Share to: share facebook share twitter share wa share telegram print page

Gunung Merapi

Gunung Merapi
bahasa Jawa: ꦒꦸꦤꦸꦁꦩꦼꦫꦥꦶ
Gunung Merapi, dilihat dari tepi jalan raya yang menghubungkan Umbulharjo dengan Kaliadem
Titik tertinggi
Ketinggian2.968 m (9.738 ft)
Puncak1.356 m (4.449 ft)
Isolasi85 km (53 mi)
Puncak indukPuncak Anyar
Penamaan
Nama terjemahangunung berapi (Jawa Kuno)
Geografi
Merapi di Jawa
Merapi
Merapi
Peta lokasi
Merapi di Jawa Tengah
Merapi
Merapi
Merapi (Jawa Tengah)
Letak (Jawa Tengah)
Sleman (Daerah Istimewa Yogyakarta)
Geologi
Usia batuan400.000 tahun
Jenis gunungGunung berapi kerucut
Sabuk vulkanikSabuk alpida/Cincin Api Pasifik
Letusan terakhir11 Maret 2023 [1]
Pendakian
Rute termudahNew Selo
Rute normal

Gunung Merapi (ketinggian puncak 2.930 mdpl, per 2010) (bahasa Jawa: ꦒꦸꦤꦸꦁꦩꦼꦫꦥꦶ, translit. Gunung Měrapi) adalah gunung berapi di bagian tengah Pulau Jawa dan merupakan salah satu gunung api teraktif di Indonesia. Lereng sisi selatan berada dalam administrasi Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, dan sisanya berada dalam wilayah Provinsi Jawa Tengah, yaitu Kabupaten Magelang di sisi barat, Kabupaten Boyolali di sisi utara dan timur, serta Kabupaten Klaten di sisi tenggara. Kawasan hutan di sekitar puncaknya menjadi kawasan Taman Nasional Gunung Merapi sejak tahun 2004.

Gunung ini memiliki potensi kebencanaan yang tinggi karena menurut catatan modern, Gunung Merapi telah mengalami erupsi setiap dua sampai lima tahun sekali dan dikelilingi oleh permukiman yang padat. Sejak tahun 1548, gunung ini sudah meletus sebanyak 68 kali.[butuh rujukan] Kota Magelang dan Kota Yogyakarta adalah kota besar terdekat, berjarak kurang dari 30 km dari puncaknya. Di lerengnya masih terdapat permukiman sampai ketinggian 1.700 meter dan hanya berjarak empat kilometer dari puncak. Oleh karena tingkat kepentingannya ini, Merapi menjadi salah satu dari enam belas gunung api dunia yang termasuk dalam proyek Gunung Api Dekade Ini (Decade Volcanoes).[2]

Etimologi

Nama "Merapi" berasal dari penyingkatan "meru" (terj. har.'gunung') dan "api", sehingga nama "merapi" sebenarnya sudah berarti "gunung api". Dalam naskah lama, Merapi pernah dikenal sebagai Mandrageni.[3][butuh rujukan]

Geologi

Litografi sisi selatan Gunung Merapi pada tahun 1836, dimuat pada buku tulisan Junghuhn.

Gunung ini adalah gunung termuda dalam rangkaian gunung berapi yang mengarah ke selatan dari Gunung Ungaran, Gunung Merbabu, dan Gunung Merapi. Gunung ini terbentuk karena aktivitas di zona subduksi Lempeng Indo-Australia yang bergerak ke bawah Lempeng Eurasia menyebabkan munculnya aktivitas vulkanik di sepanjang bagian tengah Pulau Jawa. Puncak yang sekarang ini tidak ditumbuhi vegetasi karena aktivitas vulkanik yang tinggi. Puncak ini tumbuh di sisi barat daya puncak Batulawang yang lebih tua.[4]

Sejarah geologi

Proses pembentukan Gunung Merapi telah dipelajari dan dipublikasi sejak 1989 dan seterusnya.[5] Pascale-Claire Berthommier membagi perkembangan Merapi dalam empat tahap: Pra-Merapi, Merapi Tua atau Merapi Purba, Merapi Pertengahan, dan Merapi Baru (Modern).[6]

Tahap aktivitas Pra-Merapi diperkirakan berlangsung 700.000 sampai 400.000 tahun yang lalu. Periode ini menyisakan jejak Gunung Bibi (2.025 meter) yang bagiannya masih dapat dilihat di sisi timur puncak Merapi. Gunung Bibi memiliki lava yang bersifat basaltik andesit.

Tahap Merapi Tua terjadi ketika badan dasar Merapi mulai terbentuk namun belum berbentuk kerucut. Masa ini kira-kira berlangsung 60.000 – 8000 tahun lalu. Sisa-sisa aktivitas tahap ini adalah Bukit Turgo dan Bukit Plawangan di bagian selatan, yang terbentuk dari lava basaltik.

Tahap aktivitas selanjutnya, Merapi Pertengahan, berlangsung 8.000 – 2.000 tahun lalu. Tahap ini ditandai dengan terbentuknya kerucut-kerucut tinggi, yang sekarang disebut Bukit Gajahmungkur dan Batulawang, terletak di lereng utara, yang tersusun dari lava andesit. Proses pembentukan pada masa ini ditandai dengan aliran lava, Breksiasi lava, dan awan panas. Aktivitas Merapi telah bersifat erupsi efusif (lelehan) dan eksplosif. Diperkirakan juga terjadi letusan eksplosif dengan runtuhan material ke arah barat yang meninggalkan morfologi tapal kuda dengan panjang 7 km, lebar 1–2 km dengan beberapa bukit di lereng barat. Kawah Pasarbubrah (di lereng sisi utara) diperkirakan terbentuk pada masa ini. Puncak Merapi yang sekarang, Puncak Anyar ("baru"), mulai terbentuk sekitar 2.000 tahun yang lalu. Dalam perkembangannya, diketahui terjadi beberapa kali letusan eksplosif dengan VEI 4 berdasarkan pengamatan lapisan tefra.

Periode Merapi Baru (2000 tahun lalu s.d sekarang) adalah yang masih berlangsung. Pada tahap ini terbentuk kerucut puncak Merapi modern (Gunung/Puncak Anyar) di bekas kawah Pasarbubrah; proses dimulai sekitar 2000 tahun yang lalu. Tahap ini sangat aktif dan berkali-kali mempengaruhi perubahan peradaban penduduk yang tinggal di sekitarnya. Karakteristik letusan sejak 1953 adalah desakan lava ke puncak kawah disertai dengan keruntuhan kubah lava secara periodik dan pelepasan awan panas (nuée ardente) yang biasanya meluncur di lereng gunung tetapi dapat pula menyembur vertikal ke atas. Letusan tipe Merapi ini secara umum tidak mengeluarkan suara ledakan tetapi desisan. Kubah puncak yang ada sampai 2010 adalah hasil proses yang berlangsung sejak letusan gas 1969.[4] Kubah ini runtuh pada letusan 2010, menimbulkan bukaan ke arah tenggara (lembah Kali Gendol dan Kali Woro).

