung India. Diakses tanggal 10 Juni 2021.  Artikel bertopik biografi India ini adalah sebu…

هذه المقالة يتيمة إذ تصل إليها مقالات أخرى قليلة جدًا. فضلًا، ساعد بإضافة وصلة إليها في مقالات متعلقة بها. (يوليو 2019) جيريمي ميرشنت فورد معلومات شخصية الميلاد سنة 1966 (العمر 57–58 سنة)  مواطنة المملكة المتحدة  الحياة العملية المدرسة الأم كلية القديسة كاترين في جامعة كامب…

Bupati BangkaLambang Kabupaten BangkaPetahanaMuhammad Harissejak 27 September 2023Masa jabatan5 TahunDibentuk1950Pejabat pertamaR. Sukarta Marta AtmadjaSitus webwww.bangka.go.id Berikut ini adalah daftar Bupati Kabupaten Bangka No Bupati Mulai menjabat Akhir menjabat Prd. Ket. Wakil Bupati 1 R. Sukarta Marta Atmadja 1950 1957 1 – 2 N. Nadjamuddin 1957 1957 2 3 Achmad Basirun 1957 1958 3 1958 1960 4 4 Achmad Rasjidi 1960 1962 5 5 R. A. Amin 1962 1963 6 6 Ayip Rughby 1963 1965 7 7 Sjafrie R…

Santo Yohanes dari DamaskusJohn Damascene (ikon arabia)Pujangga GerejaLahirc. 676DamaskusMeninggal4 Desember 749Mar Saba, YerusalemDihormati diGereja Katolik Roma, Gereja Ortodoks Timur, Gereja Lutheran, Gereja Katolik TimurPesta4 Desember27 Maret (Kalender Romawi Umum, 1890-1969) Santo Yohanes dari Damaskus (Bahasa Arab: يوحنا الدمشقي Yuḥannā Al Dimasyqi; Bahasa Yunani: Ιωάννης Δαμασκήνος/Iôannês Damaskênos; Bahasa Latin: Iohannes Damascenus atau Johannes Dama…

Suspended AnimationAlbum studio karya John PetrucciDirilis2005 (2005)[1]DirekamLittle Bear Studios di Suffern, New York; Sound on Sound Studios di New York CityGenreInstrumental rock, progressive metalDurasi61:31[2]LabelSound MindProduserJohn Petrucci Suspended Animation adalah album studio gitaris Dream Theater, John Petrucci, dirilis pada tahun 2005 melalui Sound Mind Music. Lagu-lagu Glasgow Kiss dan Damage Control telah dimainkan selama tur G3, dan tampil sebagai lag…

American election 1875 Wisconsin gubernatorial election ← 1873 November 2, 1875 1877 →   Nominee Harrison Ludington William Robert Taylor Party Republican Democratic Alliance — Reform Popular vote 85,155 84,314 Percentage 50.07% 49.58% County resultsLudington :      50–60%      60–70%      70–80%      80–90%      >90%Taylor…

United States historic placeHofwyl-Broadfield PlantationU.S. National Register of Historic Places Back of the main houseShow map of GeorgiaShow map of the United StatesNearest cityDarien, GeorgiaCoordinates31°18′18″N 81°27′13″W / 31.30500°N 81.45366°W / 31.30500; -81.45366Area1,500 acres (610 ha)NRHP reference No.76000635[1]Added to NRHPJuly 12, 1976 The Hofwyl-Broadfield Plantation was a plantation on the Altamaha River, in Glynn County…

                                            الثقافة الأعلام والتراجم الجغرافيا التاريخ الرياضيات العلوم المجتمع التقانات الفلسفة الأديان فهرس البوابات  علم الأحياء:  علم الأحياء الخلوي والجزيئي    الكيمياء الحيوية …

Fort located in Kharan, Pakistan Kharan Fortخاران قلعہA view of Kharan FortGeneral informationArchitectural styleIranianLocationKharan District, PakistanCoordinates28°34′33″N 65°24′53″E / 28.575717°N 65.414749°E / 28.575717; 65.414749Year(s) built19th century Kharan Fort (Urdu: خاران قلعہ) is a fort located in Kharan District, Balochistan, Pakistan.[1] History Kharan Fort was built by Azad Khan Nosherwani of Kharan in 19th century. …

This article includes a list of general references, but it lacks sufficient corresponding inline citations. Please help to improve this article by introducing more precise citations. (July 2023) (Learn how and when to remove this template message) Football clubADTFull nameAsociación Deportiva TarmaNickname(s)El Vendaval CelesteFounded18 June 1929GroundEstadio Unión TarmaCapacity9,100ChairmanClaudio Vidal LimayllaManagerVacantLeagueLiga 12023Liga 1, 6th of 19 Home colours Away colours Asociaci…

