Pengoperasian kereta api ini diresmikan pada tanggal 29 Desember 2019 untuk menghubungkan Surakarta dengan Bandara Internasional Adi Soemarmo.[2] Acara peresmian tersebut dihadiri oleh Menteri Perhubungan, direktur utama PT KAI dan Angkasa Pura I, beserta kepala daerah setempat. Sebelumnya, peresmian kereta api ini sempat diundur—seharusnya diresmikan pada tanggal 20 Desember 2019—karena terdapat pembangunan yang belum tuntas pada beberapa titik di lintas tersebut.
Lintasan perjalanan pada kereta api ini diperpanjang hingga Stasiun Klaten mulai tanggal 21 Februari 2020.[3] Saat itu, kereta api ini beroperasi sebanyak 17 kali perjalanan pulang pergi (total 34 perjalanan) setiap harinya dengan menggunakan rangkaian KRDI dan KRDE ME204 buatan PT INKA—terdiri dari empat kereta pada setiap rangkaian kereta.
Mulai tanggal 21 Maret 2020, PT KAI membatalkan sebagian perjalanan kereta api ini dalam rangka pencegahan penyebaran Covid-19 dan dibuka kembali pada tanggal 1 Januari 2021.[4]
Kereta Api Indonesia kemudian mengembangkan rute kereta api baru ke arah timur hingga Madiun. Rute Bandara Adi Soemarmo–Madiun diluncurkan pada 2 November 2024 dengan dua kali perjalanan pulang pergi (total empat perjalanan).[5] Per 10 Desember 2024, rute Bandara Adi Soemarmo–Madiun mulai dilayani lima kali perjalanan pulang pergi (total sepuluh perjalanan), sementara untuk rute Bandara Adi Soemarmo–Klaten sudah tidak lagi dilayani kereta api ini. Tujuannya adalah untuk menjawab kebutuhan masyarakat Madiun yang menginginkan alternatif kereta api yang lebih murah dan terjangkau selain kereta api antarkota dengan tarif parsial reguler maupun tarif khusus.[6]
Tarif
Pada awal pengoperasian saat masih melayani rute Bandara Adi Soemarmo-Klaten, tiket kereta api tersebut digratiskan hingga 29 Februari 2020 dengan sistem pembelian tiket langsung di tempat.[2]
PT KAI menetapkan tarif kereta api ini untuk rute Bandara Adi Soemarmo–Madiun dikenakan tarif mulai Rp7.000,00 hingga Rp40.000,00, bergantung jarak yang ditempuh penumpang, dengan rincian Rp7.000,00 untuk jarak tempuh hingga 18 km, Rp20.000,00 untuk jarak tempuh 18-50 km, dan Rp40.000,00 untuk jarak tempuh di atas 50 km hingga perjalanan penuh (full trip).[7]
^Nama kereta api ini sebenarnya adalah KA Bandara Internasional Adi Soemarmo. Perubahan penamaan pada artikel ini sehubungan dengan pencabutan status "internasional" bandara tersebut.[1]
Hanya berisi layanan kereta api yang dioperasikan oleh induk perusahaan. Untuk layanan yang dioperasikan oleh anak perusahaan, lihat Templat:KAI Commuter untuk layanan KAI Commuter, Templat:KAI Bandara untuk layanan KAI Bandara dan Templat:KCIC untuk layanan KCIC/Whoosh