Pakar geologi pada tahun 2006 mendeteksi adanya ruang raksasa di bawah Merapi berisi material seperti lumpur yang "secara signifikan menghambat gelombang getaran gempa bumi". Para ilmuwan memperkirakan material itu adalah magma.[7] Kantung magma ini merupakan bagian dari formasi yang terbentuk akibat menghunjamnya Lempeng Indo-Australia ke bawah Lempeng Eurasia.[8]

Hidrologi DAS

Puncak Merapi menjadi titik batas semu tiga daerah aliran sungai (DAS) diantaranya, DAS Bengawan Solo disebelah timur, DAS Opak di sebelah selatan dan DAS Progo di sebelah barat lereng gunung tersebut, juga merupakan titik hulu terjauh bagi sub DAS Opak. DAS Bengawan Solo dan DAS Progo adalah yang terluas cakupannya (Daerah Tangkapan Air) pada komplek gunung ini. DAS Bengawan Solo mengalirkan alirannya dan bermuara ke pesisir utara pulau Jawa, sedangkan DAS Progo dan DAS Opak keduanya sama-sama mengalirkan alirannya dan bermuara ke pesisir selatan pulau Jawa.[9][10]

Gunung Merapi memiliki banyak sumber air sebagai akibat desakan uap air dari dalam bumi. Terdapat banyak aliran yang kemudian membentuk ngarai di bagian lereng dan kemudian membentuk dataran sedimen material vulkanik. Sungai-sungai ini terutama mengarah ke arah tenggara (Klaten), selatan (Yogyakarta) serta barat (Magelang), memasok air untuk daerah disekitarnya.

Sungai-sungai yang membentuk ngarai sebagai jalur pergerakan material piroklastik dan lahar; beberapa yang cukup besar dan penting adalah Kali Woro (arah tenggara, Kabupaten Klaten), Kali Gèndhol (arah selatan-tenggara, dekat perbatasan Sleman-Klaten), Kali Bebeng (selatan, Sleman, lalu bergabung dengan Kali Gèndhol), Kali Kuning (selatan, Sleman), Kali Boyong (selatan, Sleman), Kali Krasak (barat daya, Magelang), Kali Putih (barat, Magelang), dan Kali Pabelan (barat, Magelang). Terhadap sungai-sungai ini telah dibangun sistem penahan lahar berupa sabo.

Selain sungai, terdapat pula sumber-sumber air (umbul) yang menjadi tempat pemandian dan sumber pengairan persawahan.

Catatan erupsi

Sekumpulan orang mengamati kerusakan bangunan yang diakibatkan letusan gunung Merapi tahun 1930.

Sejak tahun 1768, sudah tercatat lebih dari 80 kali letusan terjadi di gunung ini. Di antara letusan tersebut, merupakan letusan besar (VEI ≥ 3) yaitu periode abad ke-19 (letusan tahun 1768, 1822, 1849, 1872) dan periode abad ke-20 yaitu 1930-1931. Erupsi abad ke-19 intensitas letusannya relatif lebih besar, sedangkan letusan abad ke-20 frekuensinya lebih sering. Kemungkinan letusan besar terjadi sekali dalam 100 tahun.[11] Erupsi abad ke-19 jauh lebih besar dari letusan abad ke-20, di mana awan panas mencapai 20 kilometer dari puncak. Aktivitas Merapi pada abad ke-20 terjadi minimal 28 kali letusan, di mana letusan terbesar terjadi pada tahun 1931. Sudah tiga perempat abad tidak terjadi letusan besar.

Letusan besar bisa bersifat eksplosif dan jangkauan awan panas mencapai 15 kilometer. Letusan gunung ini sejak 1872-1931 mengarah ke barat-barat laut. Namun, sejak letusan besar 1930-1931, arah letusan dominan ke barat daya sampai dengan letusan 2001. Kecuali pada letusan 1994, terjadi penyimpangan ke arah selatan yaitu ke hulu Kali Boyong, terletak antara bukit Turgo dan Plawangan. Erupsi terakhir pada 2006, terjadi perubahan arah dari barat daya ke arah tenggara, dengan membentuk bukaan kawah yang mengarah ke Kali Gendol.

Letusan-letusan kecil terjadi tiap 2-3 tahun, dan yang lebih besar sekitar 10-15 tahun sekali. Letusan-letusan Merapi yang dampaknya besar tercatat pada tahun 1006 (dugaan), 1786, 1822, 1872, dan 1930. Letusan pada tahun 1006 membuat seluruh bagian tengah Pulau Jawa diselubungi abu, berdasarkan pengamatan timbunan debu vulkanik.[12] Ahli geologi Belanda, Rein van Bemmelen, berteori bahwa letusan tersebutlah yang menyebabkan pusat Kerajaan Medang (Mataram Kuno) harus berpindah ke Jawa Timur. Letusan pada tahun 1872 dianggap sebagai letusan terkuat dalam catatan era modern geologi dengan skala VEI mencapai 3 sampai 4. Letusan besar 2010 diperkirakan juga memiliki kekuatan yang mendekati atau sama. Letusan tahun 1930, yang menghancurkan tiga belas desa dan menewaskan 1400 orang, merupakan letusan dengan catatan korban terbesar hingga sekarang.[butuh rujukan]

Foto erupsi Merapi (atas tengah agak ke kanan) pada tanggal 8 November 1994 dari luar angkasa.

Letusan pada tanggal 22 November 1994 menyebabkan beberapa desa di lereng gunung terkena awan sehingga memakan korban sebanyak 60 jiwa manusia.[13][14]

Pada 19 Juli 1998 terjadi letusan cukup besar namun material vulkanik yang dikeluarkan mengarah ke atas sehingga tidak memakan korban jiwa.[14]

Pada tahun 2001 sampai 2003, tercatat aktivitas tinggi yang berlangsung terus-menerus tanpa disertai erupsi ledakan tetapi membentuk kubah lava.

Gunung Merapi kembali beraktivitas tinggi pada tahun 2006 dengan terus-menerus meluncurkan awan panas yang memaksa warga yang bertempat tinggal di lereng Merapi mengungsi. Aktivitas ini sempat menelan dua nyawa sukarelawan di kawasan Kaliadem dekat kediaman juru kunci Gunung Merapi, Mbah Maridjan. Mereka terkena terjangan awan panas meskipun keduanya sempat berlindung di dalam bunker bawah tanah.