Artikel ini sebatang kara, artinya tidak ada artikel lain yang memiliki pranala balik ke halaman ini.Bantulah menambah pranala ke artikel ini dari artikel yang berhubungan atau coba peralatan pencari pranala.Tag ini diberikan pada Maret 2016. artikel ini perlu dirapikan agar memenuhi standar Wikipedia. Tidak ada alasan yang diberikan. Silakan kembangkan artikel ini semampu Anda. Merapikan artikel dapat dilakukan dengan wikifikasi atau membagi artikel ke paragraf-paragraf. Jika sudah dirapikan, s…

An engraving of Timothy Pitkin, the leader of the Federalist Party during the War of 1812. Opposition to the War of 1812 was widespread in the United States, especially in New England. Many New Englanders opposed the conflict on political, economic, and religious grounds. When the Embargo Act of 1807 failed to remedy the situation with the United Kingdom, with Britain refusing to rescind the Orders in Council (1807) and the French continuing their decrees, certain Democratic-Republicans known as…

Commune in Île-de-France, FrancePuteauxCommuneRue Voltaire Coat of armsParis and inner ring départementsLocation of Puteaux PuteauxShow map of FrancePuteauxShow map of Île-de-France (region)Coordinates: 48°53′06″N 2°14′20″E / 48.885°N 2.2389°E / 48.885; 2.2389CountryFranceRegionÎle-de-FranceDepartmentHauts-de-SeineArrondissementNanterreCantonCourbevoie-2IntercommunalityGrand ParisGovernment • Mayor (2020–2026) Joëlle Ceccaldi-Raynaud[…

2016年美國總統選舉 ← 2012 2016年11月8日 2020 → 538個選舉人團席位獲勝需270票民意調查投票率55.7%[1][2] ▲ 0.8 %   获提名人 唐納·川普 希拉莉·克林頓 政党 共和黨 民主党 家鄉州 紐約州 紐約州 竞选搭档 迈克·彭斯 蒂姆·凱恩 选举人票 304[3][4][註 1] 227[5] 胜出州/省 30 + 緬-2 20 + DC 民選得票 62,984,828[6] 65,853,514[6] 得…

此條目可能包含不适用或被曲解的引用资料,部分内容的准确性无法被证實。 (2023年1月5日)请协助校核其中的错误以改善这篇条目。详情请参见条目的讨论页。 各国相关 主題列表 索引 国内生产总值 石油储量 国防预算 武装部队(军事) 官方语言 人口統計 人口密度 生育率 出生率 死亡率 自杀率 谋杀率 失业率 储蓄率 识字率 出口额 进口额 煤产量 发电量 监禁率 死刑 国债 外…

1988 American comedy-drama film by Sam Shepard Far NorthTheatrical posterDirected bySam ShepardWritten bySam ShepardProduced by Carolyn Pfeiffer Malcolm R. Harding Starring Jessica Lange Charles Durning Tess Harper Donald Moffat Ann Wedgeworth Patricia Arquette Nina Draxten CinematographyRobbie GreenbergEdited byBill YahrausMusic byThe Red Clay RamblersProductioncompanyAlive FilmsDistributed byNelson EntertainmentRelease date September 10, 1988 (1988-09-10) Running time89 minutesC…

American politician and mineralogist(1773-1825) Adam SeybertMember of the United States House of Representatives for Pennsylvania's 1st congressional districtIn office1809-1815Preceded byBenjamin SaySucceeded byWilliam MilnorIn office1817-1819Preceded byWilliam MilnorSucceeded byThomas Forrest Personal detailsBorn(1773-05-16)May 16, 1773Philadelphia, Pennsylvania, U.S.DiedMay 2, 1825(1825-05-02) (aged 51)Paris, FranceResting placeLaurel Hill Cemetery, Philadelphia, Pennsylvania, U.S.Politic…

Scottish architect (1888–1971) Edith HughesGlasgow Mercat Cross (left), designed by Edith Hughes in 1930BornEdith Mary Burnet(1888-07-07)7 July 1888Edinburgh, ScotlandDied28 August 1971(1971-08-28) (aged 83)NationalityScottishOther namesEdith Mary Wardlaw Burnet HughesAlma materGray's School of ArtOccupationArchitectSpouseThomas Harold HughesChildren3Parent(s)George Wardlaw Burnet, May CrudeliusAwardsthe first woman nominated for membership of the Royal Institute of British Arch…

Otoya YamaguchiNama asal山口 二矢Lahir(1943-02-22)22 Februari 1943Tokyo, JepangMeninggal2 November 1960(1960-11-02) (umur 17)JepangSebab meninggalBunuh diri dengan cara gantung diriDikenal atasPembunuhan Inejiro Asanuma Otoya Yamaguchi (山口 二矢code: ja is deprecated , Yamaguchi Otoya, 22 Februari 1943 – 2 November 1960) adalah seorang ultranasionalis Jepang yang membunuh Inejiro Asanuma, seorang politikus kiri jauh dan kepala Partai Sosialis Jepang. Yamag…

Kembali kehalaman sebelumnya