Semua catatan ini membentuk apa yang disebut sebagai letusan "tipe Merapi", yaitu aktivitas tinggi yang cukup lama disertai dengan luncuran aliran piroklastik atau wedhus gèmbèl — istilah bahasa Jawa yang berarti "domba yang berbulu lebat" — berulang-ulang yang biasanya meluncur ke lereng gunung dengan kecepatan dan tenaga tinggi, sehingga membahayakan warga di lereng gunung tersebut.

Rangkaian letusan pada bulan Oktober dan November 2010 dievaluasi sebagai yang terbesar sejak letusan 1872.[15] dan memakan korban nyawa 273 orang (per 17 November 2010),[16] meskipun telah dijalankan pengamatan yang intensif, mitigasi, serta manajemen pengungsian yang cukup tertata. Letusan 2010 juga teramati sebagai penyimpangan dari letusan "tipe Merapi" karena bersifat eksplosif disertai suara ledakan dan gemuruh yang terdengar hingga jarak 20–30 km.

Karena potensi bahayanya, gunung ini dimonitor tanpa jeda oleh Pusat Pengamatan Gunung Merapi (di bawah Badan Geologi, PVMBG) di Kota Yogyakarta melalui lima (hingga 2019) pos pengamatan visual (dengan CCTV) dan pencatat kegempaan (Pengamatan Gunungapi Merapi, PGM). Pos-pos ini juga memonitor data dari berbagai instrumen geofisika telemetri yang sensornya ditempatkan di sekitar gunung dan titik-titik jauh sebagai pembanding aktivitas vulkanik dengan tektonik.

Lima pos PGM yang berfungsi adalah

Selain lima pos tersebut, terdapat pos pemantauan di Desa Balerante, Kemalang, Klaten (dusun Gondang, sisi tenggara) yang didirikan oleh BPBD Jawa Tengah.

Sebanyak 30 stasiun seismik[17] telemetrik dan 35 kamera/CCTV pemantau (dua di antaranya kamera termal) telah dipasang BPPTKG Yogyakarta untuk memonitor aktivitas vulkanik Merapi.[18] Stasiun seismik terdekat berada di Pasarbubrah dan yang terjauh di Imogiri. Delapan titik stasiun seismik terdekat dari puncak gunung berada di Juranggrawah (GRA), Klatakan (KLS), Pasarbubrah (PAS), Pusunglondon (PUS), Labuhan (LAB), Jurangjero (JRO), Deles (DEL), dan Plawangan (PLA). Seismometer telemetrik untuk aktivitas tektonik ditempatkan di Imogiri (IMO), Pacitan (PCJI), Wanagama (UGM), Bungbulang (BBJI), dan Jajag (JAGI). Aktivitas tinggi di titik pengukur vulkanik jika tidak disertai aktivitas tinggi di titik pengukur tektonik menandakan adanya aktivitas kegempaan vulkanik oleh Merapi. BPPTKG juga menggunakan dron kamera dan pemanfaatan citra satelit untuk melakukan fotogrametri, menggunakan teknologi Interferometric Synthetic-Aperture Radar (InSAR) dan Electronic-Distance Measurement (EDM).

Sisi timur gunung ini tidak diamati karena dianggap relatif aman akibat adanya punggungan Puncak Bibi yang terbentuk pada era pra-Merapi.

Erupsi 2006

Di bulan April dan Mei 2006, mulai muncul tanda-tanda bahwa Merapi akan meletus kembali, ditandai dengan gempa-gempa dan deformasi. Pemerintah daerah Jawa Tengah dan DI Yogyakarta sudah mempersiapkan upaya-upaya evakuasi. Instruksi juga sudah dikeluarkan oleh kedua pemda tersebut agar penduduk yang tinggal di dekat Merapi segera mengungsi ke tempat-tempat yang telah disediakan.

Pada tanggal 15 Mei 2006 akhirnya Merapi meletus. Lalu pada 4 Juni, dilaporkan bahwa aktivitas Gunung Merapi telah melampaui status awas. Kepala BPPTK Daerah Istimewa Yogyakarta, Ratdomo Purbo menjelaskan bahwa sekitar 2-4 Juni volume lava di kubah Merapi sudah mencapai 4 juta meter kubik - artinya lava telah memenuhi seluruh kapasitas kubah Merapi sehingga tambahan semburan lava terbaru akan langsung keluar dari kubah Merapi.

Tanggal 1 Juni, Hujan abu vulkanik dari luncuran awan panas Gunung Merapi yang lebat, tiga hari belakangan ini terjadi di Kota Magelang dan Kabupaten Magelang, Jawa Tengah. Muntilan sekitar 14 kilometer dari Puncak Merapi, paling merasakan hujan abu ini.[19]

Tanggal 8 Juni, Gunung Merapi pada pukul 09.03 WIB meletus dengan semburan awan panas yang membuat ribuan warga di wilayah lereng Gunung Merapi panik dan berusaha melarikan diri ke tempat aman. Tercatat terjadi dua letusan, letusan kedua terjadi sekitar pukul 09.40 WIB. Semburan awan panas sejauh 5 km lebih mengarah ke hulu Kali Gendol (lereng selatan) dan menghanguskan sebagian kawasan hutan di utara Kaliadem di wilayah Kabupaten Sleman.[20]

Letusan Merapi pada tahun 2006 ini menelan setidaknya 2 orang korban jiwa.[21]

Erupsi 2010

Citra MODIS yang menunjukkan erupsi Merapi pada November 2010
Rumah yang hancur di Cangkringan, Sleman akibat erupsi Merapi 2010
Seorang siswi SD tengah mengemudikan sepeda ketika erupsi Merapi 2010.

Peningkatan status dari "normal aktif" menjadi "waspada" pada tanggal 20 September 2010 direkomendasi oleh Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kegunungapian (BPPTK) Yogyakarta. Setelah sekitar satu bulan, pada tanggal 21 Oktober status berubah menjadi "siaga" sejak pukul 18.00 WIB. Pada tingkat ini kegiatan pengungsian sudah harus dipersiapkan. Karena aktivitas yang semakin meningkat, ditunjukkan dengan tingginya frekuensi gempa multifase dan gempa vulkanik, sejak pukul 06.00 WIB tangggal 25 Oktober BPPTK Yogyakarta merekomendasi peningkatan status Gunung Merapi menjadi "awas" dan semua penghuni wilayah dalam radius 10 km dari puncak harus dievakuasi dan diungsikan ke wilayah aman.

Erupsi pertama terjadi sekitar pukul 17.02 WIB tanggal 26 Oktober. Sedikitnya terjadi hingga tiga kali letusan. Letusan menyemburkan material vulkanik setinggi kurang lebih 1,5 km dan disertai keluarnya awan panas yang menerjang Kaliadem, Desa Kepuharjo, Kecamatan Cangkringan, Sleman.[22] dan menelan korban 43 orang, ditambah seorang bayi dari Magelang yang tewas karena gangguan pernapasan.

Sejak saat itu mulai terjadi muntahan awan panas secara tidak teratur. Mulai 28 Oktober, Gunung Merapi memuntahkan lava pijar yang muncul hampir bersamaan dengan keluarnya awan panas pada pukul 19.54 WIB.[23] Selanjutnya mulai teramati titik api diam di puncak pada tanggal 1 November, menandai fase baru bahwa magma telah mencapai lubang kawah.

Namun, berbeda dari karakter Merapi biasanya, bukannya terjadi pembentukan kubah lava baru, malah yang terjadi adalah peningkatan aktivitas semburan lava dan awan panas sejak 3 November. Erupsi eksplosif berupa letusan besar diawali pada pagi hari Kamis, 4 November 2010, menghasilkan kolom awan setinggi 4 km dan semburan awan panas ke berbagai arah di kaki Merapi. Selanjutnya, sejak sekitar pukul tiga siang terjadi letusan yang tidak henti-hentinya hingga malam hari dan mencapai puncaknya pada dini hari Jumat 5 November 2010. Menjelang tengah malam, radius bahaya untuk semua tempat diperbesar menjadi 20 km dari puncak. Rangkaian letusan ini serta suara gemuruh terdengar hingga Kota Yogyakarta (jarak sekitar 27 km dari puncak), Kota Magelang, dan pusat Kabupaten Wonosobo (jarak 50 km). Hujan kerikil dan pasir mencapai Kota Yogyakarta bagian utara, sedangkan hujan abu vulkanik pekat melanda hingga Purwokerto dan Cilacap. Pada siang harinya, debu vulkanik diketahui telah mencapai Tasikmalaya, Bandung,[24] dan Bogor.[25]

Bahaya sekunder berupa aliran lahar dingin juga mengancam kawasan lebih rendahsetelah pada tanggal 4 November terjadi hujan deras di sekitar puncak Merapi. Pada tanggal 5 November Kali Code di kawasan Kota Yogyakarta dinyatakan berstatus "awas" (red alert).[26][butuh rujukan]

Letusan kuat 5 November diikuti oleh aktivitas tinggi selama sekitar seminggu, sebelum kemudian terjadi sedikit penurunan aktivitas, namun status keamanan tetap "Awas". Pada tanggal 15 November 2010 batas radius bahaya untuk Kabupaten Magelang dikurangi menjadi 15 km dan untuk dua kabupaten Jawa Tengah lainnya menjadi 10 km. Hanya bagi Kab. Sleman yang masih tetap diberlakukan radius bahaya 20 km.[27]

Aktivitas 2018-2021

Peningkatan aktivitas vulkanik kembali ditunjukan gunung ini sejak Jumat, 11 Mei 2018, pukul 07.30 WIB. Meski berstatus normal, Gunung Merapi mengeluarkan suara gemuruh disertai asap membumbung tinggi.[28] Letusan tipe freatik (hembusan) ini memunculkan asap setinggi hingga 5.500 meter vertikal. Erupsi ini disaksikan dalam jarak dekat oleh pendaki yang masih berada di areal Pasarbubrah dan terdokumentasi dalam video di media sosial. Tak ada laporan pendaki yang meninggal dunia. Kawasan Pasarbubrah adalah tempat para pendaki Merapi biasa menginap dan memasang tenda sebelum mendaki ke puncak. Hujan abu tipis jatuh di wilayah lereng barat.

Sejak peristiwa itu, PPGM mulai memantau aktivitas Merapi yang terus meningkat, sehingga pada tanggal 21 Mei 2018, pukul 23.00 WIB status Merapi dinaikkan dari normal aktif menjadi waspada.[29] Status ini tidak pernah diturunkan setelahnya, yang berakibat ditutupnya akses pendakian ke Gunung Merapi.

Kamis, 24 Mei 2018, gunung Merapi kembali erupsi dengan menyemburkan asap setinggi 6.000 meter. Hujan abu mengguyur wilayah barat gunung yaitu Kabupaten Magelang bahkan sampi ke Kabupaten Kebumen yang berjarak lebih dari 40 kilometer.[30] Gunung Merapi kembali erupsi pada Jumat, 1 Juni 2018 pada pukul 08.20 WIB dengan durasi 2 menit. Menurut BPPTKG, kolom letusan gunung Merapi sekitar 6.000 meter dari puncak, atau sekitar 8.968 meter di atas permukaan laut arah barat laut dan teramati dari Pos Pengamatan Jrakah. Letusan tersebut menyebabkan hujan abu di Pos Pengamatan Gunung Merapi Jrakah dan Selo. Bahkan laporan hujan abu hingga ke Salatiga dan Kabupaten Semarang.[31] Masyarakat diimbau tetap tenang dan waspada atas hujan abu dan selalu mengenakan alat pelindung diri (APD), seperti kacamata, jaket, dan masker saat berada di luar rumah.[32]

Setelah relatif stabil pada tahun 2019, pada hari Sabtu, 28 Maret 2020, pukul 19.25 WIB, gunung Merapi meletus.Pada erupsi ini, karakter letusan mulai bercampur dengan letusan eksplosif (disertai ledakan dan lontaran material besar). Pada hari Minggu, 29 Maret 2020, pukul 00.15 WIB, gunung Merapi meletus dengan tinggi kolom erupsi terukur 1500 meter di atas puncak atau 4.468 meter di atas permukaan laut. Erupsi terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 40 mm berdurasi kurang lebih 2 menit 30 detik.[33]

Pada 10 April 2020, pukul 09.10 WIB, gunung Merapi meletus dengan tinggi kolom erupsi terukur 3000 meter dari atas kawah puncak gunung. Erupsi tercatat di seismogram dengan amplitudo 75 mm dan durasi 103 detik. Arah angin saat erupsi ke Barat Laut.[11]

Pada 21 Juni 2020, pukul 09.13 WIB, gunung Merapi kembali meletus dengan tinggi kolom erupsi 6000 meter dari atas kawah puncak gunung. Erupsi tercatat di seismogram dengan amplitudo 75 mm dan durasi 328 detik. Saat erupsi pertama terjadi, BPPTKG memonitor arah angin menuju barat. Pada erupsi kedua, amplitudo termonitor 75 mm dan durasi 100 detik. Tinggi kolom saat erupsi kedua ini tidak teramati. Pusat Pengendali Operasi BNPB mendapatkan laporan dari BPBD setempat mengenai sebaran abu. Sebaran hujan abu vulkanik erupsi Gunung Merapi yang terpantau pada 09.56 terjadi di wilayah beberapa desa pada dua Kecamatan Srumbung (Desa Kaliurang, Kemiren, Srumbung, Banyuadem, Kalibening dan Ngargosoko) dan Kecamatan Dukun (Desa Ngargomulyo dan Keningar).[34]

Pada hari Kamis, 5 November 2020, pukul 12.00 WIB, BPPTKG meningkatkan status gunung Merapi dari Waspada (Level II) menjadi Siaga (Level III)[35] karena aktivitas vulkanik di Gunung Merapi diduga dapat berlanjut ke erupsi yang membahayakan masyarakat. Ini didasarkan pada kronologi data hasil pemantauan aktivitas vulkanik, yaitu pertama setelah letusan eksplosif 21 Juni 2020, kegempaan internal yaitu VA, vulkanik dangkal (VB) dan fase banyak (MP) mulai meningkat. Sejak bulan Oktober 2020 kegempaan meningkat semakin intensif. Pada 4 November 2020 rata-rata gempa VB 29 kali/hari, MP 272 kali/hari, guguran (RF) 57 kali/hari, hembusan (DG) 64 kali/hari.[36] Meskipun demikian, tidak terlihat indikasi pembentukan kubah lava yang baru. Gempa dan deformasi masih meningkat dan BPPTKG memperingatkan bahaya luncuran awan panas sejauh 5 kilometer dari puncak gunung.

Pada Laporan Aktivitas Gunung Merapi Periode Bulan November 2020 yang diterbitkan oleh BPPTKG pada 30 November 2020, mendapat kesimpulan bahwa terdapat peningkatan aktivitas vulkanik G. Merapi berupa aktivitas kegempaan internal yang mencapai 400 kali/hari, laju deformasi mencapai 11 cm/hari, konsentrasi gas CO2 pada 21 November-30 November meningkat dengan nilai maksimal 675 ppm setelah sebelumnya pada awal bulan november hingga tanggal 20 November cukup konstan berada pada 525 ppm, serta perubahan morfologi puncak akibat intensifnya aktivitas guguran. Data pemantauan ini menunjukkan proses desakan magma menuju permukaan.

Memasuki tahun 2021, aktivitas vulkanik semakin meningkat. Setelah semakin sering teramati runtuhan batuan lava sisa letusan terdahulu semakin tebalnya asap/uap putih dari puncak, pada hari Senin malam tanggal 4 Januari 2021 mulai teramati adanya titik api dan guguran material vulkanik (batu dan lava) yang berlanjut pada hari berikutnya. Pihak BPPTKG menyatakan bahwa fase erupsi telah dimulai.[37][38] Sejak itu leleran material awan panas dan runtuhan batuan semakin sering teramati dengan jarak yang semakin jauh. Pada tanggal 7 Januari 2021, Gunung Merapi mengeluarkan guguran awan panas (aliran piroklastik) dan memunculkan kolom asap setinggi 200 meter dari puncak.[39][40][41] Guguran awan panas tersebut terjadi pada pukul 8:02 WIB menimbulkan gempa vulkanik dengan amplitudo maksimum 28 mm dan berdurasi 154 detik,[39] dan pada pukul 12:50 WIB dengan amplitudo maksimum 21 mm dan berdurasi 139 detik.[41] Arah pergerakan material ke barat daya (hulu Kali Kuning sampai hulu Kali Krasak).

Aktivitas 2023

Sabtu tanggal 11 Maret 2023 pukul 12.12 WIB terjadi rentetan awan panas guguran di Gunung Merapi bersumber dari longsoran kubah lava barat daya. Hingga pukul 15.00 WIB siang ini, tercatat 21 kali awan panas guguran dengan jarak luncur maksimal kurang lebih 4 km ke arah barat daya yaitu di alur Kali Bebeng dan Krasak. Pada saat kejadian, angin di sekitar Gunung Merapi bertiup ke arah barat laut-utara. Awan panas guguran ini menyebabkan hujan abu ke beberapa tempat terutama di sisi barat laut-utara Gunung Merapi dan mencapai Kota Magelang.

Aktivitas erupsi saat ini terhitung masih tinggi; pada minggu ini guguran lava teramati sebanyak 19 kali ke arah barat daya (hulu Kali Boyong, Kali Bebeng dan Kali Sat/Putih) dengan jarak luncur maksimal 1.200 m. Suara guguran terdengar dari Pos Kaliurang dan Pos Babadan sebanyak 6 kali dengan intensitas kecil hingga sedang. Aktivitas vulkanik internal juga masih tinggi ditunjukkan oleh data seismisitas dan deformasi. Seismisitas internal seperti gempa vulkanik dalam (VTA) terjadi sebanyak 77 kejadian/hari, gempa vulkanik dangkal (VTB) 1 kejadian/hari, gempa Multifase (MP) 6 kejadian/hari, dan gempa guguran sebanyak 44 kejadian/hari. Sedangkan laju deformasi EDM RB1 sebesar 0.5 cm/hari.

Vegetasi

Gunung Merapi di bagian puncak tidak pernah ditumbuhi vegetasi karena aktivitas yang tinggi. Jenis tumbuhan di bagian teratas bertipe alpina khas pegunungan Jawa, seperti Rhododendron dan edelweis jawa. Agak ke bawah terdapat hutan bambu dan tetumbuhan pegunungan tropika. Hutan hujan tropis pegunungan di lereng selatan Merapi merupakan tempat salah satu forma anggrek endemik Vanda tricolor 'Merapi' yang langka.[42]

Lereng Merapi sisi barat daya, khususnya di bawah 1.000 m, merupakan tempat asal dua kultivar salak unggul nasional, yaitu salak 'Pondoh' dan 'Nglumut'.

Juru kunci

Karena Gunung Merapi sangat disakralkan, Kesultanan Ngayogyakarta Hadiningrat memiliki seorang juru kunci yang bertugas menjaga gunung dan melindungi masyarakat yang tinggal di bawahnya. Seorang abdi dalem Keraton Yogyakarta ditunjuk langsung oleh Sultan untuk mengisi jabatan tersebut. Juru kunci Merapi saat ini adalah Mas Bekel Anom Suraksosihono, atau Mas Asih menggantikan ayahnya Mbah Maridjan yang meninggal dalam erupsi gunung Merapi pada tahun 2010.[43]

Rute pendakian

Gunung Merapi merupakan objek pendakian yang populer. karena gunung ini merupakan gunung yang sangat mempesona. Jalur pendakian yang paling umum dan dekat adalah melalui sisi utara dari Sélo, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, tepatnya di Desa Plalangan, Selo, Boyolali, Desa ini terletak di antara Gunung Merapi dan Gunung Merbabu. Pendakian melalui Selo memakan waktu sekitar 4-5 jam hingga ke puncak.

Jalur populer lain adalah melalui Kaliurang, Kecamatan Pakem, Kabupaten Sleman, Yogyakarta di sisi selatan. Jalur ini lebih terjal dan memakan waktu sekitar 6-7 jam hingga ke puncak. Jalur alternatif yang lain adalah melalui sisi barat laut, dimulai dari Sawangan, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah dan melalui sisi tenggara, dari arah Deles, Kecamatan Kemalang, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah.

Lihat pula

Galeri

Foto-foto setelah erupsi 2006

Dokumentasi Tropenmuseum

Foto-foto lain

Referensi

  1. ^ Kusuma, Wijaya (10 Maret 2022). Arief, Teuku Muhammad Valdy, ed. "193 Warga Sleman Sempat Mengungsi akibat Erupsi Gunung Merapi". Kompas.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-08-10. Diakses tanggal 10 Maret 2022. 
  2. ^ "Laman Decade Volcanoes". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2011-02-21. Diakses tanggal 2010-11-05. 
  3. ^ Agusta, Rendra (2019-08-07). "I SAKALA DIHYANG: RELASI PRASASTI AKHIR MAJAPAHIT DAN NASKAH-NASKAH MERAPI-MERBABU". Jumantara: Jurnal Manuskrip Nusantara (dalam bahasa Inggris). 9 (2): 49–68. doi:10.37014/jumantara.v9i2.243. ISSN 2685-7391. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-07-17. Diakses tanggal 2021-01-13. 
  4. ^ a b DESCRIPTION:Indonesia Volcanoes and Volcanics Diarsipkan 2013-02-20 di Wayback Machine.. Laman USGeological Survey.
  5. ^ "Sejarah Merapi menurut Badan Geologi". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2014-10-19. Diakses tanggal 2010-11-07. 
  6. ^ Berthommier, P., 1990. Etude volcanologique du Merapi (Centre-Java): Te´phrostratigraphic et Chronologie—produits eruptifs. PhD thesis, Universite´ Blaise Pascal, 216 pp.
  7. ^ Axel Bojanowski. Riesige Magmamenge. Geologen warnen vor Mega-Eruption des Merapi Diarsipkan 2012-05-23 di Wayback Machine.. Spiegel Online edisi 05 November 2010.
  8. ^ "Diagram pola pembentukan ruang magma hipotetik di bawah Merapi". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2012-05-23. Diakses tanggal 2010-11-06. 
  9. ^ "Peta Interaktif". WebGIS MenLHK. 
  10. ^ Hukum Online. "Keputusan Menteri Kehutanan No. SK.511/MENHUT-V/2011". 
  11. ^ a b (), Muh. Syaifullah (2020-04-10). Wuragil, Zacharias, ed. "Gunung Merapi Meletus Lagi, Kolom Erupsi Tiga Kilometer". Tempo.co. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-02-09. Diakses tanggal 2020-04-11. 
  12. ^ "A history of Merapi". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2007-02-08. Diakses tanggal 2007-02-20. 
  13. ^ Azanella, Luthfia Ayu (2018-05-11). Hardoko, Ervan, ed. "INFOGRAFIK: Riwayat Letusan Merapi Sejak 1990-an". Kompas.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-03-28. Diakses tanggal 2021-01-13. 
  14. ^ a b Raditya, Iswara N. "Akhir Cerita Antara Mbah Maridjan dan Merapi". Tirto.id. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-07-17. Diakses tanggal 2021-01-13. 
  15. ^ Laporan aktivitas Gn Merapi tanggal 5 November 2010 pukul 00:00 sampai dengan pukul 06:00 WIB Diarsipkan 2011-12-14 di Wayback Machine. Jumat, 05 November 2010 08:05
  16. ^ Laporan situasi dari BPNB per 17 November 2010
  17. ^ "Magma Merapi Hampir Mencapai Puncak". Tribun Jogja (cetak). 5 Desember 2020. 
  18. ^ Husna, Maruti Asmaul (29 November 2020). "Puncak Gunung Merapi Alami Pemekaran Sebesar 4 Meter, Magma Mendekat ke Permukaan". Tribunnews.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-08-10. Diakses tanggal 10 Januari 2021. 
  19. ^ "Salinan arsip". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2007-12-13. Diakses tanggal 2006-06-08. 
  20. ^ [1] Diarsipkan 2007-03-11 di Wayback Machine. [2] Diarsipkan 2007-12-13 di Wayback Machine.
  21. ^ "Sejarah Letusan Merapi, Perbedaan Erupsi pada 2006 dan 2010". Tirto.id. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-07-15. Diakses tanggal 2020-12-19. 
  22. ^ "Salinan arsip". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2010-10-29. Diakses tanggal 2010-10-26. 
  23. ^ "Salinan arsip". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2010-11-01. Diakses tanggal 2010-10-31. 
  24. ^ Ismoko Widjaya. Abu Merapi di Bandung Berbahaya Diarsipkan 2010-11-08 di Wayback Machine.. vivanews.com. Jum'at, 5 November 2010, 20:45 WIB
  25. ^ Rachmadin Ismail. Hujan Abu Merapi Sampai Lido Bogor. detikNews. Jumat, 05/11/2010 19:29 WIB
  26. ^ Kali Code Kritis, Warga Diperintahkan Menyingkir Diarsipkan 2010-11-07 di Wayback Machine.. Tempointeraktif.com Jum'at, 05 November 2010 | 18:23 WIB
  27. ^ Fajar Pratama. BNPB: Jumlah Korban Tewas Merapi 275 Orang Diarsipkan 2023-08-10 di Wayback Machine.. detikNews. Edisi Kamis, 18/11/2010.
  28. ^ "Merapi Bergemuruh dan Keluarkan Asap Putih Tinggi Pagi Ini". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2018-06-17. Diakses tanggal 2018-06-05. 
  29. ^ "Status Gunung Merapi Dinaikkan Jadi Waspada". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-10-01. Diakses tanggal 2018-06-05. 
  30. ^ "Hujan Abu Vulkanik Merapi Sampai ke Kebumen dan Purworejo". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-08-15. Diakses tanggal 2018-06-05. 
  31. ^ "Hujan Abu Gunung Merapi Guyur Perbatasan Kabupaten Semarang". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-10-06. Diakses tanggal 2018-06-05. 
  32. ^ Kusuma, Wijaya (1 Juni 2018). Assifa, Farid, ed. "Merapi Kembali Meletus dengan Tinggi Kolom 6.000 Meter". Kompas.com. Kompas. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-09-30. Diakses tanggal 1 Juni 2018. 
  33. ^ Arnani, Mela (2020-03-29). Hardiyanto, Sari, ed. "Erupsi Merapi dan Sejarah Letusannya..." Kompas.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-12-10. Diakses tanggal 2020-04-11. 
  34. ^ Dob (2020-06-21). "Tiba-tiba, Merapi Meletus dan Lontarkan Abu Setinggi 6 KM". CNBC Indonesia (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-08-17. Diakses tanggal 2020-06-21. 
  35. ^ Status Gunung Merapi Naik Jadi Siaga! Diarsipkan 2022-12-10 di Wayback Machine., detik.news
  36. ^ Pythag Kurniati, 7 Fakta Status Gunung Merapi Naik Jadi Siaga, Kondisi, Ancaman Bahaya hingga Mitigasi Bencana Diarsipkan 2022-10-03 di Wayback Machine., Kompas.com
  37. ^ "Gunung Merapi Fase Erupsi, Keluarkan Lava Pijar". CNN Indonesia. Rabu, 06 Jan 2021. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-07-17. Diakses tanggal 10 Januari 2021. 
  38. ^ (), Pribadi Wicaksono (6 Jan 2021). Prima, Erwin, ed. "Gunung Merapi Masuk Fase Erupsi, BPPTKG: Erupsi Eksplosif Bisa Setiap Saat". Tempo.co. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-07-14. Diakses tanggal 10 Januari 2021. 
  39. ^ a b S., Jauh Hari Wawan (2021-01-07). "Gunung Merapi Erupsi Pagi Ini, Muntahkan Awan Panas". detikcom. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-08-17. Diakses tanggal 2021-01-07. 
  40. ^ Slamet, Riyadi (2021-01-07). "Indonesia's Merapi volcano spews hot clouds, 500 evacuate". AP NEWS. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-01-07. Diakses tanggal 2021-01-07. 
  41. ^ a b Dewi, Retia Kartika; Wedhaswary, Inggried Dwi. Wedhaswary, Inggried Dwi, ed. "Awan Panas di Gunung Merapi, Simak Penjelasan BPPTKG". Kompas.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-07-15. Diakses tanggal 2021-01-07. 
  42. ^ Metusala D. Melirik Konservasi Anggrek Vanda tricolor di Merapi Diarsipkan 2015-11-17 di Wayback Machine.. Dirilis 20 Juli 2006. Diakses 9 Agustus 2015.
  43. ^ "Putra Mbah Maridjan Jadi Juru Kunci Merapi". VIVA.co.id. 2011-04-03. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2017-02-23. Diakses tanggal 23 Februari 2017. 

Pranala luar

Gambar pada pranala luar
Klik pranala guna melihat gambar
(Inggris) Gambar satelit letusan 11 Mei 2006
(Inggris) Galeri Letusan Merapi 2010

Read other articles:

Clinton Hart MerriamJuni 1903Lahir(1855-12-05)5 Desember 1855New York CityMeninggal19 Maret 1942(1942-03-19) (umur 86)Berkeley, CaliforniaKebangsaanAmerika SerikatDikenal atasZona kehidupanKarier ilmiahBidangZoologiOrnitologiEtnografiInstitusiDepartemen Agrikultur Amerika SerikatNational Geographic Society Clinton Hart Merriam (5 Desember 1855-19 Maret 1942) adalah zoolog, ornitolog, entomolog dan etnograf Amerika Serikat. Ia lahir di New York City tahun 1855. Ayahnya, Clinton Levi Merriam,…

Air Terjun Lembah AnaiAir terjun Lembah AnaiLokasiNagari Singgalang, Kecamatan Sepuluh Koto, Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat, IndonesiaKoordinat0°29′01″S 100°20′19″E / 0.483561°S 100.338569°E / -0.483561; 100.338569 (Air Terjun Lembah Anai)Koordinat: 0°29′01″S 100°20′19″E / 0.483561°S 100.338569°E / -0.483561; 100.338569 (Air Terjun Lembah Anai)TipePlungeTinggi total35 meterAnak sungaiSungai Batang Lura…

Часть серии статей о Холокосте Идеология и политика Расовая гигиена · Расовый антисемитизм · Нацистская расовая политика · Нюрнбергские расовые законы Шоа Лагеря смерти Белжец · Дахау · Майданек · Малый Тростенец · Маутхаузен · …

Cool Valley Cool Valley im St. Louis County Basisdaten Staat: Vereinigte Staaten Bundesstaat: Missouri County: St. Louis County Koordinaten: 38° 44′ N, 90° 18′ W38.727222222222-90.306111111111180Koordinaten: 38° 44′ N, 90° 18′ W Zeitzone: Central (UTC−6/−5) Einwohner: 1.039 (Stand: 2020) Haushalte: 438 (Stand: 2020) Fläche: 1,22 km² (ca. 0 mi²)davon 1,22 km² (ca. 0 mi²) Land Bevölkerun…

SMK Negeri 14 MedanInformasiJenisSekolah NegeriAkreditasiA[1]Nomor Statistik Sekolah30.1.07.60.09.178Jurusan atau peminatanIPA dan IPSRentang kelasX, XI IPA, XI IPS, XII IPA, XII IPSKurikulumKurikulum Tingkat Satuan PendidikanAlamatLokasiJl. Pelajar Timur Ujung, Medan, Sumatera UtaraMoto SMA Negeri (SMAN) 14 Medan, merupakan salah satu Sekolah Menengah Atas Negeri yang ada di Provinsi Sumatera Utara, Indonesia. Sama dengan SMA pada umumnya di Indonesia masa pendidikan sekolah di SMAN 14 …

UluruAyers RockUluru, foto udara pada tahun 2007Titik tertinggiKetinggian863 m (2.831 ft)Puncak348 m (1.142 ft)Koordinat25°20′42″S 131°02′10″E / 25.34500°S 131.03611°E / -25.34500; 131.03611Koordinat: 25°20′42″S 131°02′10″E / 25.34500°S 131.03611°E / -25.34500; 131.03611 PenamaanNama lokalUluṟuGeografiUluruNorthern Territory, AustraliaTampilkan peta Northern TerritoryUluruUluru (Australia)Tampilka…

Dewi Keto membantu ayahnya Pontos dalam perang Gigantomakhia. Keto (Yunani: Κῆτώ, berarti raksasa laut) adalah dewi laut awal dalam mitologi Yunani, anak dari Gaia dan Pontos, suaminya adalah Forkis. Keto juga disebut Krataiis ( perkasa) dan Trienos ( tiga kali), dan kadang-kadang oleh para ahli dikaitkan dengan dewi Hekate (karena Trienos dan Krataiis juga adalah julukan Hekate). Sebagai tokoh mitologi, ia dikenal karena melahirkan kumpulan monster yang disebut Forkid. Hesiodos dalam T…

Overview of the legality and prevalence of abortions in the U.S. state of Minnesota Abortion in Minnesota is legal at all stages of pregnancy.[1][2] The Minnesota Supreme Court ruled the Minnesota Constitution conferred a right to an abortion in 1995 and the DFL-led Minnesota Legislature passed and Minnesota Governor Tim Walz signed into law a bill in 2023 to recognize a right to reproductive freedom and preventing local units of government from limiting that right, making Minnes…

Part of a series onBritish law Acts of Parliament of the United Kingdom Year      1801 1802 1803 1804 1805 1806 1807 1808 1809 1810 1811 1812 1813 1814 1815 1816 1817 1818 1819 1820 1821 1822 1823 1824 1825 1826 1827 1828 1829 1830 1831 1832 1833 1834 1835 1836 1837 1838 1839 1840 1841 1842 1843 1844 1845 1846 1847 1848 1849 1850 1851 1852 1853 1854 1855 1856 1857 1858 1859 1860 1861 1862 1863 1864 1865 1866 1867 1868 1869 1870 1871 1872 1873 1874 1875 1876 1877 1878 1879…

Papa Agapito IIAgapito II raffigurato in un affresco di Orazio Samacchini (1565 circa, Sala Regia)129º papa della Chiesa cattolicaElezione27 maggio 946 Insediamento10 giugno 946 Fine pontificato8 novembre 955(9 anni e 165 giorni) Predecessorepapa Marino II Successorepapa Giovanni XII  NascitaRoma, ? MorteRoma, 8 novembre 955 SepolturaBasilica di San Giovanni in Laterano Manuale Agapito II (Roma, ... – Roma, 8 novembre 955) è stato il 129º papa della Chiesa cattolica dal …

Clarins GroupJenisSwastaIndustriKosmetikDidirikan1954PendiriJacques Courtin-ClarinsKantorpusatNeuilly-sur-Seine, PrancisWilayah operasiSeluruh duniaTokohkunciJonathan Zrihen, CEOCourtin-Clarins Family, ShareholdersPendapatan €178,9 juta (2010)Situs webClarins.com Clarins Group, berbisnis dengan nama Clarins, adalah sebuah produsen parfum, kosmetik, dan perawatan kulit mewah asal Prancis. Clarins menjual produknya melalui konter di department store kelas atas dan di apotek tertentu. Sejarah Cla…

Untuk arti khusus dalam bidang tertentu, lihat protokol (komputer) atau protokol (kriptografi). Sebagai tambahan dari arti di bawah, protokol juga kadangkala berarti perjanjian. Kata ini berasal dari bahasa Yunani yang berarti daun pertaman, menunjuk ke catatan awal dari sebuah perjanjian. Penyambutan kenegaraan untuk kunjungan Kepala negara merupakan bagian dari kegiatan Protokoler suatu negara Protokol adalah tata cara (upacara dan sebagainya) yang secara internasional berlaku dalam hubungan d…

Canadian politician This biography of a living person needs additional citations for verification. Please help by adding reliable sources. Contentious material about living persons that is unsourced or poorly sourced must be removed immediately from the article and its talk page, especially if potentially libelous.Find sources: Raj Chouhan – news · newspapers · books · scholar · JSTOR (January 2012) (Learn how and when to remove this template message) The…

American diplomat (1854–1942) This article needs additional citations for verification. Please help improve this article by adding citations to reliable sources. Unsourced material may be challenged and removed.Find sources: David E. Thompson – news · newspapers · books · scholar · JSTOR (June 2023) (Learn how and when to remove this message) David E. ThompsonU.S. Ambassador to MexicoIn office1906–1909U.S. Ambassador to BrazilIn office1905U.S. Ministe…

Disapproval towards the Israeli government Protesters in Dar es Salaam opposing the Gaza War in 2009 State of Israel Geography Land of Israel DistrictsCitiesTransportation Mediterranean SeaRed Sea Dead SeaSea of Galilee JerusalemTel AvivHaifa History Jewish history (timeline) ZionismAliyahTheodor Herzl Balfour DeclarationBritish Mandate UN Partition Plan for Palestine Independence Declaration Austerity Conflicts Arab–Israeli conflictIsraeli–Palestinian conflictIran–Israel proxy conflict 19…

Ex MachinaAva (Alicia Vikander) in una scena del filmLingua originaleinglese Paese di produzioneRegno Unito Anno2015 Durata108 min Rapporto2,35:1 Generefantascienza, thriller RegiaAlex Garland SoggettoAlex Garland SceneggiaturaAlex Garland ProduttoreAndrew Macdonald, Allon Reich Produttore esecutivoScott Rudin, Eli Bush, Tessa Ross Casa di produzioneFilm4, DNA Films Distribuzione in italianoUniversal Pictures FotografiaRob Hardy MontaggioMark Day Effetti specialiAndrew Whitehurst, Paul Norri…

Śrī Guru Tegh Bahadur (1º aprile 1621 – 11 novembre 1675) è stato il nono guru dei Sikh. Indice 1 Biografia 2 Note 3 Altri progetti 4 Collegamenti esterni Biografia Fu padre di Guru Gobind Singh. Guru Tegh Bahadur ji è conosciuto anche come Hind di Chadar ovvero salvatore dell'induismo, Guru Tegh Bahadur ji sacrificò la sua vita per salvare la religione induista sotto richiesta di alcuni pandit (sacerdoti hindu). Guru ji il 25 maggio del 1675, decise di andare ad Agra per parlare con l'i…

This article has multiple issues. Please help improve it or discuss these issues on the talk page. (Learn how and when to remove these template messages) This article needs additional citations for verification. Please help improve this article by adding citations to reliable sources. Unsourced material may be challenged and removed.Find sources: Results of the 2000 Canadian federal election – news · newspapers · books · scholar · JSTOR (January 2024) (Le…

2016年美國總統選舉 ← 2012 2016年11月8日 2020 → 538個選舉人團席位獲勝需270票民意調查投票率55.7%[1][2] ▲ 0.8 %   获提名人 唐納·川普 希拉莉·克林頓 政党 共和黨 民主党 家鄉州 紐約州 紐約州 竞选搭档 迈克·彭斯 蒂姆·凱恩 选举人票 304[3][4][註 1] 227[5] 胜出州/省 30 + 緬-2 20 + DC 民選得票 62,984,828[6] 65,853,514[6] 得…

American filmsby year 1890s 1890–1899 1900s 1900 1901 1902 1903 19041905 1906 1907 1908 1909 1910s 1910 1911 1912 1913 19141915 1916 1917 1918 1919 1920s 1920 1921 1922 1923 19241925 1926 1927 1928 1929 1930s 1930 1931 1932 1933 1934 1935 1936 1937 1938 1939 1940s 1940 1941 1942 1943 19441945 1946 1947 1948 1949 1950s 1950 1951 1952 1953 19541955 1956 1957 1958 1959 1960s 1960 1961 1962 1963 19641965 1966 1967 1968 1969 1970s 1970 1971 1972 1973 19741975 1976 1977 1978 1979 1980s 1980 1981 198…

Kembali kehalaman sebelumnya